Perkenalan mereka berawal dari yeni yang meminjam pulpen kepada gani, yeni lupa tidak membawa pulpen pada saat kuliah dan mau tidak mau Yeni harus meminjam pulpen untuk mengerjakan tugas dari dosen. Panggil Yeni ; ‘’ Eh culun gue pinjem pulpen lu dong sini’’,” maaf, manggil siapa ya” jawab Gani .. Yeni yang sudah terlanjur takut akan dimarahi dosennya langsung merebut pulpen Gani. “ uda sini ah penjem satu pulpen punya lu !!! “ berbisik sambil merebut pulpen. Gani pun membiarkan Yeni merebut pulpen miliknya, dengan wajah tersenyum Gani :
Bel berbunyi, waktu kuliah telah usai. Ketika hendak pulang, Gani menghampiri Yeni untuk mengajak berkenalan. “Hai” sapa gani. “ehh luu.. ngapain lu nyamperin gue.? Luu mau minta balikin pulpen lu yak ?? “ Tanya Yeni. “Nggak ko, gue cuman mau kenalan sama lu aja” jawab Gani. “Halah modus, dasar cowok semuanya sama aja” sambil melempar pupen yang dipenjam Yeni. Setelah melempar pulpen itu Yeni langsung pergi meninggalkan Gani. Gani tersenyum dan mengambil pulpen miliknya kemudian dia pulang.
Tak terasa 1 bulan sudah mereka kuliah, namun mereka berdua tak kunjung akrab. Mungkin karena Yeni adalah perempuan yang tidak percaya sama cowo termasuk dengan Gani makanya Yeni tidak mempunyai teman cowo. Yeni hanya senang bermain dan berteman dengan teman cewenya seperti Mey teman dekat Yeni. Mey dan Yeni setiap saat bersama, dan boleh dibilang mereka berdua sudah mejadi teman dekat. Pada suatu ketika Mey bertanya tentang Gani. “Mey menanyakan kenapa Yeni begitu membenci Gani, padahal Gani adalah cowo baik dan berhati lembut. “Mey lu kan tau gue, gue itu hampir ga percaya sama yang namanya semua cowo, jadi semua cowo yang ada di dunia ini pasti gue benci termasuk gani” jawab Yeni.
Waktu begitu cepat berlalu, perkuliahan semester satu telah usai. Yeni, Gani, Mey dan yang lainnya bersiap untuk menuju semester berikutnya. Sebelum masuk perkuliahan semester dua, pihak kampus mengadakan camping di salah satu bumi perkemahan didaerah Bogor. Tak sengaja Yeni dan Gani berangkat ke kampus telat, dan akhirnya sisa tempat duduk tinggal tersisa buat mereka berdua. Mau tidak mau Yeni dan Gani harus duduk bersama, sementara sahabat Yeni yaitu Mey duduk dibelakangya. Mey merasa senang karena Yeni dan Gani akhirnya bisa duduk bersama, setelah sekian lama mereka terlihat bagaikan langit dan bumi yang tidak bisa menyatu tetapi kali ini mereka berdua bisa bersatu. “ Cieh – cieh berduaan.. so sweet banget si “ sapa Mey. Yeni yang tadinya kesal berubah menjadi malu, wajahnya merah seakan menandakan bahwa dirinya memang sedang merasa malu. Gani yang baru pernah melihat wajah Yeni merah seperti itu tersenyum sambil menatap Yeni dengan tajam.
Libur telah berlalu, perkuliahan semester dua dimulai, Yeni dan Gani terlihat mulai saling tegur sapa. Iya mereka sudah kelihatan saling akrab rupanya, semenjak acara camping kemarin mereka kini jadi dekat. Melihat keadaan ini tentunya Mey merasa sangat senang dan bahagia, ternyata gani sering curhat pada Mey bahwa dia sebenarya suka dengan Yeni sejak pandangan pertama. Sebagai teman yang baik Mey tentunya senang akan hal ini, karena ada laki – laki baik yang benar – benar tulus mencintai sahabatnya Yeni. Mey selalau berusaha untuk mendekatkan Yeni dan Gani, sampai akhirnya mereka bertiga sering belajar bersama, makan bersama dan pulang bersama.
Tahun demi tahun dilewati, status Yeni dan Gani tak kunjung berubah. Padahal mereka berdua sudah sangat dekat dan hampir setiap hari selalu bersama. Sebenarnya Yeni diam – diam sudah mulai menyukai Gani tetapi rasa itu masih tertutupi dengan prinsip dia yang tidak mau mencintai seorang laki – laki satupun. Sama halnya dengan Yeni, Gani pun tak kunjung mengungkapkan perasaan cinta dia kepada Yeni, Gani takut kalau perasaan dia tak berbalas sehingga Gani berfikir lebih baik berteman tetapi masih bisa bersama.
Waktu wisuda telah tiba, Yeni, Gani, dan Mey akhirnya telah menyelesaikan kuliah mereka dengan nilai yang cukup bagus. Mereka bertiga merasa senang dan sedih, apalagi Yeni. Yeni merasa sangat berhutang budi dengan Gani, karena Gani lah Yeni bisa mendapatkan nilai bagus seperti ini. Yeni mulai menyadari bahwa Gani memang seorang laki – laki yang baik, tidak seperti laki – laki lain. Gani begitu tulus dan baik kepada Yeni. Pada suatu ketika Mey mengajak Yeni untuk pergi ketempat mereka bertiga biasa bersama. Mey bercerita semua tentang Gani, sampai akhirnya Yeni menangis dan terharu. Yeni baru tahu bahwa gani mencintai dirinya dari pandangan pertama. Saat itu juga Yeni pamit pada Mey untuk pergi mencari Gani.
Gani lulus dengan predikat nilai terbaik dikampusnya, dia mendapat beasiswa untuk melanjutkan s2 di inggris serta fasilitas tempat tinggal disana. Bukannya merasa senang dengan kabar gembira ini, justru Gani merasa sangat sedih karena jika dia pergi pasti Gani tidak bisa bertemu dengan wanita yang Gani cintai selama ini. Yeni mencari tempat tinggal Gani, dia ingin bertemu dan rindu pada Gani. Sampailah Yeni dirumah Gani, “ tok tok tok… permisi “ dengan muka cemas Yeni mengetok pintu rumah Gani. Sudah lama Yeni menuggu tak kunjung pintu rumah dibuka, Yeni merasa cemas dan panik. Dia mersa tak ingin kehilangan Gani, karena Yeni baru sadar bahwa dia juga mencintai Gani. Taka lama berselang ada seorang ibu yang menghampiri Yeni, ibu itu bilang bahwa Gani sudah pergi tadi pagi. Gani ternyata mengambil keputusan untuk menerima beasiswa itu. Yeni menangis dan sangat merasa kehilang, mungkin dia sangat menyesal karena setelah dia sadar bahwa dia mencintai Gani tetapi gani sudah pergi jauh meninggalkan dirinya.
oooh~ hmm hmm, terus ketemu kedua kalinya kapan?
Comment on chapter Part 1