Loading...
Logo TinLit
Read Story - Astronaut
MENU
About Us  

Dua bulan lalu Haya menarik Vino sekuat tenaga, menjaganya agar tak memberi Zen bogem mentah. Haya bisa mendengar suara nafas Vino yang memburu, matanya menatap Zen, seakan mangsa yang tak boleh lepas. Tangan Vino mengepal kuat, pembuluh darahnya terlihat jelas, menampakkan berapa banyak tenaga yang Vino tahan.

Didapan mereka, Zen bergeming. Bukannya lari atau menjauh, Zen malah terlihat menunggu wajahnya dibuat lebam.

Haya tahu hari seperti itu akan datang juga. Perbedaan yang ditahan begitu lama, tak pernah menyebabkan pertengkaran sekali pun, adalah bom waktu bagi Zen dan Vino. Dua bulan lalu, bom itu meledak.

Diawali dengan Vino yang mendapat surat peringatan kedua. Itu sesuatu yang fatal mengingat satu lagi surat peringatan, Vino akan ditendang dari Akademi. Surat peringatan pertama Vino diberikan saat ia melanggar aturan berpakaian. Ia sengaja tak mengenakan jas laboratorium saat praktikum karena merasa gerah. Bukannya menuruti perintah guru, Vino malah melawan, memberi berbagai argumen yang mengikis kesabaran guru praktikum. Tanpa pikir panjang guru itu melaporkan Vino ke Dewan Kedisiplinan Siswa.

Surat peringatan yang kedua terbit sesaat setelah Vino melanggar jam malam asrama. Dengan gegabah ia keluar tengah malam, melihat langit, lalu menguping pembicaraan penjaga sekolah. Vino juga yang menyebarkan desas-desus bahwa para peringkat atas diburu oleh sekelompok orang. Katanya, Vino dengar sendiri dari penjaga sekolah.

Zen marah besar saat tahu Vino dapat peringatan kedua.

Kejadian itu terjadi dengan cepat, Zen meminta Vino untuk datang ke belakang gedung sekolah, kemudian meremas kerah kemejanya, menarik Vino hingga mendekat ke wajahnya, “Kamu bego, Vin! Nilaimu udah cukup buruk, sekarang tingkahmu juga buruk! Kalau kamu benar dikeluarkan gimana?” gigi Zen memeretak, sedikit saja ia tak bisa menahan amarah, kalimat itu sudah jadi teriakan.

Vino menyunggingkan senyuman, “Bukan urusan kamu, Zen.”

Haya mendengarkan dari jarak beberapa meter, ia ingin menghampiri mereka tapi tak punya nyali. Zen mungkin cuma khawatir pada Vino dan sialnya Zen melampiaskannya dengan cara yang salah.

“Jangan membuat apa yang udah aku lakukan sia-sia,” tangan Zen masih berada di kerah baju Vino.

“Memang apa yang kamu lakukan, hah?” Vino tersenyum lagi.

“Capek-capek aku ngajarin kamu, kalau kamu begini—”

“Oh, capek?”

Suasana hati Zen semakin buruk, ia mulai muak dengan senyuman palsu Vino. Demikian pula dengan Vino, sudah cukup aturan Akademi membuatnya terpenjara, sekarang temannya malah membuatnya lebih terkurung.

Saat Zen melepaskan cengkramannya, saat itu pula Vino mengepalkan tangannya. Sedetik sebelum Vino menumpahkan amarahnya, Haya berlari tanpa suara dan langsung menarik mundur Vino.

“Ah, Cil…” Haya bergumam mengingat kejadian itu. Dua bulan berlalu, Zen dan Vino masih belum bicara. Sekarang, Zen malah seperti menjauhi Haya juga.

-

Vino menatap layar ponselnya ditengah kamar yang gelap. Ia mencari sekolah biasa yang mungkin menerimanya jika surat peringatan ketiga keluar. Aturan ketat asrama, persaingan tinggi, dan semua orang ambisius membuatnya sesak nafas. Vino berusaha menahannya, tapi ia sudah mencapai batas. Sepertinya, Vino memang tak akan lulus sebagai murid Akademi.

Vino ingin keluar tengah malam, melihat langit, menunggu pesawat, dan menguping pembicaraan para penjaga lagi. Terutama menunggu pesawat lewat dan menguping. Rasanya, sudah terlalu lama hingga ia lupa rasa puas yang didapatkan saat benar-benar ada pesawat yang lewat.

Sedangkan menguping…

Bukan kebiasaan Vino, namun kali ini adalah pengecualian. Ia penasaran soal anak-anak pintar yang diincar oleh sekelompok orang. Dua bulan lalu, penjaga sekolah membicarakannya dengan serius. Katanya, ada sekelompok orang yang membobol sistem data sekolah dan menyalin data siswa dengan peringkat sepuluh besar di setiap angkatan. Bukan hanya itu, sistem kamera pengawas dan gerbang dengan sensor juga hampir diretas seseorang. Beruntungnya, peretasan itu gagal.

