Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semanis Rindu
MENU
About Us  

         Tepat dua bulan Jaka mengenal Arum. Bahkan terkadang diam-diam mengintip untuk sekedar melihat Arum dari jarak yang tidak diketahui Arum. Jaka sungguh tidak punya nyali untuk menemui Arum dengan berbagai macam alasan. Pertama karena perjanjian di dalam komunitasnya. Kedua Jaka takut Arum menjadi sasaran empuk musuh-musuhnnya. Ketiga Arum sudah memiliki kekasih. Ke empat si Jaka takut Arum menolaknya lagi seperti saat itu.         

          Rindu dalam diri Jaka sudah semakin menumpuk. Memang menjadi hal aneh untuk seorang jaka. Selama ini banyak gadis-gadis di sekolahnya yang jatuh hati padanya. Namun, satupun ia tidak pernah mengenal gadis-gadis itu, dan sangat tidak biasa lagi jika dia terkesan langsung jatuh hati pada Arum. Saat mengetahui ada gadis yang memperhatikannya meski hanya sepele yaitu mengobati lukanya hasil bertempur walaupun Arum tidak pernah mengenalnya. Biasanya yang terjadi, jika ada hal seperti itu. Kebanyakan cewek akan milih menyingkir darinya saat tahu dalam keadaan yang tidak wajar dan lebih akan membiarkannya dalam keadaan terluka.

          Jaka memang sudah gila. Dia jatuh cinta untuk pertama kalinya dan merasakan rasa semanis rindu dalam hatinya. Kini dia mulai memberanikan diri menemui Arum sepulang sekolah. Jaka mencoba menemui Arum meski hatinya bertabuhan seperti genderang perang yang menggetarkan setiap sel-sel darahnya yang mengalir menuju jantungnya. Antara maju dan mundur.

           Di balik sebuah pohon besar. Jaka menunggu Arum keluar dari sekolahnya. Maklum di tahun 1997 tidak ada ponsel yang bisa dengan mudah menjadi alat untuk para pemuda mendekati wanita yang di taksir. Tahun itu adalah tahun yang segalanya serba dipenuhi rasa penasaran saat seseorang mulai merasakan jatuh cinta. Rasa penasaran gadisnya sedang apa? Atau sekedar bertanya-tanya sendiri sudahkan dia makan atau tidur?   

      Rasa penasaran itu muncul setiap hari dalam pikiran Jaka. Sampai terjawablah rasa penasaran Jaka. Pucuk di cinta ulampun tiba. Gadis belia yang sudah membuat Jaka kecanduan akan parasnya muncul dari balik pintu keluar sekolahnya. Arum mulai keluar.         Saat hendak di hampiri Jaka. Arum di tarik oleh seorang remaja cowok yang sama saat di kontes melukis waktu itu. Dia membentak-bentak Arum seperti saat itu. Menarik-narik tangan arum, lalu mendorong-dorong tubuh Arum.   

        Jaka berang. Gadis yang ditaksirnya mendapat perlakuan kasar dari cowok lain.         Bergegas dia menemui Arum. Dia mulai menstarter sepeda motornya dan menancapkan gas untuk menghampiri Arum.    

        Jaka berhenti sesampainya di depan Arum. Dia memarkirkan sepeda CBnya dan melangkah menemui Arum. Jaka menarik tangan cowok remaja yang hendak memukul Arum. 

        "Kau lagi," kata Jaka tegas.   

        Cowok itu mendongak melihat Jaka. Air mukanya berubah pucat saat tahu Jaka adalah cowok yang menghajarnya waktu itu.    

     "Sudah kubilang, jangan kasar sama cewek. Ini kedua kalinya aku melihatmu berbuat kasar pada Arum. Jika ketiga kalinya aku melihatnya lagi. Akan kupatahkan tanganmu." ujar Jaka penuh ancaman. 

        Cowok itu. Seketika lari terbirit-birit. Jaka mengulum senyum melihat cowok remaja banci itu. 

       "Jaka, kapan tiba di sini?" 

        "Sudah seabad yang lalu," jawab Jaka berseloroh.  

