Read More >>"> Aku Mau (Panggil aku teman dekat) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Aku Mau
MENU
About Us  

Ayu membuka matanya dan menghela nafas lega. Ia mengusap dadanya pelan. “Gara-gara Farhan!”
“Eh? Kok jadi salahin gue?”
“Kalo aja Farhan gak nyebelin pasti Ayu gak bakalan teriak tadi di gor mana dia liatin Ayu. Malu-maluin aja!” Wajah Ayu sudah berubah cemberut. Ia segera membuka pintu mobil dan masuk ke dalam dan meninggalkan aku sendiri di luar.
Dia yang teriak kenapa jadi gue yang di salahin?
Aku menggedikkan bahu dan memutari mobil untuk kemudian masuk ke dalam mobil dan melajukannya keluar dari area sekolah.
Sepanjang perjalan pulang Ayu tidak membuka mulutnya. Biasanya ia selalu saja mengoceh tanpa henti di dalam mobil bahkan suara radio sering kali tidak terdengar dan dikalahkan oleh suaranya yang melebihi apapun itu.
Namun kali ini suara radio bisa mengalahkannya. Dari radio mobil ini tidak sunyi sepenuhnya. Jujur saja selama aku mengenal Ayu, aku jadi tidak terbiasa dengan kesunyian.
“Lo sebegitu fanatiknya sama si kaca mata?” Aku membelokkan stir mobir mengarahkan mobil memasuki kompleks perumahan kami.
“Ayu beda kali sama semua penggemar kak Aldi,” Jawab Ayu cepat, seperti dugaanku.
“Emangnya dia punya penggemar?”
“Ya…” Ayu mengusap lehernya. “Ya, enggak tahu juga.”
Aku terkekeh mendengar pengakuan darinya. Aku memasukkan mobil ke dalam pekarang rumah Ayu yang kebetulan terbuka, dan membuatku heran.
“Tapi siapa sih yang gak suka sama kak Aldi. Dia itu jago olahraga, aktif di ekstrakulikuler, terus baik di mata guru,” Lanjut Ayu sambil keluar dari mobil.
Aku memakai ranselku dan keluar dari mobil. “Tapi yang gue liat dari dia itu orangnya ngebosenin. Keliatan dari cara ngajar dia ke adik kelas yang monoton dan kalo gue yang dia ajarin udah nguap gue tiap detik.”
“Ish! Kak Aldi tadi itu serius ngajarnya bukan ngebosenin,” Kekeuh Ayu.
“Iyalah terserah lo. Susah ngomong sama yang lagi jatuh hati mah.”
“Siapa yang lagi jatuh hati?” Tanya seseorang dari ambang pintu rumah Ayu.
Aku menatap ke arahnya dan tertegun melihat sosok yang sudah dua bulan ini tidak menampakkan dirinya. Orang itu melangkahkan kakinya mendekati kami. Ia berjalan dengan angkuhnya. 
“Ayu masuk,” Perintah itu keluar dari bibir seseorang yang kini sedang menatap ke arahku.
Ayu melirikku sekilas sebelum ia melangkah masuk ke dalam rumah. Aku masih bergeming di tempat. Menatap pria itu. Pria itu tersenyum miring walaupun sedikit terlihat samar oleh mataku sebelum ia membalikkan badannya kembali masuk ke dalam rumah yang sama dengan yang Ayu masuki.
Aku menatap punggung itu sedikit geram. Daripada menghabiskan waktu di sini dengan memakinya tiada henti lebih baik aku kembali ke dalam rumah sebelum aku menjadi tua karena diam di sana hanya akan membuat amarahku terus berlanjut. Dengan langkah lebar aku menyebrangi jalanan dan masuk ke dalam rumah.
~
Dengan teliti aku memasukkan jarum jahit. Di pangkuanku sudah ada boneka beruang usang yang belakangan aku takuti. Aku menjahit bagian yang sobek dari boneka itu. Sebenarnya aku tidak terlalu mahir menjahit. Karena aku tidak pernah memiliki boneka. Tapi melihat gadis-yang kini tengah memerhatikanku memperbaiki bonekanya-memainkan boneka usang yang sobek ini membuatku prihatin. Apakah tak ada boneka lagi hingga ia memainkan boneka yang sudah usang ini.
