Ungkapan hati di malam hari ketika semua sepi sunyi adalah waktu yang tepat
***
Jadi waktu siang sampai menjelang sore mereka gunakan untuk jalan-jalan di sekitar tempat itu dan tidak juga hunting foto dan juga sambil jajan karena mereka ingin mengabadikan semua kegiatan ini secara bersama-sama bahwa mereka selama hidup di dunia ini bukan bercerita tentang bekerja bekerja dan bekerja.
Setelah puas jalan-jalan mereka memutuskan untuk kembali ke pantai dan waktu sore hari emang digunakan untuk berenang jadi mereka memutuskan untuk berenang, awalnya hanya ketiga remaja itu yang berenang sedangkan Zayn dan Adnan memilih untuk menyaksikan mereka berenang karena kebahagiaan mereka juga adalah kebahagiaan mereka berdua.
Hingga akhirnya aksi jahil pun datang, yaitu Danny menghasut Ariel dan juga Rafi untuk membawa kedua orang dewasa itu untuk ikut berenang bersama mereka, setelah sedikit bersekongkol Mereka pun langsung menjalankan aksinya yang pertama Dani langsung mengambil kamera yang tadi dipegang Adnan biarkan mereka berdua berlari sedangkan Ariel dan Rafi akan langsung menyerbu Zayn agar ditarik untuk segera berenang.
Aksi yang dilakukan mereka berdua rupanya membuahkan hasil karena Zayn sedikit terpaku dengan aksi yang dilakukan Danny kepada Adnan.
"Yey! Kak Zayn kena!" teriak Rafi. Sedangkan Ariel hanya tertawa.
"Kalian ini bener-bener ya." Zayn yang merasa terjahili oleh sahabat yang telah anggap ia adik itu langsung membalasnya dengan bermain air dan di sana pun perang satu sama lain pun tak terhindarkan.
Sementara itu di tempat lain Adnan terus saja mengejar Danny sampai akhirnya setelah menyimpan kamera itu dengan aman barulah Danny langsung menarik tangan Adnan untuk segera masuk ke dalam air laut membasahi baju mereka.
"Danny!"
Begitupun dengan mereka berdua yang diakhiri dengan perang air sampai mereka lupa waktu karena waktu menjelang magrib telah datang.
Dan Setelah itu mereka memutuskan untuk kembali ke Villa dan langsung saja mereka berganti ke pakaian dengan pakaian yang hangat karena mereka berada di pantai dengan di mana suhu udara dingin akan terasa karena angin berhembus begitu kencang.
Yang sekarang mereka berkumpul di ruang tamu duduk menikmati secangkir teh manis hangat yang telah dibuat oleh mereka masing-masing.
"Setelah ini ngapain?" tanya Rafi.
Semua orang yang ada di sana pun bingung akan melakukan apa sekarang hingga akhirnya Adnan melihat ke arah dapur di mana alat pembuat barbeque sudah tersedia di sana.
"Gimana kalo kita berbeque, bukannya kita masih ada stok daging dan juga sosis ya," usul Adnan.
"Eh iya juga Kak. Kan aku sendiri juga yang nyiapin hari ini ya udah mending kita barbeque aja malam ini," kata Danny.
"Biar lebih meriah boleh gak gue beli kembang api di jalan depan sana," usul Ariel.
"Boleh banget tuh. Biar rame. "setuju dengan ususlan Ariel membuat Rafi senang.
"Ya sudah. Dan boleh minjam mobil nya," pinta Ariel.
Danny langsung melempar kunci mobil itu kepada Ariel dan Rafi langsung mengekornya dari belakang karena ia juga ingin pergi membeli kembang api yang sama dan tinggallah mereka bertiga di sini untuk mempersiapkan pesta barbeque.
Di mana mereka berdua menyusun peralatan yang disimpan oleh Adnan di dapur untuk dibawa ke ke dekat pantai dan tidak lupa mereka juga membawa persediaan daging dan juga sosis yang masih tersisa.
Bisa dibilang ini adalah hari penutupan mereka bersama-sama karena setelah menghabiskan waktu dengan jalan-jalan makan-makan dan juga hunting foto membuat mereka lupa bahwa tujuan mereka di sini adalah bersama-sama memperhatikan tali persahabatan mereka.
