Loading...
Logo TinLit
Read Story - Abay Dirgantara
MENU
About Us  

Serina tersenyum cerah ketika mendapati nilai matematikanya paling besar di antara yang lain. Sedangkan Abay hanya memasang wajah datar. Padahal ia termasuk ke dalam siswa yang mendapatkan nilai paling kecil di kelasnya.

“Bay!” seru Serina menuju bangku Abay.

Abay hanya bergumam saja.

“Ke kantin yuk?” ajaknya dengan nada riang.

Abay menoleh dan menaikan satu alisnya. “Tumben ngajak,”

“Nggak mau ditraktir nih?” katanya jahil.

“Serius?!” Abay tidak percaya.

Serina memainkan kedua alisnya naik turun. Lalu tanpa banyak basa-basi Abay bangkit dan keduanya melesat menuju kantin. Sesampainya di kantin Serina langsung memesan bakso. Sedangkan Abay disuruh menjaga meja agar tidak ditempati orang lain. Abay mengedarkan pandangan ke sekeliling. Seketika ia melihat Zoella yang sedang berjalan sendirian di kantin.

“ZOELLA!” teriak Abay tidak peduli dengan tatapan aneh orang-orang di kantin.

Zoella berhenti dan menatap Abay sengit. Kenapa sih manusia ini selalu bikin malu? Zoella pun kembali melangkah. Namun Abay malah terus meneriaki namanya. Zoella yang merasa geram akhirnya langsung menghampiri Abay.

“Berisik banget sih lo!” kesal Zoella, namun dengan suara yang ia pelankan.

Abay malah terkekeh. “Sendirian aja, gabung napa gabung. Kalau udah mati kan nggak bisa gabung,”

“Nyebelin banget sih lo!” Zoella memukul Abay refleks

Abay sama sekali tidak mengaduh kesakitan. Pukulan Zoella itu nggak ada apa-apanya dibanding dengan pukulan Serina. “Udah, gabung aja,”

“Ogah.”

“Idih, nggak boleh gitu dong sama calon jodoh,” sahut Abay iseng.

Baru saja ingin memukul Abay, ternyata Serina datang dengan membawa dua mangkok bakso dan dua es teh manisnya.

“Lagi pacaran ternayat,” desisnya yang pasti terdengar oleh keduanya.

“Hah? Siapa? Gue? Gue bukan pacar dia!” Zoella membantah karena tidak terima dengan pernyataan Serina.

Serina hanya mengedeikkan bahunya lalu mulai makan. Tanpa menawari Zoella di sana.

“Kenalan dulu dong, masa jutek-jutekan sih,” ucap Abay pada keduanya.

Keduanya pun sontak menoleh pada Abay dan kompak memutar bola matanya. Tapi ternyata kali ini Zoella yang mengulurkan tangan kanannya lebih dulu.

“Zoella Alexia, 11 IPA 6. Lo?”

Serina menjabat tangan itu. “Serina Riandra, 11 Bahasa 2.”

Lalu setelah itu Zoella memalingkan wajahya dan Serina kembali makan.

“Zoe, nggak mau makan?” tanya Abay dan Zoella menggeleng. “Mau makan berdua sama gue? Atau mau disuapin?”

Zoella dan Serina sontak menoleh pada Abay dan memasang tampang jijiknya. Zoella yang memang merasa tidak enak akhirnya beranjak untuk pergi dari sini.

“Mau ke mana?” tanya Abay. Astaga, manusia ini kenapa cerewet banget sih!

“Menjauh dari lo.” Balasnya singkat lalu pergi begitu saja. Membuat Serina sedikit terkekeh melihat tamoang Abay yang melas.

Zoella sudah pergi jauh. Dan kini giliran Serina yang bersuara. “Lo suka?”

“Enggak lah, baru juga kenal,” jawab Abay lugas.

“Bukan sama dia. Tapi sama temannya.”

Seketika Abay mengentikan gerakan makannya. Serina yang melihat itu menyeringai.

“Haha, ternyata benar,”

Abay menatap Serina yang kini sudah memalingkan wajahnya dan melanjutkan makannya. “Ngomong apa sih Na? Lo kan tahu, gue sayangnya sama lo,”

Serina menghentikan makannya lalu menatap Abay dengan senyuman pahitnya. “Nafsu makan gue jadi hilang,” lalu Serina langsung meninggalkan Abay entah ke mana.

Abay mengusap wajahnya kasar. Salah apalagi dirinya? Lagipula, memang benar kan kalau Serina itu kesayangannya Abay dan mamihnya. Tapi... Abay akui memang ia juga menyukai Bulan. Abay juga yakin tidak ada yang tahu hal itu kecuali dirinya dan Bintang. Bintang pun tidak akan memberitahu siapa-siapa.

***

Bulan mendengus kesal ketika menemukan beberapa tangkai bunga yang berserakan di bawah lokernya. “Mel! Siapa sih yang naro beginian? Dikira gue kuburan apa ya! Lagian, gue kan alergi bunga!” dengusnya.

Melan mengambil bunga-bunga itu. “Ya udah, buat gue aja gimana?”

Bulan memutar bola matanya. “Ih! Gak usah! Buang aja!”

“Gak boleh begitu Bulan! Ini kan juga dibeli pakai uang!” Melan malah memarahi Bulan balik.

“Ah, ya udahlah. Ambil aja tuh, bawa sama lo,” katanya pasrah. Melan pun tersenyum bahagia dan membawa bunga-bunga itu.

Diperjalanan menuju kelasnya, tidak sengaja Bulan melihat Buntang sedang berjalan juga bersama dengan Abay dan Rayhan. Bulan sudah menampilkan sneyum bahagianya. Sedangkan Melan kini memasang wajah panik dan langsung memegang tangan Bulan.

