Ketika Jai Dixit sibuk mencari keberadaan Anjeli dan Anjelina, Jai Dixit menerima pesan dari nomor yang tidak diketahui pemiliknya. Dia dalam pesan terdapat kata “PAMAN JAI” dan hanya 1 orang yang memanggil nama itu adalah Anjeli. Setelah membaca pesan itu, dia sadar kalau simbol yang ditinggalkan Anjeli ada yang salah. Walaupun Jai Dixit tidak yakin, dia harus memeriksa kembali simbol itu. Jai Dixit pun menyuruh Ali dan Gandhali untuk membantunya.
Mereka melihat dengan sangat teliti dan serius tetapi Ali dan Gandhali menyerah karena tidak menemukannya.
“ Entahlah, Tuan Jai. Aku menyerah karena aku tidak menemukan apa-apa.” Ghandhali mengeluh.
“ Iya benar, aku juga tidak menemukan sama sekali. Pencuri cilik itu sangat pintar, tulisan di simbol ini saja dia sembunyikan apalagi benda-benda yang dia curi.” Kata Ali.
Jai Dixit sangat penasaran maksud Anjeli tersebut. Tak lama kemudian, Jai Dixit menemukannya.
“ Aku dapat!” Seru Jai Dixit.
“ Dimana? Apakah kau menemukannya?” Tanya Ali.
“ Kalian lihat? Diantara huruf-huruf A ini ada sebuah titik-titik. Tapi titik-titik ini seperti membentuk sebuah pola dan pola itu berbentuk…”
“ Berbentuk apa?” Ali penasaran.
“ Pola itu berbentuk huruf L.”
“ Berbentuk L? siapa nama yang berinisial L?” Tanya Gandhali.
“ Aku tidak tahu dan aku tidak mengerti kenapa Anjeli memberitahukan aku kalau ada inisial selain namanya?” Jai Dixit bertanya-tanya.
“ Kau benar, Kalau dia pencuri kenapa dia memberitahukan rahasianya?” Ali lebih bertanya-tanya.
“ Sebaiknya aku tanya dia.” Jai pun segera mengambil ponselnya dan menelpon Anjeli tetapi tidak angkat oleh Anjeli. “ Sial, kenapa tidak dijawab?” akhirnya Jai Dixit mengirim SMS kepada Anjeli.
Setelah mengirim sms itu, anjeli masih belum menjawabnya.
5 jam kemudian, akhirnya Anjeli tiba di Bandara Udara Internasional Indira Gandhi India. Dia merebahkan tubuhnya di kursi tempat umum dan men-nonaktifkan mode pesawat ponsel Anjeli. Tiba-tiba ponsel Anjeli menerima 1 SMS dari Jai Dixit. Dia membuka SMS itu dan membacanya.
Akhirnya dia menelponku…
Anjeli pun menelpon kembali Jai Dixit.
“ Halo, Paman Jai.”
“ Halo, Anjeli. Kenapa kau tidak menjawab teleponku?” Tanya Jai Dixit.
“ Maaf, Paman Jai. Saat itu aku sedang di pesawat perjalanan ke India.”
“ Sebelumnya kau pergi kemana?”
“ Aku pergi ke London.”
“ London? Tujuan apa kau kesana? Kau kan tidak punya cukup uang karena kau punya kedai kecil dan itu pun kau serba kecukupan.”
“ Darimana kau tahu kalau aku punya kedai kecil?” Heran Anjeli.
“ Lupakan saja. Jadi tujuanmu apa kau ke London?” Tanya Jai Dixit
“ Sebelum aku menjawab pertanyaan itu, apakah kau sudah melihat 3 huruf inisial di simbol itu?”
“ Iya, sudah kulihat dan inisialnya adalah L. Siapa itu L.”
“ Dia adalah Lakshan. Dia adalah bosku. Tujuanku ke London adalah karena dia menyuruhku mencuri Blue Katri di pusat penelitian benda luar angkasa kota London. Tetapi sebelum itu, Anjelina ditangkap oleh anak buah Lakshan dan dia memaksaku untuk mencuri benda itu. aku ingin kau membantuku untuk menghentikan dia.”
“ Menghentikan dia? Apa yang selama ini dia lakukan?”
" Aku akan menceritakannya saat aku dirumahmu besok. Aku harus menyelamatkan Anjelina dulu."
" Baiklah, semoga berhasil."
Anjeli menutup teleponnya, beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan bandara.
Sementara itu, Tuan Lakshan menyuruh semua anak buahnya untuk mencari keberadaan Anjeli, Tuan Lakshan juga ikut serta. Sebelum dia mencari Anjeli, dia ingin tahu apakah benar kalau Blue Katri benar-benar hilang.
" Chandra...gopal... buka kurungan itu!" Mereka membuka kurungan itu dan menuruh Anjelina keluar. " Anjelina, Anjeli bilang kalau Blue Katri tidak ada. Apakah kau benar-benar sudah mengeceknya?" Tuan Lakshan sedikit marah.
" Blue Katri tidak ada? Aku sudah mengecek berulang kali kalau benda itu ada dan diletakkan di London, bahkan aku meretas arsip rahasia itu." Dengan nada terkejut.
" Kau jangan membohongiku! Aku tahu kalau kalian benar-benar pintar membohongiku."
" Aku bersumpah! Aku tidak berbohong sama sekali."
" Benarkah? Dari tampangmu aku menduga kau berbohong denganku."
Menarik...
Comment on chapter Twins Sister