Namaku Maya aku sekarang kelas XI SMA. Banyak orang yang mengatakan bahawa dimasa SMA kita akan menemukan dua hal yang berarti dalam hidup ini yaitu Sahabat dan Cinta. Aku percaya akan itu karena aku sekarang didampingi oleh dua sahabatku yaitu yuyun dan puput, kami selalu bersama dan selalu berbagi kisah suka maupun duka bersama. Namun nyatanya dimasa ini aku belum menemukan arti kata Cinta, yah.. meskipun saat ini aku menyukai seseorang dia adalah kak arya, dia satu tahun diatasku, dia merupakan ketua tim futsal sekolah. Rasa ini terhadapnya tentu saja hanya aku dan sahabatku yang tahu tapi entah sampai kapan rasa ini akan kupendam.
Suatu hari aku mengikuti rapat osis dan dalam rapat kami membahas mengenai agenda kegiatan yang akan dilaksanakan tim futsal yakni mengadakan pertandingan futsal antar SMP yang dilaksanakan disekolah. Ketua Osis akan mengutus beberapa pengurus osis dalam menyukseskan kegiatan ini, dalam daftar pengurus osis yang akan berpartisipasi tak ku sangka aku masuk dalam daftar itu, pikiranku terarah pada ketua futsal tentu saja dengan kegiatan ini mungkin akan menjadi batu loncatanku untuk dekat dengan kak Arya mungkin cinta sendirian yang selama ini kujalani mungkin sudah saatnya terpublikasikan.
Sepulang sekolah aku pulang bersama puput dan yuyun yang akan kerumah untuk mengerjakan tugas bersama.Dirumah aku membahas mengenai keterlibatanku diacara tim futsal dan aku berencana untuk mendekati kak arya karena aku rasa aku sudah muak dengan memendam rasa ini, mendengar hal itu puput dan yuyun sepenuhnya mendukungku. Tidak lama kemudian puput menunjukkan laptopnya kepadaku dan menceritakan mengenai mantan kak arya yang bernama kak cindy anak sekolahan lain, melihat foto kak cindy yang feminim dan modis aku sempat merasa minder namun aku yakin kali ini aku pasti bisa.
Keesokan harinya kami melakukan rapat dengan tim futsal, ini pertama kalinya aku bertemu dengan kak arya secara dekat karena selama ini aku hanya memandangnya dari jauh. Selama rapat berlangsung aku beberapa kali memperhatikan kak arya, dia itu orangnya cuek namun dari jarak jauh ataupun dekat dia tetap terlihat keren dimataku. Rapatpun dihentikan dan akan dilanjutkan hari senin, saat aku ingin pulang kak arya datang dan menghampiriku
“eh, kamu perwakilan osiskan?” tanya kak arya
Aku pun menjawab “ iya, kak.. ada apa yah?”
“gini, kalau bisa kakak minta tolong kamu ajukan proposal ini ke ketua osis biar nanti diajukan ke guru, buat cairin dana yang bakal dibutuhkan selama kegiatan berlangsung, bisakan?” pinta kak arya
“oh iya kak.. nanti aku bakal sampaikan proposal ini ke ketua osis.” Jawabku
“ngomong-ngomong, nama kamu siapa?” tanya kak arya
Mendengar kak arya menanyakan namaku membuat hatiku senang dan akupun tersipu malu, dalam pikiranku aku semakin bersemangat untuk mendapatkan hatinya
“ nama aku maya kak..” jawabku
Tiba-tiba terdengar suara dari lapangan yang berteriak “ Arya .. pulang yuk!!” mendengar itu kak arya pun menjadi tergesah-gesah berbicara padaku “ siapa nama kamu tadi? gini yah, urusan ini aku serahin aja ke kamu, nanti kita bahas saja ini dirapat selanjutnya.okey? aku balik duluan yah..” aku hanya mengangguk, aku tidak sempat berbicara karena kak arya langsung pergi dan menemui orang yang memanggilnya. Setelah kuperhatikan orang yang memanggilnya itu adalah kak ashari dia teman sekelas kak arya.
Banyak pertanyaan yang timbul dikepalahku, saat melihat kak ashari dan kak arya pulang bersama namun aku hanya berusaha positive thinking, mungkin mereka ada urusan.sesampainya ku dipagar aku melihat puput dan yuyun yang rela menungguku selesai rapat untuk pulang bersama, aku sungguh bersyukur memiliki sahabat seperti mereka.
