Akademisi dengan Petualangan #1

“Manakala memang hidup sudah bosan panjang jangan berhenti mencari pengalaman “ ,hanya kalimat inilah yang mampu membuat Selena melanjutkan studinya.kata terakhir dari Ayahnya 15 tahun lalu, sebelum menghilang bersama kalbu.

Seiring berjalannya waktu Selena tumbuh menjadi remaja pada umumnya yang masih labil pemikirannya ,ya mudah terbawa emosi dan perasaan ,yang selalu ingin tahu tentang dunia sihir dan merasa dirinya terikat dengan benda magis itu.

Di kota Requista yang sudah sangat maju akan peradaban ini membuat Selena selalu merasa cemas dengan keuangan mereka “hmm,apa aku jual Moli saja ya?biar bisa beli handphone baru.”gumam Selena sambil menatap anjing kecil berbulu putih di depannya.

“Selena kenapa melamun disitu,ayo makan sarapan nya “ucap lembut lady ibu Selena ,dari dapur ia sudah tau bahwa satu kali panggilan tak mempan kepada remaja perempuan itu sampai… ia berteriak SELENA CHRIST turun atau ibu pecahkan handphone mu !

"iya bu,dasar orang tua kerjanya marah mulu dah heran" jawab Selena ketus lalu turun ke dapur.

Di rumah yang bisa dikatakan cukup sederhana ini Selena hanya tinggal berdua bersama ibunya setelah kepergian ayahnya jadi wajar saja jika ibunya khawatir dengan anak perempuan satu-satunya itu.

"Ibu masak apa? Sup ayam lagi." Lirih selena ke ibu yang sedang memasak.

“Sudah tau bertanya lagi,iya ibu masak sup ayam,besok kita makan steak” tutur ibu selena sambil menyiapkan nasi untuk mereka berdua.

 Saat Selena tengah menikmati makanan nya, ibu membuka percakapan “Nak,kamu mau melanjutkan kuliah di mana? Pasti ibu mencobakan “ tanya ibu 

“Kuliah? Aku kerja ajalah, malas belajar capek” ucap Selena

Sebenarnya Selena adalah anak yang berprestasi,terbukti saat ia SMP dan SMA biaya pendidikannya ditanggung oleh beasiswa ,hanya saja karena melihat kondisi keuangan mereka apalagi ibu Selena yang ingin membuka usaha warung makan.Selena berpikir bahwa pasti membutuhkan modal yang besar jika kuliah pun nanti ibu tidak sanggup.Apalagi di kota Requista ini beasiswa hanya sampai tingkat SMA 

Seaakan mengetahui isi pikiran Putri nya ibu memegang tangan Selena. “Selena sayang tidak usah khawatir akan uang ,ibu sudah menghemat biaya kuliah mu sejak kamu SMP “

Mendengar itu Selena tak kuasa menahan haru dan langsung memeluk ibunya.”udah ah,jadi adegan menangis begini,Selena mau berangkat sekolah dulu nanti terlambat “ucapkan Selena lalu pergi ke kamar nya untuk bersiap -siap

Waktu Selena di SMA tinggal 3 hari lagi karena setelah itu ia akan lulus dan harus melanjutkan pendidikannya.

Seperti biasa Selena berjalan kaki ke sekolah karena memang jarak rumahnya tidak terlalu jauh.

Selama berjalan dia hanya bisa merenung kira -kira ingin kuliah dimana ,sembari melihat -lihat brosur yang tertempel di bangunan -bangunan pinggir jalan .Karena terlalu fokus melihat satu brosur pandangan Selena tidak memperhatikan sekeliling nya lagi hingga akhirnya dia menabrak seorang pria di depannya hal itu membuat kepala Selena terbentur “Auchhh,siapa sih kalau jalan lihat -lihat dong”bentak Selena kepada pria itu . Seaakan tak peduli dengan Selena dia hanya menunduk dan melanjutkan perjalanan nya.

“Eh seperti nya dia anak kuliahan ,dia mau pergi ke mana semua kampus kan arah nya ke pusat kota .Ngapain dia masuk gang ? ga tau akhhh pusing mikirin urusan orang “ tutur Selena lalu melanjutkan perjalanan nya ke sekolah.

