Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Adventure of KANDINI
MENU
About Us  

Setelah perang, mereka bisa menemui keluarga mereka. Raja Darashtra pun mengadakan pesta atas kemenangan mereka. Ibu Kisandra mengundang keponakannya yang bernama Badra dan dia pun berteman dengan Kamala, adik Danadyaksa.

Keesokan harinya, Badra ingin kembali pulang ke kerajaannya yang ditemani oleh Arnaka. Saat tiba disana, Arnaka bertemu dengan kakak Badra yang bernama Kasran. Arnaka dan Kasran pun menjadi saudara sekaligus teman baik.

Di sisi lain, Danadyaksa, Paman Sahkini, Dikarna dan Kara merencanakan cara untuk mengahancurkan Para Pandish dan Ibu Kisandra tapi Kara tidak ingin Ibu Kisandra mati di tangan mereka. Mereka berencana membuat istana yang mudah terbakar, istana itu dinamakan Bratasura dan pemilik istana itu ditujukan oleh teman setia Danadyaksa.

Setelah rencana sudah diatur, teman setia Danadyaksa, Wandu, mengundang Para Pandish dan Ibu Kisandra untuk datang ke istana barunya. Karena Arnaka masih belum kembali dari kerajaan tempat tinggal Badra dan Kasran, jadi hanya Ibu Kisandra, Pundhistira, Bimadara, Nismara dan Sadina yang datang ke istana milik Wandu.

Istananya lumayan besar, pencahayaannya menggunakan cahaya bulan bukan obor atau api jadi di setiap ruangan ada banyak sekali kaca untuk memantulkan cahaya dan itu kesempatan Nismara karena dia suka sekali mengaca.

Malamnya, Bimadara tidak bisa tidur karena kelaparan dan meminta Sadina untuk menemaninya untuk mencari dapur. Tapi anehnya dapur istana itu tidak ada di dalam istana melainkan di luar istana dan jaraknya begitu jauh. Bimadara dan Sadina sedikit heran dan curiga, akhirnya mereka menghampiri dapur istana tersebut.

Pagi harinya, mereka melakukan ibadah untuk mengenang ayahnya, Pandirata, dan ibu kedua, Mindra. Setelah selesai, Arnaka tiba dari Kerajaan Yadaw, tempat tinggal Badra dan Kasran. Mereka pun menikmati keindahan istana itu tapi tiba-tiba Perdana Mentri Wasuna mengirim sekarung beras dan di dalamnya ada seekor tikus. Mereka heran kenapa ada tikus berada di dalam karung. Tikus itu loncat kearah Nismara yang bisa bicara dengan hewan.

Hari Menjalang malam, saatnya mereka untuk makan malam dan makanan sudah disajikan. Pundhistira menyarankan Nismara untuk memberi makan pada tikus itu, tapi Bimadara yang mengambilkan makanan di dapur istana. Di dapur istana, ada Wandu yang sedang membuat makanan, dia memberikan semangkuk bubur dan Bimadara kembali untuk memberikan makanan pada Nismara. Bimadara dan Ibu Kisandra langsung pergi ke meja makan.

Tikus itu memakan bubur itu tapi setelah itu, tikus itu pergi untuk menunjukan sesuatu pada Pundhistira, Arnaka, Nismara dan Sadina. Ternyata tikus itu menujukan dinding di kamar mereka yang meleleh karena panas cahaya bulan yang terlalu lama. Mereka kaget melihat itu dan tiba-tiba tikus itu pingsan dan mati.

" Kenapa bisa tikus itu mati?" Nismara sedikit heran dan kebingungan.

" Mungkin, bubur itu ada racunnya." Jawab Pundhistira.

" Tunggu kak, bagaimana kalau Ibu dan Kak Bimadara sudah makan bubur itu?" Tanya Arnaka.

" Sebaiknya kita beritahu, ayo!" Mereka segera pergi menuju meja makan.

Ibu Kisandra tiba di meja makan dan ternyata Bimadara sudah duluan duduk meja makan. Makanan di meja itu banyak sekali dan Bimadara hanya melihat makanan itu karena bingung harus memulai dari mana. Ibu Kisandra tersenyum melihat Bimadara.

" Ibu, sudah datang? Sini Ibu, duduk di sebelahku." Ibu Kisandra duduk. Bimadara mengambil bubur yang ada didekatnya " Aku makan ini saja. Ibu, aku makan duluan soalnya aku sudah lapar." Bubur itu dituangkan pada mangkuknya. " Ibu tidak makan?"

" Tidak, aku menunggu saudaramu saja."

" Baiklah kalau begitu." Bimadara menyendok makanan itu dan memasukkannya pada mulutnya. Sebelum sampai dimulutnya, Arnaka menghentikan Bimadara dan memberitahukannya kalau bubur itu beracun.

