Aku bingung harus memulai menceritakan kisahku darimana. Ini adalah awal kisahku bertemu DIA, yang tidak pernah kutemui sebelumnya di dunia nyata. Tapi aku begitu mengenalnya dan seolah DIA benar-benar ada di dunia yang indah ini.
Awal pertemuanku dengan DIA berlangsung sangat menjengkelkan. Aku begitu kesal padanya, aku mengeluh kepada Tuhan, mengapa ada DIA di dunia ini. Dan mengapa Tuhan mempertemukan aku dengannya begitu cepat. DIA adalah driver ojek online yang pernah aku tumpangi. Dia begitu kaku dan angkuh. Menjadi selebgram terkenal dan banyak dikagumi oleh kaum hawa mungkin membuatnya begitu congkak. Sepanjang jalan, begitu banyak nya perempuan yang meneriakinya dan menggodanya. Oh Tuhan.. aku ingin cepat sampai tujuan, keretaku sudah menunggu. Bisakah Engkau beritahu kepada orang ini agar DIA mempercepat lajunya ?
Aku muak dengan kecongkak an dan kesombongan nya yang begitu tinggi. “Aku ingin pulang sebentar, ganti baju dan ganti motor. Maaf ya aku mengajakmu pulang ke rumah ku dahulu”, itu adalah 1 kalimat yang baru DIA ucapkan kepadaku sepanjang jalan menuju ke stasiun. Kufikir, apa-apa an orang ini membawaku pulang ke rumah nya hanya untuk menunggu dia berganti baju dan motor. Memangnya harus seperti itukah menjadi selebgram yang terkenal ?. Entah, aku tidak tau apa yang ada di fikirannya.
DIA mempersilahkan aku masuk ke dalam rumahnya. Fikirku, kenapa rumah ini sangat berantakan ? begitu banyak pakaian kotor dimana-mana. Apakah DIA tinggal sendirian ? tapi kenapa banyak anak kecil di rumahnya. Aku terus berjalan menyusuri rumahnya, tanpa aku sadari aku telah memasuki kamarnya dan tidak sengaja melihat DIA berganti baju. Tuhan.. badan nya begitu bagus. Apa-apa an aku ini tiba-tiba masuk ke kamar laki-laki tanpa permisi. DIA hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya. Betapa malu nya aku pada saat itu. DIA kemudian menyuruhku masuk ke dalam kamarnya dan sedikit berbincang ringan. DIA duduk di depanku sambil memegang gitarnya dan menatapku begitu dalam. “jika ada perempuan yang masuk ke kamar laki-laki, dan perempuan itu menutup pintu kamar si laki-laki, itu artinya si perempuan ini pasrah jika laki-laki ini akan menggodanya dan.......” belum sempat DIA menyelesaikan kalimat nya itu, aku langsung menyadari kenapa aku tutup pintu kamarnya ? apakah aku sudah bodoh ? tidak-tidak..... aku langsung meninggalkan kamar DIA sebelum hal-hal tidak diinginkan terjadi fikirku. DIA hanya tersenyum kecil dan sekali lagi menggelengkan kepalanya.
DIA kemudian keluar dari kamarnya dan senyum menatapku, Ya Tuhan.. kenapa rasanya seluruh badanku gemetar. Aku sudah makan kok, meskipun hanya menyantap cilok, itu saja sudah cukup membuatku diare -.- aku menuju ke ruang tamu rumahnya dan bertemu dengan seorang ibu-ibu muda nan cantik serta 3 orang anak kecil. 1 laki-laki dan 2 adalah perempuan. Mungkinkah mereka adalah istri dan anak si DIA ?
“perempuan yang kamu bawa kali ini sangat cantik, malah lebih cantik dari perempuan-perempuan yang biasa kamu bawa sebelumnya, nak. Rasanya ibu ingin memeluk gadismu ini”
Apa? Ibu ? jadi ibu-ibu cantik ini bukan istrinya ? (tanya ku dalam hati sambil memeluk ibu nya). Begitu hangat pelukannya dan Beliau sampai menciumiku, padahal aku baru pertama kali bertemu dengannya. Tapi, kenapa ibu ini begitu ramah padaku.
Ketika aku hendak melanjutkan perjalanan ku bersama si DIA, tiba-tiba ada anak laki-laki kecil yang mencoba ingin memisahkan aku dengan DIA. Seolah-olah anak laki-laki kecil ini seperti tidak rela jika kakaknya harus berdekatan dengan ku. Haha lucu sekali. Sampai tidak kuasanya aku melihat anak laki-laki kecil ini, aku menaruh tasku diantara aku dan DIA seolah-olah itu sebagai pemisah agar aku dan DIA tidak duduk begitu dekat ketika motor dikendarai. Akhirnya anak laki-laki kecil ini merelakan aku pergi dengan DIA. Tapi apa kabar dengan keretaku ya ? 15 menit lagi keretaku akan meninggalkan stasiun, tapi anehnya kenapa aku begitu nyaman berada di dekat DIA, tanpa sadar aku memindahkan tas ku yang awalnya aku jadikan sebagai pembatas duduk antara aku dan DIA, kepalaku menyender di bahu belakang nya. Aku seakan berada di puncak kebahagian bersama orang yang tidak aku kenal sebelumnya. bahkan kisahku dengan DIA tidak sampai berlangsung 1 hari, hanya dalam hitungan jam sejak dia mengatakan “hitunglah dari angka 1 hingga 10 tepat sebelum jam 12 malam ini, aku mengatakan aku sangat mencintaimu dan menyayangimu”. Sejak itu pula aku mencintainya. Itu adalah kado ulang tahun terindah di hidupku. Aku begitu nyaman memeluknya dari belakang di atas motor jadul ini.
Tapi ada yang aneh, mengapa dia mengatakan seperti itu ? mengapa harus 10 detik sebelum jam 12 dia mencintaiku ? apakah ini tidak terlalu cepat ?
“aku bahkan sudah lupa sejak kapan aku mulai memperhatikanmu, mencintaimu hingga menyayangimu, aku hanya takut tidak memiliki kesempatan untuk mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu lebih dari apapun” jawaban DIA membuatku semakin bingung. Apakah aku pernah bertemu dengan nya sebelumnya ? tapi kapan ? dan mengapa dia mengatakan takut tidak ada kesempatan ? apakah DIA akan meninggalkan aku ?
Tidak.. ini bukan sinetron. Ini kisah yang benar-benar aku alami
“musuhku begitu banyak, aku tidak mau melibatkanmu dalam bahaya” DIA menyambung kata-katanya.
Sejenak aku begitu ketakutan kehilangan DIA, aku semakin memeluk erat DIA, dan jikalau aku harus mati bersamanya aku ikhlas dan pasrah, cintaku seakan mengalahkan aku dari ketakutan kematian.
Hingga saat itu tiba, ketika kami sedang mengendarai motor menuju stasiun, kami diserang dari belakang oleh musuh DIA yang membawa sebilah senjata tajam, aku berusaha melawan semampuku, tapi aku sangat menyesali kenapa aku hanya bertahan untuk diriku sendiri, kenapa aku tidak bertahan denga orang yang sangat aku cintai. Aku begitu menyesal, hingga aku terbangun dari tidur siang ku.
Iyaa.. cerita aku dan DIA hanyalah mimpi di penghias tidur siangku . Tapi aneh nya, DIA seakan ada disini, di dunia ini, di sampingku. Hatiku begitu sakit dan air mataku tak kuasa untuk menetes. Seolah aku mengalami kejadian ini dengan sangat nyata.
itulah DIA, orang yang tidak pernah aku rindukan sebelumnya.