Loading...
Logo TinLit
Read Story - YANG PERNAH HILANG
MENU
About Us  

PAGI hari yang cerah. Di depan Kelas Platinum, Johni sibuk menatap layar tabletnya. Sesekali membenarkan letak kacamatanya yang entah kenapa sering sekali mengganggu. Dion sibuk menggoda para siswi perempuan. Sedangkan Tara bersikap sok cool ketika salah seorang siswi malu-malu memberinya hadiah. Dari kejauhan Leon berlari menghampiri mereka. Wajahnya terlihat panik. 

“Ada apa? Apakah kau mau pamer soal tanda tangan penulis buku syair favoritmu lagi?” Tanya Johni tak melepaskan pandangannya dari tablet. Leon memanyunkan bibirnya.

“Kalian harus mendengarnya!” Pekik Leon berusaha mengatur napas. Johni, Leon, Dion, dan Tara langsung mengalihkan pandangan ke arah Leon. Bersamaan dengan itu, segerombolan siswa datang menghampiri mereka yang masih berwajah penuh tanya. Tori dan kawan-kawan.

“Lihat, idola yang mereka banggakan kini tidak bersama dengan mereka. Apakah karena dia telah berkhianat sehingga dia malu harus memperlihatkan diri di sekolah?” Seru Tori yang di amini kawan-kawannya dengan tawa renyah. 

“Apa maksud ucapanmu cowok pakaian aneh?” Balas Johni membuat anggota Perfect Gank memandang ke arahnya, heran. 

“Ya. Apa maksudmu brengsek?!” Sambung Dion tersulut emosi. Dia terlihat sudah bersiap dengan kuda-kuda berkelahinya. 

“Hei-hei, santai dong. Tidak usah emosi dulu. Bukankah ucapanku benar? Kalian tidaklah pantas di panggil Perfect Gank jika jumlah kalian tidaklah sempurna. Dimana ketua kalian yang selalu kalian banggakan itu?” Seru Tori lagi. Dia melemparkan secarik kertas pada mereka. Johni mengambil dan memperlihatkannya pada semua anggota. 

“Lihat? Kalian terkejut bukan? Tentu saja iya. Idola itu telah mengkhianati kalian. Dia menyembunyikan identitas aslinya pada kalian, pada kita semua. Parahnya lagi, bahkan dia mengganti nama dan menyamarkan nama orang tuanya di sekolah. 

Apa kalian tahu jika dia adalah seorang pewaris tunggal seorang pebisnis kaya raya di negeri ini? Nama orang tuanya selalu muncul di TV dan selalu trending di sosial media. Sungguh di luar dugaan jika ternyata dia sedang menjadi buronan. Lebih tepatnya kabur dari rumah. Bahkan orang tuanya tidak segan memberi hadiah sebesar 10 miliyar bagi yang menemukannya.” Seru Tori lagi kini membuat semua anggota Perfect Gank semakin terkejut. 

“Melihat wajah kalian yang terkejut mendengar berita ini. Sepertinya kalian benar-benar tidak tahu dimana keberadaannya saat ini bukan?” Tori memandang satu per satu anggota Perfect Gank dengan tajam. Memastikan bahwa di antara mereka tidak ada yang berbohong. 

“Baiklah. Sepertinya kalian juga tidak tahu. Atau kalian menyembunyikannya. Aku juga tidak tahu. Namun yang jelas. Cepat atau lambat aku akan menemukannya. Dia tidak akan bisa lari lagi.” 

“Brengsek! Sekali lagi kau bilang-” Kata Dion tertahan. 

“Ya. Kami memang tidak tahu. Jika kau ingin mencarinya. Carilah dia. Ku harap kau tidak pernah menemukannya. Lalu segera pergilah dari sini. Atau kepalan tinju Dion berakhir di wajah kalian masing-masing.” Potong Johni cepat. Lagi-lagi anggota Perfect Gank memandangnya heran. Baru pertama kali mendengar Johni yang terkenal pendiam bicara berani di hadapan banyak orang. 

“Apa boleh buat. Sebaiknya kita segera pergi sebelum hadiah itu diambil orang.” Kata Tori memberi kode pada kawan-kawannya untuk pergi dari hadapan mereka. Meninggalkan tanya yang masih memenuhi pikiran Perfect Gank. 

“Apakah berita ini yang akan kau sampaikan pada kami, Leon?” Tanya Johni tiba-tiba. Leon yang terkesiap langsung mengangguk. Dia memberikan secarik kertas padanya. Kertas yang sama seperti apa yang Tori berikan. 

“Aku mendapatkannya ketika berangkat sekolah pagi ini. Selebaran ini terlihat bertebaran di depan sekolah. Orang-orang bertubuh kekar pun datang mengunjungi sekolah. Aku dengar mereka menginterogasi Kepala Sekolah mengenai Naru. 

Jika apa yang Tori dan selebaran katakan ini benar. Bukankah saat ini ketua kita sedang dalam kesulitan?” Seru dan tanya Leon memandang satu per satu anggota Perfect Gank. 

