Loading...
Logo TinLit
Read Story - Academia with Adventure
MENU
About Us  

Tak banyak hal yang bisa dibicarakan, perdebatan mereka terhenti bahkan matanya tak saling menatap lagi,ini cukup lazim antar ibu dan anak perempuan nya.

 

Lampu-lampu yang berderet di sepanjang jalan menyaksikan keheningan mereka,hingga roda mobil yang menghantarkan mereka berhenti tepat di depan rumah.

 

Selena melangkah masuk tanpa menunggu ibunya ,lady sudah biasa dengan hal ini “Sayang,aku sudah tak bisa memarahi nya lagi, usianya sudah 18 tahun,ia harus belajar bagaimana caranya bersikap dewasa.”

 

Sedangkan Selena ,disinilah dia berada dimana seluruh gejolak emosinya ingin meledak seperti bom atom kota Hiroshima.

 

“Ibu tuh kenapa sih bermain teka teki kayak gini ,usiaku sudah 18 tahun bahkan sebentar lagi aku lulus,tapi kenapa ia masih saja tak dapat menjawab pertanyaan ku .“

 

Selena mulai terisak pilu larut dalam kalbu hingga malam turut menangis mendengar ratapannya.Angin semilir yang tadinya mengalir tenang kini berhembus kencang, hembusan nya cukup membuat jendela kamar selena hampir patah ditambah lagi kayunya yang sudah reok dan agak lapuk.

 

“Aduh,nasib tinggal di bumi ,malam ini aku mau tidur di Equistela aja lah “ Celetuk Selena.

 

Ia tak tahu jika perkataannya adalah perintah bagi warga Equistela,bros yang terpasang cantik di baju Selena membuka portal ke dunia yang tak ia sangka dapat dimasuki nya kembali.

 

“Astaga! apa aku sudah gila?” Selena mengusap - usap kedua matanya barangkali ia sedang bermimpi, “ tidak,ini sungguhan!” Seru Selena.

 

Derap langkah nya mulai maju, ia beranjak turun dari ranjang nya dan mencoba memasukkan tangannya ke portal berlatar seperti luar angkasa yang didominasi warna biru keunguan seperti kosmos.

 

“Sekali saja” — Satu per satu jemarinya mulai tertarik ke dalam portal, “setidaknya bisa berpetualang ke dunia ini.” 

 

Perputaran antara dimensi waktu dan tekanan cahaya yang tak dapat diukur menghantarkan Selena ke tempat dimana ia memang ditakdirkan berada.

 

“Kenapa di sini seperti masih pagi ya? padahal kan di Requista sudah larut malam mana gak ada orang lagi,” pekik Selena.

 

Mendengar itu Anne dan Rex terkekeh “Lihatlah, orang yang dimarahi ibunya sampai lupa jika di Requista memang sudah pukul 1 pagi,” cibir Rex menggoda Selena.

 

“Eh,mana ada ya! kalian tahu dari mana?”

Alis Selena mulai menukik tajam seperti detektor pencari dosa.

 

“Kami tahu darimana? Ahahaha.” Gelak tawa Rex dan Anne membuat Selena kesal.

 

Usut punya usut ternyata bros yang dipakai Selena terhubung dengan bola kristal Equistela, bola itu bisa digunakan untuk melihat kondisi suatu tempat,atau siapa saja pemakainya dengan syarat sedang mengenakan bros edisi terbatas Equistela yang diedarkan terakhir tahun 1998. 

Hal ini membuat Selena berada di bawah pengawasan Anne dan Rex.

 

“Apa yang membuatmu datang ke istanamu kembali wahai tuan putri,waktumu belum ditentukan,” pungkas Rex.

 

Perkataan Rex membuat Selena terdiam cukup lama, pikiran nya mencoba mencerna semua rangkaian kejadian ini.

 

“Sebentar, pertama kalian tertawa dan aku tak tahu penyebab nya, kedua kenapa Rex selalu memanggil ku tuan putri.Jika ini lelucon, sungguh sangat tidak lucu !” bentak Selena.

 

“Wow wow, sabar adik ada banyak hal yang tidak bisa dikatakan sekarang —”

Sebelum Anne sempat melanjutkan perkataannya Selena sudah terlebih dahulu menyela;

“Dan yang ketiga kenapa Anne selalu menyebut ku adik?” tanya Selena.

 

Pertanyaan - pertanyaan yang dilontarkan Selena ini sukses membuat Rex dan Anne mengernyitkan dahi.