Diperjalanan pulang aku memberitahu mereka bahwa aku melihat kak arya dan kak ashari pulang bersama.yuyun dan puput memberiku motivasi dan mengatakan mungkin mereka hanya berteman mendengar itu aku mencoba mengontrol perasaanku, dan kupikir tidak ada salahnya jika kak ashari pulang bersama kak arya.
Besoknya dikantin aku bertemu dengan kak arya namun dia hanya melewatiku dan seakan tidak melihatku, aku merasa kecewa karena sifat cuek kak arya padahal dia sudah tahu namaku dan bahkan kami sempat berbincang kemarin namun kucoba untuk berpikir positive.
Didepan kelas kak anton datang menemuiku untuk menanyakan apakah aku sudah memberikan proposal itu kepada ketua osis dan aku memberi tahu bahwa aku sudah melakukannya. Kak anton adalah wakil ketua tim futsal, melihat bukan kak arya sendiri yang datang menanyakannya,aku agak kecewa akan hal ini padahal kami bertemu dikantin tadi apakah dia sibuk? Pikirku.
Sepulang sekolah, aku memikirkan semua tingkah laku kak arya yang cuek terhadapku dan kemudian aku mencari profil kak cindy dan kak ashari dari yang kulihat mereka memiliki persamaan yakni sama-sama perempuan yang feminim dan mereka cenderung memperhatikan penampilan mereka dengan hiasan make up yang minimalis namun terlihat anggun. Akupun menuju cermin dan melihat diriku didalamnya, sungguh jauh penampilanku dari mereka, aku memang bukan perempuan tomboy namun aku jarang menghias penampilanku jika kesekolah atau kemanapun.Aku hanya selalu mengikat rambutku namun mulai saat itu aku bertekad untuk merubah penampilanku seperti kak cindy dan kak ashari aku akan membiarkan rambutku terurai dan akupun belajar menata penampilanku kesekolah yang sebelumnya tidak pernah kulakukan. Aku pikir tidak ada salahnya aku lakukan ini semua demi kak Arya
Pada hari senin aku kesekolah diantar ayah, ketika sampai disekolah aku cukup nervous dengan perubahan kecil yang kulakukan pada penampilanku, aku takut perubahan ini terlihat buruk dimata anak-anak lain. Dikelas aku bertemu dengan yuyun dan puput dari ekspresi wajahnya dia cukup kaget melihat perubahanku namun dia menyukai langkah maju dalam perubahan penampilanku karena dari dulu mereka sudah menyarankan ku untuk lebih feminim terhadap penampilanku. Mereka juga tahu apa alasan kuat dari tindakanku yang berani merubah penampilanku ini, sahabatku tentunya mendukungku hanya saja mereka mengingatkanku untuk tidak memaksakan diri begitu keras demi seseorang. Aku akan mengingat saran mereka namun aku yakin tindakanku ini tidak salah.
Rapat dilanjutkan sepulang sekolah, aku sangat canggung menantikan bertemu kak arya dalam rapat. Saat memasuki ruang rapat aku tidak sengaja berpapasan dengan kak arya namun dari reaksinya dia terlihat cuek dengan perubahanku ini dan berlalu begitu saja memasuki ruang rapat. di dalam rapat kak arya meminta satu orang yang mau bertanggung jawab dalam menyiapkan segala properti yang dibutuhkan pada kegiatan yang akan digelar, dari memperhatikan perlengkapan bola sampai kebersihan lapangan,dalam pikiranku mungkin ini peluang yang bisa kumanfaatkan untuk mendapat perhatian kak arya sehingga akupun menawarkan diri untuk tanggung jawab itu dan sudah diputuskan kegiatan akan berlangsung minggu depan dan aku akan bertanggung jawab menyediakan properti yang dibutuhkan saat kegiatan berlangsung.
Setelah itu aku menjadi sangat sibuk memperhatikan perlengkapan untuk kegiatan nanti, belum lagi aku harus mengontrol kebersihan lapangan dan buruknya beberapa bola banyak yang kempis, aku pun memberitahukan ini kepada kak anton kalau bola harus diperbaiki namun kak anton bingung karena uang belum cair dari pihak sekolah.kak arya datang dan menanyakan kendala apa yang terjadi, setelah mengetahuinya kak arya meminta tolong kepadaku untuk mendanai sementara perbaikan bola sampai uang dari sekolah cair baru uangku akan diganti, melihat kak arya sendiri yang memintanya akupun tidak berpikir panjang dan menyetujui usulan kak arya dengan harapan semoga ini menjadi peluangku semakin dekat dengannya.
