Read More >>"> Strange and Beautiful ([3] Penyelidikan Dimulai) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Strange and Beautiful
MENU
About Us  

Aku menyibukkan diri dengan melihat contact list yang ada di ponselku. Mencari beberapa nama teman atau kenalan di kampus yang mengambil jurusan teknik mesin. Cukup sulit sebenarnya, mengingat jurusan teknik mesin hanya terdapat segelintir kaum berjenis kelamin wanita. Sedangkan hampir semua temanku adalah wanita.

Ah, Ike!

Bagaimana aku bisa melupakan anak itu? Dia kan salah satu temanku yang sama-sama menjadi staf di salah satu organisasi kampus dahulu.

Aku mulai mengetikkan namanya di contact dan gagal kutemukan. Tak kehabisan akal, aku pun membuka aplikasi LINE kemudian membuka member di salah satu grup. Beruntung kontaknyanya ada di sana.

aninmahendra: Hai, Ke! Ini Anin, anak teknik industri angkatan 2013

tri_maurike: oh, iya Nin :) tumben, nih

aninmahendra: udah lama ya kita ga kontak2an

Mau nanya sesuatu nih, Ke… sibuk ga?

Mau gw telpon, males ngetik2. Lama. Hehe..

tri_maurike: telpon aja, lagi ga ada kerjaan jg

Sebelum menelponnya aku terdiam sejenak, menimbang-nimbang kembali keputusanku untuk menelponnya. Lebih tepatnya sih mencari alasan yang mendasari penyelidikanku mengenai laki-laki bernama Hamas itu. Tak lama berselang, sebuah ide terlintas di kepalaku. Aku segera menekan tombol telepon sebelum kembali kehilangan nyali.

Bismillah…

Setelah dua kali nada sambung, suara Ike terdengar di seberang. “Halo, Assalamu’alaikum,” sapanya.

“Wa’alaikumussalam. Hai, Ke!”

“Woi, Nin! Duileh… mau nanya apa lo?” Ike ini orang Jakarta asli yang punya sifat supel, dan blak-blakan. Jadi gak heran kalau dia selalu asyik sama siapapun, meskipun kepada teman yang udah lama gak ngobrol sama dia.

Aku memulai skenarioku. Ya Allah, maafin kalau aku bohong-bohong dikit. “Mau nanyain temen Abang gue. Kemarin tiba-tiba Abang gue keinget sama dia. Katanya sih anak mesin, sejurusan sama lo. Senior dua tahun di atas lo,” jelasku.

Kekehan Ike terdengar nyaring. Kenapa dia tertawa? Jangan-jangan dia tahu kalau aku berbohong!

 “Siapa namanya? Kalau gak tenar sih gue gak jamin kenal ya,” guraunya.

Aku menggigit bibir bawahku, ada sedikit perasaan tidak nyaman ketika menanyakan lelaki ke orang lain. Ini pertama kalinya aku menjadi stalker. “Namanya Hamas, tahu gak?”

Hening sejenak, kemudian aku dapat mendengar suara desisan Ike. “Muhammad Hamas Saifullah?”

“Ya… mana gue tahu. Abang gue cuma bilang Hamas doang.” 

“Iya, sih. Siapa lagi yang namanya Hamas anak teknik mesin angkatan 2010.” Ike membenarkan dugaannya. “Semua dosen, karyawan sama anak mesin seangkatan gue juga tahu dia siapa,” imbuhnya.

“Iya?! Dia setenar itu di jurusan lo?” Aku tidak sanggup menyembunyikan keterkejutanku. Bodoh!

Ike mengiyakan pertanyaanku. “Pemegang IPS sekaligus IPK tertinggi seangkatan dia, sering ikutan penelitian sama proyek dosen, sering ikutan lomba juga. Tiap spanduk prestasi ganti nih, nama dia kayanya selalu ada deh.”

Benarkah orang yang mengajakku ta’aruf adalah orang yang sehebat itu?

“Oh…” Hanya itu yang dapat keluar dari mulutku. Aku tidak tahu harus menanyakan apa lagi. Padahal tadi banyak sekali hal yang ingin kutanyakan, seharusnya aku mencatatnya.

“Lo mau tanya apaan Nin soal Kak Hamas?”

Aku berpikir sejenak, mencoba mengingat apa yang harus kutanyakan. “Ya… gue,” aku berdeham, “Ehhm, Abang gue penasaran gitu sama gimana kabar dia terus sama di kampus dia orang kaya gimana. Udah lama gak ketemu soalnya.”

