Loading...
Logo TinLit
Read Story - Imajinasi si Anak Tengah
MENU
About Us  

πŸ’•πŸ’•πŸ’•

 

Selalu berpikir positif dalam menjalani hidup. Karena itu akan lebih tenang. Apalagi kita sedang dalam keadaan tidak baik. Akan lebih baik, memperbanyak doa baik sekaligus tersenyum. Semoga aja, itu bisa membuat kita mendapatkan ketenangan batin.

 

πŸ’•πŸ’•πŸ’•

 

Libby mengangguk, sepertinya Aksa memang mengenal Semesta. Atau, mungkin salah satu keluarga teman sekelasnya itu. "Kenal, Om.Kebetulan, aku teman sekelasnya Semesta."

 

Aksa tersenyum, merasa pasti Semesta sudah sadar dengan apa yang dialami Libby. Meskipun demikian, Semesta tidak tahu bila orang tua Libby merupakan kolega Aksa. "Oh... Begitu. Semesta itu keponakanku, semoga dia tidak membuat masalah di sekolah."

 

Libby menyyunggingkan senyum, tahu lelaki di hadapannya sangat perhatian sekaligus khawatir pada Semesta. "Sejauh ini, Semesta baik, kok. Jarang bikin masalah di sekolah. Dia juga salah satu murid berprestasi."

 

"Syukurlah... Soalnya, Om kadang khawatir dia bikin masalah. Seta emang suka bikin ulah biar lingkungan sekitar ramai." Aksa tak memberikan alasan yang sebenarnya. Tak mau, Libby tahu bila Semesta memang butuh hiburan. Karena, hidup cukup berat serta rumit.

 

"Iya. Semesta pasti bakalan tetap baik-baik aja. Nggak bikin masalah di sekolah. Lagipula, kalo aku liat dia nggak akan berulah duluan. Kecuali, ada hal yang nggak benar maupun sengaja mancing amarah dia." Libby cukup tahu, Semesta tidak akan mencari masalah terlebih dahulu. Teman sekelasnya cukup bisa mengendalikan emosi. Tak akan bertindak sewenang-wenang. Bisa dibilang berhati-hati dalam menghadapi masalah. Justru, cowok itu bisa memecahkan masalah yang ada sekaligus memberikan solusi penyelesaian.

 

Aksa mengangguk, paham dengan apa yang dibicarakan Libby. Sebab, memang benar Semesta tidak akan melakukan sesuatu secara sembarangan. Pasti Semesta akan berpikir lebih dulu. Merencanakan dengan matang, agar bisa berjalan lancar.

 

"Saya masih ada urusan di tempat lain. Izin." Aksa bangkit dari tempat duduknya. Sebab, masih ada pekerjaan lain. Sehingga, memutuskan untuk segera meninggalkan Libby.

 

"Iya, Om." Libby tersenyum, merasa lega urusannya sudah selesai.

 

Lantaran, memang urusannya dengan Libby sudah selesai. Ia harus pergi menemui klien lain.

 

Libby tidak terlalu terkejut mengetahui fakta Aksa merupakan salah satu keluarga Semesta. Karena, teman sekelasnya berasal dari keluarga berada sekaligus hebat. Terbukti, Semesta juga memiliki talenta yang sama seperti keluarganya.


Pun, kini Libby memutuskan berjalan-jalan lebih dulu sebelum pulang ke rumah. Ingin menikmati waktu luangnya dengan baik. Apalagi jika sudah berada di rumah pasti mentalnya sangat diuji. Harus bertatap muka dengan wanita yang selalu memojokkan dirinya. Terlebih lagi, tidak pernah ada perasaan baik di dalamnya. Kecuali, bila berada di depan Bimo. Papanya. Itupun, memang sengaja dilakukan agar mendapatkan simpati dari Papa Libby. Dunia memang sedikit tidak adil. Akan tetapi, ia percaya nanti akan berakhir indah pada waktunya.

Senyumnya merekah melihat toko buku, karena memang suka membaca buku. Mungkin dia akan tertarik untuk membeli novel di sana. Hobi membaca cukup membuat dirinya bisa lebih nyaman bila berada di rumah. Agar, tidak terlalu mempengaruhi segala hal yang berhubungan dengan keluarga baru Papanya. Pokoknya bisa menambah wawasannya.

Libby mulai berkeliling melihat buku-buku di sana. Tidak hanya itu, ia sangat menyukai suasana di dalamnya. Pun, bisa mendapatkan teman yang sama-sama mempunyai hobi membaca. Meskipun demikian, dirinya jarang sekali mengenalnya. Akan tetapi, dia tetap senang melihat orang-orang disana.

