Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cazador The First Mission
MENU
About Us  

Bagian Satu

Menghancurkan jiwa? Sebuah pukulan yang bisa menyerang langsung ke jiwa target. Bagaimanapun juga hal seperti itu terdengar sangat konyol. Jangan bercanda!

"Menghancurkan jiwa? Kau mengatakan hal yang lucu."

"Aku terkesan kau masih bisa bicara dengan keadaanmu yang menyedihkan itu."

"Jangan meremehkan Hunter."

Serangan yang mustahil ditangkis jika memang sebuah kutukan yang menyerang jiwa. Tunggu, mungkin hal ini lebih sederhana dari pada yang aku pikirkan.

"Menyerahlah dan berikan pedang tersebut."

Tenangkan pikiran dan mulai lagi dari awal. Sebelumnya dia mengatakan bahwa ini adalah sebuah kutukan. Serangannya akan menghancurkan jiwa musuhnya. Kalau tidak salah dia juga bilang 'Sepertinya ini sudah waktunya'. Dengan kata lain, setelah dia menyerangku dan menaruh kutukan, kutukan tersebut tak bisa langsung aktif.

Baiklah, ini lebih masuk akal jika dikatakan aku sekarang keracunan dari pada kena kutukan. Ini bukanlah sebuah kutukan, tapi dia memasukkan racun kedalam tubuhku ketika dia melancarkan serangannya.

Ya itu benar. Bagaimanapun aku tidak percaya dengan kutukan. Tapi bagaimana dengan aku yang tidak menerima damage dari tinjunya? Bahkan racun pelumpuh paling ampuh sekalipun masih membutuhkan waktu sebelum bereaksi pada tubuh target.

Apa kau mau bilang bahwa ini benar-benar sebuah kutukan? Tidak, itu benar, dia pasti sudah memberiku racun saat dia mengancamku di Serikat Pekerja.

"Lagipula, kau tidak akan bisa menggunakan senjata Armament."

"Diamlah. Tidak ada senjata yang tidak bisa aku gunakan. Jangan remehkan seorang hunter."

"Aku suka dengan semangatmu, tapi Armament adalah senjata misterius yang hanya bisa digunakan oleh pemilik yang ditentukan oleh senjata itu sendiri."

Gadis ini, setelah bicara ngelantur tentang kutukan sekarang bicara hal aneh tentang senjata yang akan memilih pemiliknya sendiri.

"Baiklah, aku tahu satu hal lagi selain fakta bahwa kau adalah gadis misterius aneh. Kau adalah gadis yang memiliki imajinasi terliar dan paling menggelikan. Kutukan? Aku yakin kau menggunakan racun padaku. Senjata yang memilih pemiliknya sendiri? Itu bujukan yang bagus, Nona."

Oh sial, ini membuatku kehilangan ketenangan.

"Terserah kau mau percaya atau tidak, tapi aku harus mengambil senjata itu."

"Cobalah kalau kau bisa. Aku akan mulai serius sekarang."

Aku mengambil kuda-kuda dan menyiapkan senjataku. Black Armament, pedang pendek berwarna hitam gelap dan sangat ringan.

Gadis itu melesat maju kearahku, karena kami berdua tipe petarung jarak dekat, maka akupun juga ikut berlari menghampirinya. Sekarang aku mempunyai senjata, jadi aku bisa menyelesaikan pertarungan ini dengan cepat.

Itulah yang kupikirkan, tapi pertarungan ini menjadi sedikit menggelikan.

Kami berhadapan dan hendak saling serang, saat aku ingin menangkis tinju gauntletnya, entah kenapa aku merasa bahwa jika Black Armament dan gauntletnya beradu, akan terjadi hal yang mengerikan. Aku rasa gadis itu juga merasakan hal yang sama denganku karena kami berdua kembali mengambil jarak bersamaan. Pertarungan menjadi kontes saling menghindar.

Begitulah yang kupikirkan, pertarungan menjadi jalan buntu tanpa jual beli serangan.

"Jangan-jangan kaulah orang yang terpilih tersebut."

