Loading...
Logo TinLit
Read Story - NODA YANG BERWARNA
MENU
About Us  

          Aku kembali mengingat lewat segores noda. Noda yang hinggap di setiap lembar putih bersampul hitam ini hanya menujukan tentang kesedihan, kefrustasian dan keputusasaan. Dunia yang selalu terbenak dalam khayal hilang dengan satu ambaran petir penderitaan. Aku teringat setiap cahaya kuning menunjukan kualitasnya pada pukul tujuh pagi. Aku pergi menuju tempat dimana ilmu, pemahaman dan karakter selalu bisa kugali lebih dalam dan mendalam. Saat masih putih merah, aku mengharapkan sebongkah cahaya yang dapat terangi hidupku untuk masa kecilku yang bahagia. Malang, aku mendapatkan mimpi buruk tiada kentara bahkan mimpi orang gila pun tidak seburuk itu. Aku dipelakukan layaknya mahluk asing. Ketika guru bertanya apa cita-citaku, aku menjawab “aku ingin jadi orang yang bermandaat bu guru.” Teman-teman yang tadinya ku anggap teman malah berkicau “kamu ngak perlu punya cita-cita. Anak idiot seperti kamu hanya akan berakhir di tiga tempat, rumah sakit, tempat sampah dan kuburan. Kamu tidak usah melakukan apapun. Cukup ikuti hawa nafsu kami saja, he he he.....” dalam sanubari mereka, aku hanya mainan penghilang rasa penat pengganti rokok. Dan ternyata benar, bebrapa jam kemudian mereka sudah mulai paham makna kata “berandal” yang sudah sekian zaman lalu mereka jadikan ideologi. Mereka merobek buku tulisku, mereka memukuliku jika aku tidak memberikan jawaban ujian. Aku dilempari komet cacian kebencian dan dihujani batu di tengah lapangan. Dan paling merana saat ragaku disiram tiga benda tak bersaudara. Air es, Air selokan, dan Saus Sambal Petai yang baunya menggemparkan semesta alam raya ini. Aku kotor, bau, hina, dan sangat menyedihkan. Aku pulang dengan rasa sedih dan kesal yang teramat sangat dalam daripada sumur sambil aku melihat seorang wanita dengan jilbab putih menatapku dengan wajah datar di depan gerbang pintu sekolah. Dalam perasaan sunyi tak menentu layaknya burung hantu yang kehilangan kompas berupa harapan dan cinta, kuarahkan mataku menatap kedua orang yang menunggu dengan wajah lemas dan letih. Ya, mereka yang sudah membuatku ada di dunia dan membantuku tumbuh besar terlihat sedang pasrah sambil duduk di atas kursi. “nak, kemari.” Mereka memanggilku dengan suara dinosaurus asma pasang wajah masam cuka. “ada apa ibu ?” ibu memperjelas. “nak, kita harus pindah dari rumah ini. Ayahmu sudah tidak sanggup lagi untuk membayar biaya sewanya.”Rasanya laksana ditimpa Kulkas, AC, Beton, Tiang, Rumah, semuanya mau mengeroyokku. Entah kepada siapa aku meraung, aku pun mulai “Rauuunggg!.....” sekencang kencangnya hingga aku tak sadar aku ini apa ?, harusnya jadi siapa ?, dan kenapa korupsi di indoneisa terus merajalela ?. perilaku tercela itu jadi sebutiran kecil dari bergelimangnya contoh perilaku penyebab munculnya ideologi “berandal” oleh teman-temanku di sekolah dasar.

            Setelah pindah lingkungan, Perjalanan hidup si putih biru pun tak beda peruntungan. Selalu jadi korban eksperimen tangan kaki jahil tak berahlak dan berwibawa. Hati kecilku bergejolak, otak kecilku mendidih, air panas di rumahku mulai berontak. Sekerikil kata terucap “kenapa ini selalu menumpaku ?” geng anak berendal membawaku ke sebuah kesunyian dimensi. Mereka membelengguku dengan hinaan, cacian dan seutas tali tambang bekas proyek. Aku ditunjukan kegelapan yang suram. Lalu seperti ada seberkas cahaya yang datang menghampiri dengan cepat. dengan bau yang tak lazim, cahaya itu terus mendekat. Mulai terlihat ada butiran berkilauan seterang mutiara dan permata. Setelah diamati dengan saksama, ternyata butiran itu berupa sabu-sabu. Satu orang anggota geng menggenggam erat san sabu dan mulai memasukannya kedalam mulutku. Tak mereka duga. dua jengkal sebelum barang haram dan terkutuk itu masuk ke dalam mulutku, Kutembak dengan air liurku. Tepat berkunjung ke dua bola mata sang anggota berandal dan serta merta meninggalkan ku dengan perasaan menjijikan.

