Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dear You
MENU
About Us  

.....

 

Melamun merupakan kegiatan termenung sambil pikiran melayang ke mana-mana. Itu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dan, itulah yang sedang kulakukan sekarang. 

Menatap pemandangan di luar jendela kamar. Padahal, di sana hanya ada beberapa pohon kecil dan juga pagar. Tidak ada yang begitu spesial. Namun, entah kenapa mataku menatapnya. 

Buku tugas Bahasa Indonesia yang tengah terbuka kubiarkan begitu saja, padahal masih banyak soal yang belum selesai kujawab dengan benar di dalamnya. Ah, iya. Aku bukan siswi teladan, jadi wajar saja jika aku sedikit ng ... malas mengerjakannya. 

Sebenarnya bukan sesuatu yang spesial hal yang kulamunkan saat ini. Hanya hal biasa yang kulakukan bersama Rayyan tadi. Hanya makan biasa, tanpa ada ungkapan suka, sayang, atau pun cinta layaknya seorang cowok kepada cewek yang disukainya. Oke, sepertinya otakku sudah mulai melantur ke mana-mana. 

Setelah Rayyan kembali dari toilet yang hampir memakan waktu tiga puluh menit itu (aku serius), cowok itu langsung mengajakku pulang. Alasannya, sih, karena dia lupa kalau dia ada janji dengan Kak Fany. Bohong tidaknya, hanya dia dan Tuhan sajalah yang tahu. Aku pun lantas mengiyakan ajakannya. Beruntung, makanan yang kupesan sudah ludes masuk ke dalam perutku. Jadi, aku tidak mubazir makanan. 

Rayyan mengantarku pulang. Bahkan sampai di depan gerbang rumahku. Hal yang paling membuatku heran yaitu, si Paijo diam saja melihatku dan Rayyan bersama. Cowok itu tak mengeluarkan sepatah kata pun. Sama sekali tak protes atau pun yang lainnya. Bukannya dia kemarin-kemarin melarangku bergaul dengan Rayyan, ya? 

Apa jangan-jangan .... 

Ah, sudahlah. Toh, itu tak terlalu penting. Intinya, aku lupa untuk menanyakan dari mana Rayyan berhasil mendapatkan nomor ponselku. Refleks aku menepuk dahiku pelan, bersamaan dengan pintu kamarku yang terbuka. 

"Lagi ngapain?" Itu Paijo, masuk kamar orang tanpa permisi. 

"Lagi nonton konser. Menurut lo?" jawabku asal. Percayalah, dia sudah tahu kalau aku sedang belajar (bohong). Dia hanya ingin berbasa-basi denganku saja. Dan, biasanya dia seperti itu jika ada maunya saja. 

"Kamu kok nggak bilang sih, Luth, kalau kamu kenal sama Fany?"

Tuh, kan .... 

"Emangnya itu penting, ya? Kenapa? Lo mau pedekate sama dia, hah? Oh ... jadi elo yang ngasih nomor gue ke dia."

Paijo merebahkan tubuhnya ke atas kasurku. "Ya. Aku yang ngasih. Aku nggak sengaja ketemu dia kemarin waktu di warkop."

Aku berdecak. Jadi, mungkin saja karena Paijo ada hati dengan Kak Fany, lantas dia sama sekali tak protes waktu aku jalan sama Rayyan tadi. Ah ... jadi begitu. "Oh." Aku membalas seadanya. 

"Kamu lagi ngerjain apa, sih?" Paijo berjalan menghampiriku. 

"Ngerjain tugas. Kenapa? Mau bantuin?" jawabku. 

"Sini coba." Dia mengambil buku tugasku. "Ah, ini."

"Kenapa? Lo mau ngerjain?" Semoga saja dia menjawab "iya".

"Emm ... boleh."

Yes! 

Aku bersorak senang dalam hati, sekalipun dia tidak menjawabnya dengan kata "iya".

"Ya udah, kerjain. Tapi ... biasanya itu kalau sikap lo udah berubah kayak gini, itu artinya ada maksud tertentu. Gue bener, kan?"

Paijo tersenyum. Senyum yang sudah lama sekali tidak pernah kulihat. Senyum penuh arti. Cowok itu kemudian mengusirku agar menjauh dari meja belajar. Aku pun menurut saja. Toh, tak ada ruginya. 

Sekarang, tempatku melamun tadi sudah tergantikan oleh seorang Paijo. Dia dengan lihai mengerjakan tugas Bahasa Indonesia-ku. Jika seperti ini terus, jelas saja aku merdeka. Namun, tetap saja aku tidak bisa seperti ini terus. Kapan aku bisa pintar coba? 