“Aush!” Tak sengaja jariku terkena ujung jarum saat akan mengambilnya.
Aku menyingkirkan boneka itu dan melihat jariku yang sudah mulai berdarah. Aku benci darah dan oleh karena itu sekarang aku menangis. Aku menangis sambil memegang jariku yang terkena tusukan jarum.
Namun tiba-tiba ada yang meraih tanganku. Ia menyapukan tisu yang ada di tangannya, menghapus darah yang masih saja keluar. Setelah melihat tidak ada lagi darah yang keluar gadis itu menyedot lukaku dengan mulutnya. Itu malah membuatku menangis semakin kencang karena dia malah menyedot darahku kembali, belum lagi air liurnya yang menempel di jariku. Aku curiga jika dia ini sebenarnya anak vampir bukan tante kunti.
Dia menatapku dan membersihkan luka itu kembali dengan tisu yang baru. Aku masih saja menangis walaupun darahnya sudah tidak keluar lagi. Ia mendekat padaku dan sedetik kemudian
Cup.
Ia mengecup keningku. Seketika aku berhenti menangis dan menatap ke arahnya yang kini sedang menghapus air mataku dengan tisu di tangannya. “Kata kamu bunda suka nyium kening kamu lagi nangis, kan?”
Suaranya. Setelah sekian lama aku baru mendengar suaranya. Suara yang begitu lembut di telingaku. Suara yang melumpuhkan tubuhku hingga sulit untuk digerakan. Apakah suara semua vampir seindah itu?
~
Aku menutup semua buku paket yang ada di mejaku dan menyimpannya ke rak buku. Membereskan buku-buku yang hendak aku bawa besok ke sekolah dan mengecek kembali apakah ada tugas yang belum aku kerjakan. Setelah selesai membereskan perlengkapan sekolah untuk besok aku bangkit untuk tidur karena jam di kamarku sudah menunjuk angka sepuluh dimana itu adalah jam tidurku.
Namun sebelum aku membaringkan tubuhku di atas kasur aku mendekat ke arah jendela. Menyibakkan tirai dan menatap ke sebrang. Kamar itu masih menyala. Dari bayangan yang aku lihat, Ayu masih sibuk mengerjakan tugasnya. Aku tersenyum mengingat Ayu lebih sering tidur dari pada memerhatikan pelajaran di kelas.
Aku meraih ponsel dan mengiriminya pesan. Selang beberapa detik Ayu sudah membalasnya. Kuketikkan kembali sebuah pesan untuknya.
Cepet kerjain tugas lo. Gak usah nunggu pesan gue. Nanti lo rindu lagi.
Aku tersenyum dan menutup tirai. Aku berjalan menuju kasur. Dan sebuah pesan kembali masuk kembali.
Pede banget Ayu bakalan rinduin Farhan.
Udah sana kerjain tugas lo malah chating sama gue.
Eh, yang pertama ngechat kan Farhan bukan Ayu
Ya udah sekarang kerjain tugasnya.
Aku meletakkan ponselku di atas nakas dan membaringkan tubuhku. Mataku belum mau tertutup. Aku menatap langit-langit kamarku. Di sana ada banyak lukisan yang abstrak menurutku. Aku masih ingat saat aku mengecatnya bersama Ayu. Dan lebih banyak coretan Ayu dibanding lukisanku di atas sana.
Aku menutup mataku. Namun bayangan Ayu selalu ada di balik kelopak mataku. Seperti sudah terlukis sebelumya. Gambaran Ayu selalu saja muncul disetiap kali aku menutupkan mata. Baik fana ataupun nyata kehadiran Ayu selalu membuatku tersenyum gila seperti sekarang ini.
Aku selalu menyukainya. Apalagi bagian dimana Ayu menunjukan kepolosannya. Dan sepertinya tidak ada alasan untuk seseorang membenci Ayu karena kepolosannya yang membuat orang akan selalu percaya kepadanya.
Ayu adalah orang yang membuatku mengenali warna hitam dan putih. Membuatku jauh lebih dewasa dari hari ke hari. Jiwa yang membuatku selalu terpanggil untuk melindunginya. Jiwa yang membuatku selalu ingin di sampingnya. Jiwa yang selalu membuatku mampu merasakan beragam rasa. Jiwa yang selalu mendatangkan kata-kata hiperbola untuknya.
