Loading...
Logo TinLit
Read Story - May I be Happy?
MENU
About Us  

Sekarang sudah memasuki hari sekolah seperti biasa, Maya mengenakan atribut lengkap tidak lupa juga memakai hijab sesuai dengan aturan yang ada di sekolah. Kali ini Maya sangat bersemangat, karena gurunya yaitu Bu Relly memberikan tes untuk membuat naskah sebuah film. Tentu saja Maya senang, dia sangat amat suka menulis.

Dia adalah orang yang pendiam, tidak mampu mengucapkan apapun secara langsung. Jadi kebiasannya adalah menulis di sebuah platform menulis online, supaya bisa menuangkan imajinasinya yang sangat banyak sekali. Maya bersyukur bisa berada di jurusan ini. 

"Assalamualaikum anak-anak," ucap Bu Relly masuk kedalam kelas dengan penuh semangat. Masih pagi hari dia ingin para muridnya tidak bermalas-malasan dan senang ketika pelajarannya dimulai . 

"Waalaikumsalam Bu Relly," jawab satu kelas begitu kompak. 

"Masih semangat kan kalau pelajarannya Bu Relly?" tanya Bu Relly penasaran. 

"Semangat banget ibu!" 

"Ya sudah kalau begitu sesuai dengan apa yang ibu bilang kemarin ya di grup, kalau hari ini ibu akan ngetes kalian apa kalian bisa membuat sebuah naskah film. Tapi sebelum itu Bu Relly menerangkan materinya sebentar, bisa dimengerti?" ujar Bu Relly. 

"Mengerti Bu." 

"Oke, mari kita mulai!" Bu Relly duduk membuka laptopnya, lalu menyalakan layar proyektor. Supaya para murid bisa mencatat materi yang ada, dan tidak lupa Bu Relly juga menjelaskan agar materi tersebut lebih jelas lagi.

Bu Relly telah menjelaskan, kurang lima belas menit saja. Dia pun lalu menyuruh muridnya untuk segera mengerjakan tugas tersebut. 

"Sudah selesai penjelasan dari saya, apa ada pertanyaan?" tanya Bu Relly memastikan. Barangkali saja ada yang kurang paham, tentu saja Bu Relly akan menjelaskannya kembali. 

"Sudah paham Bu, tidak ada pertanyaan." 

"Baik, kalau begitu silahkan dikerjakan ya temanya bebas. Namun syaratnya tadi sudah ibu tulis di PPT ada hal-hal yang terkecuali, oke?" ujar Bu Relly. 

"Siap ibu." 

"Selanjutnya waktunya Pak Teguh kan ya? Tadi Pak Teguh sudah bilang sama saya, kalau tidak bisa masuk karena ada halangan. Jadi waktunya Pak Teguh saya gunakan ya, biar kalian nggak ada yang namanya jamkos. Biar nggak rugi waktu," Bu Relly memberi tau informasi kalau guru mata pelajaran selanjutnya tidak bisa hadir. 

"Iya Bu, terimakasih banyak atas waktunya." 

"Yaudah kalau gitu ibu tinggal sebentar ya? Saya ada rapat sebentar," pamit Bu Relly. 

"Baik ibu." 

"Assalamualaikum anak-anak. Selamat mengerjakan," Bu Relly beranjak dari kursinya lalu keluar dari kelas. 

"Waalaikumsalam," jawab para murid dengan kompak. 

Ketika Bu Relly sudah keluar dari kelas, entah kenapa Maya merasa kalau Bram yang ada dibangku sampingnya memperhatikan dia terus menerus. Membuat Maya salah tingkah, namun dia berusaha stay cool dan tetap mengerjakan tugas. 

"Mayyy!!" panggil Bram. 

Sebenarnya Maya telah mendengarnya, namun tentu saja dia pura-pura tidak mendengar dan tetap menunduk mengerjakan tugas itu. 

"Mayaaaa!! Halooo!!" Bram makin mengencangkan suaranya. 

"Ehh? Iya? Kenapa Bram?" tanya Maya sambil menoleh kearah Bram dengan kikuk. 

"Fokus amat. Gue boleh gabung bangku gue deket sama lo nggak?" Bram meminta izin. 

"Hah? Kenapa emangnya kok deket sama gue?" Maya kebingungan. Padahal harusnya Bram bergabung dengan teman-teman cowoknya, tetapi Bram malah memilih dengan Maya. Aneh sekali. 

"Ya nggak apa, pengen aja. Nggak boleh?" tanya Bram lagi dengan mode tengil. 

"Ya boleh aja sih," jawab Maya meskipun sedikit ragu. 

