Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kota Alkroma: Tempat Ternyaman
MENU
About Us  

Setelah kejadian puting beliung di dalam kamarnya, Kina menjadi lebih bersemangat untuk memecahkan rahasia yang ada di dalam rumah. Dia benar-benar bertekad untuk mendekati seluruh rumah itu. Jika selama ini dia tidak peduli, maka kali ini dia akan pelan-pelan mencari tahu. Jika tidak melihat keajaiban itu mana mungkin Kina mulai penasaran. Apalagi hal-hal ajaib yang selama ini tidak ada dalam banyangannya tiba-tiba muncul di hadapannya.

“Kakak kali ini beneran mau bantuin aku kan?” tanya Gyn yang sudah rapi di depannya. Tasnya sudah dia peluk dengan erat. Hari ini ibu dan ayahnya sudah ke pasar terlebih dahulu karena memang ada yang memesan obat dan ingin mengambilnya sebelum berangkat ke kantor. Alhasil hanya tersisa Kina dan Gyn yang ada di rumah.

“Yap. Nanti kalau mereka ganggu kamu, aku maju.”

“Asikk.” Adiknya tersenyum dengan lebar sampai kedua matanya menghilang dan kedua lesung pipitnya muncul. Tubuhnya ikut bergoyang-goyang ketika kakinya bergerak.

Melihat ekspresi adiknya itu, Kina merasa hatinya yang telah lama kering mulai menghangat. Senyum tipis terpatri dibibirnya. “Ayo berangkat.”

Pagi itu senyum di bibir gadis berusia lima belas tahun secerah langit biru dan embusan angin lembut pagi hari. Suhu dingin menyapu kulit-kulit mereka dengan lembut. Sedikit membuat bulu kuduk merinding tapi tetap nyaman menemani aktivitas kali ini. Hari ini sepertinya memang menjadi hari yang baik.

Untuk pertama kalinya Gyn merasakan berangkat sekolah bersama kakaknya. Dia bersepeda dan mengekor kakaknya. Melewati perbukitan, melewati persawahan, melewati ladang, dan menyebrang di perkotaan. Kakaknya menjaganya dengan baik. Dia yakin sebenarnya memang dari dulu kakaknya itu baik kepadanya tetapi ada alasan kuat yang membuat kakaknya itu memilih untuk tidak memedulikannya.

Hari ini Gyn menjadi lebih semangat dalam bersekolah. Senyumnya tidak pernah luntur sampai membuat Yonel, Grafen, dan Horien heran. Gyn bahkan berani menatap ketiga laki-laki itu.

Yonel berbadan besar mendorong Gyn ke belakang sekolah tempat gudang penyimpanan barang-barang olahraga. Sementara Grafen si kurus dan Horien si kacamata menjaga situasi.

“Kamu berani sama kita? Anak miskin kenapa harus sekolah di yayasan ini? Dapat beasiswa ya?” tanya Yonel sambil menatap Gyn dari atas sampai bawah seperti biasa. “Baju kamu jelek, rambut kamu jelek, wajah kamu jelek. Seeeemuanyaaaa jelek. Heran kenapa masih betah sekolah di sini.”

Yonel mengemut permen kakinya dengan angkuh. Pipi cabinya ikut bergoyang-goyang ketika berbicara. Gyn baru menyadari betapa lucunya bentuk wajah temannya itu. Jika dia punya kesempatan untuk merundung Yonel, pasti dia akan menggunakannya dengan baik.

Gyn menatap sekeliling. Dia menunggu kakaknya tiba. Matanya dia tegakkan dan menatap Yonel dengan berani. Dia tidak takut karena kakaknya akan datang kemari. Sekalian dia bisa membalas semua kelakuan Yonel hari-hari kemarin.

“Kenapa? Ada yang salah? Aku lebih pintar tapi daripada kamu.” Gyn mentap mata Yonel sekilah dan mengalihkannya ke sisi lain agar tidak menyurutkan niatnya. Dia sebenarnya gemetar melakukan itu tapi sebelum kakaknya tiba setidaknya dia bisa memperlihatkan betapa kuat dirinya menghadapi perundung di sekolah.

“Oh mulai berani sama kita?” Yonel mulai menyadari ada yang tidak beres, sepertinya gadis di depannya sedang merencanakan sesuatu. Matanya tidak lepas melirik arah jalan ke gedung belakang. “Punya rencana? Kita lihat rencanamu seberhasil apa.” Yonel bersedekap dada.

“Sudah kita bilang, lebih baik kau meninggalkan sekolah ini. Menganggu pemandangan.” Horien membuat gerakan mengusap kaca untuk menghalangi pemandangannya. Dia ingin memberi tahu kalau pemandangan matanya tergangu jika ada Gyn.

“Betul.” Grafen menyetujui. Anak laki-laki yang lebih kurus dari ketiganya itu terlihat tidak tertarik untuk menambahkan. Selama ini dia memang lebih suka menikmati lawannya lemah, itu saja.

