Loading...
Logo TinLit
Read Story - GADIS MISTERIUS milik CEO DINGIN
MENU
About Us  

     Disebuah perusahaan terdapat seorang pemuda tampan yang sedang menatap layar laptop milik nya.

 TOK !!

 TOK !!

"Masuk !!!!" Ujar nya.

"Perimis, tuan muda Athar. Saya datang hanya ingin memberikan berkas yang harus tuan tanda tangani, dan jadwal rapat pemegang saham sudah siap, bahkan sudah di tunggu oleh tuan besar dan direktur utama mujahid grup" Jelas asisten pribadinya.

"What !!! Bokap sama eyang hadir juga !! Mendingan loe aja dech ki ?!!... yang wakili gue" Ucapan tuan muda nya. 

 Sontak membuat Rizki asisten pribadinya, tertegun.

"Kagak ada !!! Rapat kali ini, loe harus hadir. Gue kagak mau yaa... Bokap loe bakal marah ke gue. Please tuan muda HAYYUN MUJAHID ATHAR .... cuma rapat dan ini khusus buat loe. Kalau rapat lain, it's oke ... Gue pun nggak masalah, tapi, ini adalah rapat pemegang saham bro" Jelas Rizki dengan mengambil berkas yang sudah di tandatangani oleh tuan muda nya.

 HAYYUN MUJAHID ATHAR 

  Sosok pewaris dan putra pertama keluarga Ayyun grup dan cucu pertama mujahid grup.

  Memiliki sifat keras kepala dan anti terhadap wanita di luar sana. Berbeda jika sudah bertemu dengan sahabat sekaligus asisten pribadinya.

 Rizki athaya adalah sahabat  sekaligus putra seorang asisten pribadi sang eyang. Kedua dipertemukan ketika mereka duduk di bangku SMA hingga akhirnya Rizki di jadiin asisten pribadi miliknya karena Athar sendiri memang tidak ingin memiliki seorang asisten wanita pada umumnya.

 Kepercayaan ayah dan putranya, mampu membuat keluarga besar papi dan sang eyang mampu memperkerjakan keduanya.

 "Oke !!! Gue ke ruangan meeting sekarang, kalau bukan karena kehadiran eyang .... Ogah gue" Ucap Athar.

"Thar .... Loe itukan anak pewaris dan cucu pemilik perusahaan. Heran dech ?!! Kenapa sihh, meeting kan penting. Bisa-bisanya, loe kagak mau hadir. Bahkan setiap ketemu klien ?! Gue lagi yang gantiin" Rizki berjalan ke arah pintu.

 Karena posisi keduanya, sama-sama berjalan menuju ruang meeting.

"Bisa diem nggak !!! Gue terpaksa. Coba aja, kalo bun" Ucapan athar berhenti ketika mereka tiba di ruang rapat tersebut.

"Kalau bun ?? Maksudnya tuan muda ..." Tanya rizki ketika mereka hampir sampai ke ruang.

"Sudahlah ... Lupakan" Athar pun. Langsung membuka pintu ruangan di mana sudah terdapat orang-orang penting, hingga ia pun melihat kehadiran sang papi dan kakeknya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags