Tidak wajar, itu adalah kata-kata yang cocok untuk menggambarkan pertemuan pertama Aya dengan Farel. Ketika depresi mengambil alih kesadarannya, Farel menyelamatkan Aya sebelum gadis itu lompat ke kali.

Tapi besoknya secara ajaib lelaki itu pindah ke sekolahnya. Sialnya salah mengenalinya sebagai Lily, sahabat Aya sendiri. Lily mengambil kesempatan itu, dia berpura-pura menjadi Aya yang pernah diselamatkan Farel dan mengancam akan bunuh diri bila tidak pacaran.

Bukan hanya itu saja, Aya juga terpaksa menumpang sementara di rumah Farel selepas insiden aneh yang menghanguskan rumahnya. Akankah kehidupan Aya semakin membaik, atau sebaliknya malah terlalu berat untuk dia jalani?

“Bukan mati yang susah, tapi hidup.” – Ayesha (Aya)

“Daripada jujur tapi nyakitin, mendingan bohong tapi nyenengin” – Lily

“Mendingan gue nyakitin diri sendiri daripada nyakitin orang lain” – Radit

“Gue emang ketutup, tapi itu bukan berarti gue gak bisa dipercaya” – Farel