Eka Salima Salsabila tinggal bersama Ibu dan Neneknya (di Surabaya) sepeninggal Ayahnya, Eka tumbuh menjadi anak yang pintar. Di Sekolah (SMP) Eka mendapatkan keringanan biaya selama 2 tahun karena prestasi yang didapatkan, bahkan Eka mendapatkan formulir pendaftaran Sekolah SMA Favorit dan ditolaknya. Eka mendaftarkan diri di sekolah SMK, yang diinginkan Eka tersampai juga masuk di kelas jurusan berdasarkan hasil tes. Di SMK, Eka mendapatkan prestasi yang akhirnya mengantarkan dirinya menjadi mahasiswi STAN di Surabaya. Impian Eka selama ini terwujud, bekerja di salah satu Instansi Pemerintahan. Meski begitu, bukan berarti Eka bermalas-malasan! Kerja kerasnya membuat Kepala Staff mengusulkan beasiswa untuk Eka di Jakarta. Eka dan keluarga harus berpisah selama beberapa bulan, disana Eka juga tetap bekerja dan kuliah di malam hari. Bertemu dan berkenalan dengan tim baru membuat Eka senang tapi Eka sedih karena tidak seperti tim di Surabaya. Berkali-kali Eka harus satu tim dengan lelaki cuek, menyebalkan dan bersikap tertutup. Semakin lama Dia bertingkah aneh, selalu ada saja yang dilakukan saat cemburu! Eits, Cemburu?? Tidak! Dia kan bukan siapa-siapa. Dia cuma lelaki Cemen yang tidak bisa mengungkapkan perasaannya secara langsung! Butuh berapa banyak orang lagi? Untuk mengetahui perasaan yang dipendam?