21 Maret 2019
Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir aku menuliskan sebuah catatan :)
Hari ini aku tersadar jika waktu bisa berhenti kapan saja dan dimana saja. Saat dimana aku tersadar itulah aku menyadari bahwa penting untuk tidak sekedar menganggapmu sebagai temanku.
"Aku menyukaimu" itulah yang aku katakan padamu.
"Maaf" mendengar kata itu yang justru keluar dari mulutmu membuatku sadar jika apa yang kukatakan sebelumnya adalah hal yang salah.
"Eh... apakah tadi aktingku bagus" ucapku dengan berusaha menutupi bagaimana perasaanku saat ini.
"Ah... ternyata hanya akting" kau menampilkan senyumu yang tanpa kamu sadari memberi luka untukku.
"Iya,, hehe"aku mencoba tuk tertawa meski tak ingin melakukannya
"Kayaknya aku harus pulang duluan deh Reyn. Aku pergi dulu ya.. bye.. " aku berlari meninggalkannya tanpa berniat untuk berbalik dan melambaikan tangan padanya.
Ketika begitu banyak rasa sakit yang aku rasakan, entah mengapa Reyn selalu bisa menyembuhkan rasa sakit itu. Tapi mulai hari ini mungkin aku harus bisa menegarkan hatiku . Entah mengapa aku merasa jika tak lama lagi aku akan menerima banyak rasa sakit terhadap diriku terutama hatiku.Jika saja aku diberi satu keajaiban aku ingin merasakan sehari penuh kebahagiaan. Namun tak satupun harapanku terkabul.
Puisi ini kutuliskan sebagai perwakilan dari perasaanku yang akan kuhilangkan.
Waktuku
Kau ibarat waktu dihidupku
Perlahan berjalan
Perlahan menikamku
Kau mempersempit kehidupanku
Memenjarakanku dalam jangka tersembunyi
Menjebakku terus bersama dalam sepi
Aku terlena
Kini aku menerima karma
Kau perlahan berhenti
Memaksaku ikut terdiam dan terkunci
Aku tak sanggup menatapmu
Namun kau selalu berhasil menggodaku
Tak seharipun aku tak melihatmu
Tak seharipun aku melupakanmu
Kini saat ku sadar arti penting dirimu
Kau hilang
Kau pergi
Meninggalkam aku sendiri
Menghentikan kehidupanku kini
Menyadarkanku untuk merubah arti
Arti bahwa kita tak seharusnya bersama lagi.
Aku tak sanggup menahan air mataku hingga akhirnya semuanya menguar dan mengalir bersamaan pada saat aku kembali membaca puisi ini dan itu terjadi berulang kali. Aku tak tau apa yang salah. Hatikukah? Dirikukah? Atau waktu kita bertemukah?. Semua menjadi sebuah pertanyaan untukku dan aku selalu mencoba untuk menyelesaikannya.
karna aku yakin waktu dapat mengubah banyak hal.