Mereka sudah sampai di rumah Viola, Viola langsung memasukkan mobilnya ke garasi rumahnya, sedangkan Raffa memarkirkan mobilnya di halaman rumah Viola. Raffa ikut turun dan berniat pamitan dengan orang tua Viola
“assalamualaikum mah pah” ucap Viola setelah memasuki rumahnya dan diekori oleh Raffa di sampingnya
“eh ada kamu Raffa ayo duduk”
“iya makasih mah pah” ucap Raffa
“ada apa?” tanya Arka
“Saya mau minta maaf sebelumnya, kalau Ola pulang malem soalnya tadi Ola ketemu sama orangtua saya dulu di rumah saya” jelas Raffa
“ohh iya gapapa”
“mah Viola dikenalin ke orang tua raffa” bisik Arka
“iya pah” Arka dan Indah tertawa tawa
“eheemmm” Viola berdeham
“yaudah Raf, lo mau balik kan. Udah malem juga”kata Viola kepada Raffa
“yaudah mah pah saya pamit dulu”
“iya hati hati” Viola menarik lengan Raffa lalu mengajaknya keluar
“Mamah papah lo asik ya”
“asik darimana, yang ada gue dibully terus”
“sabar”
“selalu atuhlah”
“tapi kalo dibully tentang gue mah blushing ya”
“lo sama aja kaya mamah papah” Raffa terkekeh
“yaudah gue balik. Jangan tidur malem oke gabaik lo cewe begadang”
“iyasip”
“lvyou” Raffa mengacak rambut Viola
“issh lu mah. Udah sana balik”
“ngusir”
“Bodo!”
“eh hati hati ya”
“iya” Raffa melajukan mobilnya menjauhi rumah Viola
Hari ini adalah hari dimana Viola dan teman temannya akan melakukan touring ke wisata yang pantai. Sekarang semua teman teman Viola sudah berkumpul dirumah Viola dan sedang menikmati beberapa suguhan yang disiapkan oleh Indah mamahnya Viola
“Asikk ya kita kaya gini” Ucap Vero
“iya sering sering nih”jawab Fino
“yaudah udah siang berangkat ah yu” kata Sandi
“yuk ah biar ga kesiangan nyampe sananya” kata Dimas
“pamitan” kata Raffa
“mana mamah?” tanya Raffa kepada Viola
“deuhh udah manggil mamah” ledek Fino
“wahh mamah” kata Sandi
“ciie udah manggil mamah ya” kata Angel
“mamah ya?” kata Elen
“berisik!” kata Raffa
“dimana La?” tanya Raffa kedua kalinya
“bentar gue panggil dulu” kata Viola lalu pergi mencari Indah
“eh ini udah mau berangkat?” tanya Indah setelah berada di ruang tamu
“iya tan kita pamit dulu” kata Fino mewakili semuanya lalu mereka menyalimi punggung tangan Indah
“yaudah Mah Raffa juga pamit” kata Raffa
“iya kamu hati hati ya. Mamah nitip Ola jangan lupa ingetin dia minum vitamin ya Raffa”
“pasti dijaga dan diingetin Mah”
“oke makasih ya”
“siap” lalu Raffa menyalimi punggung tangan Indah
mereka semua menaiki motornya masing masing menuju tempat tujuannya yaitu pantai. Setelah beberapa jam menepuh perjalanan akhirnya mereka sampai ke tempat tujuan
“yeeee this is my holiday” teriak Mawar
“sama aku lagi” kata Bagas
“ihh kamu ya”
“kenapa? Seneng kan aku disini?”
“iya seneng”
“bakal jadi hari asik nih” kata Elen
“ya pasti apalagi hari ini bakal fulltime sama aku”balas Dimas
“pede” balasnya sambil memeletkan lidah
“ihhhh gemesss” mencubit pipi Elen
“lau lebay” melepaskan tangan Dimas dari pipinya
“La?” panggil Raffa yang masih berdiri disamping motornya sedangkan teman teman lainnya sudah memisahkan diri ke berbagai tempat yang mereka inginkan
“iya”
“pokonya hari ini lo full bareng gue”
“apadeh”
“harus la. Kita jarang loh kaya gini”
“iya gue ngerasa hari ini bakal berkesan banget dihidup gue”
“gak cuman hari ini. Gue bakal seterusnya bikin hari lo berkesan La”
“makasih Raf”
Walau gue ga yakin bakal bisa Ucap Viola dalam hati
“iya sama sama”
“yaudah yuk kita kesana. Nanti dibully” ajak Raffa
“pokonya hari ini harus have fun yeeee”
“pasti”
Viola dan Raffa menjelajahi seluruh pantai bersama, mereka sangat berbahagia terutama Viola. Raffa dan Viola mengambil foto berdua sebanyak banyaknya
“kita harus kumpulin kenangan buat kita inget di masa tua nanti”
“lo apa deh baru juga mau naik kelas 12, udah masa tua aja”
“kan menata masa depan, La” Viola hanya tersenyum
Setelah cukup berfoto mereka melanjutkan untuk mengelilingi pantai, mereka berniat untuk berkuliner disini. Karena katanya makanan disini tuh enak-enak
“beli ini yuk, La” Raffa menunjuk seorang penjual cimol
“jajan mulu, nanti gue gendats ah”
“mau lo kaya babon juga, gue tetep sayang”
“ah cowo mah bulshit”
“makanya lo makan, biar gue bisa buktiin” Viola hanya tertawa
mereka melanjutkan perjalanan lagi menuju beberapa tempat lagi yang menurut mereka asik, didalam perjalanannya mengelilingi pantai mereka banyak sekali candaan, begitupun Raffa dia tidak secuek biasanya. Mereka terus menyusuri semua sudut pantai
“eh Raf liat deh” Viola menunjuk sesuatu
“ada apa?”
“itu liat”
“apa?”
“itu masa ada poster abang cogan gue”
“abang cogan?”
“iya itu posternya shawn mendes” Viola terkekeh
“ayo kesana, ayo fotoin gue”
“ayo Raf” Viola menarik lengan Raffa