Hmm, apa maksudnya? Apa pembicaraan tentang senjata yang memilih pemiliknya sendiri masih berlanjut?

"Itu tidak mungkin. Lagipula kau hanyalah pencuri yang mencuri Armament dari kami."

Gadis ini membuatku capek.

"Sudah aku bilang bahwa aku tidak mencurinya. Seseorang mengirimiku lewat kurir."

"Diamlah pencuri! Sekarang aku harus bagaimana ini"

Gadis itu mulai meracau membicarakan hal yang aneh.

"Jika senjata itu memilihnya, apakah aku harus membawanya? Tunggu, lagipula aku pergi tanpa izin. Jika aku kembali bersama pencuri ini bukankah mereka akan curiga?"

Sepertinya dia khawatir karena pergi tanpa prosedur yang benar. Tunggu, bukankah keadaan gadis itu sama denganku. Aku sendiri juga pergi dari panti tanpa pamit bahkan mencuri kuda peternakan dan sekarang aku dihadapkan masalah yang mengharuskanku kembali ke panti asuhan.

Oh sial, aku mulai bersimpati dengannya. Saat memikirkan semua itu, terdengar sebuah suara yang lembut namun penuh wibawa.

"Yah ... itu tadi adalah pertarungan yang mengesankan. Aku terkejut Black Armament kami menemukan pemiliknya di tempat seperti ini."

Melihat ke asal suara tersebut, seorang pria berdiri di atap rumah. Aku merasa ini akan menjadi lebih merepotkan saat kupikir tatapanku bertemu dengan pria itu.

Ah ... dia benar-benar menatapku, kenapa dia malah tersenyum begitu? Hentikan itu menjijikkan.

Seperti itu, kemudian dia terjun —atau lebih tepat dikatakan meloncat— dari atap rumah yang cukup tinggi dan mendarat tepat dihadapanku.

Sudah kubilang hentikan itu! kenapa kau tersenyum menjijikkan seperti itu ketika menatapku?

***

 

Bagian Dua

Sekarang, aku dalam keadaan genting. Dihadapanku, duduk pria misterius yang sangat mencurigakan memberi senyuman manis kearahku. Sebenarnya, hal itu sangat menjijikkan, sungguh. Aku merasa telah dilecehkan dalam imajinasinya, kalian mengerti maksudku?

"Meski begitu, aku benar-benar terkejut kalau Black Armament akan menemukan pemiliknya di tempat seperti itu."

Pria miaterius itu mencodongkan tubuhnya kedepan dan menopang dagu dengan kedua tangan.

"Jadi, siapa namamu?"

" ... "

Aku tetap diam. Meski begitu, kenapa aku tadi mengikuti gadis dan pria misterius ini ke tempat mereka. Hmm ... jika tidak salah karena aku juga penasaran dengan Organisasi yang mereka katakan.

Dan disinilah aku sekarang. Tepatnya dalam ruangan Pemimpin Organisasi. Di sampingku, gadis misterius berdiri dan menatapku dengan geram.

"Hey, jawab pertanyaan ketua!"

" ... "

Kau tahu, perkenalkan dirimu sendiri terlebih dahulu baru menanyakan nama orang lain. Setidaknya, itu adalah sopan santun yang mereka —pengurus panti— ajarkan padaku.

"Oh maaf, aku Dernwine Ketua dari Organisasi. Salam Kenal."

Pria misterius yang mengenalkan dirinya sebagai Dernwine, mengulurkan tangannya kearahku, tapi kenapa senyum menjijikkan itu tetap kau tunjukan padaku.

"Ho .... Jadi kenapa kalian menginginkan senjata ini?"

"Langsung pada intinya, aku suka padamu."

"Maaf, aku laki-laki normal."

Dernwine mengedipkan matanya padaku. Hal itu sungguh menjijikkan, aku hampir langsung memukulnya, tapi entah bagaimana aku berhasil menahannya.

Ngomong-ngomong, karena Black Armament adalah pedang pendek tanpa sarung, jadi aku membawanya seperti aku siap melakukan perampokan disini sekarang.

"Mulai darimana ya? Baiklah ...."

