“huffft. Alamat ya gue punya pacar pecinta abang abang cogan”
Setelah sampai disana dia langsung menghampiri poster itu lalu berfoto ria dengan fotographer Raffa, bahkan sesekali Raffa diajak berfoto bersama
“liat deh keren banget ya, abang gue ganteng banget”
“hmm”
“ihh foto sama posternya aja gue hampir mau mati anjir, deg degan banget”
“hmm”
“asli gue pengen ketemu”
“hmm”
“ihh lo mah ham hem ham hem doang”
“ya terus gue harus apa?”
“ya apa ke”
“kesana dulu yo, makan gue cape dah” ajak Raffa menunjuk sebuah kedai
“ciee lelah ya”
“iya” Raffa menarik lengan Ola masuk kedalam kedai makanan itu
Selamat datang mas mba, silahkan duduk. Mau makan apa? pelayan itu memberikan buku menu
“lo mau apa?” tanya Viola
“samain aja kaya lo”
“yaudah saya chesee burgernya dua, potato satu, Vanilla latte satu, sama mocchacino nya satu”
Oke mba, pesanan akan segera saya antar, harap ditunggu kata pelayan itu ramah lalu Viola balas tersenyum
Mereka menunggu pesanan hanya dengan mengobrol dan tanpa ponsel sama sekali. Mereka berniat menghabiskan waktu hanya berdua
Permisi mas mba, pesanan sudah datang silahkan dinikmati Ucapnya
“okey makasih mba” Viola tersenyum
“Mocchachino? Lo tau gue suka mocchachino” tanya Raffa
“so pasti”
“dari siapa?”
“siapa aja”
Setelah selesai makan siang mereka melanjutkan perjalanan menyusuri pantai yang tadi belum terselesaikan karena Raffa yang mengeluh karena cape dan kelaparan
“mickey” panggil Viola kepada badut Mickey mouse itu lalu dia berlari kesana dan meninggalkan Raffa
“huffft”
“oh my God mickey, I really like you” Viola berpegangan tangan dengan badut itu
“eh Raf fotoin gue sama mickey” Viola menyuruh Raffa
“udah”
“yeay thank you mickey” Viola mencium badut itu setelahnya Viola tidak langsung menghampiri Raffa tak lain dia menghampiri kedai boneka yang menjual berbagai macam boneka terutama mickey mouse
“lo mau?”
“ehh Raf”
“mau?” Viola mengangguk
“yaudah mba saya mau yang ini”
Baik mas biar saya bungkus
“oke. Ini uangnya”
Sebentar mas ini kembalinya
“gapapa ambil aja”
Makasih mas
“ini buat lo”
“gue?” Raffa megangguk
“Yang mickey lo yang pegang dan minnie gue yang pegang, biar kalau kita saling rindu boneka ini bisa jadi obat rindu kita, lo bisa anggep mickey ini gue begitupun sebaliknya. Lo jaga dia ya kaya lo jaga gue, jaga cinta kita”
“Raffa, sorry ya kalau selama ini gue gak bisa jadi yang terbaik buat lo, gue ga bisa selalu ada buat lo”
“engga la, lo terbaik bagi gue. Bahkan setiap gue butuh lo. lo selalu ada buat gue. Thanks for everythink La” Raffa menarik Viola kedalam dekapannya
“Thanks too Raffa”
“yaudah yuk kita muter lagi” Viola dan Raffa kembali menyusuri pantai itu dengan penuh canda tawa bersama
Berhubung sekarang sudah mulai sore mereka semua kumpul dipantai yang sudah mulai sepi dan tidak padat seperti pagi tadi mereka sangat menikmati hari ini termasuk juga dengan Raffa dan Viola yang menginginkan hari ini full bersama
“Raf?” panggil Viola, kini mereka sedang memandangi sunset yang indah di tepi laut diatas pasir putih yang bersih
“iya”
“sunset indah ya”
“tapi sunset kalah indah sama kamu”
“sejak kapan lo-gue jadi aku-kamu?”
“sekarang”
“ga mungkin kan kita bakal lo-gue selamanya?” lanjutnya
“iya sih, dan lo yakin bakal sama gue selamanya?”
“kan aku udah bilang sama kamu, alesan aku hidup sekarang itu kamu La. Aku ngerancang masa depan itu cuman buat kamu”
“makasih sebelumnya, tapi kalo misalnya aku pergi gimana”
“kalo kamu emang jodoh aku, kamu gaakan pergi La. Dan kalo kamu pergi aku yakin kamu bakal kembali. Dan juga aku yakin kamu adalah kado terindah dari Tuhan yang dikirim buat aku La”
“Makasih Raf”
“iya sama-sama. Makasih juga La”
“iya. Aku juga mau minta maaf”
“atas dasar?”
“ya aku cuman takut aku ada salah, baik kemaren sekarang ataupun nantinya”
“kamu gak salah, kamu itu yang terbaik yang Tuhan kasih buat aku”
“kamu juga Raf, kamu udah buat hari hari aku yang suram jadi berwarna lagi, kamu buat hari hari aku yang ga lama di dunia merasa berkesan”
“maksud kamu?”
“apa?”
“ga lama di dunia”
“oh bukan apa apa”