Read More >>"> My Reason (Sepatu) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - My Reason
MENU
About Us  

Jarum jam menunjukkan pukul 07.30 yang dimana artinya jam pembelajaran akan segera dimulai. Suara Bel bergema begitu syahdu dilingkup sekolah bersamaan dengan suara tapak sepatu yang terdengar begitu ricuh dari ketiganya.

Mereka adalah Zean dan kawan-kawan. di saat semua siswa memilih berbondong bondong untuk masuk ke kelas ketiganya malah berbondong bondong kabur dari kelas seolah mereka akan terkena musibah jika masih bertahan di dalam ruangan yang berisikan 30 siswa itu.

Siapa sih Zean dan kawan-kawan? Mungkin bagi kalian yang bersekola di SMA Lazuardi akan tau dan akan mengerti siapa itu mereka. Mereka adalah si murid kesayangan pak Joko guru BP yang sudah menginjak usia ke-46. Bagaimana tidak sayang? ketiganya hampir setiap hari bertemu pak joko, jika tidak bertemu maka pak joko yang akan mencari mereka.

tapi percayalah, kesayangan disini berarti lain:)

Zean,Satria dan juga remon kini berjalan dengam begitu hati-hati mengitari kelas-kelas yang ternyata sudah ada guru yang masuk bahkan ketiganya sampai berjalan jongkok agar tidak ketahuan karena ketiganya akan kabur ke belakang sekolah. agar terbebas dari yang namanya FISIKA.

"Buruan mon, kakiku hampir ketahuan ini." bisik satria tatkala ia sedang melewati pintu kelas yang alhamdulillahnya enggak ditutup☺ jadi ketiganya harus benar-benar secepat kilat agar guru yang mengajar maupun murid yang ada disana tidak sadar.

"Sabarlah nyets, ini juga udah cepat."

"Cepat pala lo peyang. dari tadi gue hampir ketahuan mulu."

"yaa ampus elu."

"anjer bener monn..mon.. gue tenggelemin juga elu ke samudra."

"sebelum elo nenggelemin gue sat, gue deluan yang bakal sleding kepala lo."

"anj-"

"stttttt jangan pada ribut goblok. ntar ketahuan gimana? jangan pada banyak bacot." Ucap Zean pelan menoleh kearah keduanya sebentar.

"Siap Boss!!" ucap keduanya serentak, tegas dan kompak yang berhasil membuat Zean harus mengigit ujung seragamnya yang tidak ia masukkan. Bukannya pelan suara keduanya begitu melengking sehingga membuat kelas yang tadinya ribut jadi hening dan berbagai kepala mulai nyembul dari bingkai jendela.

"Kalian bertiga ngapain?" tanya salah satu dari murid yang berada dikelas. "heuammm an..anu."

Semua cewek yang melihat maupun yang mendengar mngernyit sedangan yang cowoknya hanya berdiam santai mereka begitu paham dengan ketiga cowok yang berada di luar sana. sedangkan guru yang tadinya sibuk menulis meletakkan alat tulisnya dan berjalan keluar namun sebelum semua itu terjadi Remon lebih dulu mengambil inisiatif untuk melarikan diri lalu diikuti dengan Satria dan Zean yang sudah panik. ketiganya berlari dikoridor dan melupakan kelas lain yang sedang dalam proses pembelajaran.

Shit umpat ketiganya begitu melihat si botak kesayangan mereka ada di ujung koridor. menatap mereka dengan tatapan tajam serta tak lupa dengan khas unik Bapak itu yang selalu membawa kardus kosong.

"Bapak lo, suruh pulang gih mon." ucap satria kesal sambil berjalan keatah bapak itu. remon memutar kedua bola matanya. "elu aja sonoh, bawa kembaran elu tuh pulang."

Sedangkan zean hanya terkekeh mendengar perdebatan yang tiada hentinya antara si botak pendek a.k.a Satria Dan si botak tinggi a.k.a Reymond Alfahsya.

Saat ini ketiganya akan mengahadap pak joko dan berharap semoga hari ini ada keajaiban sehingga membuat mereka terlepas dari yang namanya jerat hukuman.

Tapi percayalah jika kamu dihukum bersama teman-temanmu. hukuman akan terasa lebih mudah dan bahkan ngejalaninya kamu masih bisa tertawa.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags