Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love: Met That Star (석진에게 별이 찾았다)
MENU
About Us  

Kim Seok Jin

Drrrtttt drrrtttt drrrrtttt drrrttt

Wah. Tak usah diangkat pun aku sudah bergidik ngeri melihat ID Caller yang sedang meneleponku saat ini. Ini sudah telepon kedua yang aku tidak angkat dalam sepuluh menit ini.

Drrtt

Yoo Bin Hyung:
Ya. Jinpakha! Kau tidak mau angkat teleponnya sekarang?

Iya. Itu telepon dari Yoo Bin yang sudha psati akan mengomeliku karna aku tidak ada di apartemenku saat ini.

Karena aku takut diomeli saat bertemu nanti, sepertinya lebih baik aku mengangkat teleponnya sekarang. Iya, kan?

"Yeoboseyo. Jigeum Kim Seok Jin-ie ilhago isseoyo. Ittaga dasi yeonlakeul haeyo." (Halo. Kim Seok Jin sedang bekerja sekarang. Nanti hubungi lagi ya)

"Ya!! Kau dimana sekarang? Kenapa kau tidak ada disini?"

"Ehem. Hyung. Kecilkan suaramu. Aku sedang di luar sekarang."

Wah, dari suaranya, Yoo Bin sepertinya marah. ya, salahku juga sih karna tidak memberinya informasi dimana aku sekarang.

"Kau.. jangan bilang kau sedang di perpustakaan."

Aku langsung melirik kanan-kiri, terkejut. Bagaimana bisa Yoo Bin menebak dengan tepat? "Hyung. Kau menaruh GPS padaku, kah?"

Lalu terdengar helaan napas lelah dari ujung telepon sana. "Kau. Kau sedang apa disana, Kim Seok Jin-ssi?"

"Ngapain lagi? Aku sedang membaca naskahku disini, kok. Kan ada syuting di perpustakaan hari ini."

"Tapi sedang apa kau disana sepagi ini. Kau tidak bilang apa-apa pula kemarin."

"Aku lupa memberitahumu, Hyung. Maaf."

"Sudahlah. Kau jangan sampai ada yang lihat apalagi foto jika sedang di perpustakaan. Dan jangan ganggu Na Byul. Bisa dihajar kau lama-lama. Aku akan kesana sekarang."

"Baiklah. Hati-hati, Hyung."

Phew. Untungnya aku tidak langsung diomeli panjang lebar. Tapi bagaimana bisa Yoo Bin tau aku disini, ya? Apakah aku benar-benar dipasangkan GPS?

***

Suara langkah kaki yang banyak dan beberapa alat yang diangkat dan ditaruh sempat menggangguku hingga membuat kepalaku menoleh.

Ah.. Ternyata aku sudah disini selama 1 jam lebih ya. Sekarang sudah jam 10an lebih, para kru syuting sudah mulai datang dan mempersiapkan alat-alat mereka.

"Oh? Seok Jin-ssi." Salah satu produser dari drama ku kali ini menyapaku, dan membuatku bangun untuk menyapanya balik seraya tersenyum.

"Halo, PD-nim." Aku menyambut uluran tangannya.

"Pagi sekali anda sudah datang disini. Datang sendiri?" Aku mengangguk. "Oalah.. Baiklah. Kita akan syuting sesuai jadwal yang sudah diberikan. Silahkan kembali menikmati waktumu dulu, Seok Jin-ssi."

"Baik, PD-nim. Selamat bekerja. Hwaiting!!"

Seperginya Pd-nim, aku kembali duduk dan membaca naskahku. Wah, perpustakaan menjadi sedikit lebih ramai sekarang sejak datangnya kru syuting.

Aku tidak berbohong saat aku bilang aku sedang membaca naskahku. Benar-benar kubaca kok naskahnya, bahkan aku sampai lupa waktu.

Nah. Apakah aku perlu memesan minuman lagi?

Kakiku melangkah kembali ke counter kafe dan mencari-cari Na Byul secara bersamaan. Dimana dia sekarang ya? Karna aku tidak melihatnya sekarang.

"Ada yang bisa saya bantu?"

Oh? Ini lelaki yang memanggil Na Byul dengan noona tadi. Namanya... Bomin. Oke. Namanya Bomin ternyata.

"Kim Na Byul ada dimana?"

"Ne?"

O-oh, sepertinya aku tidak sadar langsung mencarinya. Padahal aku berniat memesan teh lagi. "Salah salah. Aku ingin memesan hot tea."

"Baik. SIlahkan ditunggu ya." Bomin mengetikkan sesuatu di komputer kecil itu dan dengan cekatan membuatkanku hot tea. "Anda mengenal noona?" tanyanya saat aku sedang melamun sedikit.

Mataku mengerjap mendengarnya, "jung."

"Maaf?"

"Aku sedang dalam fase mengenal Kim Na Byul. Tapi, kau siapa? Kok bisa memanggilnya noona? Adiknya kah?"

Bomin berbalik dan memberikanku secangkir teh hangat. "Yogiyo, sonnim. Ije doragaseyo."

Tidak Na Byul, tidak Bomin. Apakah staf perpustakaan disini mengambil les untuk membuat orang kesal, kah?