Cukup lama, Libby beberapa melihat buku di rak. Kemudian, ia memutuskan untuk membeli novel bergenre fiksi remaja. Ia merasa, alurnya menarik perhatian. Sebab, tidak hanya membahas tentang hal-hal romantis. Juga, ada keluarga sekaligus teka-teki yang membuatnya pasti akan semakin membuat penasaran.

Setelah dari toko buku, Libby beralih ke toko pakaian. Niatnya, hanya ingin melihat-lihat baju yang ada di sana. Namun, tidak menutup kemungkinan akan terkoreksi. Karena, pada toko itu model bajunya bagus-bagus.

Langkah Libby, kini mendekati arah gaun. Meskipun demikian, ia tidak sering membeli pakaian jenis itu. Akan tetapi, entah kenapa muncul seraya tertarik untuk melihat beberapa model gaun itu.

Bagus-bagus model bajunya-nya. Warnanya juga kalem sekaligus segar. Kayaknya, aku butuh beli satu. Siapa tau, bisa dipake pas ada acara penting. Soalnya, aku nggak punya banyak dress.

Itulah pemikiran Libby. Meskipun demikian, ia jarang membeli atau membeli pakaian oleh Bimo. Papanya. Namun, ia bisa menggunakan uang tabungannya untuk membeli.

Perlahan, Libby mulai memilih beberapa dress yang menurutnya menarik. Sejujurnya, model serta warnanya Libby suka. Akan tetapi, ia harus memilih satu pakaian. Oleh karena itu, ia harus pandai mengatur keuangannya.

Libby memutuskan membeli gaun berwarna biru muda. Kemudian, juga memilih kaos lengan panjang. Ia harap, hal itu tidak akan dipermasalahkan oleh Papanya. Lantaran, ia membeli dengan uang tabungannya.

Sepertinya, Libby kini berpikir ingin mencari pekerjaan paruh waktu. Agar, bisa mendapat uang tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Seusai membeli baju, Libby melangkah ingin keluar dari pusat perbelanjaan itu. Tanpa diduga, muncullah sosok yang selalu membuat amarahnya ingin meledak. Padahal, seharusnya orang itu memiliki rasa malu. Namun, ia ingat itu sepertinya tidak dimiliki seorang wanita tukang selingkuh. Tidak bersyukur sudah memiliki keluarga. Bahkan, cukup berhasil membuat Libby hampir tersesingkir dari keluarganya sendiri. Bodohnya, Papanya tidak mengetahui hal yang terjadi di belakangnya. Mungkin itu karma yang harus diterima Bimo. Karena dulu sudah sedikit menggambarkan Mamanya. Meski begitu, Bimo tidak sepenuhnya bersama. Namun, tidak seharusnya percaya dengan kata Mawar. Pun, Libby sudah tahu sebenarnya Bimo sudah menjalin hubungan spesial dengan Mawar sebelum Mamanya meninggal.

Mereka beneran orang gila, nggak mikirin keluarga masing-masing. Apalagi, anak mereka pasti bakalan hancur hatinya kalo tau orang tuanya berselingkuh. Bahkan, bisa merusak mental anak-anaknya.

Libby menggelengkan kepala, lalu menghela napas. Rasanya sudah tidak tahu lagi dengan cara berpikir pasangan berselingkuh. Ia harap, secepatnya mereka bisa sadar apa yang dilakukan salah. Juga, bisa berakibat buruk bagi keluarga masing-masing.

Pun, Libby sudah pernah berada di posisi sebagai korban dari ketidakharmonisan sebuah keluarga. Apalagi, salah satu orang tua diam-diam berselingkuh dengan orang terdekat. Bahkan, itu benar-benar menghancurkan keluarga Libby. Sehingga, Mamanya mengalami cukup depresi. Serta, memutuskan mengakhiri hidupnya meninggalkan banyak luka.

Perselingkuhan mengakibatkan bentrok, terjadi, dan hancurnya keluarga. Seperti yang dialami Libby. Mamanya tahu suaminya berselingkuh, tapi Bimo juga menuduh Arini selingkuh. Pertengkaran mulai terjadi, membuat Libby tidak akan melupakan hal itu mungkin sepanjang hidupnya. Mamanya pergi dari rumah karena tak mau kebetulan berselingkuh. Tak hanya pergi, Bimo juga mengusir istrinya sekaligus berkata tak mau menerima wanita itu. Itu benar-benar menghancurkan mental Arini dan Libby.

Beruntung, memiliki aset sebuah apartemen yang cukup mewah tak jauh dari rumahnya. Beberapa hari setelah pertemuan itu, ia tinggal bersama Mamanya cukup tenang di apartemen. Sampai suatu hari mereka pergi ke mall terdekat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Saat perjalanan pulang, ada sebuah mobil berkecepatan tinggi melaju ke arah mereka mengakibatkan Mamanya tertabrak mobil itu. Sedang, Libby terpental ke tepi jalan karena dorongan dari Arini. Mamanya.