Suara bel masuk berbunyi. Seluruh siswa berlomba untuk memasuki kelas. Bersamaan dengan itu, sebuah bunyi ringtone telepon masuk terdengar dari layar tablet Johni. Dia segera mengangkatnya. Nomor tak dikenal.

“Johni! Ini aku Naru!” Kedua mata Johni terbelalak kaget.

“Naru?! Kau ada dimana sekarang?” Tanya Johni tanpa menunggu. Kompak Perfect Gank pun maju mendekati Johni. 

“Aku ada di Rumah Singgah. Apakah kalian bisa kesini sekarang juga?” Suara Naru terdengar panik.

“Apakah ini ada hubungannya dengan hadiah 10 miliyar?” Tanya Johni memastikan.

“Apa? Hadiah? Apa yang sedang kau bicarakan?” Semua orang memandang tak mengerti. 

“Jangan kemana-mana. Kami akan segera kesana sekarang juga.”

“Tunggu! Tolong bawa Eri dan Ibunya juga ke sini. Akan aku jelaskan semuanya di Rumah Singgah nanti. Apa kau bisa melakukannya?” Johni memandang satu per satu anggota Perfect Gank. 

“Ya. Tentu saja.”

 

*

 

Pintu Rumah Singgah terbuka lebar. Anggota Perfect Gank masuk dan berteriak ke segala arah. Memanggil nama Naru berkali-kali. Namun nihil. Di belakang, Eri mengantar Ibunya masuk ke dalam Rumah Singgah. Wajahnya terlihat kagum sekaligus heran tak mengerti. Di kelilingi banyak laki-laki muda membuat naluri keibuannya bahagia dan juga khawatir sekaligus. 

“Apakah mereka semua teman-temanmu, Eri?” Tanya Ibunya. Eri mengangguk mengiyakan. 

“Apakah mereka semua baik?” Tanya Ibunya lagi. Kali ini Eri tersenyum. “Ya. Insha Allah mereka orang-orang yang baik, Bu.” 

“Apakah Naru pergi ke suatu tempat?” Tanya Dion menerka. Johni menunjuk motor milik Naru yang masih terparkir di depan Rumah Singgah. Itu pertanda jika Naru masih berada di dalam rumah. 

“Akhirnya kalian datang juga!” Seru suara Naru terdengar dari lantai dua. Di kedua tangannya seekor kucing terlihat menggeliat meronta. 

“Apakah itu kucing yang ada di tanganmu?” Tanya Johni menunjuk hewan mungil itu. Naru mengangguk. Wajahnya terlihat senang dan juga berantakan. Termasuk kedua pipinya yang merah dan lebam.

“Aku baru saja menolongnya yang terjebak di atas genting lantai dua. Sepertinya dia baik-baik saja. Aku baru saja mau mengambilkan makanan untuknya ketika mendengar suara berisik dari depan rumah.” Jawab Naru mencoba memberikan kucing itu pada Dion. 

Namun dia malah menghindar menjauh. Dia tahu jika Dion paling takut kucing. Tidak sepadan dengan sikap dan tubuhnya yang terlihat kekar tapi pengecut dengan hewan mungil seperti kucing. 

“Jadi, bisa kau mulai jelaskan sebenarnya apa yang sedang terjadi? Eri dan Ibunya ingin mendengarnya langsung dari mulutmu. Aku harap dia tidak salah paham.” Kata Johni memulai percakapan serius. Naru menghela napas panjang. 

Jam dinding yang menghadap pintu masuk Rumah Singgah masih menunjukkan pukul sembilan pagi. Semua orang telah berkumpul dan duduk di setiap tempat di ruang tamu. Mendengarkan dengan saksama apa yang Naru katakan.

“Jika kalian sudah mendengar tentang aku yang kabur dari rumah. Itu benar.” Naru berhenti bicara. Dia memandang semua orang. 

“Jika kalian tiba-tiba aku suruh untuk datang ke Rumah Singgah hingga membuat kalian bolos sekolah. Atau membuat Eri dan Ibunya juga terlibat. Itu juga benar. Karena itu, aku minta maaf.” Lanjut Naru lagi. Dia meraih selebaran kertas yang sedari tadi Leon genggam hingga kucel dan lusuh. 

“Jika setelah ini aku menceritakan detail ceritanya pada kalian. Maka hidup kalian juga terancam.” Kata Naru terdengar menakutkan.

“Maksudmu nyawa kami? Nyawaku?” Seru Dion memastikan. Naru mengangguk kuat. Raut wajahnya yang serius tak perlu di ragukan lagi. 

Prang! Suara vas jatuh ke lantai. Mengejutkan semua orang. Bahkan Dion sampai terjatuh menginjak kaki Leon. Tak sengaja tangan Leon mendorong tubuh Tara. Johni yang sigap mencegah tubuhnya jatuh agar tidak menimbulkan efek domino. 