" Tapi untuk apa mereka membunuh kita?" Bimadara bingung

" Entahlah, sebaiknya kita segera pergi sebelum mereka membakar tempat ini." Jawab Pundhistira. Mereka pun segera mencari pintu keluar.

Pelayan istana itu mendengar percakapan mereka dan segera memberitahukannya pada Wandu. Dia pun tanpa ragu-ragu menyuruh pelayan-pelayannya untuk segera membakar istana itu.

Setelah mereka menemukan jalan keluar, Api yang ada didepan mereka mulai membesar dan menghalangi pintu keluar. Mereka pun mencoba mencari pintu keluar lain tapi api itu menghadang mereka. Mereka bingung harus melakukan apa.

" Ini pasti perbuatan Danadyaksa!" Bimadara marah sambil menginjak tanah dan tanah itu retak.

" Lebih baik kita membuat lubang bersama-sama." Kata Arnaka. Mereka pun menggali-gali tanah yang retak itu.

Kakek Bisma terkejut mendengar kabar tentang kebakaran di Istana Bratasura. Dia pun langsung menuju istana itu menolong mereka tapi sudah terlambat karena istana itu sudah lenyap. Danadyaksa, Paman sahkini dan Dikarna senang mendengar kabar itu karena rencananya mereka berhasil, kecuali Kara.

Para Pandish dan Ibu Kisandra menggali tanah itu dan akhirnya keluar ke sebuah hutan. Mereka memutuskan untuk menyamar sebagai pendeta dan pergi ke utara untuk merantau.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Naughty Wolf
10285      1446     3     
Fantasy
Rencana liburan musim dingin yang akan dihabiskan Elizabeth Brown di salah satu resor di pulau tropis bersama sahabat-sahabat terbaiknya hanya menjadi rencana ketika Ayahnya, pemilik kerajaan bisnis Brown Corp. , menantang Eli untuk menaikan keuntungan salah satu bisnisnya yang mulai merugi selama musim dingin. Brown Chemical Factory adalah perusahaan yang bergerak di bidang bahan kimia dan ter...
Nyanyian Laut Biru
2155      784     9     
Fantasy
Sulit dipercaya, dongeng masa kecil dan mitos dimasyarakat semua menjadi kenyataan dihadapannya. Lonato ingin mengingkarinya tapi ia jelas melihatnya. Ya… mahluk itu, mahluk laut yang terlihat berbeda wujudnya, tidak sama dengan yang ia dengar selama ini. Mahluk yang hampir membunuh harapannya untuk hidup namun hanya ia satu-satunya yang bisa menyelamatkan mahluk penghuni laut. Pertentangan ...
GEMINI
6123      1502     4     
Fantasy
Sang Raja tak terhentikan. Dia bermaksud menggunakan Blood Moon untuk menghidupkan istrinya dari kematian. Kehancuran total dipertaruhkan. Hanya keturunan asli kerajaan yang dapat menghentikannya. Namun, putra mahkota menghilang. Seorang gadis misterius muncul dan menyelamatkan nyawa putra mahkota tanpa tahu takdir mereka terkait. Siapa dia? Akankah gadis ini berperan penting untuk menghentik...
UnMate
981      570     2     
Fantasy
Apapun yang terjadi, ia hanya berjalan lurus sesuai dengan kehendak dirinya karena ini adalah hidup nya. Ya, ini adalah hidup nya, ia tak akan peduli apapun meskipun...... ...... ia harus menentang Moon Goddes untuk mencapai hal itu
Before I Go To War
608      438     5     
Short Story
Inilah detik-detik perpisahan seorang pejuang yang tak lama lagi akan berangkat menuju peperangan. \"Selamat tinggal gadis yang tengah asyik bersujud dimihrab yang usang\" -Mustafa-
TRISQIAR
8185      1589     11     
Fantasy
Aku memiliki sesuatu yang berbeda. Ibuku bagaikan monster yang memelihara anak iblis. Teman hanyalah kata kiasan untuk mengutuk mereka Manusia bagiku hanyalah bayangan yang ingin aku musnahkan aku tidak pernah sama sekali memperdulikan hidupku karena aku tidak akan pernah bisa mati dan hal itu membuatku senang membunuh diriku sendiri. tapi karena kebiasaanku, sesuatu itu memberikanku kek...
Gloomy
567      369     0     
Short Story
Ketika itu, ada cerita tentang prajurit surga. Kisah soal penghianatan dari sosok ksatria Tuhan.
Thieves Sister
15664      2826     7     
Action
Remaja kembar yang bisa mencuri benda-benda bersejarah milik dunia dan membalas dendamkan kematian kakaknya. Apa yang terjadi selanjutnya?
Cazador The First Mission
8016      2214     21     
Action
Seorang Pria yang menjadi tokoh penting pemicu Perang Seratus Tahun. Abad ke-12, awal dari Malapetaka yang menyelimuti belahan dunia utara. Sebuah perang yang akan tercatat dalam sejarah sebagai perang paling brutal.
LINN
12824      1938     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...