πŸ’•πŸ’•πŸ’•

 

Razel mendekati Sera yang sedang fokus menonton drama di televisi ruang tamunya. Kemudian, mengambil cemilan dari tangan Sera.

 

"Apa sih, Kak? Cemilan gue, tuh. Kalo mau, ambil sendiri di dapur sana." Sera kesal karena diganggu oleh Razel. Kakaknya. Meski begitu, tahukah Razel memang bercanda. Tetap saja, tidak suka waktu luangnya terganggu.

 

Razel menyinggungkan senyuman. "Malas kalo harus jalan ke dapur. Mending, ikut makan cemilan lo. Pokoknya kayaknya enak dan asik banget nonton drama sambil ngemil."

 

"Kakak mau ikutan nonton juga? Yakin bakalan suka drama yang gue tonton." Sera tahu, Razel menyukai sebuah drama. Karena, biasanya lebih suka hal yang berbau olahraga.

 

Razel beralih menatap ke arah layar televisi. Kemudian, ia menyunggingkan senyum sepertinya tak masalah menonton drama itu. Bagaimanapun, itu bisa menghibur di sana waktu luang seperti ini. Ditambah lagi, ia bisa memiliki banyak waktu bersama Sera. Sebab, orang tuanya sibuk bekerja. Keluarga mereka yang baru bisa bertemu ketika malam sepulang kerja. Itupun, tidak bisa menjamin bisa berkumpul secara penuh. Lantaran, Papanya sering pulang malam banyak pekerjaan yang harus diurus sampai lembur hampir setiap hari.

 

"Sekali-kali coba nggak apa-apa kan? Kayaknya emang lumayan seru. Kalo nggak suka kan tinggal nggak usah diliat." Itulah komentar yang keluar dari mulut Razel. Membuat Sera menghela nafas, memang tidak ada yang diharapkan bila berbicara dengan laki-laki. Mereka tidak menyukai sebuah drama.


"Terserah kakak aja, deh. Yang penting jangan berisik pas lagi nonton. Jangan banyak tanya. Nikmati alur cerita!" Sera seraya peringatan kakaknya. Agar, dirinya bisa berkonsentrasi menonton drama di hadapannya itu.

"Oke." Razel menyetujui persyaratan dari Sera. Adiknya. Karena, ia memang juga ingin menikmati drama yang ditonton.

Kini, baik Sera maupun Razel fokus menonton drama di layar televisi mereka. Razel diam sambil memperhatikan alur cerita drama itu. Meskipun, sedikit lambat sekaligus membosankan. Akan tetapi, saya tetap mencoba menonton.

Razel melihat alur ceritanya semakin lama membuat Sera larut saat menonton. Ia tersenyum, mendapati adiknya mulai menggerutu berkomentar tentang dramanya.

"Bisa-bisa tuh suami selingkuh sama wanita jahat kayak gitu. Padahal, istri sama anaknya sebaik itu. Nggak cuman baik, tapi juga kaya raya. Dan, kalo perselingkuhan itu ketahuan pasti bakalan nyakitin keluarga kecilnya. Apalagi, anaknya pasti sakit hati sekaligus perasaannya hancur banget." Sera terus berbicara menyampaikan alur cerita drama itu. Kesal dengan adegan yang ditontonnya. "Semoga aja, keluarga kita dijauhkan dari hal buruk kayak perselingkuhan itu ya Kak? Tapi, gue percaya kalau Mama sama Papa setia. Nggak ada hal buruk mendekati mereka."

Razel teringat, entah kenapa hatinya tiba-tiba terasa sesak mendengar kata Sera. Adiknya. Padahal, Sera hanya berkomentar tentang alur cerita drama. Dan, berharap tidak terjadi pada keluarga mereka. Namun, seperti ada sesuatu yang membuatnya tidak tenang. Rasanya, seperti ada sesuatu yang terlintas di kepalanya. Akan tetapi, dia tidak tahu itu apa. Ia harap, bukan pertanda buruk. Karena, selama ini keluarga memang baik-baik saja. Selalu harmonis saling menghargai satu sama lain.

Terlalu larut dalam pemikirannya, Razel merasakan getaran di saku celananya. Ternyata, pesan apa masuk pada aplikasi biru muda berlogo pesawat kertas. Kemudian, cowok itu diam-diam membukanya.

Tidak perlu memikirkan sesuatu yang berat. Oleh karena itu, kondisimu tidak baik. Tetap berpikir positif dalam menjalani hidup. Selalu tersenyum, jangan sampai senyuman itu hilang dari hidupmu. Aku yakin, pikiran positif bisa membuatmu lebih tenang. Semangat!

