Read More >>"> Perfect Love INTROVERT (Three) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perfect Love INTROVERT
MENU
About Us  

Beberapa hari yang lalu aku sudah menyerahkan formulir pendaftaran SMK Bhakti yang sudah terisi beserta foto copy raport, nanti sore akan ada pertemuan di Aula SMK Bhakti membahas MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) atau biasa dikenal MOS (Masa Orientasi Siswa).

Jam 2.30 siang aku berangkat menuju SMK Bhakti, jaraknya memang cukup jauh makadari itu aku berangkat 30 menit sebelum acara dimulai.

Begitu sampai di SMK Bhakti, aku menyusuri ruang kelas mencari Ruang Aula ternyata letaknya berada di lantai atas.

Aku duduk di salah satu kursi yang menurutku nyaman, karena sudah banyak siswi datang. Acara dimulai diawali dengan sambutan Bapak Kepala Sekolah dilanjut Bapak/Ibu Guru Staff dan kakak-kakak OSIS.

Setelah mendengarkan sambutan Pak Kepala Sekolah, Bapak/Ibu Guru dan Panitia OSIS siswi memasuki kelas yang sudah ditentukan oleh pihak Panitia OSIS.

Aku berjalan mencari ruang kelas "Kelompok Biru" setelah menemukan ruangannya, aku masuk dan duduk di bangku depan. Saat itu aku bebas memilih bangku apa saja karena belum banyak siswi yang berada di dalam ruang kelas.

"Hai.. Di sini kosong? Bolehkah aku duduk di sini?" tanya siswi yang baru saja memasuki ruang kelas.

"Iya boleh, silahkan!" kataku mempersilahkan dia duduk, "namaku Eka Salima Salsabila, nama kamu siapa?" tanyaku kepadanya seraya memperkenalkan diri.

"Namaku Ayu Kamila, panggil Ayu aja!" kata Ayu kemudian menjabat tanganku.

Belum sempat berkenalan dengan Siswi lainnya beberapa Panitia OSIS masuk kelas untuk memperkenalkan diri, selain Panitia OSIS Siswi juga diminta memperkenalkan diri masing-masing. Panitia OSIS menuliskan bahan-bahan apa saja yang harus mereka rangkai, sambil mendengarkan perkenalan dari teman-teman kami juga mencatat tulisan Kak Meli.

Setelah pulang aku pergi ke Pasar untuk membeli bahan-bahan sesuai ketentuan masing-masing kelompok, tidak terasa matahari semakin tenggelam aku pulang. Dari tempat aku memberhentikan angkutan umum terlihat Warung Ibu sedang ramai, aku membantu beliau melayani para pembeli Nasi.

Ibu bertanya, "Kok pulangnya jam segini Nak?" sambil sibuk membungkus nasi.

"Eka membeli bahan-bahan Bu!" kataku kemudian memperlihatkan kantung plastik yang berisi bahan-bahan.

"Lebih baik kamu pulang saja! Biar Nenek yang membantu Ibu, lagi pula kamu capek kan?" sahut Nenek.

Memang wajahku terlihat sedang lelah, aku menuruti saja perintah Nenek dan Ibu. Ketika sampai rumah aku merangkai bahan-bahan yang tadi ku beli juga menyiapkan perlengkapan wajib dibawa selama MOS berlangsung.

***

Hari pertama menjalani MOS aku merasa khawatir terlambat masuk sekolah, ternyata pagar gerbang belum dikunci. Semua Siswi, Bapak/Ibu Guru dan Panitia OSIS mengikuti upacara di lapangan. Kemudian dilanjut acara di kelas masing-masing.

Hingga hari ke empat MOS berlangsung dengan berbagai kegiatan termasuk kegiatan tentang kekompakan bersama anggota kelompok, permainan Riddle berhasil kelompok Biru menangkan saat tantangan meminta tanda tangan kepada Bapak/Ibu Guru dan Panitia OSIS ternyata aku yang mendapatkan tanda tangan terbanyak alhasil pihak Panitia OSIS memberikan hadiah kepada kelompok kami.

Hari ke lima MOS, semua Siswi menjalani test hasilnya akan menentukan di kelas mana kita akan belajar. Selesai menjawab soal-soal test semua Siswi pulang, karena hasilnya akan diumumkan keesokan harinya.

***

Sebelum pengumuman semua Siswi berkumpul di Aula, Panitia OSIS mengumumkan siapa saja Siswi yang masuk kelas Akutansi. Namaku terpanggil diawal pengumuman, aku segera menuju kelasku. Menyusuri ruangan kelas hingga sampai akhirnya menemukan kelas Akutansi-1, belum banyak Siswi berada di Kelas sehingga aku bisa memilih tempat duduk yang nyaman buatku.