“Mau berapa lama kalian main kayak gini?” Kina bersedekap dada sambil berjalan dengan angkuh. Tubuh tegap dan mata elangnya mampu membuat Yonel terintimidasi. Apalagi Kina termasuk terkenal di sekolah sebagai pemanah yang hebat. Dia juga memiliki sifat yang tegas dan membuat orang-orang takut dengan dirinya.

“Orang lain tidak usah ikut campur. Ini urusan anak SMP,” lirih Yonel. Keberaniannya menguap begitu saja.

“Kenapa? Berani sama kita? Kamu nggak tahu siapa kita?” Horien yang memiliki rasio tubuh seimbang itu maju. Dia tidak takut dengan Kina karena tingginya melebihi Kina.

“Justru itu. Kalian tidak tahu saya?” Kina berkata dengan sombongnya. Meskipun dia tahu kalau mereka bertiga adalah sponsor tempat Kina bersekolah ini.

“Apa yang perlu dibanggakan dari kalian sebenarnya? Masih kecil sudah merundung orang.” Kina tersenyum mengejek.

“Baik, kita terima tantanganmu …” Horien melihat nama Kina di badge-nya. Dia lalu memberikan arahan kepada Yonel dan Grafen untuk pergi dari tempat itu.

Kina menatap mereka dengan miris. Anak orang kaya memang terkadang menyebalkan karena tidak bisa menyentuh tanah. “Tidak mungkin aku akan melepaskan kalian.”

“Kakak ada rencana lain?” tanya Gyn yang juga menatap kepergian ketiga orang itu dengan kesal.

“Tentu saja. Buat apa kita punya banyak tanaman obat di rumah.” Kina tersenyum misterius.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ballistical World
9913      1948     5     
Action
Elias Ardiansyah. Dia adalah seorang murid SMA negeri di Jakarta. Dia sangat suka membaca novel dan komik. Suatu hari di bulan Juni, Elias menemukan dirinya berpindah ke dunia yang berbeda setelah bangun tidur. Dia juga bertemu dengan tiga orang mengalami hal seperti dirinya. Mereka pun menjalani kehidupan yang menuntun perubahan pada diri mereka masing-masing.
Batagor (Menu tawa hari ini)
381      244     4     
Short Story
Dodong mengajarkan pada kita semua untuk berterus terang dengan cara yang lucu.
The Maiden from Doomsday
10666      2383     600     
Fantasy
Hal yang seorang buruh kasar mendapati pesawat kertas yang terus mengikutinya. Setiap kali ia mengambil pesawat kertas itu isinya selalu sama. Sebuah tulisan entah dari siapa yang berisi kata-kata rindu padanya. Ia yakin itu hanya keisengan orang. Sampai ia menemukan tulisan tetangganya yang persis dengan yang ada di surat. Tetangganya, Milly, malah menyalahkan dirinya yang mengirimi surat cin...
Unending Love (End)
16919      2528     9     
Fantasy
Berawal dari hutang-hutang ayahnya, Elena Taylor dipaksa bekerja sebagai wanita penghibur. Disanalah ia bertemua makhluk buas yang seharusnya ada sebagai fantasi semata. Tanpa disangka makhluk buas itu menyelematkan Elena dari tempat terkutuk. Ia hanya melepaskan Elena kemudian ia tangkap kembali agar masuk dalam kehidupan makhluk buas tersebut. Lalu bagaimana kehidupan Elena di dalam dunia tanpa...
A Tale of a Girl and Three Monkeys
96      61     5     
Humor
Tiga kakak laki-laki. Satu dapur. Nol ketenangan. Agni adalah remaja mandiri penuh semangat, tapi hidupnya tak pernah tenang karena tiga makhluk paling menguji kesabaran yang ia panggil kakak: Si Anak Emas----pusat gravitasi rumah yang menyedot semua perhatian Mama, Si Anak Babi----rakus, tak tahu batas, dan ahli menghilangkan makanan, dan Si Kingkong----kakak tiran yang mengira hidup Agni ...
The Red Eyes
23471      3658     4     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...
Ibu
537      323     5     
Inspirational
Aku tau ibu menyayangiku, tapi aku yakin Ayahku jauh lebih menyayangiku. tapi, sejak Ayah meninggal, aku merasa dia tak lagi menyayangiku. dia selalu memarahiku. Ya bukan memarahi sih, lebih tepatnya 'terlalu sering menasihati' sampai2 ingin tuli saja rasanya. yaa walaupun tidak menyakiti secara fisik, tapi tetap saja itu membuatku jengkel padanya. Dan perlahan mendatangkan kebencian dalam dirik...
Bottle Up
3043      1257     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
PALETTE
528      288     3     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...
Manusia Air Mata
855      503     4     
Romance
Jika air mata berbentuk manusia, maka dia adalah Mawar Dwi Atmaja. Dan jika bahagia memang menjadi mimpinya, maka Arjun Febryan selalu berusaha mengupayakan untuknya. Pertemuan Mawar dan Arjun jauh dari kata romantis. Mawar sebagai mahasiswa semester tua yang sedang bimbingan skripsi dimarahi habis-habisan oleh Arjun selaku komisi disiplin karena salah mengira Mawar sebagai maba yang telat. ...