           Waktu terus berlari, putih abu-abu pun menyapa dengan rasa tak bersahabat. Aroma pantang menyerah mulai terasa jikalau suatu saat kejahatan yang sama menghantamku dengan kecepatan lebih dari motor balap. Hatiku mulai gosong, terbakar rasa penderitaan akibat terlalu disiksa oleh mahluk tak bertanggung jawab. Kulimpahkan semuanya kedalam tumpukan kertas putih yang telah terjalin dengan rapi sehingga terbentuk lah suatu benda yang kusebut buku harian. Tulisanya semuanya membuatku ku mual, Tak sanggup aku menelannya ke dalam hati. Ingin ku buang dengan lemparan maut yang mematikan. Tapi entah kenapa tanganku tidak bisa bergerak. Ada sesuatu yang menahan hasrat melempar ini. Kutoleh dan ternyata membuatku silau. Dia si jilbab putih yang kulihat berdiri di pinggir gerbang sekolah saat masih putih merah. Dia menatapku dan mengungkapkan. “sandy, sampai hati kamu ingin membuang buku harianmu, jangan kamu buang buku itu. apapun keburukan yang ada pada buku itu bisa jadi bahan pelajaran agar kamu bisa menjalani hidup lebih baik lagi.” Aku terpaku melihat keanehan dan keunikan yang ia tawarkan kepadaku. Sebutir pertanyaan keluar dari sanubari menuju bibirku denan bunyi “kamu ini sebenarnya siapa, dan bagaimana kamu bisa tahu namaku. ?”, Dia menyahut. “aku sinta. sejak lama, aku sering memandangmu dari pinggir gerbang sekolah. Aku heran kenapa kamu begitu sedih. Aku ingin mendekat, tapi aku tidak bisa terlalu dekat. Jadi aku hanya bisa memandangmu dari kejauhan. Namun setelah mendengar cerita dari teman-temanku. Aku mulai memahami betapa berat beban hidup yang harus kamu jalani.” Aku masih tidak peduli dengan puisinya. “memangnya apa pedulimu. Kita tidak pernah bertemu sebelumnya, dan aku pun tidak mempedulikan siapa pun. Hatiku terlalu sakit dengan banyaknya cobaan yang menimpaku. Sampai-sampai aku tidak tahu bagaimana caranya untuk bangkit.” Dia pun mengeluarkan jurusnya. “hidup begitu keras, kamu tidak akan tahu kapan semuanya akan lembut kembali. Tapi kita tidak harus menunggu. Kita bisa membuatnya lembut kembali. Dengan cara mengikhalskan semuanya.” Aku menampik “memangnya bisa apa dengan mengiklhaskan ?” dia menumbuhkan sepercik harapan. “ jika aku tidak mengikhlaskan masa laluku yang kelam, aku tidak mungkin bisa melanjutkan hidup. Aku takkan berani menatapmu, aku tidak akan berani berdiri di depanmu sekarang. Aku akan terus melaju ke depan dan akan aku buktikan bahwa noda-noda yang aku punya di masa lalu merupakan awal bagiku untuk menggenggam cahaya yang lebih bersinar.” puisinya membuatku terharu, membocorkan dan menumpahkan semua isi air di dalam mataku. Dia bisa bertahan di kondisi hidup yang sebenarnya sulit untuknya, tapi aku mengeluh dan malah pasrah dengan segala sesuatunya.

              Setelah 5 tahun aku mengikuti perkataanya. Akhirnya aku bisa lulus dari sekolah tanpa baju resmi. Aku bisa merasakan bangganya saat toga diputar dan begitu senangnya ketika sekarang aku bisa mendapatkan perkerjaan yang layak di usia ke 22 tahun ini. Tapi, aku tidak akan lupa dengannya. Sosok bidadari istimewa yang telah menuntunku ke jalan yang benar. Suatu masa, akhirnya hari yang sangat di tunggu oleh seluruh umat manusia akan segera tiba. Aku melamarnya dan sang ayah serta ibunya menerima dengan senang hati. Banyak tamu yang datang mendoakan kami berdua. Semakin mendekati hari itu, kami berdua semakin gugup. Membayangkan betapa sakralnya acara tersebut. Dan saat hari itu tiba, aku ucapkan janji setia kepada untuk selalu bersamanya dan selalu membahagiakannya. Setelah kami menikah, kami mempunyai dua permata yang gagah berani dan juga cantik.

