Dering ponsel Ibu di atas meja terdengar keras, aku berjalan mengambil kemudian mengangkat telfon itu!
"Assalamualaikum, Iya Hallo ini siapa?" tanyaku karena di layar ponsel Ibu hanya memunculkan nomor telepon saja.
"Waalaikumsalam Ka, ini aku Tania. Eh iya nanti aku mampir ke rumah kamu ya! Hari ini Papa dan Mama akan mengantarkan aku ke kost juga pakaian dan perlengkapan lainnya." kata Tania.
"Hah? Kamu pamit Tan! Cepat sekali ya Tan, rasanya aku tidak rela pisah dengan kamu." ucapku.
"Iya, sama. Aku juga, tapi mau gimana lagi sayang?" ucap Tania, "Udah dulu ya Ka. Nanti aku ke rumah kamu." kata Tania kemudian mengakhiri telfonnya.
"Siapa Nak?" tanya Ibu.
Aku meletakkan ponsel di atas meja makan, "Tania Bu, hari ini dia akan berangkat ke Malang diantar oleh kedua orang tuanya. Eka pasti kangen sekali dengan dia Bu." kataku sambil duduk dan kembali melanjutkan membantu Ibu memasak.
"Sudah, tenang saja! Kalian kan masih bisa berkomunikasi." sahut Nenek.
Kami bertiga melanjutkan memasak, terik matahari semakin terasa menyengat.
TOK.. TOK.. TOK..
"Assalamualaikum Eka.."
Suara ketukan pintu rumah disusul ucapan salam dan memanggil namaku?
"Pasti Tania." ucapku bergegas menghampirinya membukakan pintu rumah.
"Hai Ka." kata Tania.
"Hey Tan, ayo silakan masuk!"
"Hai Eka." kata Bu Christin.
"Eh Tante, masuk Te! Silakan duduk, Bu.. Ibu. Ini ada Tante Christin. Mamanya Tania." kataku dengan nada sedikit berteriak.
Ibu dan Nenek muncul menemui kami di Ruang tamu, aku mengajak Tania berbicara di dalam kamarku sedangkan Ibu bersama Nenek mengajak berbicara Tante Christin.
"Kamu kenapa sedih? Ada masalah?" tanya Tania.
"Gak ada masalah Tan, sedih aja gak bisa curhat sama kamu lagi!" ucapku.
"Eh jangan gitu dong, kita kan masih bisa komunikasi? Lewat ponsel Ibu kamu Ka!" kata Tania kemudian memelukku.
60 menit serasa cepat berlalu, Tania bersama Bu Christin juga Pak Dito pamit kemudian berangkat menuju tempat kost Tania.
Siang nanti aku juga akan mengikuti acara apel membahas DINAMIKA (studi perdana memasuki kampus/Ospek) hari Senin esok, DINAMIKA akan berlangsung selama 6 hari dari Senin hingga Sabtu.
Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 aku segera mandi lalu menyiapkan alat tulis serta buku, berangkat menuju STAN.
Aku melangkahkan kaki menyusuri koridor hingga sampailah di depan Aula STAN.
"Masuk saja!" kata salah satu Panitia.
"Iya Kak." balasku dengan anggukan kepala dan senyuman.
Aku masih tidak menyangka bisa terdaftar sebagai Miba (Mahasiswi baru) di STAN, setelah menghadapi serangkaian tes yang terdiri tes fisik juga tes pengetahuan.
Beberapa Dosen dan Panitia memasuki Aula, mereka kemudian memperkenalkan diri baru setelah itu pembagian Maba/Miba di 6 gugus yang akan dibagi lagi menjadi 25 kelompok sesuai banyaknya Maba/Miba. Disetiap kelompok akan ada pendamping yang diberi nama Raka/Rakanita (lebih tepatnya itu asisten Dosen).
"Kita ke kelas ya! Bertemu dengan Raka/Rakanita dan Panitia di masing-masing Kelompok." ucap Raka Zhidan.
"Iya Raka." kata Maba/Miba.
Gugus Sriwijaya/9
Setelah menemukan kelas Gugus Sriwijaya/9 aku masuk kelas dan memilih tempat duduk yang strategis. Berkenalan dengan Miba satu kelompok kami lakukan hingga akhirnya beberapa Panitia DINAMIKA dan Rakanita memasuki kelas Gugus Sriwijaya/9.
"Perkenalkan saya Rakanita Gisel, selama 6 hari saya akan membimbing Gugus ini! Saya harap Gugus Sriwijaya bisa lebih baik dari Gugus lain-lainnya." ucap Rakanita yang bernama Gisel.
"Perkenalkan saya Eva selaku Ketua Panitia Gugus Sriwijaya/9 di Gugus Sriwijaya ada 4 Panitia, perkenalkan ini Kak Gina sebelahnya Kak Bian samping kanan saya ada Kak Devy dan yang berada di ujung namanya Kak Fenti." ucap Kak Eva selaku Ketua Panitia.
Giliran Miba yang memperkenalkan diri masing-masing, Kak Fenti menuliskan di papan tulis yel-yel yang harus dihafal oleh Miba. Kak Devy memberikan lembaran kertas yang bertuliskan daftar kegiatan selama DINAMIKA berlangsung.
Miba Gugus Sriwijaya/9 sedang menghafal yel-yel tiba-tiba 3 Maskot berkunjung ke kelas, kehadiran Baba, Mimi dan Momo untuk mengetahui seberapa kompaknya Miba di Gugus Sriwijaya/9.
Acara ramah tamah bersama 3 Maskot hanya sebentar karena beliau harus berkeliling mengunjungi Gugus lain, Miba menulis yel-yel yang sudah dicatatkan oleh Kak Devy di papan tulis.
"Oke acara hari ini kita tutup ya! Saya harap besok Miba Gugus Sriwijaya/9 tidak ada yang terlambat datang jam 5 pagi ya!" kata Rakanita Gisel.
"Iya Bidadari ku!" ucap seluruh Miba yang ada di dalam kelas.
Semua mengemasi alat tulis juga buku lalu pulang.
"Hei Ka, pulang dengan siapa kamu?" tanya Niken.
"Aku naik transportasi umum Ken, kamu?" tanyaku.
"Memangnya rumah kamu di mana? Aku antar aja!" saran Niken mengajakku untuk pulang bersamanya dengan motor yang dibawa.
"Rumah aku di Jl. Manyar Ken." kataku.
"Wah satu arah Ka, udah bareng aku aja!" ajak Niken.
"Iya deh! Gak merepotkan kamu kan Niken?" tanyaku.
"Tenang aja, gak repot kok!" kata Niken.
Aku pulang bersama Niken, Niken mengantarkan aku ke Warung. Sebenarnya aku tidak ingin memberitahukan kepada Niken tentang Warung Ibu, tetapi saat itu aku melihat Warung sedang ramai.
"Terima kasih ya Niken." ucapku.
"Iya, ini usaha Ibu kamu Ka?" tanya Niken.
"Iya Ken." jawabku.
"Ya sudah, aku pamit pulang ya. Daa samais ketemu besok." ucap Niken.
Niken segera pulang, aku langsung membantu Ibu dan Nenek yang sedang dikerumuni oleh pembeli.
nice dan fresh story authorr!! :)
Comment on chapter Prolog