Kurang dari 15 menit Selena sudah sampai di sekolah , Selena bukan lah anak yang suka bergaul jadi setelah sampai dia langsung masuk kelas menunggu jam pelajaran dimulai Selena memang anak yang paling introvert di kelas XII-A .”Eh Serena ke perpus yuk “ajak Kansa 

Teman terbaik Selena sejak masih di sekolah dasar.Serena yang sedang tidak ada kegiatan saat itu hanya meng -iyakan saja ajakan Kansa.Di lorong sekolah menuju perpustakaan “selena rencana kuliah di mana ,kalau aku udah jelas ya pasti yang di pusat kota itu” Ucap Kansa.”wihh kamu mah enak udah dapet tujuan mau kemana ,sedangkan Aku masih bimbang antara kuliah atau enggak “jawab Selena sembari menghela nafas panjang .

Di tengah percakapan mereka bel berbunyi menandakan saat nya kelas di mulai. “Apaan sih bunyi bunyi orang mau ke perpus”celetuk kansa kesal.

Mereka segera bergegas pergi ke kelas berharap belum terlambat.Nyaris saja mereka berdua terkena penggaris panjang pak Broto, semua terasa baik -baik saja hingga mereka ke kelas dan mendapati tak ada guru di dalam . “Eh pak Broto ke mana guys? “ tanya Kansa.

“Hari ini katanya pak Broto gak masuk karena sehari ini ada Mahasiswa yang akan gantikan pak Broto,biasalah paling promosiin kampus tuh “ ucap ketua kelas XII -A.

“Asekkk cogan nih”Kansa terlihat bersemangat .

“Selamat pagi semuanya ,di mohon tertib dan kembali ke kursi nya masing -masing ” , Suara itu mengejutkan seluruh kelas dan suasana yang tadinya riuh kini kembali kondusif.

 Mahasiswa yang dibicarakan itu telah datang ,melihat siapa yang datang Selena langsung tercengang “di-dia mahasiswa nya? aduhh gawatt ,gawatt tadi pagi aku kan nge bentak dia ,di laporin sama pak Broto gak ya”gumam Selena panik.

“Perkenalkan saya Rexaudi,biasa di panggil Rex,biar lebih akrab kalian bisa panggil saya kak Rex aja ya. saya merupakan salah satu mahasiswa berprestasi dari Academia Ethereon

Saya tertarik untuk mencoba menganalisis dan melakukan riset lapangan langsung terhadap sekolah kalian yaitu Athalyn High school .

Tenang aja walaupun saya gantikan pak Broto sebagai guru matematika saya gak akan ngajar matematika kok ,hari ini saya ingin kalian menuliskan di selembar kertas kampus impian kalian dan apa alasan kuat kalian ingin masuk ke sana. Saya tidak akan melakukan promosi disini kalian hanya perlu mengisi kertas ini saja,saya tidak perlu tulisan yang rapi,saya tidak permasalahkan tanda baca kalian,saya hanya ingin tahu isi yang kalian tulis.

Terimakasih silahkan diisi” ucap Rex lalu membagikan satu persatu kertas ke meja.

Saat hampir menuju meja Selena,Selena tampak menutup wajah nya dengan buku berharap rex tak mengenalnya , “pergi-pergii,kansaa tolong “tutur Selena pelan,

tapi itu semua berbanding terbalik dari harapan Selena .Rex malah berhenti di depan meja nya sembari memperhatikan tanda lahir berbentuk seperti bulan sabit di leher selena”saya kenal kamu , seperti nya tampak tak asing” 

Mendengar itu emosi Selena langsung naik”ihhhh,apa maksud nya?lagian kenapa aku takut sih ,berani berani nya dia berkata seperti itu” gumam Selena yang sudah tak lagi takut .

Saat anak -anak lain sudah mulai mengisi kertas yang di berikan Selena justru melamun bahkan hampir tertidur.Melihat Selena Rex hanya bisa tepuk jidat “sudah kuduga ,memang dia orang nya” tutur Rex yakin.

