Read More >>"> Bukan Kamu (Chapter 4 Like a Dating) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bukan Kamu
MENU 0
About Us  

       Sesungguhnya Aldi pun mengajak Muti pulang bersama dirinya, namun Muti dengan sangat halus menolaknya. Muti berterus terang jika ia memiliki keperluan bersama Tama. Aldi yang mengetahuinya menjadi sangat khawatir jika Muti bersamanya. Aldi selalu mengingatkan untuk tetap hati-hati terhadapmya. Muti sebagai seorang wanita mengerti WARNING yang Aldi tujukan untuk dirinya.

       “Lo udah lama nungguin gue di sini?” ucap wanita yang datang dari belakang tubuhnya.

       “Engga juga sih, paling udah ada 10 menitanlah.” Tama yang melirik jam tangannya yang berwarna coklat itu.

       Muti hanya mengangguk-anggukan kepala. Tama menstarter motor ninja merah yang dirinya bawa ke manapun.

       “Cepatlah naik. Pakai helm ini!” titahnya pada Muti.

       Muti tidak banyak bertanya dan langsung menaiki motor ninja merah itu, di dalam lubuk hatinya Muti bertanya, sebenarnya kita mau kemana? Membuatku penasaran saja dengan tingkah pria yang satu ini. Muti hanya dia tidak mengeluarkan suaranya.

       Tama sedari tadi memperhatika wajah Muti melalui kaca sepion yang bertengger di sana, melihat wajah itu kembali membuat hatinya begitu tentram dan nyaman. Tak sedikit pun Tama memalingkan wajah Muti yang terlihat bingung.

       “Jangan memasang wajah seperi itu, membuatku selalu saja memperhatikanmu. Tenang saja aku hanya membawamu untuk berjalan-jalan sebentar, tak perlu khawatir aku tidak akan berbuat yang kurang ajar terhadapmu karena kamu adalah gadis yang aku sayang.” Jelasnya datar menatap Muti melalui kaca sepion.

       “Hah? Apa? Sayang? Maksudnya?” ucap Muti yang tidak terlalu mendengar ucapan terakhir yang Tama ucapkan terhadap gadis itu.

       “Hmmm.” Tama hanya berdeham saja untuk menghindari pertanyaan Muti.

       “Apa yang dia katakan? Aduh, aku tidak terlalu mendengarnya. Tadi apa katanya, sayang? Apa benar itu? Atau telingaku yang gangguan? Kenapa dia selalu saja diam dan memasang wajah datarnya seperti itu, membuatku gelisah saja.” Rutuknya dalam hati.

       “Ternyata mereka berangkat ke sebuah rumah makan. Di sana tertera.

       “Restoran Pempek Palembang.”

"Hah? Pempek?" jawab Muti sedikit kaget.

"Kenapa? Lo engga suka?" tanyak Tama.

"Kenapa engga suka? Pempek itu makanan favorit gue. Gue suka banget."

"Hah? Lo suka? Gue juga suka, pempek itu makanan favorit gue juga." ungkapku.

"Kok bisa ya samaan gini?" ucap Muti.

"Mungkin kita berjodoh." celetukku.

"Apaan sih Tam." ucap Muti.

Masuklah mereka ke dalam restoran itu. Mereka duduk di bangku nomor 7. Mereka memesan Pempek Kapal Selam 2 porsi yang jumbo sama Pempek Lenjer 2 porsi.

Suasana hening sejenak, tidak ada suara apa pun.

"Pasti lo mabuk beratkan tadi malam gara-gara omongan gue ke lo itu?", Muti memulai percakapan.

"Kata siapa? Engga juga deh!” tanyaku.

"Tomy. Lo jangan bohong deh sama gue. Maaf ya?" ucap Muti lagi.

"Kalo iya emang kenapa? Lo perduli sama gue?" ucapku menantang.

"Perdulilah, lo kaya gitu gara-gara guekan? Lagian aneh banget mabuk berat cuma gara-gara gue. Emang gue siapa lo?" ucap Muti tanpa bersalah.

"Lo? Orang yang bisa buat gue tenang." ucapku singkat.

"Hah? Engga ngerti gue", ucap Muti yang agak sedikit bingung.

"Lupain ajalah. Engga penting." ucapku.

Tak lama kemudian pesanan datang ke meja yang di singgahi oleh ku dan Muti.

"Makasih mba." ucapnya berbarengan.

"Iya sama-sama", ucap pelayang dengan ramah.

Mereka melahap hidangan yang ditunggu-tunggu, tak ada rasa kecangguan di antara mereka bak sepasang merpati yang yang sedang bercengkrama di atas pohon yang rindang, di bawah kolong langit yang teduh ditemani angin yang menyapa.

"Eh tunggu-tunggu." (Muti sambil meletakkan garpu dan pisau di piringnya.

