Loading...
Logo TinLit
Read Story - SERENA (Terbit)
MENU
About Us  

Ini hari pertama kami bersekolah.

Bunda mengantar kami kesekolah dengan angkot. Kami harus berangkat kesekolah jam 06.15 karena perjalanannya membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Setelah sampai di sekolah Bunda kembali pulang dan tak lupa memberikan bekal makanan dan uang saku secukupnya.

Kamipun melewati gerbang sekolah. Awalnya aku merasa canggung, kami berempat berjalan kaki menuju halaman utama sementara, anak–anak yang lain diantar menggunakan mobil-mobil mewah. Namun, mengingat nasihat Bunda kemarin bahwa tidak semua hal bisa dilihat dari harta kekayaan, cukup membuat hatiku menjadi tenang.

“Woy ... lihat ada gelandangan masuk sekolah.” Sorak seorang anak sambil menunjuk kami.

Awalnya akupun tak mengerti dan kami memilih tak acuh. Lalu kami berempat memasuki ruang kelas. Kebetulan kami semua ada di kelas yang sama. Aku mulai merasa aneh ketika anak-anak lain mulai berbisik-bisik dan menatap kami seolah kami ini aneh.

“ Tono ... apa kita ini aneh. Kenapa mereka melihat kita seperti itu??” tanyaku pada Tono yang berdiri di sampingku.

“ Mungkin mereka terpana akan ketampananku.” Kata Tono sambil tersenyum penuh percaya diri.

Kamipun menuju bangku kami  yang masih  kosong dan duduk. Tapi belum sempat kami duduk salah seorang anak menarik kursi Cici kebelakang sehingga Cici terjatuh.

Hahahaha.......semua anak tertawa. Fresla membantu Cici berdiri. Cici sudah hampir menangis. “Kalian semua jahat, aku bilang bu guru lho” kata Tono karena melihat Bu guru datang.

“ Bilang saja, dan lihat bu guru membela siapa.” kata anak itu membela diri.

“ Ada apa ini anak-anak.” Tanya Bu guru.

“ Ini bu, anak ini jahat. Dia membuat Cici terjatuh.” adu Tono.

Entah apa yang ibu guru fikirkan tapi dari awal feelingku sudah tidak enak. Bu guru malah terlihat menatap kami secara bergantian dengan tatapan merendahkan.

“Kalian anak beasiswa itu kan??? Lebih baik kalian tidak usah cari masalah. Atau beasiswa kalian akan dicabut. Ayo anak-anak duduk kita mulai pelajaran hari ini.” Katanya membuat kami terkejut.

Huuuuu....anak-anak yang lain menyoraki kami dan mulai duduk.

“Eh ... dengar. Ingat namaku ya, namaku Doni. Ayahku adalah pengusaha kaya di kota ini. Jadi jangan macam-macam. Lihat bu guru saja tidak berani memarahiku. Huh ... apalagi kalian.” katanya dengan sombong sambil menendang meja.

Kamipun hanya tertunduk lesu, kami tersadar sedikit demi sedikit bahwa mungkin kekuasaan itu penting disini.

Tidak ada seorang anak pun yang mau kami ajak mengobrol bersama. Akhirnya kami hanya berempat saat dikelas, istirahat bahkan sampai pulang sekolah. Semua orang menjauhi kami seolah kami ini makhluk yang menjijikkan. Dan begitulah hari pertama sekolah berakhir.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • ikasitirahayu1

    Thanks ya...atas semua masukannya...

    Comment on chapter PROLOG
  • radenbumerang

    Kalau menurut temenku sih, karakter Rey ini rada2 ngeselin gitu, hihi.

  • radenbumerang

    Oh mungkin sinopsis yang di atas itu, yang di bawah judul. Templatenya emang ganggu, apalagi kalau bacanya pake HP, krna sinopsisnya jadi muncul di semua bab. BTW, akhirnya tamat juga petualangannya Rey, dan syukurlah endingnya bahagia, meski agak bingung juga krna di akhir cerita tahu2 muncul karakter baru, Luna. Akan lebih baik kalau diceritakan sekilas di awal cerita tentang siapa itu Luna, dan bagaimana pacarnya (Thomas) meninggal, lalu mendonorkan matanya.

  • ikasitirahayu1

    Yang mana kak??

    Comment on chapter MATA ITU !
  • Wian

    Ini maksud banyak huruf besar di atas itu apa ya?

    Comment on chapter PROLOG
Similar Tags
The Final Journey
433      303     5     
Short Story
Will they reached the top of the mountain with Fay's ashes?
Teman Hidup
6817      2479     1     
Romance
Dhisti harus bersaing dengan saudara tirinya, Laras, untuk mendapatkan hati Damian, si pemilik kafe A Latte. Dhisti tahu kesempatannya sangat kecil apalagi Damian sangat mencintai Laras. Dhisti tidak menyerah karena ia selalu bertemu Damian di kafe. Dhisti percaya kalau cinta yang menjadi miliknya tidak akan ke mana. Seiring waktu berjalan, rasa cinta Damian bertambah besar pada Laras walau wan...
My Sunset
7467      1615     3     
Romance
You are my sunset.
fall
4677      1396     3     
Romance
Renata bertemu dua saudara kembar yang mampu memporak-porandakan hidupnya. yang satu hangat dengan segala sikap manis yang amat dirindukan Renata dalam hidupnya. satu lagi, dingin dengan segudang perhatian yang tidak pernah Renata ketahui. dan dia Juga yang selalu bisa menangkap renata ketika jatuh. apakah ia akan selamanya mendekap Renata kapanpun ia akan jatuh?
The Puzzle
1226      713     4     
Fantasy
Banyak orang tahu tentang puzzle, sebuah mainan bongkar-pasang untuk melatih logika. Namun berbeda dengan puzzle yang dimiliki Grace, awalnya Grace hanya menganggap puzzle yang dimilikinya sama seperti puzzle yang dimiliki orang lain. Dia sering memainkan puzzle itu sejak kecil tapi setelah dia dewasa, puzzle itu mulai memunculkan teka-teki baginya. Grace heran saat ayahnya benar-benar menjaga pu...
IMAGINE
386      275     1     
Short Story
Aku benci mama. Aku benci tante nyebelin. Bawa aku bersamamu. Kamu yang terakhir kulihat sedang memelukku. Aku ingin ikut.
Katanya Buku Baru, tapi kok???
508      345     0     
Short Story
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
1138      610     1     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Alfabet(a) Cinta
13257      2201     2     
Romance
Alfa,Beta,Cinta? Tapi sayangnya kita hanya sebatas sahabat. Kau yang selalu dikelilingi wanita Dan kau yang selalu mengganti pacarmu setiap bulannya
Reality Record
3077      1072     0     
Fantasy
Surga dan neraka hanyalah kebohongan yang diciptakan manusia terdahulu. Mereka tahu betul bahwa setelah manusia meninggal, jiwanya tidak akan pergi kemana-mana. Hanya menetap di dunia ini selamanya. Namun, kebohongan tersebut membuat manusia berharap dan memiliki sebuah tujuan hidup yang baik maupun buruk. Erno bukanlah salah satu dari mereka. Erno mengetahui kebenaran mengenai tujuan akhir ma...