Tahun 2008
Aku mulai beranjak remaja. Saat ini aku berumur 14 tahun, aku dan teman-temanku bertukar kado di hari valentine atau hari kasih sayang. Seorang adik perempuan menyampaikan bahwa Eem sudah mempersiapkan kado untukku. Adik itu juga tinggal bertetanggaan dengan kami tetapi umurnya lebih muda. Aku tahu dari teman-temanku bahwa Eem menyukaiku. Tapi dia gak berani untuk mengungkapkannya. Aku menunggu tapi ternyata dia tidak memberikan kado itu. Mungkin Eem tidak jadi memberikannya. Mungkin dia memang tidak ingin memberikan kado valentine untukku. Hari itu berlalu begitu saja. Aku tidak mencoba menanyakan kebenarannya dengan Eem.
Tahun 2009
Aku lulus dari Sekolah Menengah Pertamaku dan berencana untuk melanjut ke Sekolah Menengah Atas Negeri. Saat aku mendaftar ditemani ayahku, aku bertemu dengan si Eem dan ayahnya. Ternyata dia juga mendaftar sebagai calon siswa di sebuah sekolah negeri tersebut. Saat pengumuman kelulusan, aku juga bertemu dengannya. Kami berdua dinyatakan tidak lulus. Akupun memutuskan untuk mendaftar di sekolah swasta yang sama dengan Nofa dan dia juga mendaftar di sekolah swasta lain yang dekat dengan rumah kami.
Aku dan Mutyara bergabung di suatu perkumpulan pemuda-pemudi Jalan Kangkung. Namanya adalah PPJKS. PPJKS suatu perkumpulan kerohanian dan yang menjadi anggotanya hanyalah anak remaja dan pemuda-pemudi yang tinggal di Jalan Kangkung sekitarnya yang beragama Kristen Protestan dan Katholik. Dalam sebulan kami mengadakan dua kali ibadah. Aku senang bisa bergabung dengan perkumpulan ini walaupun anggotanya lebih banyak yang berusia lebih tua dari kami. Aku jadi punya banyak teman dan berharap akan semakin bertumbuh dalam iman di PPJKS.
Di bangku SMK, aku duduk satu meja dengan Nofa. Aku semakin dekat sama sahabatku itu. Setiap pagi kami bersama-sama pergi sekolah. Kalau aku siap duluan, aku menunggunya di depan rumahnya begitupun juga sebaliknya. Di sekolah kami punya geng yang namanya Dlyns yang terdiri dari 4 anak perempuan dan 1 anak laki-laki. Dlyns ini berasal dari nama kami, Dita Lenny surYani Nofa dan ramadhanSyah. Dita, sahabatku yang baik, pendiam, selalu sehati dan sefikiran dengan aku, dan paling perhatian, Lenny, sahabatku yang tomboy sedikit bertingkah seperti laki-laki, sih Chinese, dan baik hati, Nofa, sahabatku di rumah sekaligus di sekolah yang tiada duanya, Ramadhansyah atau Madhant, satu-satunya cowok di persahabatan kami ini, paling cakep, lucu, yang selalu di bully dan sangat baik meski kadang tingkahnya aneh dan menyebalkan. Kami cukup eksis di sekolah. Aku beruntung karena selain baik dan menyenangkan, teman-temanku ini juga pintar. Kami selalu dapat nilai yang baik di kelas. Kami selalu melakukan kerjasama yang baik saat ujian. Ada pembagian tugas yang jelas supaya bisa menjawab semua soal saat ujian. Kami selalu masuk ranking sepuluh besar di kelas.
@Ervinadyp Hehehe makasih yahh
Comment on chapter Deskripsi Cerita