 

~dear you~

 

Teruntuk hati yang tengah berada pada masa-masa jatuh cinta. Cobalah untuk tetap tenang. Tanpa ada suatu kekhawatiran apa pun. 

 

~dear you~

 

Sial! Aku terlambat. 

Ini adalah pertama kalinya aku berangkat ke sekolah lewat di atas pukul 07.15, dan tentu saja pintu gerbang sudah tertutup rapat. Tidak ada siswa yang diperbolehkan masuk. Kecuali aku. Ya, benar. Aku diperbolehkan masuk oleh pak satpam. Dengan catatan, aku dilarang terlambat lagi untuk ke depannya. Lagi pula, ini pengalaman 'terlambat' pertama bagiku. Sesuai dengan peraturan sekolah, bagi siswa yang terlambat datang ke sekolah lebih dari tiga kali selama setahun, sebaiknya pulang saja. Jika masih kurang dari tiga, masih diizinkan masuk. Dengan catatan, harus bersih-bersih bagian depan gedung sekolah terlebih dahulu. 

Yah, begitulah. 

Aku harus menaati peraturannya. Beruntung aku tidak sendiri. Ada Mona yang menemaniku. Cewek itu juga terlambat omong-omong. 

"Gue nyesel banget semalam dengerin cerita si Maya. Horor banget, njir. Tahu gitu, gue ogah ngedengerinnya." Mona mulai menggerutu. 

"Emangnya cerita horor apaan, Mon?" Aku yang penasaran pun bertanya.

"Ih, lo tanya ke Maya-nya langsung, deh. Merinding gue ngingetnya." Dia bergidik ngeri. 

Apa tentang hantu di bangunan kosong yang ada di belakang lab Kimia? 

Apa tentang kejadian kesurupan yang pernah menimpa adik kelas? 

Ah, entahlah. Nanti saja aku tanya langsung ke Maya. 

"Emang serem banget ya, Mon?" Meskipun begitu, aku tidak berhenti bertanya. 

"Ya seremlah. Gue aja sampai nggak bisa tidur. Mana nyokap nggak mau nemenin lagi. Malah asyik kelon sama bokap," jawab Mona. 

"Dih, segitunya."

"Mangkanya, gue jadi terlambat."

"Lha, apa hubungannya? Bukannya justru lo bangun lebih pagi, ya?"

"Bangun pagi apanya. Lha wong gue baru bisa tidur jam empat. Bangun-bangun, eh udah jam tujuh aja. Telat, deh."

Meskipun kami berdua asyik mengobrol, tangan kami tentu saja bekerja. Menyapu dedaunan yang semalam berjatuhan. Perasaan ada tukang kebun, deh. Kok, di sini tidak dibersihkan juga, sih? 

 

~dear you~

 

Setelah selesai bebersih halaman sekolah, aku dan Mona langsung saja menuju ruang kelas kami, tanpa mengembalikan sapu yang tadi kami gunakan, serta tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. Aku tadi tidak memegang tanah, hanya sapu. Jadi, nanti saja cuci tangannya kalau jam istirahat. Tidak tahu kalau Mona. 

Sesampainya di dalam kelas, tidak afdal namanya jika tidak ada yang menghujaniku dengan rentetan pertanyaan, dan itu adalah Maya. Bagaimana tidak begitu, gara-gara terlambat, aku dan Mona harus membolos pelajaran di jam pertama. Waktu yang seharusnya kugunakan untuk belajar itu pun harus rela kugunakan untuk bebersih. Hhh .... 

"Baru kali ini gue lihat elo telat, Luth. Hahaha! Ternyata lo bisa telat juga, ya. Hahaha!" Dengan jahatnya Maya tertawa sampai terbahak-bahak. Apanya yang lucu? 

"Gue juga manusia kali," ucapku. 

"Iya, tapi ini elo. Kalau Mona mah... I don't care. Udah sering gue lihat masalahnya."

"Maya!" Mona yang tidak terima pun langsung mencubit lengan Maya, dan membuat Maya merintih kesakitan. 

Tidak ada yang spesial hari ini. Semua terkesan biasa, dan cenderung menyebalkan. Aku telat. Pelajaran untuk hari ini semuanya pol. Aku merasa hambar. 

