Loading...
Logo TinLit
Read Story - (Un)perfect Marriage
MENU
About Us  

Nina melirik ke arah Aira yang sedang mengemudi di sebelahnya dengan senyumannya yang penuh arti. Entah jahil, entah usil, entah apapun itu, hanya Aira sendiri yang tau apa yang dipikirkannya.

"Lo kenapa sih Ra, senyum-senyum?" tanya Nina, tak tahan melihat tingkahnya.

"Kapan gue senyum-senyum?"

Yeee, nih anak. Oon-nya kumat, kan? "Ya tadi baru aja lo senyum--nah, tuh kan! Lo senyum-senyum lagi! Mikirin apa sih lo?!"

"Masa gue senyum-senyum?" Aira menoleh ke arah Nina dengan wajah bingungnya.

"Iya."

"Nggak kok!"

"Kan gue yang lihat," balas Nina.

"Tapi kan gue yang ngerasain." Aira pun tak mau kalah.

"Alah, oncom! Cape gue ngomong sama lo."

Aira meledakkan tawanya. "Hahahaha! Naah, gue suka banget bikin lo marah, terus ucapin kata-kata kasar! Hahaha!"

"Apa sih? Jayus tau!" balas Nina jutek.

"Dih, guru apaan tuh ngomong kasar gitu! Payah, lo aja ngadepin gue masih ngos-ngosan, gimana lo ngadepin murid lo ntar?"

"Seenggaknya calon murid gue gak akan se-menyebalkan lo!"

"Tapi tetep aja lo gagal tau gak sih, ka--"

Nina menabok lengannya. "Diem lo!"

Dan Aira masih saja terkekeh. Untung mereka sahabat. Coba kalau bukan.

"Yeee, ngambek sama gue ya?" godanya lagi.

Grrr... "Gila lo. Coba kalo ngebunuh orang gak dosa!"

"Kenapa?"

Nina mendesis tajam. "Lo korban pertama gue!"

*

Malam ini sungguh indah untuk Nina. Ya, ponselnya  kembali! Dan inilah aktivitasnya, mendengarkan lagu-lagu One Direction kesukaan, sambil membaca modul bahasa yang harus dipelahari.

Ah, bayangan Zayn Malik mengganggunya!

Hingga Nina malah asik bersenandung, bukannya membaca.

"Everybody wanna steal my girl, everybody wanna take her heart away... Couple billion in the whole wide world, find another one cause she's belongs to me... Nanananana..."

Nah, kan?

Nina memang sepertinya tak ditakdirkan belajar malam ini. Pertama, bayangan satu persatu personil One Direction menyergapnya. Dan kedua, Aira, mengirimkan chat kepada Nina berulang kali melalui line.

Baiklah, baiklah. Aira tak akan berhenti jika Nina tak berusaha menghentikannya, dengan membalas pesan demi pesan yang Aira kirimkan.

Aira :
Woy!

Aira :
Bales gue.

Aira :
Bisa gue tebak, lo lg dengerin lagu-lagu freak itu kan?

Aira :
Atau lg belajar dgn kacamata tebaaaal punya lo dan modul yg gak kalah tebel sama kamus dunia?

Aira:
Lo tuh kayak hidup di alam lain tau nggak.

Nina :
Jgn sebut lagu-lagu fav gue sbg lagu freak, krn gue gak akan bales lo lg.

Aira :
Boong! Paling kl besok pagi butuh tumpangan, lo cari gue pertama kali.

Nina:
HAHAHA yah, gue harus beli mobil dulu kayanya biar gak numpang lo terus.

Aira :
Go! Find a new car.

Nina :
And u should give me a lot of money.

Aira :
I'm not your mommy, pls.

Nina:
HAHAHAHAHA.

Aira :
Lg apa lo? Gue punya kabar baikkkk.

Nina :
As like ur guess, gue lg pake kacamata sambil baca modul tebal dan dengerin lagu yg menurut lo freak tp menurut gue idaman.

Nina:
Apa?

Aira :
Bsk gue bakal pergi ke Bali. Ayah gue kan pilot, nah Ayah kasih gue tiket gratis. Ada 5 an.

