Ini sudah satu minggu sejak kejadian itu, kejadian yang sama sekali tidak mereka inginkan. Kejadian diamana Viola harus meninggalkan dirinya
Mawar terus merasa bahwa Viola sekarang ada disisinya bahkan liburan hanya tinggal menghitung hari akan selesai, biasanya dia dan Viola akan mempersiapkan segalanya sebelum masuk sekolah benar benar tiba. Tapi tidak dengan saat ini Mawar benar benar merindukan Viola saat ini, dia ingin Viola kembali seperti saat itu seperti sebelumnya, sebelum terjadi apa apa dengan Viola
Hari ini adalah hari dimana siswa dan siswi SMA Nusa Bangsa masuk sebagai siswa baru Raffa dan teman temannya akan menjadi kelas 12 sekarang, tapi Raffa belum juga sadar setelah dua Minggu lamanya
“gimana keadaan Raffa sekarang yah” celetuk Sandi saat mereka sedang berkumpul dan pastinya tanpa Viola dan juga Raffa
“iya gue kangen kita kumpul” Fino membalas
“balik ini kita kerumah sakit yo” kata Vero
Tiba tiba ponsel salah satu dari mereka berbunyi, tak lain adalah ponsel Mawar. Yaps ponselnya berbunyi ada telfon yang entah dari siapa
“gue angkat telpon dulu” kata Mawar dan dibalas aanggukan oleh yang lainnya. Tak lama Mawar menelfon dia kembali ke tempatnya tadi
“siapa?” tanya Elen
“Ka Dian, katanya RAFFA UDAH SIUMAN” kata Mawar dengan semangat semuanya bersyukur
“yampun syukurlah Raffa siuman juga” kata Dimas
“iya syukur, kita harus kesana abis ini” kata Lauren
“tapi gue takut” Mawar langsung murung
“kenapa?” tanya Angel
“gue takut, dia gabisa nerima kenyataan tentang perginya Ola”
“jangankan dia, kita aja gabisa” kata Sandi
“ngerasaa ga berguna aja gue jadi sepupu gatau apa-apa tentang dia” Sandi menunduk sambil tersenyum pedih. Lauren yang ada disampingnya mengusap pundak Sandi
“lo jangan nyalahin diri lo terus, San” kata Dimas
“yaudah kita gaboleh sedih terus nanti Ola ikut sedih kalo tau kita kaya gini, lebih baik kita doain yang terbaik aja buat Ola” kata Elen
.....
Disisi lain, Dian yang sedang menunggu Raffa juga cemas pasalnya dia juga sekarang sudah tau tentang perginya Viola, dia hanya takut kalau Raffa tau, keadaan Raffa akan kembali seperti waktu Fani meninggalkannya, Dian tidak mau itu terjadi kedua kalinya kepada Raffa
“Ka?” panggil Raffa
“iya”
“Ola sering kesini kan?” Dian mengangguk dan tersenyum pahit
“aku gasabar ketemu Ola, aku kangen banget sama dia ka” Raffa tersenyum penuh harap
Andai lo tau yang sebenernya, gue takut hati lo hancur de Batin Dian
“Raffa” tiba tiba saja pintu terbuka dan menapilkan banyak manusia disana yang tak lain adalah teman temannya yang ingin menjenguknya
“syukur lo udah sadar bos” ucap Dimas
“iya”
“Cepet-cepet masuk sekolah dah lo” kata Sandi
“kalem”
“permisi” ucap pria yang memakai jas putih itu setelah memasuki ruangan Raffa dirawat
“iya dok” kata Dian
“saya mau periksa dulu keadaan Tn.Raffa”
“silahkan” dokter itu memeriksa seluruh tubuh Raffa
“baik, Tn.Raffa anda pulih sangat cepat. Besok anda sudah boleh pulang”
“baik dok terimakasih” kata Raffa lalu dijawab anggukan oleh dokter tersebut dan dokter itu langsung keluar ruang Rawat Raffa
“palingan lusa gue mulai sekolah” kata Raffa lalu dijawab anggukan oleh teman temannya
“Ola mana?” tanya Raffa
Deg,
Benar saja perkataan Mawar sewaktu disekolah tadi, pasti Raffa akan bertanya dimana Viola. Teman temannya bingung harus jawab apa lalu Mawar angkat bicara
“Viola lagi ada acara keluarga mendadak, jadi dia gabisa ikut. Dia nyampein salam buat lo”
“oh oke. Kapan dia balik?”
“Lusa mungkin”
.....
Sekarang sudah satu minggu Raffa sekolah, tapi dia belum juga menemukan Viola, Raffa sudah muak dengan semua alasan yang temannya lontarkan. Katanya Viola akan pulang harri ini, tapi tidak ada juga
“sekarang gue tegesin sekali lagi sama lo semua. DIMANA VIOLA?” tanya Raffa, sekarang Raffa dan teman temannya di sebuah rumah yang mereka beli dengan hasil kerja mereka sendiri. Katanya mereka membelinya untuk berkumpul sperti sekarang ini
“DIMANA VIOLA?” tanyanya lagi pada semua temannya yang sedang berkumpul karena Raffa yang menelponnya agar mereka datang kesini
“kalo gaada yang mau jawab biar gue cari tau sendiri. Lo semua sebagai temen GAADA GUNANYA”
“oke, gue bakal cerita semuanya ke lo” kata Mawar
“ada apa sebenernya?”
“sebelum gue cerita semuanya ke lo, lo harus baca ini. Inii surat titipan Viola” Raffa mngernyitkan dahinya tak paham maksud dari Mawar
“udah lo baca dulu” lanjutnya lalu Mawar memberikkan suratnya dan diterima oleh Raffa
LETTER’S VIOLA
Hay Raffa
Apa kabar? Aku harap kamu selalu baik baik aja
Raf makasih ya kamu selalu ada buat aku selama ini, makasih atas semua yang udah kamu lakuin sama kamu dari awal kita ketemu bahkan sampai saat ini kamu udah buat aku ngerasa bahagia dan makasih buat kamu yang udah buat aku jadi milik kamu aku bener bener merasa terlindungi
Aku kaget waktu kamu nembak aku disaat setelah Sandi nembak Aurel. Aku ragu sebelumnya sama perasaan aku sendiri. Tapi gatau kenapa hati aku yakin banget kalau kamu yang terbaik buat aku. Tapi, aku bukan terbaik buat kamu maafin aku
Makasih kamu udah anggep aku penyemangat hidup kamu, alesan hidup kamu. Tapi kalo aku nanti gaada kamu harus tetep semangat ya jalanin hidup kamu kaya biasanya
Kamu tau perjuangan aku nulis surat ini? Susah Raf. aku istirahat dulu ya Raf, See you good bye Raffa. Jaga diri. kamu gaboleh bolos yaJasal kamu tau aku sayang banget sama kamu Raf loveyou more. Youre is my life Raffa. Maaf surat aku kepanjangan ya Raf. tapi kamu baca surat ini kan? Doain aku selalu ya:’)
Love,
Viola Anandini Sahitya