"Tunggu dulu Ketua, apa akan baik-baik saja memberitahu orang luar masalah Armament?"

"Tidak apa-apa, tenang saja! Ngomong-ngomong, kau akan mendapatkan hukuman karena pergi keluar tanpa izin, Fanya."

Gadis misterius itu ternyata bernama Fanya. Tapi kenapa dia tetap memakai tudung itu walau di depan pimpinannya. Bukankah itu tidak sopan.

"Abaikan masalah kalian, aku ingin kalian memberitahuku apa itu Black Armament, kenapa kalian menginginkannya dan siapa yang memberikannya padaku!"

Aku tidak punya banyak waktu untuk dihabiskan dengan orang-orang aneh ini. Pria —yang mungkin— homo dan gadis tanpa sopan santun.

"Jaga ucapan ...."

"Kau banyak menuntut ternyata, tapi itu bukan masalah. Apa kau ingin kebenarannya? Awal dari semua kejadian."

Sepertinya ini akan menjadi cerita yang sangat panjang.

"Sebenarnya aku juga tidak tahu."

He, apa kau bilang? Jangan bercanda, mungkin lebih baik aku pergi saja dari tempat ini. Saat aku membuka pintu dan hendak pergi, Dernwine melanjutkan perkataannya.

"Tapi, aku memiliki cara untuk mencari tahunya. Apa itu Armament? Siapa pembuatnya? Dan yang lebih penting, kebenaran tentang orangtuamu serta keberadaan kakakmu."

Baiklah, perkataan itu membuatku sedikit marah. Aku tak menyangka bahwa Dernwine akan menyinggung soal orangtuaku, apa dia merupakan kenalan mereka? Memang aku tak peduli dengan orangtua yang juga tak peduli dengan anaknya, tapi masih ada beberapa hal yang ingin kuketahui tentang mereka, seperti kenapa mereka menelantarkanku tetap membuatku penasaran.

Memang fakta bahwa aku memiliki seorang kakak mengejutkanku. Sejauh yang dapat aku ingat adalah aku yang tumbuh besar di panti asuhan dan tak mengenal siapapun.

Jika Dernwine memang mengenal kakak dan orangtuaku, maka dia pasti mengetahui keberadaan mereka sekarang. Karena itu, aku berhenti di ambang pintu dan menatap dengan tajam ke arah Dernwine.

"Apa Maksudmu?"

Nafsu membunuh dan nada mengancam aku tujukan ke Dernwine. Tak perlu menahan diri lagi, sejak memasuki kota ini, aku sangat kesal. Black Armament tanpa sarung kugenggam erat dan siap untuk menebas setiap kepala yang ada dalam ruangan.

"Jangan bermain-main denganku! Sekarang aku benar-benar marah."

Peringatan terakhir aku ucapkan. Aku harap Dernwine bukan orang yang tak tahu situasi dan mempermainkanku sekarang, dengan begitu pembantaian yang mungkin terjadi di ruangan ini bisa diatasi.

How do you feel about this chapter?

5 3 1 2 4 1
Submit A Comment
Comments (10)
  • Rohmad

    @Earthquake masih lanjut kaka, ditunggu ya!

    Comment on chapter Prolog
  • Earthquake

    Rohmad, dlanjut gk tuh novel?

    Comment on chapter Prolog
  • MoneyMan

    Baperrr

    Comment on chapter Kecerobohan
  • MoneyMan

    eh.. nih Cazador kekar kgak ?

    Comment on chapter Memulai Perjalanan
  • MoneyMan

    Hahahaha... seru juga

    Comment on chapter Prolog
  • Earthquake

    Setelah sy baca bagus, tapi penulisannya "maaf" kurang baik.. perbaiki dulu nanti saya "LIKE"
    satu lagi, sebaiknya jangan dibuat ruwet kaya sinetron, simple aja tapi padet.. ane janji kasih "LIKE" deh

    Comment on chapter Gadis Misterius dan Perubahan Jalur -Bagian 02-
  • Nara313

    Pencurii

    Comment on chapter Memulai Perjalanan
  • Nara313

    Lumayan gan..