Aira :
Dan gue mau lo ikut gue ke Bali.

Aira :
Gue, lo, Mutia, Tata, dan satu tiket buat Nyokap gue.

Nina:
Yah. Gue kan kuliah :(

Aira :
Gapapa. Kan lo libur hari jumat, dan bsk udah kamis.

Aira :
Kita cuma 3 days in Bali.

Aira :
Jadi, lo cuma bolos 1 hari aja.

Aira :
Gimana?

Nina :
MAUUUUUU!!!!

Aira :
OK. Gue udah ajak Muti sama Tata jg kok,

Nina :
Jam berapa besok?

Aira :
Gue jemput jam 6 pagi di depan rumah lo. Standby dan bawa barang2 seperlunya aja.

Nina :
OKKKK! Thanku dan thank for ur daddyyyy!

Aira :
Yap, your welcome baby bala-bala.

Nina:
Geli.

Aira :
Lo pikir gua gak geli apa?

Nina :
Lah kan lo yg nulis-_-

Aira :
HAHAHAHAHA its just happen.  Itu mungkin krn gue kangen punya pacar.

Nina:
Gue menjamur jomblo jg udah bertahun2 dan biasa aja tuh.

Aira :
Soalnya cinta lo udah ke personil band alay itu.

Nina :
1D is perfect. Not alay. Alay is you.

Aira :
Up to u. Nyebelin!

Nina senang sekali. Tepat disaat penat seperti ini, yang ia butuhkan hanya satu: refreshing!

Dan  Nina akan mendapatkannya, besok.

Nina melempar modulnya, dan membawa dirinya ke lemari dengan koper yang sudah ia angkat mesra. Packing, adalah bagian terbaik dalam sebuah perjalanan.

*

Pagi ini, Nina sudah siap  dengan beragam perlatan yang ia bawa. Apa saja yang dibawa? Nina membawa baju pantai, baju santai, baju renang, dan segala macam hal yang berhubungan dengan Bali.

Di rumah ini, Nina seringkali sendirian memang. Ayah dan Ibunya bercerai sejak lama. Kini Nina tinggal dengan sang ibu, yang bekerja sebagai wartawan di salah satu tabloid politik terkenal, yang mewajibkannya harus terbang kemana-mana.

Tepat pukul 06.00, Nina melihat Audi merah berhenti di depan rumahnya. Pasti itu Aira. Ck, mobilnya ganti lagi rupanya, batin Nina.

Dengan sigap, Nina berlari, menutup gerbang, dan menghampiri mobil itu. Namun tiba-tiba Nina terkejut ketika yang di mobil bukannya Aira, tetapi...

"Astaga! Kok lo, sih? Aira mana?!" tanya Nina histeris.

Yang ditanya alias Revan--ya, Revan yang menjemput Nina--hanya memasang tampang bingungnya. "Kenapa Aira? Dia di rumah lah!"

"Lah? Aira bilang ke gue kalo dia ngajak gue ke Bali karena bokapnya kasih dia tiket gratis--" Nina teringat sesuatu, ketika Aira tertawa-tawa di mobil kemarin. "--dia ngerjain gue?"

Revan menarik tangan Nina, hingga kini Nina sudah berada di mobil, tepat di sampingnya. "Gue gak tau lo ngomong apa. Tapi gini, kemarin gue minta Aira untuk jadi asisten gue selama gue tengok resort baru keluarga gue di Bali."

Wah, kaya bener yah Revan? Punya resort di Bali!

"Dan Aira bilang, dia gak bisa karena dia  tiga hari itu full presentasi. Jadi, kata Aira, lo siap jadi asisten gue gantiin dia."

"Apaaa?" Berlebihan memang teriakan Nina, tapi Nina memang terkejut. "Dan lo mau kalo gue jadi asisten lo?"

"Gue sih terserah, yang penting gue udah dapet asisten."

"Lah kalo gue gak mau?"

Revan menatapku tajam. "Gue bakal tuntut lo, karena gue udah bayar asisten!"

Sial, Aira!

Drrrt... Ponsel Nina bergetar. Line masuk dari Aira.

