Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perfect Love INTROVERT
MENU
About Us  

Kegiatan DINAMIKA tidak seperti apa yang aku bayangkan, tidak lagi ada perpeloncoan seperti beberapa tahun yang lalu.

Panitia DINAMIKA ramah-ramah mereka mengajak kami untuk melihat di area sekitar kampus, kegiatan di dalam kelas hanya saat Dosen mengisi acara.

Kegiatan DINAMIKA sudah selesai, semua Miba masuk ke kelas sesuai jurusan prodi masing-masing.

Meski kelas dimulai besok namun kegiatan di kelas diisi untuk perkenalan dengan teman-teman satu kelas jurusan prodi yang sama.

Aku mendapatkan teman baru, namun tidak seperti Niken dan Tania. Niken berbeda jurusan dengan aku, dia lebih memilih jadwal kuliah malam karena saat pagi hari Niken gunakan untuk bekerja. Jika mengingat Tania, membuat aku kangen dengan sahabat sepertinya.

"Hai Ka, kamu melamun saja!" ucap Fani.

"Eh kamu Fan, bukan melamun. Aku hanya memikirkan IPK." kataku menyimpan rasa kangen terhadap Tania.

"Ya Allah, kan masih lama Ka! Kantin yok!" ajak Fani.

"Waduh kebetulan aku masih kenyang Fan, kamu ke kantin dulu aja Fan." kataku menolak ajakan Fani.

"Oke duluan ya." pamit Fani berjalan menuju Kantin.

Aku melihat sekeliling, tidak ada Mahasiswa-Mahasiswi di kelas maka dari itu aku berjalan menuju Perpustakaan.

Perpustakaan di kampus membuat aku nyaman karena koleksi buku-bukunya lengkap hanya ada buku pelajaran, banyak mahasiswa-mahasiswi juga di ruangan ini.

Aku mengambil buku tentang Kepabeanan lalu memilih tempat duduk yang kosong, tepatnya di depan jendela dengan kaca bening semilir angin membuat aku semakin betah di tempat ini. Meski sudah ada AC???? tetapi masih terasa panas jika tidak ada angin semilir dari luar, apalagi cuaca di Surabaya panas matahari tidak pernah absen.

"Hai, kamu Mahasiswi baru ya?" tanya salah satu Mahasiswi ketika duduk di samping kiri aku duduk.

"Iya Kak." jawabku menoleh wajah Mahasiswi itu secepat kilat karena sedang konsentrasi membaca buku pabean.

"Jangan panggil Kak, kita seumuran kok! Aku juga Mahasiswi baru. Nama aku Vanya, nama kamu siapa?" tanya Miba yang ternyata bernama Vanya.

"Nama aku Eka, salam kenal ya." kataku menjabat tangan Vanya.

"Iya, kamu jurprod (jurusan prodi) apa Ka?" tanya Vanya.

"Aku Bea dan Cukai Van, kalau kamu?" tanyaku.

"Kalau aku jurprod akutansi Ka." kata Vanya.

"Kalau aku dulu SMK akutansi Van, tapi sekarang pengen di Bea Cukai." ucapku sambil tersenyum.

"Oh gitu." kata Vanya.

"Hey Maba Miba Bea Cukai diharap masuk kelas karena Dosen akan segera masuk!" pinta Penjaga Perpustakaan.

"Van, aku ke kelas dulu ya. Daaa.." kataku mengembalikan buku lalu berjalan menuju kelas.

Ketika sampai di kelas aku langsung duduk karena Dosen bersama assistennya sudah berdiri di dekat pintu.

Dosen memperkenalkan diri bersama assistennya, kemudian assisten menuliskan jadwal pelajaran untuk besok pagi.

Dosen juga menjelaskan peraturan selama Beliau mengajar di kelas ini, semua Mahasiswa-Mahasiswi hanya memperhatikan serta mendengarkan apa yang diucapkan Dosen.

"Pertemuan ini kita akhiri sampai di sini ya!" kata Pak Fito selaku Dosen pengajar Bea dan Cukai.

"Sampai besok ya!" ucap Kak Rida.

"Iya Pak, Kak." jawab Mahasiswa.

**

"Assalamualaikum Bu, Nek." sapaku masuk ke dalam rumah.

"Waalaikumsalam Nak." jawab Ibu keluar dari dapur membawa makanan lalu meletakkan makanan di meja makan.

"Kuliah kamu gimana Nak?" tanya Nenek.

"Belum ada pelajaran Nek, hari ini perkenalan dengan Dosen juga assistennya." ucapku berjalan menuju kamar untuk mengganti pakaian.

"Ayo makan!" ajak Ibu menyiapkan makanan untukku.

"Terima kasih Bu. Oh iya Bu, nanti Eka pinjam ponsel Ibu ya? Eka kangen Tania Bu, Eka akan menelfon dia." tanya Eka.

"Iya sayang. Kamu pakai ponsel Ibu saja!" kata Ibu.

Aku menyelesaikan makan setelah itu baru menelfon Tania, sahabatku.

**

"Hallo Tan."

"Eh Hallo Ka, gimana kamu? DINAMIKA di Surabaya gimana?" tanya Tania.

"Seru sih Tan! Tapi percuma gak ada kamu!"

"Ya elah, segitu cintanya kamu sama aku sayang." kata Tania.

"Iya lah! Gue sayang elo. He-he-he." ucapku kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Idih, kamu gombal mulu Ka." ucap Tania.

"Iya deh iya, gimana kuliah kamu?" tanyaku.

"Di sini Mibanya cuek-cuek Ka, gak seperti kita! Aku kangen sama kamu, besok kita main yuk!" ajak Tania.

"Loh? Memangnya weekend kamu pulang Tan?"

"Pengennya sih Ka! Aku kangen sama kamu! Kangen sama Papa Mama juga." ucap Tania, "eh tapi sepedanya belum diantar Papa ke Malang! Mungkin besok kalau pulang aku naik bus."

"Jangan Tan!" ucap Ibu.

"Eh Ibu, apa kabar Bu? Nek?" tanya Tania.

"Baik Nak." sahut Ibu dan Nenek.

"Duh kompak banget Bu!" ucapku.

"Gimana kabar kamu? Sehat kan?" tanya Ibu.

"Puji Tuhan Tania sehat Bu, Tania kangen kalian." ucap Tania.

"Sabar Tan, kan kamu belum ada sepeda! Lagi pula kalau naik bus pulang pergi pasti kamu capek." kata Ibu menasihati Tania.

"Iya Tan, Minggu depan sudah mulai pelajaran kan?" tanyaku.

"Iya Ka." jawab Tania.

"Sudah kalian tahan dulu kangen-kangenannya!" saran Nenek.

"Iya Nek." kata Tania, "Eh Ka, udah dulu ya! Soalnya aku mau mandi."

"Oke Tan, baaey." kata Eka.

"Iya, salam buat Nenek juga Ibu ya." kata Tania.

"Iya Tan." ucapku.

***

Aku kembali membantu Ibu dan Nenek yang sedang memasak makanan di dapur, sore harinya aku segera mandi mengangkut makanan ke Warung bersama Ibu.

Teman-teman kuliah banyak yang tidak mengetahui kalau aku dan Ibu berjualan di ujung jalan, sehingga mereka kaget ketika membeli di Warung Ibu.

Niken menjadi pembeli tetap semenjak mengetahui kalau Ibu berjualan makanan, apalagi karena Ibunya Niken tidak pernah memasak.

"Hai, kok tadi kamu gak kuliah Ken?" tanyaku sambil memberikan nasi bungkus pesanannya.

"Aku ambil kuliah sore Ka, kalau pagi aku kerja." jawab Niken.

"Oh, kerja di mana kamu Ken?" tanyaku lagi karena penasaran.

"Aku kerja serabutan Ka, tapi alhamdulilah kemarin melamar pekerjaan di konter diterima." ucap Niken.

"Oh, gaji berapa Ken?" tanyaku.

"Kalau gaji belum terlalu banyak Ka, mungkin satu juta." jawab Niken, "kamu mau Ka? Nanti aku bilangkan bosku."

"Ehm.. Aku pikir-pikir dulu ya Ken."

"Iya Ka, eh iya aku balik dulu ya. Daaa." ucap Niken.

Niken kemudian pulang, aku melanjutkan membantu Ibu yang sedang dikerumuni pembeli.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    nice dan fresh story authorr!! :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Black Roses
33587      4795     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
You Are The Reason
2299      940     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Truth Or Dare
9372      1774     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
injured
1519      794     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Wannable's Dream
41017      6016     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Can You Be My D?
132      117     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Gomawo
2541      1024     10     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.
Power Of Destiny
13800      3167     4     
Fan Fiction
Lulu adalah seorang wanita yang mempunyai segalanya dan dia menikah dengan seorang cowok yang bernama Park Woojin yang hanya seorang pelukis jalanan di Korea. Mereka menikah dan mempunyai seorang anak bernama Park Seonhoo. Awal pernikahan mereka sangat bahagia dan sampai akhirnya Lulu merasa bosan dengan pernikahannya dan berubah menjadi wanita yang tidak peduli dengan keluarga. Sampai akhirnya L...
Temu Yang Di Tunggu (up)
19772      4123     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...