       "Tetep saja bercanda," Arum tersenyum.    

       "Ayo kuantarkan pergi kerja," kata Jaka. "Jangan menolak, ku mohon." Jaka mulai memaksa.  

        Arum mengiyakan. Meski entah mungkin karena terpaksa dan sungkan pada Jaka yang sudah jauh-jauh menemuinya. Kemudian mereka mulai berjalan menuju tempat kerja Arum.

         Roda motor Jaka meluncur dengan santai di jalanan lengang kota malang.

         Jaka berdahem. Dia canggung ingin memulai bicara. "A-arum," panggilnya gelagapan.

           "Iya Jak."  

           "Kau masih pacaran dengan cowok tadi?"    

           Arum tertawa. "Udah enggak Jak. Dia kasar, buat apa aku terusin."   

           "Syukurlah," kata Jaka.  

            "Ada apa memangnya?" 

            "Berarti, aku punya kesempatan untuk memacarimu."   

             Arum terdiam sejenak mendengar perkataan Jaka.

            "Kita baru kenal Jak. Kaupun belum kenal aku." 

             "Cinta tidak mengenal ruang dan waktu. Tidak mengenal seberapa lama atau seberapa singkat kau mengenalnya. Cinta adalah perasaan. Rasa yang tidak mungkin bisa kau tolak saat sudah merasuki batinmu."  

           Arum tersenyum. "Kau pandai berkata-kata juga ternyata."   

          Jaka hanya tersenyum simpul. Dia merasakan kesenangan luar biasa saat bersama Arum. Jaka sesaat ingat masalah rumit gengsternya. Rasa sadar mulai menghantam isi kepalanya. Dia telah salah membuat perjanjian itu saat pertama kali mendirikan komunitasnya. Perjanjian konyol untuk tidak boleh jatuh cinta sampai lulus SMA. Tanpa dia sadari, dia merasakan cinta itu lebih menghujam keras daripada janji itu sendiri. Seolah berusaha menarik dirinya keluar dari lingkungan penuh duri itu. Jaka semakin takzim dibuat olehnya.   

           Berselang kemudian mereka sampai di tempat Arum mengajar les. Merasa menjadi cowok sejati. Dia terus menunggui Arum yang sedang bekerja. Sekitar dua jam Arum mengajar di sana. Lalu saat keluar Jaka melanjutkan tugasnya mengantar Arum pulang. Namun, sebelumnya mereka berdua makan sebentar di warung pinggiran jalan. Mereka berdua berhenti di sebuah warung sate madura yang terkenal di daerah malang.  

           "Makan yang banyak rum," kata Jaka.        "Kamu kenapa datang ke tempatku?" tanya Arum. 

          "Sengaja ingin bertemu denganmu."    

          "Ibumu gak tanya kamu pulang malem-malem."

          "Bukan cowok namanya kalau gak pulang larut malem." tandas Jaka dengan mulut penuh nasi. 

        Arum tersenyum mendengar itu.

        Jaka masih terus menikmati menyantap sate ayam madura kesukaannya itu. Saat Jaka fokus makan. Tiba-tiba fokusnya terpecah tatkala mendengar suara Joni sedang memesan sate. Jaka menoleh. 

         Benar. Telinganya tak pernah salah. Secepat mungkin jaka bersembunyi di bawah kolong meja. Arum terkejut.  

        "Kamu ngapain Jak?" 

          Jaka meletakkan jari di bibirnya.     

         "Ssssst.... Diam."  

         Arum tahu. Pasti ada sesuatu sedang terjadi. Dia melanjutkan lagi menikmati makan sate. Sambil pura-pura tidak tahu.

          Berselang kemudian Joni pergi dan akhirnya Jaka kembali muncul kepermukaan.

          "Ada apa jak. Apa ada sesuatu?" 

         "T-tadi ada orang gila yang biasanya gangguin aku." ujar jaka terpatah-patah.  

          "Mana?"  

          "Udah pergi."  

          Arum mengendikkan bahunya. Merasa ada yang aneh dalam diri Jaka.  