"Hmm pemalu banget sih lo," Bram terkekeh. Lalu dia mendekatkan bangkunya disamping Maya, dan mereka duduk bersampingan. 

"Hehe.. iya sorry ya Bram," Maya terkekeh. 

"Nggak apa santai aja. Mungkin dasarnya Lo emang pemalu," jawab Bram dengan santai. 

"Iya Bram," jawab Maya singkat lalu hanya tersenyum dan melanjutkan tugasnya. 

"Lo kenapa serius banget ngerjainnya? Santai aja kali," Bram mulai membuka bukunya. Dan dia baru saja mulai mengerjakan tugasnya, berbeda dengan Maya. Maya sudah mengerjakannya hampir setengah lembar. 

"Nggak serius banget sih, emang udah biasa nulis kayak gini. Apalagi gue suka tulis novel online iseng doang," meskipun menjawab pertanyaan dari Bram. Dia tetap fokus dengan tugas itu. 

"Ohh iyaaaa!! Gue lihat di Instagram lo, iya lo keren banget. Gue paling payah sama naskah! Gue masuk broadcasting karena gue bisa kamera doang," ujar Bram. Dia berterus terang melihat akun Instagram milik Maya. 

"Ini orang niatnya deketin gue iseng doang apa gimana sih? Kelihatannya friendly banget!" batin Maya. Dia trust issue dengan laki-laki, meskipun dia tidak pernah menjalin hubungan asmara sebelumnya. 

"Lo ngelihatin sorotan Instagram gue juga Bram?" Maya memastikan. Daripada pikirannya kemana-mana, lebih baik dia menanyakannya langsung. Tidak peduli Bram akan berpikir dia cewek seperti apa, yang penting to the point. 

"Iya gue penasaran aja, nggak apa kan?" Bram tersenyum. 

"Ohh gitu. Iya nggak apa kok," Maya mengangguk. 

"May," panggil Bram lagi.

Sebenarnya Maya sedikit kesal, kenapa Bram mendekatinya seperti ini. Dia khawatir jika perempuan-perempuan lain akan salah paham, dan mengira mereka saling suka. Maya tidak mau hal itu terjadi. 

"Hmm.. iya kenapa Bram? Kenapa nggak nugas dulu," Maya menghela nafas. 

"Kan bisa ngobrol sambil ngerjain. Gampang itu mah," jawab Bram. 

"Yaudah iya. Ada apa Bram?" tanya Maya dengan nada lembut. 

"Lo nanti malem ada rencana keluar apa enggak?" ujar Bram to the point. 

"Gilaaa!! Ini gue tiba-tiba banget diajak keluar?" batin Maya. Benar-benar panik. 

"Nggak ada sih, emangnya kenapa?" jawab Maya. 

"Ini teman kelas katanya nanti malem mau nongkrong gitu ke caffe, barangkali lo bisa. Gabung aja nggak apa daripada gabut kan? Lo baru pindah ke Lamongan kan?" kata Bram memberitahu informasi yang dia tahu dari anak-anak. 

"Ohh janjian sama temen kelas?" 

"Iya bareng -bareng kok. Tenang aja," Bram meyakinkan agar Maya mau keluar bersama teman -teman. 

"Yaudah iya, nanti gue kabarin lagi. Bisa atau enggak," jawab Maya. 

" Lo ngechat gue?" Bram memastikan. 

"Iya nanti gue chat kok," dengan kesadaran penuh Maya menjawab seperti itu. 

"Oke, gue tunggu ya!" Bram tersenyum simpul. Dia semakin semangat mengerjakan tugas itu . 

Ditengah pembicaraan mereka, tiba-tiba ada yang menepuk pundak Maya dari belakang. Dan itu adalah Novi. 

"May," panggil Novi. 

Tentu saja Maya langsung menghadap belakang, "Iya kenapa?" ucapnya. 

"Lo kenapa jadi dideketin mulu sama Bram? Kalian pacaran? Kok nggak ada cerita sih?" bisik Novi supaya tidak terdengar oleh Bram yang ada disamping Maya. 

"Heh! Enak aja. Nggak! Nggak tahu dia tiba-tiba deketin mulu," bisik Maya juga dengan pelan. 

"Ciee cieee! Pepet terus mbak," ledek Novi terkekeh. 

"Ih apaan sih Nov! Nggak usah gitu," Maya mendekatkan satu jari telunjuknya kedepan bibir. Memberi isyarat agar Novi diam dan tidak menggodanya. 