30 menit berlalu dan semua siswa sudah mengumpulkan kertas nya masing -masing ,Rex mencoba memperhatikan kertas Selena dan dia hampir tertawa karena Selena hanya menulis "saya Selena dan saya suka uang "

 “Anak ini benar -benar yang ku cari, sekarang tinggal mencari tahu apa ia benar -benar memiliki kekuatan itu”gumam Rex

“Baik terima kasih atas partisipasi nya kita akhiri pertemuan nya disini dan besok kita akan berjumpa kembali terima kasih “Lalu Rex pergi meninggalkan kelas tepat saat bel istirahat berbunyi 

Setelah Rex pergi Selena merasa amat sangat lega, “akhirnya aku bebass,ayo ke perpus Kansa”ajak Selena sembari menarik tangan Kansa.

Sejak kecil Selena memang sudah sangat tertarik dengan hal -hal yang berbau sihir dan yang menurut nya ajaib .Jadi saat di perpustakaan Selena bisa meminjam banyak sekali buku fiksi untuk dibaca di rumah hingga ber jam -jam lamanya .Hal inilah yang membuat ibu Selena marah karena anak perempuan nya itu jadi sering mengurung diri di kamar bahkan membuat banyak eksperimen . Seperti waktu Selena berumur 8 tahun ia pernah menghancurkan seluruh vas bunga ibunya karena mencoba terbang menggunakan sapu lidi . Kebiasaan Selena ini menurun dari Ayahnya yang juga percaya akan adanya keberadaan sihir hingga di malam yang kelam itu ia tak pernah kembali lagi .

“Selena ,banyak banget itu sampai 10 buku kita udah mau lulus woy lulus awas gak di kembaliin” teriak Kansa

“Ahaha santai aja kali ,satu hari juga kelar ini mah “ Jawab Selena yang sedang membawa buku itu ke luar 

“Selera tuh anak aneh banget deh,baca yang gaib -gaib gitu..come on zaman udah canggih banget bahkan mobil listrik aja udah ada” Kansa menggelengkan kepalanya

Sementara Rex hanya mengamati Selena dari jauh “hmm, aku mengerti sekarang”.

Waktu istirahat sisa 15 menit lagi,karena memang dua hari lagi perjanjian jadi tak banyak yang bisa dilakukan di sekolah ,paling -paling hanya berbicara dengan teman atau sibuk dengan kegiatan yang akan dilakukan di kegiatan magang .

Seperti biasa Selena tak peduli akan hal itu dia hanya sibuk membaca buku dan tidak peduli terhadap sekelilingnya.

“Selenaa,masa udah tinggal dua hari lagi mendekati izin kamu gak punya kegiatan sih ,ayolahh gabung dance sama akuu, sama kamu harus pakai gaun yang aku kasih yaa” pinta Kansa untuk yang kesekian saat itu.

“Ya sudah diputuskankan aku akan memakai apa dan ingin ikut kegiatan apa “ucap Selena

“Akhirnya sahabatku setelah sekian lama,katakan aku apa yang akan kau tampilkan” tanya Kansa bersemangat

“Aku akan memakai jubah dan topi penyihir serta menampilkan ramuan istimewa yang bisa membuat pikiran semua orang waras ahahahahhahah”Selena tertawa jahat layaknya penyihir

“Konyol,ini sudah 2029 masih aja bicarain sihir-sihiran,udah ah males ngomong sama Selena “tutur Kansa lalu pergi dari meja Selena

“Yahh orang nya ngambek ,bercanda doang eh ,kansaa “ kejar Selena dari belakang.

Saat akan mengejar Kansa, kejadian yang tak diinginkan terjadi Selena menabrak Rex , ''Maaf ,maaf ya aku buru -buru nih “ucap Selena lalu hendak pergi.Tapi sebelum Selena pergi langkahnya terhenti oleh kata Rex.

“Tertarik dengan sihir?masih rindu dengan ayah mu?Tanya Rex kepada selena.

Mendengar itu Selena sontak menjawab di tempat, "Apa maksudmu? Ayahku dimana ayahku? Jawab Rex !" teriak Selena.

“Jangan membuat ciuman disini,temui aku di prom night besok”lirih Rex lalu pergi

Pandangan Serena berubah tajam, ia tampaknya masih menaruh harapan akan keberadaan Ayahnya..dan apakah dirinya juga menjadi bagian dalam semua ini?