Sudah hampir tiga tahun aku berada di pondok pesantren Al-khurasani ini (nama pondok ini hanya rekayasa).o,ya aku hamper lupa ,namaku Zafira larasati teman-temanku sering memanggilku fira tapi lain halnya jika keluargaku memanggilku Afi.
Ini adalah hari pertamaku masuk kelas Sembilan.banyak kakak kelasku dulu yang bilang kalau sudah kelas Sembilan akan banyak ujiannya,”fira kamu beli tas baru?”nah itu dia salah satu temanku bernama annisa tetapi ku sebut dia nisa.aku melihat nisa yang sedang membereskan lemarinya,”nggak,tasku yang dulu masih bagus kok”ucapku .
“oh..”jawabnya singkat
“nis,kamu ngerasa takut nggak jadi kelas tiga?”tanyaku
“kenapa harus takut,harusnya kita seneng dong naik kelas”
“iya sih,,,tapikan kamu pasti ingetkan cerita kakak kelas kemarin gimana!!”
“oh yang tentang ujian itukan,emmm kita nggak bakal langsung ujian pasti belajar dululah,,”ucapnya sambil menghentikan aktivitasnya yang sedang beres-beres lemari.Aku langsung terdiam untuk mencerna kata-kata nisa,”iya ya buat apa aku pikirin harusnya aku seneng karna naik kelas heee”ucap diiringi tawa yang di paksakan.
Besok pagi aku harus mandi sebelum subuh agar tidak telat,selain itu jika mandi pagi aku pasti harus menunggu beberapa antrian huh!!itu sedikit menyebalkan,belum lagi aku pasti telat sholat duha dan hafalan di masjid jika harus mengantri .
Hari mulai malam waktunya aku tidur ,di sini setiap santri harus sudah tidur jika jam menunjukan pukul 10 malam.aku membereskan ranjangku lalu mengganti piama tidurku dan langsung tidur.”hey fira cepat dong,kita harus berjama’ah”
“ya tanggung nih tinggal gosok gigi!”kesalku karna dari tadi pintu kamar mandi di ketuk dengan keras
“kamu ya!kamu mandi lama banget mau jadi penunggunya!!”
“iya iya sabar dong!lagian kalau ngedoain itu yang bener bukannya gitu heuh!”
Seperti biasa ini sering terjadi antara aku dan zasa jika sedang mandi,aku langsung keluar dengan muka kesal”lama banget sih!”aku menghiraukan ucapannya,kesal sekali rasanya jika setiap mandi harus terburu buru begini.aku mengganti pakaianku dengan baju seragam dan memakai mukena karena adzan sudah berkumandang,seluruh santriah termasuk aku juga pergi ke masjid sekitar jam empat.
Sepulang dari masjid jam enam ,aku beristirahat sementara waktu sebelum kembali ke masjid untuk melaksanakan sholat duha.aku membereskan buku-buku yang akan ku bawa ke sekolah agar nanti cepat pergi setelah sholat duha,”fir kamu bawa buku berapa?”
“tiga”jawabku,tak lama bunyi speker terdengar,
SELURUH SANTRI PUTRA MAUPUN PUTRI DI HARAPKAN MENUJU MESJID DI KARENAKAN SHOLAT DUHA AKAN DI LAKSANAKAN
“ya udah duha lagi “
“eh cepet duha…duha..”keamanan dari asrama putri sudah mulai berkumandang menyuruh setiap santriwati menuju masjid.di masjid ustadz farhan membacakan surat al-waqiah sesudah sholat duha.setelah duha selesai seluruh santri dan santriwati mulai berhamburan dari masjid.
“fir itu..”
“apaan sih nis!”ucapku kesal karna sedari tadi nisa hanya mengoceh tak jelas
“itu syauqi”ucapnya sambil menunjuk santri yang memakai koko putih tangan pendek
”apaan sih nis!”
“hmmm jangan lama-lama memendam perasaan loh,, nanti keburu di rebut orang”ucapnya sambil menahan tawa
“apan sih!nggak jelas!”ucapku menahan malu,nisa tau kalau aku suka sama syauqi dari pertama masuk pesantren.aku melirik ke belakang ada the nesa melihat ke arahku.”dasar nggak tau tempat”ucapku sambil berlalu.sesampainya di di kobong aku langsung menilap mukenaku agar tidak di buat malu lagi oleh nisa,”nis aku tunggu di bawah”ucapku langsung berlalu.aku berada di asrama utama yordania lantai tiga nomor 234,di sini ada empat asrama yaitu:asrama utama yordania lalu asrama palestina ,asramamesir,dan terakhir asrama Saudi Arabia.aku memilih di asram yordania karena setiap ada acara semua mengumpul di asrama yordania.