Kami tidak pernah menyebutkan status kami ini apa. Bahkan kami tidak pernah menyebut kata teman pada siapapun yang bertanya mengenai kami. Bukan maksud kami menggantungkan status, hanya saja tidak ada kata yang bisa mewakili kedekatan kami ini.
Tapi, kehadirannya di hatiku bisa aku panggil teman dekat? Entahlah.
~
TBC
BY L U T H F I T A

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nope!!!
1290      570     3     
Science Fiction
Apa yang akan kau temukan? Dunia yang hancur dengan banyak kebohongan di depan matamu. Kalau kau mau menolongku, datanglah dan bantu aku menyelesaikan semuanya. -Ra-
Drapetomania
9676      2283     7     
Action
Si mantan petinju, Theo Asimov demi hutangnya lunas rela menjadi gladiator bayaran di bawah kaki Gideon, laki tua yang punya banyak bisnis ilegal. Lelah, Theo mencoba kabur dengan bantuan Darius, dokter disana sekaligus partner in crime dadakan Theo. Ia berhasil kabur dan tidak sengaja bertemu Sara, wanita yang tak ia kira sangat tangguh dan wanita independensi. Bertemu dengan wanita itu hidupnya...
Golden Cage
441      244     6     
Romance
Kim Yoora, seorang gadis cantik yang merupakan anak bungsu dari pemilik restaurant terkenal di negeri ginseng Korea, baru saja lolos dari kematian yang mengancamnya. Entah keberuntungan atau justru kesialan yang menimpa Yoora setelah di selamatkan oleh seseorang yang menurutnya adalah Psycopath bermulut manis dengan nama Kafa Almi Xavier. Pria itu memang cocok untuk di panggil sebagai Psychopath...
Renjana
397      298     2     
Romance
Paramitha Nareswari yakin hubungan yang telah ia bangun selama bertahun-tahun dengan penuh kepercayaan akan berakhir indah. Selayaknya yang telah ia korbankan, ia berharap agar semesta membalasnya serupa pula. Namun bagaimana jika takdir tidak berkata demikian? "Jika bukan masaku bersamamu, aku harap masanya adalah milikmu."
Aku Biru dan Kamu Abu
572      325     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Po(Fyuh)Ler
787      413     2     
Romance
Janita dan Omar selalu berangan-angan untuk jadi populer. Segala hal telah mereka lakukan untuk bisa mencapainya. Lalu mereka bertemu dengan Anthony, si populer yang biasa saja. Bertiga mereka membuat grup detektif yang justru berujung kemalangan. Populer sudah lagi tidak penting. Yang harus dipertanyakan adalah, apakah persahabatan mereka akan tetap bertahan?
Young Marriage Survivor
2620      905     2     
Romance
Di umurnya yang ke sembilan belas tahun, Galih memantapkan diri untuk menikahi kekasihnya. Setelah memikirkan berbagai pertimbangan, Galih merasa ia tidak bisa menjalani masa pacaran lebih lama lagi. Pilihannya hanya ada dua, halalkan atau lepaskan. Kia, kekasih Galih, lebih memilih untuk menikah dengan Galih daripada putus hubungan dari cowok itu. Meskipun itu berarti Kia akan menikah tepat s...
Army of Angels: The Dark Side
29817      4495     25     
Fantasy
Genre : Adventure, Romance, Fantasy, War, kingdom, action, magic. ~Sinopsis ~ Takdir. Sebuah kata yang menyiratkan sesuatu yang sudah ditentukan. Namun, apa yang sebenarnya kata ''Takdir'' itu inginkan denganku? Karir militer yang telah susah payah ku rajut sepotong demi sepotong hancur karena sebuah takdir bernama "kematian" Dikehidupan keduaku pun takdir kembali mempermai...
Love and Pain
540      315     0     
Short Story
Ketika hanya sebuah perasaan percaya diri yang terlalu berlebih, Kirana hampir saja membuat dirinya tersakiti. Namun nasib baik masih berpihak padanya ketika dirinya masih dapat menahan dirinya untuk tidak berharap lebih.
Perahu Waktu
368      247     1     
Short Story
Ketika waktu mengajari tentang bagaimana hidup diantara kubangan sebuah rindu. Maka perahu kehidupanku akan mengajari akan sabar untuk menghempas sebuah kata yang bernama rindu