Ah, mungkin ada yang ingin tahu kenapa aku bisa telat. Itu semua gara-gara Paijo. Ya, dia. Setelah selesai mengerjakan tugasku, cowok itu dengan menunjukkan wajah sok imutnya memohon-mohon kepadaku. Aku disuruh menemaninya bermain PS. Ah, bukan hanya menemani, tetapi menyuruhku untuk menjadi rivalnya. Sampai larut malam. Sama sekali tidak memedulikan diriku yang besoknya harus pergi ke sekolah. Akibatnya, ya itu. Aku jadi bangun kesiangan dan terlambat. 

Ah, pagi yang sial. 

Tapi aku tak lupa untuk bersyukur. Sebab, aku masih diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melihat matahari yang bersinar di langit. 

 

 

 

TBC

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • ellyzabeth_marshanda

    Asique 😍
    Gak bisa naik motor tapi minta motor wkwkw Luthfi memang dan best lah

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • yurriansan

    Baru baca chap 1. Unik juga. Biasanya kn cwok yg ksh jaket. :)

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • rara_el_hasan

    Asyik ... bacanya mengalir kaya sungai brantas.. gk kesendat-sendat kok hehehe .. EBInya juga bagus .. hehe

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • IndyNurliza

    Bagaimana rasanya kehilangan :(

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • kyumesix

    Ceritanya baguss

    Comment on chapter Awal Pertemuan
Similar Tags
Love vs Ego
9150      2030     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY(MsJung0414) Choi Minho merupakan seorang pangeran vampire yang membuat keresahan didalam keluarganya dan klan vampire karena keganasannya. Untuk mengatasi keganasannya ini, keluarganya pun menyuruh Minho untuk mendekati seorang gadis pemilik kekuatan supranatural yang bisa mengembalikan Minho menjadi normal dan membawa keuntungan besar untuk bangsa vampire. Berha...
My Sweety Girl
11357      2560     6     
Romance
Kenarya Alby Bimantara adalah sosok yang akan selalu ada untuk Maisha Biantari. Begitupun sebaliknya. Namun seiring berjalannya waktu salah satu dari keduanya perlahan terlepas. Cinta yang datang pada cowok berparas manis itu membuat Maisha ketakutan. Tentang sepi dan dingin yang sejak beberapa tahun pergi seolah kembali menghampiri. Jika ada jalan untuk mempertahankan Ken di sisinya, maka...
You be Me
543      365     0     
Short Story
Bagaimana rasa nya bertukar raga dengan suami? Itulah yang kini di alami oleh Aktari dan Rio. Berawal dari pertengkaran hebat, kini kedua nya harus menghadapi kondisi yang sulit.
The Second Lady?
447      323     6     
Short Story
Tentang seorang gadis bernama Melani yang sangat bingung memilih mempertahankan persahabatannya dengan Jillian, ataukah mempertahankan hubungan terlarangnya dengan Lucas, tunangan Jillian?
NADA DAN NYAWA
15384      2890     2     
Inspirational
Inspirasi dari 4 pemuda. Mereka berjuang mengejar sebuah impian. Mereka adalah Nathan, Rahman, Vanno dan Rafael. Mereka yang berbeda karakter, umur dan asal. Impian mempertemukan mereka dalam ikatan sebuah persahabatan. Mereka berusaha menundukkan dunia, karena mereka tak ingin tunduk terhadap dunia. Rintangan demi rintangan mereka akan hadapi. Menurut mereka menyerah hanya untuk orang-orang yan...
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
562      386     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
SATU FRASA
15622      3301     8     
Romance
Ayesha Anugrah bosan dengan kehidupannya yang selalu bergelimang kemewahan. Segala kemudahan baik akademis hingga ia lulus kuliah sampai kerja tak membuatnya bangga diri. Terlebih selentingan kanan kiri yang mengecapnya nepotisme akibat perlakuan khusus di tempat kerja karena ia adalah anak dari Bos Besar Pemilik Yayasan Universitas Rajendra. Ayesha muak, memilih mangkir, keluar zona nyaman dan m...
Black Roses
32509      4651     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
It Takes Two to Tango
464      341     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
START
295      197     2     
Romance
Meskipun ini mengambil tema jodoh-jodohan atau pernikahan (Bohong, belum tentu nikah karena masih wacana. Hahahaha) Tapi tenang saja ini bukan 18+ 😂 apalagi 21+😆 semuanya bisa baca kok...🥰 Sudah seperti agenda rutin sang Ayah setiap kali jam dinding menunjukan pukul 22.00 Wib malam. Begitupun juga Ananda yang masuk mengendap-ngendap masuk kedalam rumah. Namun kali berbeda ketika An...