Aira :
Sorry, gue sama Tata Mutia emg sengaja boongin lo :p Hv fun yaaah. Jd asistennya gampang ko. Gue udah trf bayaran asisten selama 3 hari. Cek atm lo gih! Selamat bersenang2. We love youuu!

Nina menghempaskan nafas kesal. Apa sih yang mereka rencanakan? Mau nyomblangin aku sama cowo songong ini? Ugh, lebih baik aku memakan modul beratus-ratus, daripada harus ada di situasi secanggung ini.

"Oke, kita berangkat," katanya, dan menjalankan mobilnya.

"Naik mobil? Sampe Bali?"

Revan memutar matanya kesal. "Menurut lo?"

"Hmm kalo iya, kita bakalan sampe sana beberapa ha--"

"Nggak lah! Ck, calon guru kok bodo banget sih."

Sialan. Dia ngatain gue rupanya!

"Kita bawa mobil sampe bandara. Terus disana kita naik pesawat. Terus di Bali, ada supir keluarga yang bakal anter kita kemanapun."

"Oh gitu.."

"Ck, kalo sampe lo gak becus jadi asisten gue, uang lo gue tarik lagi!"

*

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Ending
5407      1398     9     
Romance
Adrian dan Jeana adalah sepasang kekasih yang sering kali membuat banyak orang merasa iri karena kebersamaan dan kemanisan kedua pasangan itu. Namun tak selamanya hubungan mereka akan baik-baik saja karena pastinya akan ada masalah yang menghampiri. Setiap masalah yang datang dan mencoba membuat hubungan mereka tak lagi erat Jeana selalu berusaha menanamkan rasa percayanya untuk Adrian tanpa a...
Premium
Cheossarang (Complete)
22258      2021     3     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...
Trying Other People's World
211      174     0     
Romance
Lara punya dendam kesumat sama kakak kelas yang melarangnya gabung OSIS. Ia iri dan ingin merasakan serunya pakai ID card, dapat dispensasi, dan sibuk di luar kelas. Demi membalas semuanya, ia mencoba berbagai hidup milik orang lain—pura-pura ikut ekskul jurnalistik, latihan teater, bahkan sampai gabung jam tambahan olimpiade MIPA. Kebiasan mencoba hidup-hidup orang lain mempertemukannya Ric...
Aku Biru dan Kamu Abu
848      491     2     
Romance
Pertemuanku dengan Abu seperti takdir. Kehadiran lelaki bersifat hangat itu benar-benar memberikan pengaruh yang besar dalam hidupku. Dia adalah teman curhat yang baik. Dia juga suka sekali membuat pipiku bersemu merah. Namun, kenapa aku tidak boleh mencintainya? Bukannya Abu juga mencintai Biru?
Archery Lovers
5093      2107     0     
Romance
zahra Nur ramadhanwati, siswa baru yang tidak punya niat untuk ikut ekstrakulikuler apapun karena memiliki sisi trauma saat ia masih di SMP. Akan tetapi rasa trauma itu perlahan hilang ketika berkenalan dengan Mas Darna dan panahan. "Apakah kau bisa mendengarnya mereka" "Suara?" apakah Zahra dapat melewati traumanya dan menemukan tempat yang baik baginya?
Ghea
483      320     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
575      395     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
Horses For Courses
12039      2404     18     
Romance
Temen-temen gue bilang gue songong, abang gue bahkan semakin ngatur-ngatur gue. Salahkah kalo gue nyari pelarian? Lalu kenapa gue yang dihukum? Nggak ada salahnya kan kalo gue teriak, "Horses For Courses"?.
Under The Same Moon
397      264     4     
Short Story
Menunggumu adalah pekerjaan yang sudah bertahun-tahun kulakukan. Tanpa kepastian. Ketika suatu hari kepastian itu justru datang dari orang lain, kau tahu itu adalah keputusan paling berat untukku.
Maroon Ribbon
533      389     1     
Short Story
Ribbon. Not as beautiful as it looks. The ribbon were tied so tight by scars and tears till it can\'t breathe. It walking towards the street to never ending circle.