Jadi di sini Mereka membagi tugas Adnan dan Zayn mempersiapkan panggangannya sedangkan Danny itu sedang membuat sate sosis dan daging.
"Zayn, kayaknya Ariel dan juga Rafi makin lama makin dekat," ungkap Adnan.
"Iya aku juga nggak nyangka Padahal mereka bertemu juga baru saja Kemarin pada saat Rafi baru saja datang ke sini, kayaknya pas kemarin deh mereka makin dekat," ucap Zayn.
"Oh pas di rumah Rafi." Danny menimpali.
"Iya. Seolah mereka memang udah bersama sejak lama padahal kan mereka baru saja ketemu ya walaupun aku juga pertama kali ketemu sama dia tapi kan aku udah lama chatting-an sama dia dari dulu," ucap Zayn.
"Kalo boleh tahu Rafi sekolah dimana?" tanya Adnan lagi.
"Gak tahu kalo itu, nanti tak tanyain lah."
Pembicaraan pun terhenti karena mereka melanjutkan kegiatan tadi dan bersamaan dengan itu mereka siap memanggang sate sosis dan daging yang telah mereka persiapkan bersamaan dengan itu juga Ariel dan juga Rafi kembali dengan persediaan kembang api yang mereka bawa begitu banyak.
Jadi di sela-sela mereka memanggang tidak lupa mereka menyalakan kembang api baik kembang api yang besar maupun kembang api yang kecil menciptakan kebahagiaan yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya kalaupun ada orang yang melihat bahwa orang-orang dewasa dan remaja ini melakukan tindakan kayak kanak-kanak jujur mereka belum pernah mendapatkan masa kecil yang begitu bahagia seperti ini jadi mereka tidak peduli dengan omongan orang.
Yang terpenting mereka sekarang adalah bahagia dan bisa beristirahat dari rutinitas yang ada.
Karena masih penasaran dengan perkataan Adnan tadi Zayn berusaha menanyakan itu kepada Rafi.
"Raf. Lo sekolah dimana?" tanya Zayn.
"Masa kakak lupa, Rafi kan sekolah tempat di mana dulu Kakak sekolah." mendengar hal itu seketika mereka semua yang mendengar jawaban dari Raffi terkejut kecuali Danny yang memang tidak mendengar ataupun tidak tahu.
"Emang kenapa gitu?" dengan polosnya Danny mengatakan hal itu.
Zayn langsung menatap rapi dengan Tatapan yang serius, "kakak seneng kalo lo sekolah di tempat kakak dulu, Tapi ingat jangan pernah ikutan geng motor SUPERNOVA."
Mendengarkan nama geng motor itu itu membuat Ariel sedikit tersindir karena memang dirinya yang termasuk salah satu anggota dari geng motor tersebut tapi sebenarnya Zayn tahu, dan ia juga sudah memperingatkan Ariel jauh-jauh hari tapi karena Ariel sudah masuk jadi Zayn hanya bisa mengawasinya dari jauh sekaligus memperingatkan agar tidak melakukan macam-macam.
"Oh geng motor itu, Rafi gak ikutan kok. Lagian Rafi sekarang ikutan jadi anggota OSIS kok soalnya ada seseorang yang menarik perhatian Rafi," ungkap Rafi.
"Pasti cewek ya," tebak Ariel.
Semua orang menunggu jawaban Rafi karena mendengar tebakan Ariel mereka harus menunggu beberapa saat sampai akhirnya Rafi mulai mengangguk.
"Siapa?" antusias Zayn.
"Namanya Nabila, dia salah satu anggota OSIS di sekolahku Kak. Jadi sebenarnya tapi memang suka dan naksir sama Nabila tapi Rafi belum ada keberanian untuk mengungkapkan hal ini soalnya ini sudah menjadi impian Rafi, di mana Rafi sudah mendapatkan kasih sayang dari sahabat-sahabat kakak dan juga orang tua Rafi, hanya tinggal satu lagi yang ingin Rafi inginkan yaitu mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang kita cintai yaitu pacar."
***