Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ibuku Malaikatku
MENU
About Us  

Ibuku Malaikatku

by: Monica

***

Ketika sang surya mulai terbit, bersamaan dengan itu kaki Nina melangkah dengan mendorong sebuah kursi roda. Mata yang berkaca-kaca dengan senyuman yang manis menghiasi wajah Nina di pagi hari. Kicauan burung-burung dan warna hijau rumput membuat suasana di taman menjadi sangat indah. Seorang ibu muda yang sangat cantik duduk di kursi roda dengan wajah yang tersenyum lebar. 

Setiap langkah kaki Nina yang ke-10, ibu itu selalu berkata " Apa kau lelah nak? ". Nina selalu menjawab "Tidak bu" dengan wajah yang tersenyum.

****

Saat sang surya terbenam dan rembulan bercahaya. Nina mendorong kursi roda ke depan halaman rumah.

Nina berkata " Lihatlah bu, pemandangan dihalaman rumah sangat indah pada malam hari. Bintang-bintang yang berkelip dilangit, serta terangnya cahaya rembulan. "

" Nina anakku, Apakah kau tidak lelah mengurus ibumu ini seorang diri? " Tanya ibu muda kepada Nina anaknya.

Nina menjawab " Tidak bu, aku tidak lelah mengurusmu, bahkan ibu telah mengurusku sejak aku berada di dalam kandunganmu sampai aku seperti sekarang. Lagipula keadaan ibu seperti ini juga karena diriku. "

" Tidak nak, semua itu bukan kesalahanmu. Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. " Kata ibu muda sambil memeluk Nina anaknya.

******

Setahun yang lalu......

Saat malam itu Nina dalam keadaan yang memprihatinkan. Nina disakiti dan dihianati oleh seorang pria. Karena putus asa Nina pergi dari rumah dengan perasaan yang kacau. Pada malam itu ibunya Nina sangat khawatir dan memutuskan untuk mencari Nina.

Di malam yang sunyi itu....

Nina berjalan seorang diri di tengah jalan dengan pikiran yang kacau. Tiba-tiba sebuah mobil dengan berkecepatan tinggi menuju ke arah Nina. Lalu ibu Nina berlari dan mendorong Nina ke sisi jalan. Kaki ibu Nina terbentur batu dengan sangat keras, sehingga ibu Nina tidak sadarkan diri. Lalu Nina segera membawa ibunya ke rumah sakit. Dokter mengatakan bahwa kedua kaki ibunya tidak berfungsi lagi akibat terbentur batu dengan sangat keras. Sejak itu Nina tak berhenti mengeluarkan air matanya dan Nina merasa sangat bersalah kepada ibunya.

Setelah ibu Nina sadar....

" Ibu, aku minta maaf. Ini semua adalah salahku. Aku selalu menyusahkan dan selalu membuat ibu sedih. Aku tidak pernah mendengarkan perkataan ibu. Selama ini ibu telah berjuang demi diriku. Ibu melahirkanku dengan mempertaruhakan nyawa ibu sendiri. Ibu merawatku dengan penuh kasih sayang. Sejak aku lahir, ibu tidak akan membiarkankku merasakan jika aku tidak memiliki seorang ayah. Ibu bahkan memilihku dan memutuskan untuk pergi dari orang yang ibu cintai. Ibu telah banyak berkorban untukku. Ibu bekerja keras untuk memberikan kehidupan yang layak untukku. Ibu, Nina minta maaf, Nina sungguh-sungguh minta maaf. " Ucap Nina sambil menangis dan merasa sangat bersalah.

" Ini buka salahmu Nina, ini hanya musibah. Aku adalah seorang ibu dan kau adalah putriku. Ibu telah mengandungmu selama 9 bulan, jadi ibu mengetahui semua tentangmu. Kau adalah hidupku nak. Ibu bahkan rela mati untuk melihatmu tersenyum. Ibu rela mengorbankan segalanya untuk dirimu, karena batin ibu dan Nina sudah terikat. Seorang ibu tidak akan sanggup melihat anaknya bersedih. Nina berhentilah menyalahkan dirimu, semua ini bukan kesalahanmu." Ucap Ibu Nina sambil memeluk anaknya.

