Saat itu turun hujan. Orang - orang dengan segera masuk ke dalam rumah, tidak ingin air yang begitu deras membasahi tubuh mereka. Sebagian anak - anak menikmati air hujan,bermain kesana kemari menghilangkan semua beban yang belum terasa berat bagi mereka. Hujan memang cuaca enak untuk bermain bagi manusia yang mencintai air hujan, tetapi sendu bagi orang yang sedang bersedih hati.
"Hujan." ucap Ayu di dalam hatinya. Mengingatkannya pada sebuah cerita yang ia buat beberapa bulan yang lalu. Berlokasi di Yogyakarta tepatnya di Candi Prambanan. Ayu berhasil membuat cerita yang tidak bisa ia lupakan hingga saat ini. Payung berwarna putih, bus yang mengantarkan Ayu serta teman-temannya, orang-orang yang mencoba untuk menjual produk buatannya, tiga pemeran utama selain Ayu, dan masih banyak lagi. Ayu sendiri tidak pernah membayangkan bahwa dirinya bisa membuat cerita seindah itu sebelumnya.
Ia buka laci meja belajarnya dan mengambil sebuah buku harian, benda yang dipercaya oleh Ayu sebagai tempat curhat baginya. Dilihatnya tulisan-tulisan yang membawa dirinya ke dunia yang begitu indah dan yang begitu buruk. Tidak ada rasa kesal di dalam diri Ayu melihat kisah buruk yang ia alami, tetapi rasa sesal karena telah meninggalkan kisah-kisah indah dan buruk yang ia telah alami.
Foto-foto melengkapi tulisan-tulisan Ayu yang dapat dikategorikan sebagai tulisan yang sulit dibaca oleh orang lain. Ayu tersenyum sambil mengeluskan foto-foto itu.
Empat anak di dalam foto itu. Ada yang senyum ada juga yang datar. Dilihat dari foto itu sudah terlihat jelas bahwa empat anak itu memiliki sifat yang berbeda-beda dan memiliki keunikan tersendiri.
Dua anak laki-laki yang menyukai dunia anime. Mereka adalah sosok yang bisa dibilang memiliki sifat yang 180 derajat berbeda. Yang satu adalah anak yang mudah untuk bergaul dan sangat dewasa, sedangkan yang satu lagi adalah anak yang pendiam, namun memiliki hati yang sangat hangat. Dua anak perempuan yang memiliki ambisi untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dan bisa pergi keluar negeri. Mereka mempunyai kesamaan seperti teman-teman laki-laki mereka, yaitu menyukai anime. Mereka juga memiliki sifat yang hampir berbeda. Satu anak perempuan adalah anak yang sangat berani karena suka memberontak jika ada sesuatu yang ia tidak suka dan yang satunya lagi adalah anak yang pendiam, namun ia terbilang berani karena ia mampu hidup dengan mandiri. Sifat merekalah yang menjadikan mereka menyatu dengan alasan mereka mempunyai satu cerita yang sama.
Ayu adalah salah satu dari mereka. Iya, Ayu adalah anak perempuan yang pendiam itu. Selama di perkuliahan, Ayu hanya bisa banyak bicara dengan teman dekatnya. Sedangkan jika ia bertemu dengan teman-temannya lain, Ayu sulit untuk mencertitakan segala hal.
Kesamaan Ayu dengan teman dekatnya yang pendiam membuat Ayu merasa dirinya sangat dekat dengan temannya itu dan mengerti semua keadaan temannya itu. Ayu selalu khawatir melebihi rasa khawatirnya terhadap teman dekatnya yang lain. Itu bukan berarti Ayu membeda-bedakan teman dekatnya, melainkan Ayu memiliki rasa yang berbeda kepada teman dekatnya yang mempunyai sifat yang sama dengannya.