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Itu privasiku, bukan?"

"Tapi aku menjawab pertanyaanmu."

"Dan aku tidak memaksa kau untuk menjawabnya, Kim Seok Jin-ssi."

ARGHHHH!!!! Kedua manusia ini benar-benar.

"Baiklah. Terimakasih." Ku ambil piring yang diatasnya ada cangkir teh hangat dan hendak berbalik ke tempatku.

Tapi jawaban tiba-tiba Bomin membuatku sedikit terhenti dan menoleh sebelum aku kembali duduk. "Aku juga sedang dalam fase mendekati Na Byul noona."

Persetan. Bukan urusanku.

***

Suara dalam perpusatakaan ini tiba-tiba saja menjadi lebih ramai. Aku sampai menoleh lagi dan melepaskan earphoneku saat ini.

" Ada apa, sih?"

Loh? Kok?

Bagaimana bisa tiba-tiba paparazzi ini ada disini? Kok mereka bisa tau? Dilihat dari cara berpakaian mereka, jelas mereka bukan kru syuting.

Alhasil, aku langsung sedikit meninggikan leher jaket yang kupakai untuk menutupi wajahku, topiku juga ku turunkan dengan niatan yang sama.

Aku meninggalkan teh panasku dan berjalan mundur, sesekali menoleh untuk memastikan paparazzi tidak mengikutiku.

Sekarang. Kemana aku harus pergi?

3 orang paparazzi itu selalu mengikuti ku kemanapun aku pergi. Masalahnya sekarang sedang tidak ada Yoo Bin jadi aku harus menjaga diri ku sendiri. Ketiga orang itu sudah terkenal di kalangan artis jika artikel yang mereka tulis cenderung lebih  mengundang rumor negatif jadi aku sudah sering diperingatkan untuk berhati-hati jika di luar ruangan, apalagi sedang sendirian.

Dan tak kusangka, hari itu malah terjadi saat ini.

Aku terus mundur hingga akhirnya aku memasuki entah ruangan apa ini, tapi sebenarnya tidak jauh berbeda dari perpustakaan didepan tadi. Hanya saja disini rak nya lebih simpel, ruagnannya juga lebih kecil. Ku rasa, buku-bukunya juga tidak terlalu banyak.

"Kau sedang apa disini?"

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Story of April
2579      919     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Haruskah Ada Segitiga?
596      411     0     
Short Story
\"Harusnya gue nggak boleh suka sama lo, karena sahabat gue suka sama lo. Bagaimana bisa gue menyukai cewek yang disukai sahabat gue? Gue memang bodoh.” ~Setya~
Trainmate
2792      1220     2     
Romance
Di dalam sebuah kereta yang sedang melaju kencang, seorang gadis duduk termangu memandangi pemandangan di luar sana. Takut, gelisah, bahagia, bebas, semua perasaan yang membuncah dari dalam dirinya saling bercampur menjadi satu, mendorong seorang Zoella Adisty untuk menemukan tempat hidupnya yang baru, dimana ia tidak akan merasakan lagi apa itu perasaan sedih dan ditinggalkan. Di dalam kereta in...
Dear Diary
645      432     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
SUN DARK
409      262     1     
Short Story
Baca aja, tarik kesimpulan kalian sendiri, biar lebih asik hehe
Premium
RESTART [21+]
9746      3329     22     
Romance
Pahit dan getir yang kurasa selama proses merelakan telah membentuk diriku yang sekarang. Jangan pernah lagi mengusik apa yang ada di dalam sini. Jika memang harus memperhatikan, berdirilah dari kejauhan. Terima kasih atas semua kenangan. Kini biarkan aku maju ke depan.
Mimpi Milik Shira
528      300     6     
Short Story
Apa yang Shira mimpikan, tidak seperti pada kenyataannya. Hidupnya yang pasti menjadi tidak pasti. Begitupun sebaliknya.
Kisah di Langit Bandung
366      132     0     
Romance
Tentang perjalanan seorang lelaki bernama Bayu, yang lagi-lagi dipertemukan dengan masa lalunya, disaat ia sudah bertaut dengan kisah yang akan menjadi masa depannya. Tanpa disangka, pertemuan mereka yang tak disengaja kala itu, membuka lagi cerita baru. Entah kesalahan atau bukan, langit Bandung menjadi saksinya.
Replika
1719      793     17     
Romance
Ada orang pernah berkata bahwa di dunia ini ada 7 manusia yang mirip satu sama lain? Ada juga yang pernah berkata tentang adanya reinkarnasi? Aku hanya berharap salah satu hal itu terjadi padamu
Accidentally in Love!
452      301     1     
Romance
Lelaki itu benar-benar gila! Bagaimana dia bisa mengumumkan pernikahan kami? Berpacaran dengannya pun aku tak pernah. Terkutuklah kau Andreas! - Christina Adriani Gadis bodoh! Berpura-pura tegar menyaksikan pertunangan mantan kekasihmu yang berselingkuh, lalu menangis di belakangnya? Kenapa semua wanita tak pernah mengandalkan akal sehatnya? Akan kutunjukkan pada gadis ini bagaimana cara...