Berlin, 1 Juli 2000, lahirlah seorang anak perempuan yang diberi nama Rose Sri Ningsih. Ia merupakan anak kedua dari kedua orang tuanya yang bernama, Alger Archard (Ayah) dan Ratih Lestari (Ibu). Rose juga memiliki kakak laki-laki yang berumur 5 tahun, ia bernama Taufik Baldric. Rose memiliki mata dan hidung yang mirip dengan ayahnya, dan memiliki bentuk wajah yang mirip dengan ibunya. Sangat sempurna bukan? Tidak seperti bayi pada umumnya, Rose tidak rewel dan bahkan ia tidak menangis. Kedua orang tuanya sangat khawatir karena tingkah laku bayinya tersebut. Saat dokter memeriksa kondisi Rose, ternyata tidak ada yang salah dengan kondisi Rose, ia benar-benar sehat. Setelah Rose berumur 5 tahun, keluarganya pindah ke Indonesia dan berencana menetap disana karena kondisi finansial mereka yang kurang bagus. Rose tumbuh dan berkembang layaknya anak pada umumnya, ia memiliki banyak sekali teman hingga satu kompleksnya pasti mengenal Rose.
Waktu terus berlalu, umur Rose kian bertambah. Ia tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik jelita. Tapi ketika ia telah menginjak SMP, ia berubah. Ia selalu berkhayal dan mengatakan hal aneh, ia bilang jika ia akan menikahi seorang pangeran, dan ia juga berkata jika hal itu sudah di tulis di dalam surat perjanjian antara Rose dan pangerannya. Orang tuanya mengira itu hanya efek dari pubertasnya, tapi apa itu benar?