Bulan Madu... dengan Tamu Tak Diundang
[Hari ke-1 Bulan Madu – Vila Pinggir Danau]
Shin membuka pintu vila mewah dengan pemandangan danau. “Akhirnya... honeymoon!”
Min-Jae mengangkat koper. “Dua minggu tanpa naskah, tanpa kamera, tanpa kru, dan tanpa—”
DING-DONG.
Mereka saling pandang. “Siapa?”
Min-Jae buka pintu, mendapati Fajar berdiri dengan koper, pelampung bebek, dan set box karaoke portabel.
“Surpriiiise! Aku liburan juga! Vila sebelah full booked, jadi... aku nebeng ya?”
Shin bengong. “Nebeng... honeymoon orang?!”
**
[Hari ke-2 – Sarapan di Teras]
Shin dan Min-Jae sedang menyuap pancake satu sama lain. Romantis. Sampai terdengar suara gaduh dari dalam vila.
“Aduh, sambelnya mana?! Gue gak bisa makan pancake tanpa sambel!” suara Jenni.
Min-Jae menatap Shin. “Dia ngapain di sini?”
Jenni muncul di pintu dengan piyama alpaka. “Aku lagi healing. Vila kalian kan gede, masa gak bisa satu kamar buat temen lama?”
Shin hanya menatap kosong ke kejauhan.
**
[Hari ke-3 – Piknik di Pinggir Danau]
Akhirnya waktu berdua. Min-Jae menggelar tikar, membuka wine.
“Aku udah siap ngelamar kamu lagi di sini, biar romantis dobel,” katanya.
Tapi baru buka botol, datang motor trail berisik—Rai dan Vidi datang bawa tripod dan kamera.
“Boleh syuting konten 'Pasangan Baru VS Vampir Pensiun Challenge’ di sini?”
Shin berdiri. “MIN-JAE, KITA PERGI DARI SINI.”
**
[Hari ke-5 – Pelarian Romantis]
Mereka kabur ke penginapan terpencil. Akhirnya hanya berdua.
Tapi tengah malam, tiba-tiba TV menyala sendiri. Muncul wajah Kay, live dari studio.
“Halo pengantin baru! Gue lupa kasih hadiah pernikahan... ini dia: 12 episode Behind the Scene cinta kalian, versi bocor! Selamat menonton!”
Min-Jae menatap layar. “Kapan dia nyimpen semua ini?”
Shin hanya bisa tertawa. “Gue rasa... ini memang honeymoon ala VampArtis United.”
[Hari ke-7 – Akhirnya Damai]
Semua teman sudah pulang, diculik jadwal masing-masing. Shin dan Min-Jae duduk di balkon, memandangi matahari terbenam.
“Jadi... gak apa-apa ya kita diganggu terus?” tanya Min-Jae.
Shin menggenggam tangannya. “Kalau gangguannya lucu dan sayang sama kita... aku sih gak keberatan.”
Min-Jae mencium keningnya. “Tapi tetap ya, honeymoon part dua harus kita rencanain di tempat anti sinyal.”
Shin mengangguk mantap. “Gue setuju. Kita culik diri sendiri, dan buang GPS.”
Dan di antara sisa tawa dan kelelahan, mereka tahu: dicintai teman satu geng memang ribut, tapi juga menghangatkan.
Terimakasih kasih sudah sampai disini 🥰