Vino semakin curiga saat pihak sekolah menambah pos-pos keamanan sekaligus penjaganya. Patroli sekolah lebih sering dilakukan. Penerimaan tamu dilakukan di luar gedung sekolah. Bahkan, belum lama ini, beberapa orang guru ikut tinggal di asrama siswa. Padahal sampai tahun kemarin, tidak ada satu guru pun tinggal di asrama.  

Kalau sampai berita yang ia dengar benar, berarti Zen dalam bahaya. Zen, menyebalkan, pikirannya langsung melayang pada kejadian dua bulan lalu. Tanpa bertanya atau mendengar penjelasannya, Zen langsung menarik kerahnya. Disusul dengan ceramah yang membuatnya tambah sebal. Ayolah, Zen, kamu nggak capek marah-marah melulu?

Sebenarnya Vino sudah biasa. Sejak kecil Zen memarahinya. Tapi, dua bulan kemarin, rasanya Vino terlalu lelah untuk pura-pura mengabaikannya. Sampai sekarang, Vino belum ingin memperbaiki hubungannya.

Meski demikian, jika yang ia dengar benar adanya, Vino tetap mengkhawatirkan Zen.

Pikiran Vino buyar saat ia mendengar pintu kamar dibuka.

Selain guru, tidak ada yang bisa melakukan itu. Beberapa bulan lalu, sistem kunci setiap pintu kamar diubah. Mereka harus menggunakan kartu khusus untuk keluar masuk kamar. Tanpa kartu itu, sensor akan mati dan pintu tak akan bisa dibuka.

Kartu dimiliki oleh setiap siswa penghuni kamar, penjaga asrama, dan guru pengawas.

Malam itu, mungkin ada guru atau penjaga memeriksa keadaan Vino, memastikannya tidak kabur tengah malam lagi.

Vino tidak curiga sedikitpun, ia langsung menarik selimut. Pura-pura tidur.

Saat pintu akan ditutup kembali, Vino menyadari ada sesuatu yang salah. Akan ada suara bip setiap kartu terbaca oleh sensor. Artinya, setiap pintu terbuka, harusnya ada suara itu.

Tadi Vino hanya mendengar suara pintu yang berderit.

Tadi itu… benar guru?

-

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
pendiam dan periang
272      217     0     
Romance
Dimana hari penyendiriku menghilang, saat dia ingin sekali mengajakku menjadi sahabatnya
When You Reach Me
7720      2020     3     
Romance
"is it possible to be in love with someone you've never met?" alternatively; in which a boy and a girl connect through a series of letters. [] Dengan sifatnya yang kelewat pemarah dan emosional, Giana tidak pernah memiliki banyak teman seumur hidupnya--dengan segelintir anak laki-laki di sekolahnya sebagai pengecualian, Giana selalu dikucilkan dan ditakuti oleh teman-teman seba...
Trainmate
2810      1233     2     
Romance
Di dalam sebuah kereta yang sedang melaju kencang, seorang gadis duduk termangu memandangi pemandangan di luar sana. Takut, gelisah, bahagia, bebas, semua perasaan yang membuncah dari dalam dirinya saling bercampur menjadi satu, mendorong seorang Zoella Adisty untuk menemukan tempat hidupnya yang baru, dimana ia tidak akan merasakan lagi apa itu perasaan sedih dan ditinggalkan. Di dalam kereta in...
When You're Here
2416      1081     3     
Romance
Mose cinta Allona. Allona cinta Gamaliel yang kini menjadi kekasih Vanya. Ini kisah tentang Allona yang hanya bisa mengagumi dan berharap Gamaliel menyadari kehadirannya. Hingga suatu saat, Allona diberi kesempatan untuk kenal Gamaliel lebih lama dan saat itu juga Gamaliel memintanya untuk menjadi kekasihnya, walau statusnya baru saja putus dari Vanya. Apa yang membuat Gamaliel tiba-tiba mengin...
Move On
260      215     0     
Romance
"Buat aku jatuh cinta padamu, dan lupain dia" Ucap Reina menantang yang di balas oleh seringai senang oleh Eza. "Oke, kalau kamu udah terperangkap. Kamu harus jadi milikku" Sebuah awal cerita tentang Reina yang ingin melupakan kisah masa lalu nya serta Eza yang dari dulu berjuang mendapat hati dari pujaannya itu.
Aku benci kehidupanku
389      267     1     
Inspirational
Berdasarkan kisah nyata
Werewolf Game
582      433     2     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
ARTURA
321      258     1     
Romance
Artura, teka-teki terhebat yang mampu membuatku berfikir tentangnya setiap saat.
Aranka
4446      1481     6     
Inspirational
Aranka lebih dari sebuah nama. Nama yang membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Aland Aranka terlahir dengan nama tersebut, nama dari keluarga konglomerat yang sangat berkuasa. Namun siapa sangka, di balik kemasyhuran nama tersebut, tersimpan berbagai rahasia gelap...
Rumah Laut Chronicles
2736      1157     7     
Horror
Sebuah rumah bisa menyimpan misteri. Dan kematian. Banyak kematian. Sebuah penjara bagi jiwa-jiwa yang tak bersalah, juga gudang cerita yang memberi mimpi buruk.