Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Adventure of KANDINI
MENU
About Us  

Di Kerajaan Ataram, Raja Darashtra menerima kabar dari hutan bahwa Pandirata telah dianugerahi 5 anak. Raja Darashtra iri dan sedih karena selama 1 tahun ini, kandungan Ratu Gauri masih belum keluar. Ratu Gauri yang memiliki watak yang sangat lemah lembut pun marah kepada Dewa Shanwa, dan dia memukul-mukul perutnya dengan keras di hadapan patung Dewa Shanwa. Saking marahnya, dia pun pingsan dan para pelayan membawanya ke kamar Ratu Gauri.

Tabib kerajaan masih memeriksa keadaan Ratu Gauri. Raja Darashtra, Ibu Ratu, Kakek dari Darashtra, dan Perdana Mentri pun menunggu kabar dari keadaan Ratu Gauri. Beberapa jam kemudian, Tabib kerajaan keluar dari kamar Ratu Gauri dan memberitahukan keadaan Ratu Gauri bahwa kandungannya sudah lahirkan tetapi kandungnya bukan seorang bayi melainkan segumpal daging. Mereka pun kaget tapi Raja Darashtra tidak menpercayainya dan dia menghampiri segumpal daging tersebut. Raja Darashtra yang tidak memiliki penglihatan itu pun menyentuh segumpal daging tersebut. Seketika Raja Darashtra pun bersedih karena anak yang dinanti itu pun bukan seorang bayi.

Ibu Ratu, Rani, pergi ke kediaman Pendeta Abaysa untuk memberitahukan bahwa ramalan Ratu Gauri yang memiliki 100 anak itu pun tidak terjadi. Pendeta Abaysa memberitahukan kalau segumpal daging adalah sebuah inti dari 100 anak.

" Besok, temui aku di Goa Landani dan bawalah segumpal daging itu." Kata Pendeta Abaysa. Ibu Ratu pun menyetujuinya dan kembali ke kerajaan.

Sesampainya, Ibu Ratu memberitahu kepada Raja Darashtra dan Ratu Gauri tentang apa yang diberitahukan kepada Pendeta Abaysa. Raja Darashtra dan Ratu Gauri pun senang dan memberitahukan kepada Perdana mentri dan kakek dari Darashtra, Bisma.
Keesokan harinya, mereka pergi ke Goa Landani untuk bertemu Pendeta Abaysa. Dia menyuruh untuk memberikan segumpal daging itu kepadanya dan salah satu pelayan yang membawa segumpal daging itu pun memberikannya.

Pendeta Abaysa mulai melakukan ritual upacara. Pengikutnya membantu ritual tersebut. Mereka memotong daging itu menjadi 101 pecahan daging yang dapat membentuk sebuah anak yaitu 100 anak laki-laki dan 1 anak perempuan. Daging-daging itu dimasukkan ke sebuah guci besar yang berisi 5 elemen yaitu air, udara, tanah, api dan tumbuhan. Guci-guci itu digantung layaknya kepompong. Semua keluarga kerajaan boleh melihat dan menyentuh guci-guci itu. Pendeta Abaysa memberitahukan bahwa guci-guci itu akan pecah dengan sendirinya dan munculah sebuah anak didalamnya.

" Pendeta, kapankah guci-guci itu akan pecah?" Tanya Ratu Gauri dengan tidak sabarnya.

" Mungkin sekitar 1-2 bulan." Jawab Pendeta Abyasa.

Di hutan kediaman Pandirata, Kisandra dan Mindra menerima sebuah surat dari kerajaan tentang kelahiran Ratu Gauri. Mereka senang mendengar kabar itu.

2 bulan kemudian, Pendeta Abaysa mengirim kabar ke kerajaan bahwa guci-guci itu sudah saatnya untuk pecah. Mereka pun langsung pergi ke Gua Landani. Ratu Gauri dan Raja Darashtra langsung menghampiri guci-guci itu. Beberapa jam kemudian, Ratu Gauri mendengar seperti getaran di gua itu dan menghampirinya. Ternyata getaran itu berasal dari salah satu guci tersebut.

Guci itu pecah dan disusul dengan guci-guci lainnya dan akhirnya keluarlah seorang bayi tetapi bayi itu keluar bersamaan dengan awan mendung dan badai yang menandakan bahwa bayi itu membawa kesialan.

" Tuanku, aku yakin kalau bayi itu membawa malapetaka." Kata Perdana Mentri yang bernama Wasuna.

" Itu benar, Darashtra. Demi keselamatan kerajaan kita, sebaiknya kita korbankan bayi-bayi itu." Kata Kakek dari Darashtra, Bisma.

Darashtra marah setelah mendengarkan perkataan Kakek dan Perdana Mentri tapi dia juga takut karena kerajaannya menjadi korban dari anaknya. Darashtra memutuskan untuk mengorbankan anaknya tapi setelah mendengar tangisan anaknya, hatinya luluh dan akhirnya mereka memutuskan untuk tidak mengorbankan anaknya. Bisma dan Wasuna hatinya ikut luluh juga dan menerima keputusan Darashtra.