         Setelah selesai makan. Mereka kembali meneruskan perjalanan pulang kerumah Arum. Sesampainya di gang. Arum meminta Jaka agar tidak mengantarkannya sampai rumah.  

         "Biarkan aku mengantarkanmu sampai rumah rum," jaka mencoba membujuk.   

         "Jangan Jak, sampai sini saja. Terimakasih sudah mengantarkanku."   

        Jaka hanya diam. Dia tak kuasa lagi memaksa kehendak Arum. Meski sebenarnya hatinya sangat ingin mengantarkan Arum sampai rumahnya dan memastikannya selamat sampai tempat tujuan. Bah...jaka sudah mulai berlebihan. Cowok preman itu sudah mulai jadi dungu. 

          Jaka hanya manggut saja menyetujui permintaan Arum. Jaka masih terus melihat Arum masuk ke dalam gang. 

         "Arum," jaka memanggil lagi.

          Arum menoleh. "Apa?" 

         Jaka hanya menggeleng dan tersenyum. Cukup penutup akhir dari pertemuannya hari itu bersama Arum adalah melihat wajah Arum dengan sebuah senyuman melengkung sempurna bak bulan sabit.                                  

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinta Untuk Raina
5122      1681     2     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
Angkara
1100      652     1     
Inspirational
Semua orang memanggilnya Angka. Kalkulator berjalan yang benci matematika. Angka. Dibanding berkutat dengan kembaran namanya, dia lebih menyukai frasa. Kahlil Gibran adalah idolanya.
Simbiosis Mutualisme seri 1
11417      2476     2     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Hujan Bulan Juni
390      268     1     
Romance
Hujan. Satu untaian kata, satu peristiwa. Yang lagi dan lagi entah kenapa slalu menjadi saksi bisu atas segala kejadian yang menimpa kita. Entah itu suka atau duka, tangis atau tawa yang pasti dia selalu jadi saksi bisunya. Asal dia tau juga sih. Dia itu kaya hujan. Hadir dengan serbuan rintiknya untuk menghilangkan dahaga sang alang-alang tapi saat perginya menyisakan luka karena serbuan rintikn...
Mamihlapinatapai
6235      1703     6     
Romance
Aku sudah pernah patah karna tulus mencintai, aku pernah hancur karna jujur tentang perasaanku sendiri. Jadi kali ini biarkan lah aku tetap memendam perasaan ini, walaupun ku tahu nantinya aku akan tersakiti, tapi setidaknya aku merasakan setitik kebahagian bersama mu walau hanya menjabat sebagai 'teman'.
Sang Penulis
10347      2298     4     
Mystery
Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat menggambarkan sebuah kejadian di masa depan. Tak ada yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat membuat kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Dan tak ada juga yang menyangka bahwa sebuah tulisan dapat merusak kehidupan seseorang. Tapi, yang paling tak disangka-sangka adalah penulis tulisan itu sendiri dan alasan mengapa ia menuliskan tulisan i...
Purple Ink My Story
5939      1300     1     
Mystery
Berawal dari kado misterius dan diary yang dia temukan, dia berkeinginan untuk mencari tahu siapa pemiliknya dan mengungkap misteri yang terurai dalam buku tersebut. Namun terjadi suatu kecelakaan yang membuat Lusy mengalami koma. Rohnya masih bisa berkeliaran dengan bebas, dia menginginkan hidup kembali dan tidak sengaja berjanji tidak akan bangun dari koma jika belum berhasil menemukan jawaban ...
ENAM MATA, TAPI DELAPAN
609      382     2     
Romance
Ini adalah kisah cinta sekolah, pacar-pacaran, dan cemburu-cemburuan
Begitulah Cinta?
17545      2637     5     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Reason
425      298     3     
Romance
Febriani Alana Putri, Perempuan ceria yang penuh semangat. Banyak orang yang ingin dekat dengannya karena sikapnya itu, apalagi dengan wajah cantik yang dimilikinya menjadikannya salah satu Perempuan paling diincar seantero SMA Angkasa. Dia bukanlah perempuan polos yang belum pernah pacaran, tetapi sampai saat ini ia masih belum pernah menemukan seseorang yang berhasil membuatnya tertantang. Hing...