Read More >>"> Dear You (Cewek Gagal Kekinian) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Dear You
MENU
About Us  

.....

 

Kini, aku mengecap Selena sebagai cewek murahan. Ya, itu benar. Hanya cewek murahanlah yang sudah ketahuan selingkuh, tapi masih mengharapkan untuk dicintai oleh korban selingkuhannya. Begitu picik. 

"Lo bisa curhat ke gue, kok," ucapku pada Paijo yang sedang bermain game Farm Heroes Saga di ponselnya. 

Paijo menghentikan kegiatannya, lalu menghela napas pendek. 

"Lo tahu, dia tadi datang ke sekolah gue. Marah-marah nggak jelas. Katanya, gara-gara gue dia jadi putus sama lo. Gimana menurut lo? Sebenarnya, sih, gue nggak pengin cerita hal ini ke elo. Tapi, menurut gue si Selena udah kelewatan. Aneh banget tuh cewek. Kayak nggak punya harga diri aja. Mana teriak-teriak lagi tadi. Bikin bete aja," tuturku panjang lebar. 

"Ya, kamu benar. Aku udah nggak mau lagi berurusan sama tuh cewek. Bikin perut mules aja."

Apa? 

Aku tidak salah dengar, kan? 

Paijo? Sudah move on? Serius? 

Cowok berwajah oval itu lalu beranjak pergi. Meninggalkanku di ruang keluarga sendiri.

Aku menatap kepergian Paijo dengan mulut ternganga. Masih tak begitu percaya dengan ucapannya barusan. 

Tak masalah. 

Yang terpenting adalah dia sudah benar-benar move on. Aku adalah orang pertama yang paling bahagia mendengarnya. 

 

~dear you~

 

"Kalau Selena datang lagi ke kamu, biarkan saja. Nggak usah diladenin. Sekarang, aku jadi tahu kayak apa sifatnya sebenarnya. Makasih, karena kamu udah ngebongkar aibnya yang nggak kuketahui."

Aku tersenyum kecil begitu mengingat ucapan Paijo tadi pagi. Akhirnya, cowok itu sadar juga. Kudoakan, semoga dia cepat mendapat penggantinya Selena. Aamiin

"Ayo, aku antar ke sekolah."

"Eh?" Aku mengedip-ngedipkan mataku sembari membuka mulut tak percaya. 

"Ayo!"

Paijo menarik tanganku, membawaku menuju ke tempat mobil kesayangannya terparkir. 

"T-tapi ... gue bisa berangkat sendiri," aku mencoba menolak. 

"Udah. Mulai hari ini, aku yang bakal anterin kamu ke sekolah. Uang sakumu tinggal dikit kalau kamu naik angkot terus."

"O-oke."

Apa dia benar-benar Paijo kakakku? 

Apa ini yang dinamakan the power of putus dari Selena? 

Aku tersenyum kecil. Baiklah, sepertinya dia sudah kembali ke keadaan semula, di mana dia belum ada hubungan apa-apa dengan Selena. 

Aku akhirnya mengiyakan ajakkannya. Lagi pula, benar apa katanya, uang sakuku tinggal sedikit kalau aku setiap hari naik angkot. Mama dan Papa tidak memberiku uang saku lebih omong-omong. 

 

~dear you~

 

"So we don't stay down ... cuz we young! Cuz we young!"

Maya tampak berjalan memasuki ruang kelas sembari menyanyikan lagu berlirik bahasa Inggris yang tidak kuketahui siapa penyanyinya itu. Cewek pecinta Korea itu mencolek daguku sebelum menuju bangkunya. "Tumben hari ini muka lo nggak kusut, Luth," ujarnya. 

"Emangnya muka gue baju yang nggak pernah disetrika apa," balasku. "Lo kali yang hari ini tampak semringah banget. Ada apaan, sih? Happy amat lo perasaan."

Maya menggeleng, namun tetap menunjukkan senyum semringahnya. "Cuman seneng aja habis lihat MV para suami gue," jawabnya. 

Aku mendengus. Kalau dia sudah mulai mengatakan kalimat "para suami gue", itu artinya dia lagi ngomongin idolanya di Korea sana. Dasar, maniak K-Pop. "Mulai lagi," gumamku malas. "Eh, May," panggilku ke Maya kemudian. 

"Apa?" sahutnya. 

"Menurut lo, tipe cowok yang pantas gue pacarin itu yang kayak gimana, sih?" tanyaku. Pertanyaan itu tiba-tiba saja terlintas di benakku. Kuharap jawaban Maya tidak aneh-aneh. 

"Ya ... kalau gue lihat dari fisik elo, sih, sudah pasti cowok yang gantenglah, ya. Secara, lo itu cantik. Terus, kalau masalah watak, menurut gue, sih, yang cocok sama elo itu cowok yang penyabar. Sori, ya, Luth. Lo itu agak keras kepala, plin-plan ....."

"Plin-plan dari mananya coba?" Aku langsung memotong ucapannya. 

"Ya pokoknya lo itu plin-plan."

"Ih, Maya. Gaje, deh."

