Loading...
Logo TinLit
Read Story - Academia with Adventure
MENU
About Us  

Di Requista matahari sudah bersembunyi digantikan oleh bulan, jadi cukup mudah untuk membuka portal bagi Selena.

Aletta tak ragu lagi untuk memasukinya, bukan seperti perjalanan waktu pertama nya.

“Baiklah sekarang kita harus pulang, Rex dan Anne harus menjawab seluruh pertanyaan ku,” lirih Selena, gertakan giginya menyatakan bahwa emosinya sedang bergejolak.

Lorong - lorong waktu membawa mereka sampai di tempat, yang selalu kita tahu penuh hal - hal yang jika dijelaskan secara logika tak akan dapat dimengerti —Equistela.

“Selena terima kasih untuk hari ini, aku akan beristirahat sekarang,” pamit Aletta.

Selena membalas ya melalui sorot matanya yang bergerak ke atas dan kebawah, langkah Selena berani seperti genderang perang yang menyuarakan keadilan — menuju Aula, sudut matanya liar memperhatikan sekeliling.

“DIMANA ANNE DAN REX?” gertak Selena, sampai para koki dari dapur turun tangan untuk meredakan keadaan.

“Mereka baru saja pergi ke luar untuk kunjungan dengan kerajaan sebelah, yang mulia, tidak ingat? Sebentar lagi kan perayaan ulang tahun Equistela yang ke 100,” jelas salah satu koki.

“Sudah pasti saya ingat, jika mereka datang segera beritahu!” tegas Selena.

Semua juru masak dan pelayan saling memberi tatapan mengerti satu sama lain,

Selena kembali ke kamar nya, bukan untuk beristirahat, ia harus mandi sebagai sarana merilekskan diri.

 

Tetesan air hangat satu per satu mulai jatuh membasahi surainya, seperti pijatan alami yang cukup menenangkan. Tak ada yang lebih baik jika berbicara tentang buah bagi Selena, satu mangkuk strawberry ditambah dengan lilin aromaterapi semakin meluruskan kembali otot - ototnya yang menegang.

Hingga … seseorang menggedor pintu kamar nya berkali-kali, “Selena, Selena, yang mulia, Anne dan Rex sudah datang. Mereka sudah datang!” seru seseorang.

Selena tak segera menjawab, ia memilih menghirup aroma terapi sejenak.

“Beginilah hidup, baik susah atau mudah, jelas kita selalu menanti akhir yang indah,” gumam Selena.

Ia mengambil handuk, mengenakan piyama nya, saat itu suara gedoran sudah tidak terdengar lagi.

Perlahan Selena mengintip sedikit dari pintu nya “Apa mereka benar sudah datang?” pikiran nya memastikan berulang-ulang.

Tap tap tap.

Bahu tegak dengan dada yang membusung, Selena menuruni anak tangga, untuk pertama kalinya dia duduk di kursi kehormatan, Anne dan Rex tepat berdiri di depan Selena.

“Informasi penting apa yang membuat mu sampai menunggu kami?” seloroh Rex.

Selena tertawa kecil menampakkan sedikit ujung giginya, “Sesuatu sepenting sebuah dokumen mungkin, atau memang sudah lama berada di genggaman mu!” beber Selena.

Anne menatap horor kakinya sendiri, karena ia tahu harus memainkan kebohongan, namun gugup terlalu menguasai nya sehingga kedua tungkainya bergetar seperti kayu yang hampir patah.

Lagi - lagi Rex turun tangan, mencoba mengendalikan suasana menjadi kondusif.

“Dokumen seperti apa yang mulia? Kami saja seharian ini sibuk berkeliling menyebarkan undangan, mengurus konsumsi dan kelancaran Acara untuk perayaan seratus tahun Equistela.”

Selena mendengus pelan,mengigit sedikit bibir nya kedalam, ‘Sudah kuduga Rex selalu punya 1001 jawaban untuk mengelabui.’

“Lagi - lagi soal perayaan dan perayaan. Kalian lupa Raja tidak ada disini, semuanya sibuk dengan urusan nya masing - masing. Adakah diantara kalian yang membantuku mencari Raja? TIDAK! Satupun tak ada,” suasana hati Selena berubah dari yang tadinya meluapkan amarah kini menjadi luka yang hanya butuh di dengar.

Bulir - bulir bening mulai bercucuran jatuh dari kelopak matanya, badannya sudah lelah ya, tapi jiwanya masih ingin terus berjuang.

Anne, si ahli menenangkan apalagi soal urusan psikologi turun tangan.

“Selena, kami semua memahami perasaan mu. Kamu sudah hebat, bisa beradaptasi di dunia yang hanya sebatas imaji, soal Raja kami semua juga mengkhawatirkan keberadaan nya. Tapi kami tak tahu harus mencari kemana, hanya Selena yang bisa diandalkan — jika ada suatu keterpurukan bukan berarti hal itu menghalangi semua kegiatan. Benar tidak? Selena … kami percaya bahwa dirimu lebih kuat dari ini, sudah kubilang ceritakan semua keluh kesah mu padaku.” 

Walau hanya seutas kata, hal itu mampu membuat Selena merasa seperti dirangkul rasanya, seperti menemukan pelukan.

“Raja pasti akan kembali pada malam perayaan 100 tahun Equistela, kami percaya itu. Hidup putri Selena! Hidup!” 

sorak -sorai itu, dukungan dan kepercayaan seluruh rakyat Equistela.

Entah apa yang telah merasuki Selena, ia merasa yakin akan perkataan rakyat Equistela. Karena semua ini saling berkaitan satu sama lain, buku itu, dokumen yang tak pernah didapat dan gulungan kertas misterius — semuanya seolah membuat Selena terjebak dalam perputaran waktu. Kali ini mari mencoba mengikuti arus, lagi pula gelar seorang putri sudah disandangnya. 

 

“Mulai besok pagi, persiapkan semua hal yang kita butuhkan untuk malam perayaan, undang seluruh Equistela untuk berpesta, siapkan jamuan yang paling enak!” Lontar Selena kepada seluruh orang yang menghadiri Aula.

Akhirnya, Anne dan Rex bisa menghembuskan nafas lega, Selena tak lagi khawatir akan dokumennya, ada sebab tertentu yang Selena tak boleh mengetahui nya. Mungkin saat Raja sudah kembali Selena akan diberi tahu atau biarlah menjadi rahasia Rex dan Anne.

 

 

 

 

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Halo Benalu
1407      600     1     
Romance
Tiba-tiba Rhesya terlibat perjodohan aneh dengan seorang kakak kelas bernama Gentala Mahda. Laki-laki itu semacam parasit yang menempel di antara mereka. Namun, Rhesya telah memiliki pujaan hatinya sebelum mengenal Genta, yaitu Ethan Aditama.
GADIS MISTERIUS milik CEO DINGIN
49      47     0     
Action
Pertemuan dengan seorang pemuda yang bersifat anti terhadap para wanita. Justru membuat dia merasa bahwa, Ketika dirinya bertemu dengan seorang gadis dengan kehidupan yang di alami gadis tersebut, hampir sama dengan dirinya. Nasib keduanya sama-sama tidak memiliki seorang bidadari tanpa sayap. Kehilangan sosok terbaik yang menemani mereka selama ini. Sehingga kedua manusia...