“Bul, puter balik yuk. Gak usah lewat sini,” katanya sudah memohon-mohon.

Bulan melepaskan tangan Melan. “Ogah ah! Tutupin aja muka lo pake bunga. Rayhan nggak bakal ngenalin kok,”

“Tapi dia kan tetap bis—”

“Halo Bintang!” belum juga Melan selesai bicara, Bulan sudah berlari menghampiri mereka semua. Alhasil Melan pun ikut menghampiri.

“Eh, ada Si Sayang,” celetuk Rayhan yang sudah dipastikan untuk Melan. Namun Melan malah memutar bola matanya sebal.

“Bintang mau ke mana?” tanya Bulan dengan manis. Padahal tadi Bulan sangat kesal karena ada yang memberinya bunga.

“Kelas.” Jawab Bintang ketus. Abay dan Rayhan yang berada di samping Bintang langsung menyenggol Bintang dengan kompak. Kebetulan memang posisi Bintang berada di tengah.

“Bareng yuk sama Bulan, mau nggak?”

“Enggak.”

“Kok enggak? Emang kenapa?”

“Ribetin.”

“TANG!” seru Abay dan Rayhan kompak. Bintang lalu menatap sinis keduanya bergantian. Lalu ia berjalan lebih dulu meninggalkan mereka semua. Bulan yang melihat Bintang pergi langsung saja mengejarnya. Tidak peduli dengan Melan yang sudah memasang wajah betenya.

“Wah, kayaknya saingan aku makin banyak ya? Bunga dari siapa aja tuh?” celetuk Rayhan memperhatikan bunga yang Melan bawa.

Melan tidak membalas ucapan Rayhan. Ia malah berjalan lebih dulu meninggalkan mereka. Rayhan pun tak tinggal diam. Ia mengejarnya begitu juga dengan Abay. Abay nggak mau merasa sendiri. Walaupun udah terbiasa sih.

“Bunga lo?” tanya Abay.

Melan menggeleng. “Sebenarnya sih punya Bulan. Tapi, dia kan alergi bunga. Jadi, ya gitu deh, daripada dibuang mendingan gue rawat aja,” jelas Melan.

Abay mengangguk mengerti. Sedangkan Rayhan sedang memasang wajah masamnya. “Kamu kok malah ngomong panjang sama Abay sih? Giliran sama calon jodoh nggak mau ngomong, maunya apa sih?”

Melan berhenti mendadak. Membuat keduanya ikut berhenti.

“Maunya, lo pergi jauh-jauh dari kehidupan gue. Musnah gitu, biar gue bisa tenang tanpa lo,” katanya lalu menghentakan kakinya dan pergi meninggalkan keduanya.

Rayhan mengelus dadanya. “Pedes banget, elah,”

Abay menoyor kepala Rayhan. “Makanya sadar diri!”

“Sadar diri kenapa?”

“Udah tahu ditolak, masih aja ngarepin,” lalu Abay pergi meninggalkan Rayhan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Popo Radio
11329      2211     20     
Romance
POPO RADIO jadi salah satu program siaran BHINEKA FM yang wajib didengar. Setidaknya oleh warga SMA Bhineka yang berbeda-beda tetap satu jua. Penyiarnya Poni. Bukan kuda poni atau poni kuda, tapi Poni siswi SMA Bhineka yang pertama kali ngusulin ide eskul siaran radio di sekolahnya.
Love vs Ego
9518      2093     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY(MsJung0414) Choi Minho merupakan seorang pangeran vampire yang membuat keresahan didalam keluarganya dan klan vampire karena keganasannya. Untuk mengatasi keganasannya ini, keluarganya pun menyuruh Minho untuk mendekati seorang gadis pemilik kekuatan supranatural yang bisa mengembalikan Minho menjadi normal dan membawa keuntungan besar untuk bangsa vampire. Berha...
Thantophobia
1447      808     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Dessert
1078      564     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
15093      2086     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
Summer Rain
229      184     0     
Fan Fiction
Terima kasih atas segala nya yang kamu berikan kepada aku selama ini. Maafkan aku, karena aku tak bisa bersama dengan mu lagi.
Stuck In Memories
16145      3322     16     
Romance
Cinta tidak akan menjanjikanmu untuk mampu hidup bersama. Tapi dengan mencintai kau akan mengerti alasan untuk menghidupi satu sama lain.
I'll Be There For You
1313      624     2     
Romance
Memang benar, tidak mudah untuk menyatukan kembali kaca yang telah pecah. Tapi, aku yakin bisa melakukannya. Walau harus melukai diriku sendiri. Ini demi kita, demi sejarah persahabatan yang pernah kita buat bersama.
Dendam
898      579     2     
Mystery
Rian Putra Dinata, seorang pelajar SMU Tunas Muda, memiliki sahabat bernama Sandara. Mereka berdua duduk di bangku yang sama, kelas XI.A. Sandara seorang gadis ceria dan riang, namun berubah menjadi tertutup sejak perceraian kedua orang tuanya. Meskipun Sandara banyak berubah, Rian tetap setia menemani sahabatnya sejak kecil. Mereka berjanji akan terus menjaga persahabatan hingga maut memisahk...
Republik Kerusuhan
2536      1436     0     
Romance
Putih abu-abu kini menjadi masa yang tidak terlupakan. Masa yang mengenalkan pada cinta dan persahabatan. Hati masih terombang-ambing kadang menjadi sesuatu yang mengecewakan, menyedihkan, kesenangan dan rasanya nano-nano. Meski pada akhirnya menjadi dewasa pada suatu masa dan membuat paham atas segala sesuatu. Serunya masa, mimpi yang setinggi angkasa, pertengkaran, di sini pula akan ada pemaham...