"Emangnya kenapa, hah? Apa ... ada cowok yang nembak lo?" Maya menatapku seraya menaikkan sebelah alisnya. 

"Apaan, sih. Enggak ada, tuh. Gue cuma pengin nanya doang, kok."

"Yang bener ...?" Maya tetap saja menggodaku. "Kalau bohong dosa, lho ...." Dia mencolek hidungku. 

"Bener, Maya sayang ...." Aku menghela napas. "Gue cuman pengin tahu aja, kenapa gue sampai saat ini masih ngejomlo. Padahal, seperti yang lo bilang tadi, gue cantik."

"Lo-nya, sih ... terlalu pilih-pilih."

"Heh, ya iyalah gue pilih-pilih. Gue nggak mau kayak abang gue, cewek playgirl dipacarin. Ngenes, kan, akhirnya." Duh, aku teringat kasus Paijo lagi. 

"Bener juga lo."

Berakhirnya hubunganmu sebenarnya bukan karena kesalahanmu dalam memilih pasangan. Tetapi, anggap saja jika Tuhan belum menakdirkanmu untuk bersamanya. 

 

~dear you~

 

"Lo yang namanya Luthfi?"

"Bukan."

"Elo?"

"Bukan."

"Lo yang namanya Luthfi?"

"Bukan."

Aku mengernyit bingung saat melihat seorang cewek dengan dua orang cewek lainnya di sebelahnya tampak sedang menghentikan langkah beberapa cewek yang lewat di depan mereka. Gaya berbusananya amat sangat kekinian. Khas cewek kota yang benar-benar mengikuti zaman. Dilihat dari wajahnya, sepertinya mereka seumuran denganku. 

Celana jins yang bisa kusebut hot pants itu hanya mampu menutupi area intimnya. Menyisakan paha putih yang sayangnya terdapat sebuah noda kecoklatan yang berhasil ditangkap oleh indra penglihatanku. Sementara untuk atasan, dia memakai kaus lengan panjang berwarna baby pink dengan model crop top. Beruntung, dia masih mengenakan pakaian dalam berwarna hitam. Kalau tidak, mungkin pusar dan perut buncitnya bakalan jelas kelihatan. 

Dua orang temannya pun juga memakai pakaian yang sejenis. Bedanya hanya di warna baju saja. Putih dan kuning. Begitu mencolok dan menurutku err ... ingin disebut kekinian, namun jatuhnya gagal. 

Aku pun berjalan menghampiri ketiga cewek itu. Namaku tadi disebut, jadi mungkin saja mereka ada urusan denganku. Ya, meskipun aku sama sekali tidak mengenal mereka. "Aku Luthfi," ucapku santai, begitu tiba di hadapan mereka. 

"Oh ... jadi elo yang namanya Luthfi," kata cewek yang disinyalir sebagai bos di antara ketiganya. 

"Iya."

"Bener, Lun. Nih cewek mirip sama yang di foto," tutur cewek yang mengenakan baju berwarna putih. Dia tampak serius menatap layar ponselnya. 

"Lo kenal Rayyan, kan?" tanya cewek yang memakai baju berwarna baby pink

Keningku pun berkerut. "Hah? Rayyan?" Jelas saja aku bingung. Apa mereka teman sekolahnya Rayyan, ya? Atau ... para penggemarnya? 

"Ini elo, kan?" Cewek berbaju putih menunjukkan layar ponselnya padaku, dan tampaklah di sana, foto diriku bersama Rayyan yang sedang berada di pinggir jalan. 

"Ya, itu gue. Kenapa emangnya?" jawabku. 

"Jauhi Rayyan."

Oh, astaga! Jadi, ceritanya mereka lagi melabrakku, begitu? Oh, ayolah ... aku hanya temannya Rayyan. Tidak lebih. "Kami hanya teman."

"Sekalipun lo temennya, tetap saja, gue nggak suka ngelihat Rayyan jalan sama cewek lain selain gue."

Aku berdecak. Tak ada sedikit pun rasa takut yang timbul dalam diriku akibat perkataan cewek gagal kekinian itu. Justru terkesan lucu. "Lo suka sama Rayyan?"

"Ya iyalah ...."

"Terus, Rayyan suka nggak sama lo?"

"Ng ...."

"Ya jelas sukalah. Lo tahu, Luna ini cewek tercantik di SMA Mekar Jaya." Cewek berbaju kuning menyahut. 

Aku tertawa remeh. Lucu saja. Ini adalah pertama kalinya aku dilabrak seperti ini. "Emangnya Rayyan udah pernah bilang kalau dia suka sama elo?" Aku berniat memojokkannya. Dilihat dari pribadi Rayyan sejauh ini, amat sangat tidak mungkin jika cowok itu menyukai cewek macam mereka-mereka itu. 

"Y-ya udah!"

Deg! Ada sedikit rasa sesak di dadaku saat salah satu dari ketiga cewek itu mengatakan dua kata tersebut. Meskipun aku tak yakin itu perkataan bohong atau tidak. "Oh." Hanya dua huruf itulah yang keluar dari mulutku. Entah kenapa kepalaku sekarang sedang malas untuk memikirkan rangkaian kalimat yang panjang. Aku lalu melangkah pergi. Namun, salah satu dari mereka mencekal tanganku. 

"Mau ke mana lo?" tanyanya. 

"Pulang," jawabku singkat. 

"Urusan kita belum selesai."

"Udah."

"Jauhi Rayyan."

"Ya."

"Kalau sampai gue lihat lo masih jalan bareng Rayyan, awas aja. Lo nggak akan selamat. Lo tahu sendiri, kan, gimana SMA Mekar Jaya kalau sudah terusik. Mangkanya, lo jangan macam-macam."

Apa itu sebuah ancaman? 

Kalau iya, aku sangat ingin tertawa. 

"Hei, lo paham, kan, sama apa yang gue omongin?"

"Ya."

"Ayo, guys! Kita pergi dari SMA sampah ini."

Apa? 

Aku mengumpat pelan. Berani-beraninya dia bilang begitu. "Ish." Aku geregetan sendiri dibuatnya. Kenapa di zaman modern ini masih ada manusia yang sudah disekolahkan tinggi-tinggi tapi moralnya masih kosong melompong. Yah ... positive thinking saja, mungkin waktu pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Agama mereka membolos. 

 

 

 

 

TBC

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • ellyzabeth_marshanda

    Asique 😍
    Gak bisa naik motor tapi minta motor wkwkw Luthfi memang dan best lah

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • yurriansan

    Baru baca chap 1. Unik juga. Biasanya kn cwok yg ksh jaket. :)

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • rara_el_hasan

    Asyik ... bacanya mengalir kaya sungai brantas.. gk kesendat-sendat kok hehehe .. EBInya juga bagus .. hehe

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • IndyNurliza

    Bagaimana rasanya kehilangan :(

    Comment on chapter Awal Pertemuan
  • kyumesix

    Ceritanya baguss

    Comment on chapter Awal Pertemuan
Similar Tags
The Past or The Future
399      317     1     
Romance
Semuanya karena takdir. Begitu juga dengan Tia. Takdirnya untuk bertemu seorang laki-laki yang akan merubah semua kehidupannya. Dan siapa tahu kalau ternyata takdir benang merahnya bukan hanya sampai di situ. Ia harus dipertemukan oleh seseorang yang membuatnya bimbang. Yang manakah takdir yang telah Tuhan tuliskan untuknya?
Rver
5907      1707     1     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
Premium
The Secret Of Bond (Complete)
5498      1236     1     
Romance
Hati kami saling terikat satu sama lain meskipun tak pernah saling mengucap cinta Kami juga tak pernah berharap bahwa hubungan ini akan berhasil Kami tak ingin menyakiti siapapun Entah itu keluarga kami ataukah orang-orang lain yang menyayangi kami Bagi kami sudah cukup untuk dapat melihat satu sama lain Sudah cukup untuk bisa saling berbagi kesedihan dan kebahagiaan Dan sudah cukup pul...
Ghea
423      272     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Sweet Equivalent [18+]
3003      830     0     
Romance
When a 19 years old girl adopts a 10 years old boy Its was hard in beginning but no matter how Veronica insist that boy must be in her side cause she thought he deserve a chance for a better live Time flies and the boy turn into a man Fact about his truly indentitiy bring another confilct New path of their life change before they realize it Reading Guide This novel does not follow the rule o...
Forbidden Love
8818      1857     3     
Romance
Ezra yang sudah menikah dengan Anita bertemu lagi dengan Okta, temannya semasa kuliah. Keadaan Okta saat mereka kembali bertemu membuat Ezra harus membawa Okta kerumahnya dan menyusun siasat agar Okta tinggal dirumahnya. Anita menerima Okta dengan senang hati, tak ada prangsaka buruk. Tapi Anita bisa apa? Cinta bukanlah hal yang bisa diprediksi atau dihalangi. Senyuman Okta yang lugu mampu men...
Kepak Sayap yang Hilang
68      64     0     
Short Story
Noe, seorang mahasiswa Sastra Jepang mengagalkan impiannya untuk pergi ke Jepang. Dia tidak dapat meninggalkan adik kembarnya diasuh sendirian oleh neneknya yang sudah renta. Namun, keikhlasan Noe digantikan dengan hal lebih besar yang terjadi pada hidupnya.
Werewolf Game
440      316     2     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
Dua Sisi
7150      1631     1     
Romance
Terkadang melihat dari segala sisi itu penting, karena jika hanya melihat dari satu sisi bisa saja timbul salah paham. Seperti mereka. Mereka memilih saling menyakiti satu sama lain. -Dua Sisi- "Ketika cinta dilihat dari dua sisi berbeda"
My world is full wounds
433      303     1     
Short Story
Cerita yang mengisahkan seorang gadis cantik yang harus ikhlas menerima kenyataan bahwa kakinya didiagnosa lumpuh total yang membuatnya harus duduk di kursi roda selamanya. Ia juga ditinggalkan oleh Ayahnya untuk selamanya. Hidup serba berkecukupan namun tidak membuatnya bahagia sama sekali karena justru satu satunya orang yang ia miliki sibuk dengan dunia bisnisnya. Seorang gadis cantik yang hid...