Aku berpikir untuk membuat kegiatan ini berjalan lancar agar kak arya bersimpati kepadaku namun disisi lain karena menerima usulan kak arya aku jadi harus berpikir ekstra untuk mendapatkan uang untuk memperbaiki bola. Uang tabunganku sudah habis kugunakan untuk merubah penampilanku kemarin dan untuk meminta uang di ayah kurasa ayah tidak akan memberikannya, jalan satu-satunya itu aku harus memakai uang sakuku untuk memperbaiki bola itupun tidak akan cukup. Ini sungguh membuatku pusing namun demi kak arya karena dia yang meminta langsung kepadaku maka aku harus melakukannya.
Keesokan harinya aku terlambat kesekolah karena semalam aku susah tidur memikirkan kegiatan futsal itu dan karena keterlambatanku itu Ibu Ros tidak ingin aku mengikuti jam pelajaran yang sedang berlangsung, Ibu ros memang sangat tidak menyukai jika siswa terlambat dijam pelajarannya. Aku pun menuju UKS untuk berbaring sambil menenangkan pikiranku, saat bel istirahat berbunyi yuyun dan puput menghampiriku dan menanyakan keterlambatanku, aku pun menceritakan semuannya kepada mereka mengenai permasalahanku, puput dan yuyun berjanji akan membantuku menambah uang saku ku untuk perbaikan bola. Aku sangat legah mendengarnya namun mereka sebenarnya tidak setuju dengan perbuatanku yang sudah memaksakan diri untuk mendapat perhatian kak arya menurut mereka aku harus berhenti namun aku rasa aku tidak bisa berhenti begitu saja sekarang.
Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, untungnya kegiatan ini bisa berlangsung mengingat usahaku yang sudah ku lakukan. Di hari itu aku tidak melihat kak arya sama sekali, padahal hampir semua siswa sedang menonton kegiatan lomba futsal yang berlangsung. Akupun berusaha mencarinya, saat mencarinya aku melihatnya berada dikantin. akupun menghampirinya dengan berpura-pura ingin membeli sesuatu dan tak kusangka aku melihatnya bersama kak ashari dikantin aku bingung harus melakukan apa, aku pun membeli air dikantin dan berpura-pura tidak melihat mereka namun kak arya memanggilku
“maya.. sini deh”
Akupun menghampirinya yang sedang duduk bersama kak ashari
“maya, thanks yah.. berkat kamu acara ini dapat berlangsung tapi tenang aja kok nanti uangnya diganti, katanya sih uangnya bakalan cair hari ini”
“iya kak, “ jawabku dengan perasaan yang penuh tanda tanya dan bingung melihat mereka berduan dikantin.
Kemudian teman-teman kak indah datang dan memberikan ucapan selamat kepada mereka karena ternyata kak arya dan kak ashari baru resmi jadian. Mendengar hal itu hatiku merasa hancur, aku tidak bisa mengontrol perasaan ku saat itu, aku langsung berlari meninggalkan mereka. Aku menuju kelas yang sepi entah mengapa tanpa kusadari air mataku menetes aku sungguh kecewa akan keadaan ini aku sudah berusaha keras untuk mendapatkan perhatian dari kak arya tapi malah aku tidak dapat apa-apa dari semua yang sudahku lakukan.
Kemudian puput dan yuyun mencariku karena mereka sudah tahu berita itu dan mereka menemukanku di kelas dan aku tahu saat itu sahabat-sahabatku mengerti akan posisiku dan mencoba menenangkanku.
Beberapa haripun berlalu, semenjak kejadian itu aku memutuskan untuk tidak pernah mengungkapkan perasaanku dan membiarkannya lenyap dengan sendirinya. Luka ini pasti ada namun seiring berjalannya waktu aku yakin luka ini akan lekas sembuh karena aku memiliki dua sahabat yang selalu bersamaku. Mengenai dua hal tentang Sahabat dan Cinta, meski dimasa SMA ini aku memiliki kisah cinta yang tak sebahagia kisah persahabatanku namun aku bangga memiliki kisah persahabatan yang tulus dimasa ini, setidaknya aku bisa memamerkan kisah persahabatanku ini kelak nantinya. Akupun mengerti akan satu hal mengeni cinta, yaitu jika cinta yang kamu yakini adalah tulus maka kamu akan memperjuangkannya tanpa harus mengubah dirimu menjadi orang lain karena cinta yang tulus mencintai dirimu bukan karena orang lain.