Satu kebohongan akan mengantarkanmu ke kebohongan selanjutnya.

“Beneran lo gak tahu dia? Dia itu kepala departemen kajian strategis waktu kita jadi staf dulu.”

Aku menggaruk kepala, merutuki diri sendiri yang tidak mampu menemukan clue mengenai orang yang bernama Hamas. “Ya, lo tahu kalau gue suka gak kenal sama orang yang gak pernah setim sama gue.”

“Lo kurang gaul sih! Anak-anak juga sering ngomongin dia, lo pikir kenapa waktu dulu setiap anak kastrat ngadain diskusi pasti banyak yang dateng?”

Aku menggumam. “Ya, karena kesadaran politik.”

Tak butuh waktu lama untuk mendapatkan bantahan dari Ike. “Salah! Karena anak-anak pada pengen lihat Kak Hamas.”

Wajahku langsung cengo seketika. Kalau begini, aku memang benar-benar fix dinobatkan jadi anak yang kurang gaul dan gak peka.  “Seriusan lo?”

“Duileh, lo tinggal di planet mana sih, Nin?” sindir Ike yang kutanggapi dengan twa yang cukup garing dan hambar.

Merasa tidak mau kalah, aku kembali berkilah. “Ya kan gue gak suka gosip gitu.”

“Terus sekarang lo tahu gak dia kerja di mana?” tanyaku. Jujur, aku semakin penasaran dengan laki-laki ini.

“Di perusahaan mobil kayanya, gue lupa. Dulu sempet ditawarin jadi dosen, tapi dia bilang pengen kerja dulu.”

Aku memangguk-anggukkan kepala. “Dia anak baik-baik, kan? Dulu waktu kuliah sempet punya cewek, gak?” tanyaku dengan intonasi selirih mungkin.

“Duh… dia tuh alim banget. Wajahnya tuh menyejukkan gitu, berasa adem kalau habis ngeliat dia. Kalau adzan langsung sholat ke masjid, waktu dhuha pun sering kelihatan di musholla. Suami idaman banget, lah!” Suara tawa Ike kembali terdengar. Aku hanya mampu menanggapinya dengan kekehan kecil. Aku lebih penasaran dengan jawaban dari pertanyaan keduaku.

Well, kalau masalah cewek kayanya dia  nggak tertarik deh. Anak mesin kan kebanyakan cowok, dia ke mana-mana juga barengan sama anak-anak cowok. Palingan kalau ada tugas bareng atau apa gitu baru kelihatan bareng cewek,” lanjutnya.

Aku mengerjapkan mata beberapa kali, spechless. Nikmat Tuhan yang manakah yang tidak disukuri laki-laki bernama Hamas ini? Ganteng, pinter, alim. Laki-laki macam ini hanya tumbuh berkembang di dunia fiksi.

“Jangan-jangan dia punya fans club ya, Ke?” candaku.

“Mungkin kalau unofficial sih ada kali ya.” Aku kembali terkejut mendengar jawaban Ike. Jadi si Hamas ini juga jadi incaran para cewek-cewek? Ya Allah… tekanan batin kali ya kalau nanti jadi istrinya.

“Seriusan itu temen Abang lo? Minta kenalin sono!” ujar Ike.

Aku terbahak dengan nada sedikit getir. “Rese lo!”

“Lo nelpon gue hari Minggu pagi cuma buat nanyain Kak Hamas? Setelah kita gak pernah ketemuan selama lebih dari setahun, bahkan lo gak tanyain kabar gue dulu?”

Aku memukul kepalaku pelan, merutuki kebodohan. “Ya Allah, gue lupa! Apa kabar, Ke?”

“Basi lo!” ujarnya dengan nada pura-pura kesal.

Aku memutus sambungan telepon setelah menghabiskan beberapa belas menit untuk berbincang dan nostalgia dengan Ike. Perempuan dan obrolan mereka tak akan pernah usai jika tidak dibatasi.

Proposal itu tergeletak di meja, belum kusentuh sama sekali. Aku malu untuk membukanya. Terlebih lagi setelah apa yang Bang Reza lakukan padaku. Tapi masalah tidak akan selesai jika terus lari dari masalah.

Kuberanikan diri unntuk membuka lembar pertama kumpulan kertas itu. Membaca dengan seksama setiap halamannya, membandingkannya dengan karakter dan pribadiku, dan mengukur peluang kecocokan jika kelak kami hidup bersama?

Apakah aku bisa menjalin hidup bersama dengan pria semacam Hamas?