 

Dengan satu tarikan napas Rex mengambil alih pertanyaan . “Jadi begini yang mulia,aku adalah penasehat Raja Christ atau kita sebut saja ayah mu.Aku sebagai tangan kanannya wajib memanggil mu tuan putri, jadi begitu ya senang menerima mu di sini.”

 

“Penjelasan mu belum membuatku merasa puas, memang ayahku Raja di sini ? kenapa Anne selalu menyebut ku adik!” bibir Selena mulai tertarik manyun ke bawah, mengungkapkan bahwa dirinya juga ingin di dengar.

 

Sebenarnya Selena bersikap seperti ini karena, setiap ia berada di dekat Anne selalu ada perasaan aneh yang tak dapat dijelaskan, seperti diikat oleh hubungan batin .

 

‘Ribet nih urusan nya kalau jelasin sekarang,’ tutur Anne dalam batinnya.

 

“Tak ada alasan khusus Selena,aku hanya senang memanggil mu adik karena…tingkah mu yang membuat ku merasa senang !” Seru Anne bersemangat, mengangkat kedua jarinya di pipi lalu berpose manis.

 

“Sudah lah tak apa, sekarang aku hanya ingin menginap disini semalam saja ya please, di rumah suasana nya lagi gak enak nih,” pinta Selena dengan wajah memelas.

 

Selena tak tahu,jika perbuatan nya yang kabur - kaburan itu membuat ibunya khawatir.Di komplek rumah Selena sekarang,lady sedang panik tak karuan bahkan hingga menelpon polisi demi mencari keberadaan Selena.

 

“Selena lebih baik kamu pulang deh, bukannya gimana - gimana .Tapi…ibu mu pasti lagi nyariin lihat aja nih ,” ujar Anne seraya menunjukkan bola kristal Equistela yang nampak jelas dari permukaan nya bahwa lady sedang cemas sekarang.

 

“Emang se durhaka itu kalau aku gak pulang ya Anne?” tanya Selena dengan kepala tertunduk.

 

“Gak kok, cuma kamu akan nyesal aja udah sia - siain waktu sama ibu mu. Selena,aku gak pernah ngerasain kasih sayang seorang ibu .Waktu aku lahir ibuku meninggal,aku hanya punya papa yang menjagaku.”

 

Nasihat Anne membuat hati Selena tergerak untuk pulang mengingat bahwa masih banyak ternyata anak di luar sana yang kehilangan kasih sayang seorang ibu, sedangkan Selena malah milih buat pergi.

 

“Baiklah, buka portal nya Rex aku akan pulang, walaupun nanti harus mendapatkan satu tamparan di pipi tapi tak apa aku rela!” Tegas Selena.

 

“Nah begitu dong tuan putri, tenang saja tidak perlu terburu-buru datang kesini, apabila kau masih bingung nanti biar aku sendiri yang menjemput mu!” Rex mulai berjalan maju menyingkap pintu gerbang dunia itu untuk membuka portal nya.

 

“Lah, semudah itu kah?” Selena bertanya keheranan, nampak jelas dari raut wajahnya yang kebingungan.

 

“Sebenarnya sih, jika kau perhatikan semua tempat disini, yang memiliki batu Ruby di tengah nya sama seperti bros mu bisa menjadi portal “ Celetuk Rex.

 

Selena mulai mengangguk tanda mengerti lalu kembali ke Requista melalui portal tersebut,ia kembali tepat di kamar nya.Kemudian mengintip sedikit dari luar jendela dan benar saja, Lady bersama warga desa sedang mencari Selena.

 

“Bagaimana ini? tamat riwayat ku kalau aku bilang habis dari luar “ Selena mulai memukuli dirinya sendiri, “eh tunggu dulu, aku kan ke Equistela bukan ke tempat aneh - aneh , tahu akhh pusing.”

 

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
GADIS MISTERIUS milik CEO DINGIN
49      47     0     
Action
Pertemuan dengan seorang pemuda yang bersifat anti terhadap para wanita. Justru membuat dia merasa bahwa, Ketika dirinya bertemu dengan seorang gadis dengan kehidupan yang di alami gadis tersebut, hampir sama dengan dirinya. Nasib keduanya sama-sama tidak memiliki seorang bidadari tanpa sayap. Kehilangan sosok terbaik yang menemani mereka selama ini. Sehingga kedua manusia...
Halo Benalu
1407      600     1     
Romance
Tiba-tiba Rhesya terlibat perjodohan aneh dengan seorang kakak kelas bernama Gentala Mahda. Laki-laki itu semacam parasit yang menempel di antara mereka. Namun, Rhesya telah memiliki pujaan hatinya sebelum mengenal Genta, yaitu Ethan Aditama.