Siswi-siswi berkenalan dengan teman satu kelas, namun perkenalan terhenti karena Bapak/Ibu Wali Kelas masuk memberikan jadwal mata pelajaran dan membentuk Pengurus Kelas.

Aku duduk bersama Felicia Tania yang biasa ku panggil Tania, berteman dengannya sangatlah nyaman.

Libur semester 1 Tania sering bermain ke rumah, sebenarnya aku malu mengajaknya berkunjung ke rumah apalagi rumahku kecil dan tak sebagus dengan rumahnya. Tetapi Tania tetap saja memaksa ingin berkunjung ke rumah, sejak saat itu Tania mulai mengerti bagaimana pengorbanan Ibu membesarkan aku sendiri bersama dengan Nenek.

Tania salut dengan pengorbanan Ibu dan Nenek membesarkan aku dengan pendapatan Warung yang tidak bisa ditentukan nominalnya. Tania menceritakan kepadaku bahwa keinginannya juga sama dengan keinginanku, menjadi mahasiswi Sekolah Tinggi Akutansi Negara. Banyak hal yang kami lakukan selama liburan tak terkecuali membantu Ibu dan Nenek memasak di dapur, serta membeli bahan-bahan ke Pasar.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • dede_pratiwi

    nice dan fresh story authorr!! :)

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Temu Yang Di Tunggu (up)
15123      2403     12     
Romance
Yang satu Meragu dan yang lainnya Membutuhkan Waktu. Seolah belum ada kata Temu dalam kamus kedua insan yang semesta satukan itu. Membangun keluarga sejak dini bukan pilihan mereka, melainkan kewajiban karena rasa takut kepada sang pencipta. Mereka mulai membangun sebuah hubungan, berusaha agar dapat di anggap rumah oleh satu sama lain. Walaupun mereka tahu, jika rumah yang mereka bangun i...
Black Roses
27497      4005     3     
Fan Fiction
Jika kau berani untuk mencintai seseorang, maka kau juga harus siap untuk membencinya. Cinta yang terlalu berlebihan, akan berujung pada kebencian. Karena bagaimanapun, cinta dan benci memang hanya dipisahkan oleh selembar tabir tipis.
injured
1158      629     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Wannable's Dream
33862      4852     42     
Fan Fiction
Steffania Chriestina Riccy atau biasa dipanggil Cicy, seorang gadis beruntung yang sangat menyukai K-Pop dan segala hal tentang Wanna One. Dia mencintai 2 orang pria sekaligus selama hidup nya. Yang satu adalah cinta masa depan nya sedangkan yang satunya adalah cinta masa lalu yang menjadi kenangan sampai saat ini. Chanu (Macan Unyu) adalah panggilan untuk Cinta masa lalu nya, seorang laki-laki b...
Power Of Destiny
10984      2586     4     
Fan Fiction
Lulu adalah seorang wanita yang mempunyai segalanya dan dia menikah dengan seorang cowok yang bernama Park Woojin yang hanya seorang pelukis jalanan di Korea. Mereka menikah dan mempunyai seorang anak bernama Park Seonhoo. Awal pernikahan mereka sangat bahagia dan sampai akhirnya Lulu merasa bosan dengan pernikahannya dan berubah menjadi wanita yang tidak peduli dengan keluarga. Sampai akhirnya L...
Truth Or Dare
7602      1397     3     
Fan Fiction
Semua bermula dari sebuah permainan, jadi tidak ada salahnya jika berakhir seperti permainan. Termasuk sebuah perasaan. Jika sejak awal Yoongi tidak memainkan permainan itu, hingga saat ini sudah pasti ia tidak menyakiti perasaan seorang gadis, terlebih saat gadis itu telah mengetahui kebenarannya. Jika kebanyakan orang yang memainkan permainan ini pasti akan menjalani hubungan yang diawali de...
Gomawo
2219      873     10     
Fan Fiction
Dia, datang. Dia, merubah. Dia, dunia. Hidup seorang Park Jihoon berubah 180 derajat setelah bertemu dengannya. Seorang yeoja bernama Yi Rang yang telah merubah dunianya. Yang membuatnya bahagia sekaligus berdebar menunggu kedatangannya. Yang membuatnya mampu untuk berani menggenggam tangan yeoja tersebut dengan penuh ketulusan.
You Are The Reason
1958      780     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...