" Ibu, Nina berjanji , mulai saat ini Nina akan membuat ibu bahagia. Ibu bagaikan Malaikat yang turun ke bumi hanya untuk Nina. Terima kasih bu, atas segalanya. " Ucap Nina dengan tegas.

*****

Setelah kejadian itu Nina menganggap ibunya sebagai malaikat. Akhirnya, Nina dan ibunya hidup bahagia....

 

 

-selesai-

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Candamu Sakitku
550      312     2     
Short Story
Meski bercanda, mengejek, mencela, itu bagian dari hari-hariku bersama Mas Alif, hatiku berkata lain. Setiap candanya membuat aku tersipu dan berbunga. Namun, begitu cepat pula berubah menjadi sakit dan luka.
Behind The Spotlight
3421      1681     621     
Inspirational
Meskipun memiliki suara indah warisan dari almarhum sang ayah, Alan tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang penyanyi, apalagi center dalam sebuah pertunjukan. Drum adalah dunianya karena sejak kecil Alan dan drum tak terpisahkan. Dalam setiap hentak pun dentumannya, dia menumpahkan semua perasaan yang tak dapat disuarakan. Dilibatkan dalam sebuah penciptaan mahakarya tanpa terlihat jelas pun ...
Sari Si Penari Ronggeng
363      301     0     
Short Story
Karena menari ada didalam nadi saya
Throwback Thursday
1193      587     8     
Short Story
Kenangan masa muda adalah sesuatu yang seharusnya menggembirakan, membuat darah menjadi merah karena cinta. Namun, tidak halnya untuk Katarina, seorang gadis yang darahnya menghitam sebelum sempat memerah. Masa lalu yang telah lama dikuburnya bangkit kembali, seakan merobek kain kafan dan menggelar mayatnya diatas tanah. Menghantuinya dan memporakporandakan hidupnya yang telah tertata rapih.
I'M
9057      1813     4     
Romance
"Namanya aja anak semata wayang, pasti gampanglah dapat sesuatu." "Enak banget ya jadi anak satu-satunya, nggak perlu mikirin apa-apa. Tinggal terima beres." "Emang lo bisa? Kan lo biasa manja." "Siapa bilang jadi anak semata wayang selamanya manja?! Nggak, bakal gue buktiin kalau anak semata wayang itu nggak manja!" Adhisti berkeyakinan kuat untuk m...
KENTUT ALULA
327      196     0     
Short Story
Cerita lucu tantang aku, alula, dan kentutnya yang membawa tawa.
Tak berwajah (Puisi)
376      274     0     
Short Story
Puisi tentang manusia berdarah dingin
Al Bashiir
413      278     3     
Inspirational
Bashiir , anak tuna netra yang tidak bisa melihat yang memiliki suara indah saat dirinya mengaji. Sebuah takdir membawanya ke sebuah kota besar. Dirinya yang hanya tinggal disebuah kaki gunung yang bahkan tidak pernah ada seorang pun dari luar kota menginjakkan kakinya kedesanya. Takdir membawanya kekehidupan baru saat pemuda baik datang kedesanya. Menjalani hari - harinya yang baru dengan seora...
CHANGE
485      347     0     
Short Story
Di suatu zaman di mana kuda dan panah masih menguasai dunia. Dimana peri-peri masih tak malu untuk bergaul dengan manusia. Masa kejayaan para dewa serta masa dimana kesaktian para penyihir masih terlihat sangat nyata dan diakui orang-orang. Di waktu itulah legenda tentang naga dan ksatria mencapai puncak kejayaannya. Pada masa itu terdapat suatu kerajaan makmur yang dipimpin oleh raja dan rat...
Love Never Ends
11913      2510     20     
Romance
Lupakan dan lepaskan