Terik matahari cukup menyengat, saya harus sampai di rumah itu Tania sudah menungguku.
"Mau ke mana Ka?" minta Niken buka kaca mobil.
"Pulang Ken."
"Ya udah bareng aja!" kata teman Niken yang menyetir mobil.
"Gak apa-apa?"
"Iya, lagi pula kita satu arah kok!" jawab teman Niken.
Aku membuka pintu mobil, lalu, "Namaku Eka Salima Salsabila, nama kamu siapa?"
"Hai, namaku Ratih." kata Ratih menghargai tanganku.
Setelah perkenalan, Ratih mengendarai mobilnya menjur rumahku.
**
"Makasih ya Ratih, Niken. Daaa." ucapku melambaikan tangan.
"Iya, Daaaaa." ucap Niken dan Ratih bersama dan melambaikanikal.
"Hai, ayo naik!" suara Tania dari belakang.
"Eh kamu Tan." ucapku seraya menuruti perkataannya.
Sebelum keluar dan aku Tania pulang dulu, sangat berbeda dengan Ibu dan Nenek.
"Bu, Eka berangkat ya!" pamitku.
"Tania juga ya Bu, Nek." sahut Tania.
"Tunggu Nak, hape kamu kenapa gak di bawa?" tanya Ibu menghampiriku, "Ini hapenya sudah Ibu ces tadi!"
"Loh ini beneran untuk Eka Bu?"
"Iya sayang, buat kamu! Kamu pake ya!" saran Ibu.
"Itu udah ada paketannya kok! Kemarin Ibu nitip sama aku." sahut Tania tersenyum.
"Terima kasih ya Bu, Tan."
"Iya."
**
Kafe.
Kami sedang memesan makanan, kami saling berbagi cerita tentang suka duka saat menjalani kegiatan kampus. Tania menceritakan kegiatan DINAMIKA di kampusnya, begitu juga aku.
"Gimana? Sudah punya pacar belum?" tanya Tania.
Wajahku seketika berubah, mana mungkin aku bisa membagi waktu lagi?
"Belum, aku masih gak ada waktu!" gerutuku.
"Aku kira udah Ka." sahut Tania melemparkan senyumnya.
"Aku fokus dengan kuliah Tan, kamu tau sendiri kan bagaimana pengorbanan Ibu mencari biaya untuk kita!"
"Iya, aku tau kok! Tapi jangan mikir Pelajaran mulu kamu Ka, nanti malah stres waktu wisuda! Amit amit daah."
"Astaghfirullah, jangan sampai Tan!"
"Iya, sesekali nikmatilah hidup!" saran Tania.
"Beres." jawabku singkat, "Memangnya kamu sudah punya cowok ya?"
"Hehehe." tawa Tania, "Belum sih Ka, cuma baru kenal aja!"
"Cie cie, gak pernah cerita kamu sama aku! Udah lupa ya sama sahabatnya?"
"Ya gak mungkinlah Eka sayang, kamu itu sahabat aku! Di sana aku bisa berteman dengan teman-teman yang seperti kamu." ucap Tania.
"Kamu, makanya pindah ke sini aja!"
"Gak bisa lah Ka! Lagi pula sempurna lagi aku bijuda kok!" ucap Tania yang mengejutkanku.
"Loh? Bukannya kamu ambil Sarjana ya Tan?"
"Gak jadi Ka, aku ambil D3. Libur semester tahun ini sengaja gak aku ambil, soalnya aku pakai untuk kuliah." ucap Tania.
"Kok bisa Tan? Widihh bentar lagi jadi Mahasiswi STAN dong! Rencana kerja di mana Tan?"
"Panjang ceritanya Ka, rencana kerja di Surabaya." ucap Tania.
"Dong dong!" kataku sedikit paksa.
"Jadi saat itu aku mengambil D3 karena Papa Mama, Papa 2 tahun lagi. Aku harus segera bekerja, untuk membantu kebutuhan keluarga besok setelah pensiun Papa dan Mama akan pindah ke Blitar di rumah Nenek."
"Oh gitu ya? Tapi kamu kerja di sini kan Tan?"
"Iya bebs. Tenang aja, tahun depan kita ketemu setiap hari. He-he-he." tawa Tania.
**
Setelah menghabiskan makanan dan minuman yang dipesan, kami mampir ke Toko Buku sebelum pulang.
Aku mencari buku Pajak bab lainnya sementara Tania mencari buku Modul Sukses Skripsi, membuat sampai di rumah rasa keingintahuanku untuk buku modul sangat tinggi sekali buku itu! Selama Tania bermain di ruamh, aku membacanya.
Banyak tips dan trik dari Skripsi, tetapi itu semua tidak menjadi skripsi kita akan diterima oleh Dosen.
**
"Ini Tan." ucapku memberikan buku kepada Tania yang sedang asik tertawa dengan ponselnya.
"Iya Ka, udah selesai bacanya?" tanya Tania tanpa pertambahan aku.
"Iya, kamu asik banget sih?" tanyaku yang kepo dengan apa yang dilakukan Tania.
"He-he-he, ini nih cowok yang lagi dekat sama aku Ka! Gimana menurut kamu?" tanya Tania menunjukkan ponselnya berisi foto Lelaki.
"Oke kok, gaya-nya keren, ala ala bocah nakal."
"Iya, tapi aku gak sregg sama dia Ka." ucap Tania.
"Kok bisa Tan?"
"Iya gak tau kenapa! Aku masih PDKT sama dia Ka, belum pacaran." ucap Tania.
"Kalau kamu gak yakin, jangan memaksakan kehendak Tan!"
"Iya bener kamu Ka! Aku akan coba memikirkan dulu." ucap Tania.
"Iya Tan, semoga kamu dapatkan yang terbaik ya!"
"Kamu juga Ka." ucap Tania.
Kesempatan kita berdua bertemu hanya beberapa jam saja! Tania pamit pulang karena besok dirinya akan kembali kuliah.
Tania pamit kepada Ibu dan Nenek, juga meminta maaf kepada beliau. Hingga tahun depan Tania akan jarang kemari.
**
"Hati-hati ya Tan!" saranku melambaikan tangan.
"Iya, Daa. Jangan lupa kasih kabar ya Ka." ucap Tania.
"Iya Tan."
**
nice dan fresh story authorr!! :)
Comment on chapter Prolog