Rakyat Kerajaan Ataram ikut bergembira walaupun itu pertanda sial. Anak-anak Darashtra dibawa ke Kerajaan yang disambut oleh rakyat Kerajaan Ataram. Raja Darashtra membuat perayaan selama 1 bulan yang mengundang semua kerajaan. Raja Darashtra juga mengundang Pandirata tapi dia menolak.

Esok harinya Darashtra melakukan ritual pemberian nama kepada anak-anaknya. Anak tunggalnya dia beri nama Danadyaksa sedangkan anak perempuannya dia beri nama Kamala. Banyak sekali anak-anak Darashtra bahkan dia pun bingung harus dinamai apa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Lilliput
411      302     0     
Short Story
Apa Kau percaya lilliput? Mungkin terdengar klasik dan kuno, tapi ketika Aku membuka pintu kamar itu, Aku percaya!
If Sarcasm is A Human Being
580      398     0     
Short Story
Apa yang terjadi jika sebuah kata sifat yang abstrak memiliki rupa dan karakteristik bak seorang manusia? Sar tidak memilih hidupnya seperti ini, tetapi ia hadir sebagai satu sifat buruk di dunia.
Night Stalkers (Segera Terbit)
607      498     4     
Horror
Ketika kematian misterius mulai menghantui sekolah di desa terpencil, Askara dan teman-temannya terjebak dalam serangkaian kejadian yang semakin tak masuk akal. Dimulai dari Anita, sahabat mereka yang tiba-tiba meninggal setelah mengalami kejang aneh, hingga Ifal yang jatuh pingsan dengan kondisi serupa. Mitos tentang kutukan mulai beredar, membuat ketakutan merajalela. Namun, Askara tidak per...
The watchers other world
1970      816     2     
Fantasy
6 orang pelajar SMA terseret sebuah lingkarang sihir pemanggil ke dunia lain, 5 dari 6 orang pelajar itu memiliki tittle Hero dalam status mereka, namun 1 orang pelajar yang tersisa mendapatkan gelar lain yaitu observer (pengamat). 1 pelajar yang tersisih itu bernama rendi orang yang suka menyendiri dan senang belajar banyak hal. dia memutuskan untuk meninggalkan 5 orang teman sekelasnya yang ber...
Van Leyden, Lagi
13      12     0     
Action
Ia mati di tangan bangsanya sendiri. Kini, ia bangkit di tubuh seorang gadis pribumi. Di tanah yang bangsanya ingin kuasai. Di tengah abu pasca Bandung Lautan Api, Raras van Leyden hanya punya satu tujuan: kembali ke Netherland, ke organisasinya, ke kekuasaan yang dahulu mengagungkannya. Tapi ini dunia 76 tahun setelah kematiannya. Dan Raras memilih masuk ke Akademi Mandala Rakyat di...
TRISQIAR
8642      1688     11     
Fantasy
Aku memiliki sesuatu yang berbeda. Ibuku bagaikan monster yang memelihara anak iblis. Teman hanyalah kata kiasan untuk mengutuk mereka Manusia bagiku hanyalah bayangan yang ingin aku musnahkan aku tidak pernah sama sekali memperdulikan hidupku karena aku tidak akan pernah bisa mati dan hal itu membuatku senang membunuh diriku sendiri. tapi karena kebiasaanku, sesuatu itu memberikanku kek...
God's Blessings : Jaws
1839      847     9     
Fantasy
"Gue mau tinggal di rumah lu!". Ia memang tampan, seumuran juga dengan si gadis kecil di hadapannya, sama-sama 16 tahun. Namun beberapa saat yang lalu ia adalah seekor lembu putih dengan sembilan mata dan enam tanduk!! Gila!!!
Blue Island
138      118     1     
Fantasy
Sebuah pulau yang menyimpan banyak rahasia hanya diketahui oleh beberapa kalangan, termasuk ras langka yang bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau itu disebut Blue Island, pulau yang sangat asri karena lautan dan tumbuhan yang hidup di sana. Rahasia pulau itu akan bisa diungkapkan oleh dua manusia Bumi yang sudah diramalkan sejak 200 tahun silam dengan cara mengumpulkan tujuh stoples...
Chahaya dan Surya [BOOK 2 OF MUTIARA TRILOGY]
11428      2111     1     
Science Fiction
Mutiara, or more commonly known as Ara, found herself on a ship leading to a place called the Neo Renegades' headquarter. She and the prince of the New Kingdom of Indonesia, Prince Surya, have been kidnapped by the group called Neo Renegades. When she woke up, she found that Guntur, her childhood bestfriend, was in fact, one of the Neo Renegades.
Broken Wings
1276      765     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...