    Comment on chapter Prolog
  • Firnanda

    Mantap... Tapi harus lebih greget dong !!! Alur crita dan plot nice... Fight tambahin H3h3h3h3

    Comment on chapter Gadis Misterius dan Perubahan Jalur -Bagian 01-
  • Founder

    Agak berbelit-belit. Tapi dah bagus.

    Comment on chapter Gadis Misterius dan Perubahan Jalur -Bagian 01-
Similar Tags
Pertualangan Titin dan Opa
3451      1329     5     
Science Fiction
Titin, seorang gadis muda jenius yang dilarang omanya untuk mendekati hal-hal berbau sains. Larangan sang oma justru membuat rasa penasarannya memuncak. Suatu malam Titin menemukan hal tak terduga....
The Presidents Savior
9538      2097     16     
Action
Semua remaja berbahaya! Namun bahaya yang sering mereka hadapi berputar di masalah membuat onar di sekolah, masuk perkumpulan tidak jelas yang sok keren atau berkelahi dengan sesama remaja lainnya demi merebutkan cinta monyet. Bahaya yang Diana hadapi tentu berbeda karena ia bukan sembarang remaja. Karena ia adalah putri tunggal presiden dan Diana akan menjaga nama baik ayahnya, meskipun seten...
Innocence
5429      1787     3     
Romance
Cinta selalu punya jalannya sendiri untuk menetap pada hati sebagai rumah terakhirnya. Innocence. Tak ada yang salah dalam cinta.
Cinta (tak) Harus Memiliki
5474      1395     1     
Romance
Dua kepingan hati yang berbeda dalam satu raga yang sama. Sepi. Sedih. Sendiri. Termenung dalam gelapnya malam. Berpangku tangan menatap bintang, berharap pelangi itu kembali. Kembali menghiasi hari yang kelam. Hari yang telah sirna nan hampa dengan bayangan semu. Hari yang mengingatkannya pada pusaran waktu. Kini perlahan kepingan hati yang telah lama hancur, kembali bersatu. Berubah menja...
Pangeran Benawa
37702      6275     6     
Fan Fiction
Kisah fiksi Pangeran Benawa bermula dari usaha Raden Trenggana dalam menaklukkan bekas bawahan Majapahit ,dari Tuban hingga Blambangan, dan berhadapan dengan Pangeran Parikesit dan Raden Gagak Panji beserta keluarganya. Sementara itu, para bangsawan Demak dan Jipang saling mendahului dalam klaim sebagai ahli waris tahta yang ditinggalkan Raden Yunus. Pangeran Benawa memasuki hingar bingar d...
Pisah Temu
1028      553     1     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
TERSESAT (DILEMA)
16961      3396     27     
Mystery
Cerita TERSESAT ( DILEMA ) ini ada juga di situs Storial.co, lho. Sedang diikutkan dalam kompetisistorialmei19, nulissukasuka, ceritainaja. Isi Sinopsis dan beberapa Episode di dalamnya sudah direvisi ulang agar lebih berbeda dengan isi sebelumnya. Bagi yang penasaran, yuk ikuti di link ini: https://www.storial.co/book/tersesat-dilema/ Ditunggu ulasan, saran, masukan, dan kritik kalian di s...
Menghapus Masa Lalu Untukmu
3074      1184     1     
Romance
Kisah kasih anak SMA dengan cinta dan persahabatan. Beberapa dari mereka mulai mencari jati diri dengan cara berbeda. Cerita ringan, namun penuh makna.
Lentera
864      597     0     
Romance
Renata mengenal Dimas karena ketidaksengajaan. Kesepian yang dirasakan Renata akibat perceraian kedua orang tuanya membuat ia merasa nyaman dengan kehadiran lelaki itu. Dimas memberikan sebuah perasaan hangat dan mengisi tempat kosong dihatinya yang telah hilang akibat permasalahan kedua orang tuanya. Kedekatan yang terjalin diantara mereka lambat laun tanpa disadari telah membawa perasaan me...
Sweetest Thing
2206      1107     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-