Tags: romance drama

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dikejar Deretan Mantan
603      378     4     
Humor
Dikejar Deretan Mantan (Kalau begini kapan aku bertemu jodoh?) Hidup Ghita awalnya tenang-tenang saja. Kehidupannya mulai terusik kala munculnya satu persatu mantan bak belatung nangka. Prinsip Ghita, mantan itu pantangan. Ide menikah muncul bagai jelangkung sebagai solusi. Hingga kehadiran dua pria potensial yang membuatnya kelimpungan. Axelsen, atau Adnan. Ke mana hati berlabuh, saat ken...
Photobox
7092      1876     3     
Romance
"Bulan sama Langit itu emang bersama, tapi inget masih ada bintang yang selalu ada." Sebuah jaket berwarna biru laut ditemukan oleh Langit di perpustakaan saat dia hendak belajar, dengan terpaksa karena penjaga perpustakaan yang entah hilang ke mana dan Langit takut jaket itu malah hilang, akhirnya dia mempostingnya di media sosialnya menanyakan siapa pemilik jaket itu. Jaket itu milik Bul...
Karena Aku Bukan Langit dan Matahari
707      505     1     
Short Story
Aku bukan langit, matahari, dan unsur alam lainnya yang selalu kuat menjalani tugas Tuhan. Tapi aku akan sekuat Ayahku.
Haruskah Ada Segitiga?
634      443     0     
Short Story
\"Harusnya gue nggak boleh suka sama lo, karena sahabat gue suka sama lo. Bagaimana bisa gue menyukai cewek yang disukai sahabat gue? Gue memang bodoh.” ~Setya~
The Red Eyes
26843      4437     5     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
Last Hour of Spring
1556      826     56     
Romance
Kim Hae-Jin, pemuda introvert yang memiliki trauma masa lalu dengan keluarganya tidak sengaja bertemu dengan Song Yoo-Jung, gadis jenius yang berkepribadian sama sepertinya. Tapi ada yang aneh dengan gadis itu. Gadis itu mengidap penyakit yang tak biasa, ALS. Anehnya lagi, ia bertindak seperti orang sehat lainnya. Bahkan gadis itu tidak seperti orang sakit dan memiliki daya juang yang tinggi.
Army of Angels: The Dark Side
36457      6862     25     
Fantasy
Genre : Adventure, Romance, Fantasy, War, kingdom, action, magic. ~Sinopsis ~ Takdir. Sebuah kata yang menyiratkan sesuatu yang sudah ditentukan. Namun, apa yang sebenarnya kata ''Takdir'' itu inginkan denganku? Karir militer yang telah susah payah ku rajut sepotong demi sepotong hancur karena sebuah takdir bernama "kematian" Dikehidupan keduaku pun takdir kembali mempermai...
SEPATU BUTUT KERAMAT: Antara Kebenaran & Kebetulan
7676      2437     13     
Romance
Hidup Yoga berubah total setelah membeli sepatu butut dari seorang pengemis. Sepatu yang tak bisa dibuang dan selalu membawa sial. Bersama Hendi, teman sekosnya, Yoga terjebak dalam kekacauan: jadi intel, menyusup ke jaringan narkoba, hingga menghadapi gembong kelas kakap. Di tengah dunia gelap dan penuh tipu daya, sepatu misterius itu justru jadi kunci penyelamatan. Tapi apakah semua ini nyata,...
Our Perfect Times
3327      1663     9     
Inspirational
Keiza Mazaya, seorang cewek SMK yang ingin teman sebangkunya, Radhina atau Radhi kembali menjadi normal. Normal dalam artian; berhenti bolos, berhenti melawan guru dan berhenti kabur dari rumah! Hal itu ia lakukan karena melihat perubahan Radhi yang sangat drastis. Kelas satu masih baik-baik saja, kelas dua sudah berani menyembunyikan rokok di dalam tas-nya! Keiza tahu, penyebab kekacauan itu ...
Dessert
1180      640     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...