 

-Manito 'N'-



 

- Akan Dilanjutkan -

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (17)
  • kyungsoo12

    relate banget, gak berlebihan cerita ini (emot nangis)

    Comment on chapter PROLOG
  • asmira24

    anxiety emang semenakutkan itu ya:)

    Comment on chapter PROLOG
  • asmira24

    suka banget iiiii

    Comment on chapter PROLOG
  • asmira24

    Baru prolog dah menggambarkan anak tengah wkwk

    Comment on chapter PROLOG
  • rakasyanuka

    tos dulu anak tengah

    Comment on chapter PROLOG
  • rakasyanuka

    ceritanya sederhana, konfliknya gak berat, tapi ngena di hati

    Comment on chapter PROLOG
  • kuinchi_

    Seruuu bingitssss, ditunggu chapter selanjutnya ka intannaw😁

    Comment on chapter Bagian 23: Laut Biru Di Atas Sampul
Similar Tags
Senja (Ceritamu, Milikmu)
6884      1703     1     
Romance
Semuanya telah sirna, begitu mudah untuk terlupakan. Namun, rasa itu tak pernah hilang hingga saat ini. Walaupun dayana berusaha untuk membuka hatinya, semuanya tak sama saat dia bersama dito. Hingga suatu hari dayana dipertemukan kembali dengan dito. Dayana sangat merindukan dito hingga air matanya menetes tak berhenti. Dayana selalu berpikir Semua ini adalah pelajaran, segalanya tak ada yang ta...
Solita Residen
2989      1198     11     
Mystery
Kalau kamu bisa melihat hal-hal yang orang lain tidak bisa... bukan berarti kau harus menunjukkannya pada semua orang. Dunia ini belum tentu siap untuk itu. Rembulan tidak memilih untuk menjadi berbeda. Sejak kecil, ia bisa melihat yang tak kasatmata, mendengar yang tak bersuara, dan memahami sunyi lebih dari siapa pun. Dunia menolaknya, menertawakannya, menyebutnya aneh. Tapi semua berubah seja...
Army of Angels: The Dark Side
35524      6116     25     
Fantasy
Genre : Adventure, Romance, Fantasy, War, kingdom, action, magic. ~Sinopsis ~ Takdir. Sebuah kata yang menyiratkan sesuatu yang sudah ditentukan. Namun, apa yang sebenarnya kata ''Takdir'' itu inginkan denganku? Karir militer yang telah susah payah ku rajut sepotong demi sepotong hancur karena sebuah takdir bernama "kematian" Dikehidupan keduaku pun takdir kembali mempermai...
Trasfigurasi Mayapada
224      172     1     
Romance
Sekata yang tersurat, bahagia pun pasti tersirat. Aku pada bilik rindu yang tersekat. Tetap sama, tetap pekat. Sekat itu membagi rinduku pada berbagai diagram drama empiris yang pernah mengisi ruang dalam memori otakku dulu. Siapa sangka, sepasang bahu yang awalnya tak pernah ada, kini datang untuk membuka tirai rinduku. Kedua telinganya mampu mendengar suara batinku yang penuh definisi pasrah pi...
BUNGA DESEMBER
558      386     0     
Short Story
Sebuah cerita tentang bunga.
Rumah?
72      70     1     
Inspirational
Oliv, anak perempuan yang tumbuh dengan banyak tuntutan dari orangtuanya. Selain itu, ia juga mempunyai masalah besar yang belum selesai. Hingga saat ini, ia masih mencari arti dari kata rumah.
Never Let Me Down
516      394     2     
Short Story
Bisakah kita memutar waktu? Bisakah kita mengulang semua kenangan kita? Aku rindu dengan KITA
Our Different Way
5696      2142     0     
Romance
Novel ini mengisahkan tokoh utama bernama Haira, seorang siswa SMA berusia tujuh belas tahun yang baru saja rujuk kembali dengan pacarnya, Gian. Mereka berdua tentu senang karena bisa kembali merajut kasih setelah tidak pernah bertemu lebih dari setahun akibat putus. Namun, di tengah hubungan yang sedang hangat-hangatnya, mereka diterpa oleh permasalahan pelik yang tidak pernah mereka bayangk...
Sahabat Selamanya
1218      747     2     
Short Story
cerpen ini bercerita tentang sebuah persahabatan yang tidak ernah ada akhirnya walaupun mereka berpisah jauh
KATAK : The Legend of Frog
440      356     2     
Fantasy
Ini adalah kisahku yang penuh drama dan teka-teki. seorang katak yang berubah menjadi manusia seutuhnya, berpetualang menjelajah dunia untuk mencari sebuah kebenaran tentangku dan menyelamatkan dunia di masa mendatang dengan bermodalkan violin tua.