 

-T B C-

 

Semoga pada gak lupa sama cerita ini ya :)) Sesungguhnya diriku ingin update setiap hari, namun ternyata masih belum mampu :(

Happy reading and have a nice day ^^

How do you feel about this chapter?

0 1 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • EttaGurl

    Pake proposal donggg.... :""""

    Comment on chapter [1] Todongan Keluarga
Similar Tags
Triangle of feeling
428      301     0     
Short Story
Triangle of feeling sebuah cerpen yang berisi tentangperjuangan Rheac untuk mrwujudkan mimpinya.
Katamu
2699      990     40     
Romance
Cerita bermula dari seorang cewek Jakarta bernama Fulangi Janya yang begitu ceroboh sehingga sering kali melukai dirinya sendiri tanpa sengaja, sering menumpahkan minuman, sering terjatuh, sering terluka karena kecerobohannya sendiri. Saat itu, tahun 2016 Fulangi Janya secara tidak sengaja menubruk seorang cowok jangkung ketika berada di sebuah restoran di Jakarta sebelum dirinya mengambil beasis...
THE DARK EYES
661      354     9     
Short Story
Mata gelapnya mampu melihat mereka yang tak kasat mata. sampai suatu hari berkat kemampuan mata gelap itu sosok hantu mendatanginya membawa misteri kematian yang menimpa sosok tersebut.
Vampire Chain
1777      710     4     
Fantasy
Duniaku, Arianne Vryl Berthold adalah suatu berkah yang penuhi cahaya. Namun, takdir berkata lain kepadaku. Cahaya yang kulihat berubah menjadi gelap tanpa akhir. Tragedi yang tanpa ampun itu menelan semua orang-orang yang kusayangi lima belas tahun yang lalu. Tragedi dalam kerajaan tempat keluargaku mengabdi ini telah mengubah kehidupanku menjadi mimpi buruk tanpa akhir. Setelah lima bel...
a Little Braver
222      179     0     
Romance
Ketika takdir yang datang di setiap kehidupan membawanya pada kejutan-kejutan tak terduga dari Sang Maha Penentu, Audi tidak pernah mengerti kenapa Dia memberikannya kehidupan penuh tanya seperti ini?
Bersua di Ayat 30 An-Nur
770      355     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang wanita muslimah yang penuh liku-liku tantangan hidup yang tidak tahu kapan berakhir. Beberapa kali keimanannya di uji ketaqwaannya berdiri diantara kedengkian. Angin panas yang memaksa membuka kain cadarnya. Bagaimana jika seorang muslimah seperti Hawna yang sangat menjaga kehormatanya bertemu dengan pria seperti David yang notabenenya nakal, pemabuk, pezina, dan jauh...
Bifurkasi Rasa
79      69     0     
Romance
Bifurkasi Rasa Tentang rasa yang terbagi dua Tentang luka yang pilu Tentang senyum penyembuh Dan Tentang rasa sesal yang tak akan pernah bisa mengembalikan waktu seperti sedia kala Aku tahu, menyesal tak akan pernah mengubah waktu. Namun biarlah rasa sesal ini tetap ada, agar aku bisa merasakan kehadiranmu yang telah pergi. --Nara "Kalau suatu saat ada yang bisa mencintai kamu sedal...
Awal Akhir
664      414     0     
Short Story
Tentang pilihan, antara meninggalkan cinta selamanya, atau meninggalkan untuk kembali pada cinta.
always
1049      563     6     
Romance
seorang kekasih yang harus terpisah oleh sebuah cita-cita yang berbeda,menjalani sebuah hubungan dengan rasa sakit bukan,,,bukan karena saling menyakiti dengan sengaja,bahkan rasa sakit itu akan membebani salah satunya,,,meski begitu mereka akan berada kembali pada tempat yang sama,,,hati,,,perasaan,,dan cinta,,meski hanya sebuah senyuman,,namun itu semua membuat sesuatu hal yang selalu ada dalam...
ARRA
1172      524     6     
Romance
Argana Darmawangsa. Pemuda dingin dengan sebentuk rahasia di balik mata gelapnya. Baginya, hidup hanyalah pelarian. Pelarian dari rasa sakit dan terbuang yang selama ini mengungkungnya. Tetapi, sikap itu perlahan runtuh ketika ia bertemu Serra Anastasya. Gadis unik yang selalu memiliki cara untuk menikmati hidup sesuai keinginan. Pada gadis itu pula, akhirnya ia menemukan kembali sebuah 'rumah'...