Mendengar itu Bram hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Trying Other People's World
155      132     0     
Romance
Lara punya dendam kesumat sama kakak kelas yang melarangnya gabung OSIS. Ia iri dan ingin merasakan serunya pakai ID card, dapat dispensasi, dan sibuk di luar kelas. Demi membalas semuanya, ia mencoba berbagai hidup milik orang lain—pura-pura ikut ekskul jurnalistik, latihan teater, bahkan sampai gabung jam tambahan olimpiade MIPA. Kebiasan mencoba hidup-hidup orang lain mempertemukannya Ric...
Kisah Cinta Gadis-Gadis Biasa
1191      565     2     
Inspirational
Raina, si Gadis Lesung Pipi, bertahan dengan pacarnya yang manipulatif karena sang mama. Mama bilang, bersama Bagas, masa depannya akan terjamin. Belum bisa lepas dari 'belenggu' Mama, gadis itu menelan sakit hatinya bulat-bulat. Sofi, si Gadis Rambut Ombak, berparas sangat menawan. Terjerat lingkaran sandwich generation mengharuskannya menerima lamaran Ifan, pemuda kaya yang sejak awal sudah me...
Survive in another city
149      124     0     
True Story
Dini adalah seorang gadis lugu nan pemalu, yang tiba-tiba saja harus tinggal di kota lain yang jauh dari kota tempat tinggalnya. Dia adalah gadis yang sulit berbaur dengan orang baru, tapi di kota itu, dia di paksa berani menghadapi tantangan berat dirinya, kota yang tidak pernah dia dengar dari telinganya, kota asing yang tidak tau asal-usulnya. Dia tinggal tanpa mengenal siapapun, dia takut, t...
Penantian Panjang Gadis Gila
325      245     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
Perahu Jumpa
294      240     0     
Inspirational
Jevan hanya memiliki satu impian dalam hidupnya, yaitu membawa sang ayah kembali menghidupkan masa-masa bahagia dengan berlayar, memancing, dan berbahagia sambil menikmati angin laut yang menenangkan. Jevan bahkan tidak memikirkan apapun untuk hatinya sendiri karena baginya, ayahnya adalah yang penting. Sampai pada suatu hari, sebuah kabar dari kampung halaman mengacaukan segala upayanya. Kea...
Monologue
633      431     1     
Romance
Anka dibuat kesal, hingga nyaris menyesal. Editor genre misteri-thriller dengan pengalaman lebih dari tiga tahun itu, tiba-tiba dipaksa menyunting genre yang paling ia hindari: romance remaja. Bukan hanya genre yang menjijikkan baginya, tapi juga kabar hilangnya editor sebelumnya. Tanpa alasan. Tanpa jejak. Lalu datanglah naskah dari genre menjijikkan itu, dengan nama penulis yang bahkan...
Tok! Tok! Magazine!
104      92     1     
Fantasy
"Let the magic flow into your veins." ••• Marie tidak pernah menyangka ia akan bisa menjadi siswa sekolah sihir di usianya yang ke-8. Bermodal rasa senang dan penasaran, Marie mulai menjalani harinya sebagai siswa di dua dimensi berbeda. Seiring bertambah usia, Marie mulai menguasai banyak pengetahuan khususnya tentang ramuan sihir. Ia juga mampu melakukan telepati dengan benda mat...
Arsya (The lost Memory)
953      627     1     
Mystery
"Aku adalah buku dengan halaman yang hilang. Cerita yang tercerai. Dan ironisnya, aku lebih paham dunia ini daripada diriku sendiri." Arsya bangun di rumah sakit tanpa ingatanhanya mimpi tentang seorang wanita yang memanggilnya "Anakku" dan pesan samar untuk mencari kakeknya. Tapi anehnya, ia bisa mendengar isi kepala semua orang termasuk suara yang ingin menghabisinya. Dunia orang dewasa t...
That's Why He My Man
1065      672     9     
Romance
Jika ada penghargaan untuk perempuan paling sukar didekati, mungkin Arabella bisa saja masuk jajan orang yang patut dinominasikan. Perempuan berumur 27 tahun itu tidak pernah terlihat sedang menjalin asmara dengan laki-laki manapun. Rutinitasnya hanya bangun-bekerja-pulang-tidur. Tidak ada hal istimewa yang bisa ia lakukan di akhir pekan, kecuali rebahan seharian dan terbebas dari beban kerja. ...
BestfriEND
44      38     1     
True Story
Di tengah hedonisme kampus yang terasa asing, Iara Deanara memilih teguh pada kesederhanaannya. Berbekal mental kuat sejak sekolah. Dia tak gentar menghadapi perundungan dari teman kampusnya, Frada. Iara yakin, tanpa polesan makeup dan penampilan mewah. Dia akan menemukan orang tulus yang menerima hatinya. Keyakinannya bersemi saat bersahabat dengan Dea dan menjalin kasih dengan Emil, cowok b...