Setelah itu, semua orang melihat ke sumber suara. Seekor kucing dengan wajah tanpa dosanya sedang berdiri di antara pecahan kaca dan bunga yang berserakan. Rasa terkejut mereka langsung musnah seketika.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
PUZZLE - Mencari Jati Diri Yang Hilang
459      354     0     
Fan Fiction
Dazzle Lee Ghayari Rozh lahir dari keluarga Lee Han yang tuntun untuk menjadi fotokopi sang Kakak Danzel Lee Ghayari yang sempurna di segala sisi. Kehidupannya yang gemerlap ternyata membuatnya terjebak dalam lorong yang paling gelap. Pencarian jati diri nya di mulai setelah ia di nyatakan mengidap gangguan mental. Ingin sembuh dan menyembuhkan mereka yang sama. Demi melanjutkan misinya mencari k...
Sendiri diantara kita
926      570     3     
Inspirational
Sendiri di Antara Kita Arien tak pernah benar-benar pergi. Tapi suatu hari, ia bangun dan tak lagi mengingat siapa yang pernah memanggilnya sahabat. Sebelum itu, mereka berlima adalah lingkaran kecil yang sempurna atau setidaknya terlihat begitu dari luar. Di antara canda, luka kecil disimpan. Di balik tawa, ada satu yang mulai merasa sendiri. Lalu satu kejadian mengubah segalanya. Seke...
Lantunan Ayat Cinta Azra
815      535     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mungkinkah Azra menerima Zakky sepupunya s...
Perahu Jumpa
248      207     0     
Inspirational
Jevan hanya memiliki satu impian dalam hidupnya, yaitu membawa sang ayah kembali menghidupkan masa-masa bahagia dengan berlayar, memancing, dan berbahagia sambil menikmati angin laut yang menenangkan. Jevan bahkan tidak memikirkan apapun untuk hatinya sendiri karena baginya, ayahnya adalah yang penting. Sampai pada suatu hari, sebuah kabar dari kampung halaman mengacaukan segala upayanya. Kea...
Our Perfect Times
913      650     7     
Inspirational
Keiza Mazaya, seorang cewek SMK yang ingin teman sebangkunya, Radhina atau Radhi kembali menjadi normal. Normal dalam artian; berhenti bolos, berhenti melawan guru dan berhenti kabur dari rumah! Hal itu ia lakukan karena melihat perubahan Radhi yang sangat drastis. Kelas satu masih baik-baik saja, kelas dua sudah berani menyembunyikan rokok di dalam tas-nya! Keiza tahu, penyebab kekacauan itu ...
Anikala
904      431     2     
Romance
Kala lelah terus berjuang, tapi tidak pernah dihargai. Kala lelah harus jadi anak yang dituntut harapan orang tua Kala lelah tidak pernah mendapat dukungan Dan ia lelah harus bersaing dengan saudaranya sendiri Jika Bunda membanggakan Aksa dan Ayah menyayangi Ara. Lantas siapa yang membanggakan dan menyanggi Kala? Tidak ada yang tersisa. Ya tentu dirinya sendiri. Seharusnya begitu. Na...
Diary of Rana
184      156     1     
Fan Fiction
“Broken home isn’t broken kids.” Kalimat itulah yang akhirnya mengubah hidup Nara, seorang remaja SMA yang tumbuh di tengah kehancuran rumah tangga orang tuanya. Tiap malam, ia harus mendengar teriakan dan pecahan benda-benda di dalam rumah yang dulu terasa hangat. Tak ada tempat aman selain sebuah buku diary yang ia jadikan tempat untuk melarikan segala rasa: kecewa, takut, marah. Hidu...
Tumbuh Layu
382      253     4     
Romance
Hidup tak selalu memberi apa yang kita pinta, tapi seringkali memberikan apa yang kita butuhkan untuk tumbuh. Ray telah pergi. Bukan karena cinta yang memudar, tapi karena beban yang harus ia pikul jauh lebih besar dari kebahagiaannya sendiri. Kiran berdiri di ambang kesendirian, namun tidak lagi sebagai gadis yang dulu takut gagal. Ia berdiri sebagai perempuan yang telah mengenal luka, namun ...
Reandra
1537      1027     66     
Inspirational
Rendra Rangga Wirabhumi Terbuang. Tertolak. Terluka. Reandra tak pernah merasa benar-benar dimiliki oleh siapa pun. Tidak oleh sang Ayah, tidak juga oleh ibunya. Ketika keluarga mereka terpecah Cakka dan Cikka dibagi, namun Reandra dibiarkan seolah keberadaanya hanya membawa repot. Dipaksa dewasa terlalu cepat, Reandra menjalani hidup yang keras. Dari memikul beras demi biaya sekolah, hi...
Liontin Semanggi
1429      869     3     
Inspirational
Binar dan Ersa sama-sama cowok most wanted di sekolah. Mereka terkenal selain karena good looking, juga karena persaingan prestasi merebutkan ranking 1 paralel. Binar itu ramah meski hidupnya tidak mudah. Ersa itu dingin, hatinya dipenuhi dengki pada Binar. Sampai Ersa tidak sengaja melihat kalung dengan liontin Semanggi yang dipakai oleh Binar, sama persis dengan miliknya. Sejak saat...