"Kenapa?" tanya Tama aneh.

"Itu...tu..." menunjuk sudut bibir.

"Itu apa sih?" memegang yang di tunjuk Muti.

"Sini deh", Muti mengelap sudut bibir Tama yang terkena kuah pempek.

"Hmmm. Makasih ya?"

"Iya, sama-sama." Ucap Muti tersenyum.

"Tangan lo jadi kotor donk?"

"Udah engga apa-apa kok nanti juga cuci tangan." Muti.

Tama hanya mengangguk saja, tanda bahwa ia mengerti dengan apa yang dimaksud oleh Muti.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • nanisarahhapsari

    @ReonA masih baru bngt ini hehe. Makasih :)

    Comment on chapter Prolog
  • ReonA

    Ceritanya keren kok kak, diksinya lumayan, cuma harus memerhatikan Puebi aja. Semangaaattt

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
Werewolf Game
488      356     2     
Mystery
Saling menuduh, mencurigai, dan membunuh. Semua itu bisa terjadi di Werewolf Game. Setiap orang punya peran yang harus disembunyikan. Memang seru, tapi, apa jadinya jika permainan ini menjadi nyata? Cassie, Callahan, dan 197 orang lainnya terjebak di dalam permainan itu dan tidak ada jalan keluar selain menemukan Werewolf dan Serial Killer yang asli. Bukan hanya itu, permainan ini juga menguak k...
déessertarian
5746      1722     3     
Romance
Tidak semua kue itu rasanya manis. Ada beberapa yang memiliki rasa masam. Sama seperti kehidupan remaja. Tidak selamanya menjadi masa paling indah seperti yang disenandungkan banyak orang. Di mana masalah terbesar hanya berkisar antara ujian matematika atau jerawat besar yang muncul di dahi. Sama seperti kebanyakan orang dewasa, remaja juga mengalami dilema. Ada galau di antara air mata. Di sa...
Switched A Live
3164      1267     3     
Fantasy
Kehidupanku ini tidak di inginkan oleh dunia. Lalu kenapa aku harus lahir dan hidup di dunia ini? apa alasannya hingga aku yang hidup ini menjalani kehidupan yang tidak ada satu orang pun membenarkan jika aku hidup. Malam itu, dimana aku mendapatkan kekerasan fisik dari ayah kandungku dan juga mendapatkan hinaan yang begitu menyakitkan dari ibu tiriku. Belum lagi seluruh makhluk di dunia ini m...
Sweet Scars
247      208     1     
Romance
Iblis Merah
8804      2369     2     
Fantasy
Gandi adalah seorang anak yang berasal dari keturunan terkutuk, akibat kutukan tersebut seluruh keluarga gandi mendapatkan kekuatan supranatural. hal itu membuat seluruh keluarganya dapat melihat makhluk gaib dan bahkan melakukan kontak dengan mereka. tapi suatu hari datang sesosok bayangan hitam yang sangat kuat yang membunuh seluruh keluarga gandi tanpa belas kasihan. gandi berhasil selamat dal...
Kisah yang Kita Tahu
5317      1508     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...
Nirhana : A Nirrathmure Princess
14759      2177     7     
Fantasy
Depresi selama lebih dari dua belas tahun. Hidup dalam kegelapan, dan berlindung di balik bayangan. Ia hanya memiliki satu harapan, yang terus menguatkan dirinya untuk berdiri dan menghadapi semua masalahnya. Ketika cahaya itu datang. Saat ketika pelangi akhirnya muncul setelah hujan dan awan gelap selama hidupnya, hal yang tak terduga muncul di kehidupannya. Fakta bahwa dirinya, bukanlah m...
Renata Keyla
6101      1351     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...
Awesome Me
3071      1101     3     
Romance
Lit Academy berisi kumpulan orang-orang mengagumkan, sebuah wadah untuk menampung mereka yang dianggap memiliki potensi untuk memimpin atau memegang jabatan penting di masa depan. Mereka menjadi bukti bahwasanya mengagumkan bukan berarti mereka tanpa luka, bukti bahwa terluka bukan berarti kau harus berhenti bersinar, mereka adalah bukti bahwa luka bisa sangat mempesona. Semakin mengagumkan seseo...
Sebuah Penantian
2392      834     4     
Romance
Chaca ferdiansyah cewe yang tegar tapi jauh didalam lubuk hatinya tersimpan begitu banyak luka. Dia tidak pernah pacaran tapi dia memendam sebuah rasa,perasaanya hanya ia pendam tanpa seorangpun yang tau. Pikirnya buat apa orang lain tau sebuah kisah kepedihan.Dulu dia pernah mencintai seseorang sangat dalam tapi seseorang yang dicintainya itu menjadi milik orang lain. Muh.Alfandi seorang dokt...