Aku hamper lupa kalau aku sedang menunggu nisa”hey fir lagi ngapain?”Tanya syaina”kamu lagi marahan ya sama nisa, tumben tumbenan nggak bareng”lanjutnya
“aku lagi nunggu nisa malah”ucapku sambil tersenyum
“oh kirain lagi marahan”aku hanya tersenyum”eh syaina ahlan ,oh maaf ya lama fira”ucapnya sambil tersenyum
“hmm udah biasa ko”
“ya,,,kamu ko gitu sih!”cemberutnya,”ayo berangkat”ucapku pada nisa.aku ingin memilih bangkuku sendiri agar tidak rebut dengan yang lain.
Aku laangsung memilih bangkuku di sebelah nisa,aku duduk paling depan sebelah kiri,nggak lama seluruh murid masuk
“hey fira”sapa alfira dan nida
“eh, alfi”
“kapan kamu ke sini?”
“kemarin”
“wah ,,banyak oleh-oleh dong”
“hmmm,kamu kapan ke sini fi?”
“seminggu yang lalu”
“wah rajin banget”
“sekarang aku jadi pengurus di asrama Saudi ,yam au nggak mau harus dating seeminggu yang lalu”
Aku bercengkrama dengan alfira sampai suara cempreng nisa memekakan telinga”FIR ITU!!!...ITU”teriaknya sambil menggoyangkan lenganku,aku melihat kea rah nisa dengan kesal”kamu itu di pinggir aku tau kenapa juga harus teriak –teriak begitu sih”taka da respon dari nisa,aku langsung melihat kea rah di mata mata nisa melihat”ah,ya allah”ucapku saat melihat ke arah yang di lihat nisa.itu syauqi,orang yang ku suka “khem,, sepertinya ada yang terpana nih”ucap nisa mulai menjahiliku.
Kita belok dulu menuju syauqillah,syauqillah yang biasa di sebut syauqi adalah santri paling popular di asrama putri.orangnya begitu ganteng,matanya sipit,berkulit putih,selain itu juga syauqi sangat pintar di berbagai pelajaran ya,,kecuali olahraga.dia tinggal di asrama kairo lantai 2 nomor 137.kalian pasti bingung kenapa aku tau itu semua,jangan Tanya lagi itu karena adik laki-lakiku berada di sana namun adikku itu berada di lantai 1,
Sepertinya cukup sekian aku menceritakannya .
Tak lama guru masuk dengan membawa kertas berwarna putih”assalamualaikum”ucap beliau
“waalaikumsallam warahmatulohi wabarakatu”jawab semuanya
“gimana liburannya?puas?”
“nggak pak”
“iya pak”biasa jawaban pasti tak pernah sama.”udah-udah .kalian udah kelas tiga tidak pantas jiga bersikap seperti anak kecil”ucap pak reza”selain itu harusnya kalian ingat kalau di kelas tiga ini kalian tidak boleh terlalu banyak bermain,bapa tau ini terlalu cepat tapi kalian tidak boleh menganggap ini enteng.mengerti?!”ucap pak reza tegas,seperti biasa pak reza selalu serius jika tentang sekolah.
“iya pak”jawab kami satu kelas dengan kompak
“hari ini kalian hanya menulis jadwal pelajaran saja,mulai belajarnya besok.fira tolong tulis jadwalnya”ucap pak reza sambil memberikan kertas putih itu padaku.
“hah ko banyak mtk sama ipanya sih!”protes alfi
“apa kalian lupa dua pelajar itu akan di UN kan,kalian tidak mau nilai kalian jelek bukan.kalau b.inggris dan b.indonesia bapa yakin kalian sudah bisa”
“ya otakku benar benar akan di kuras”celetuk nisa
“ya udah, kalian beres-beres saja supaya besok kelas kembali rapih”
“iya pak”setelah pak reza pergi kami semua langsung beres-beres,aku mulai membereskan ruangan kelas dan tak sengaja aku melihat syauqi sedang mengangkat kursi.