Loading...
Logo TinLit
Read Story - Ramadan di zaman nabi
MENU
About Us  

melihat para pasukan muslim dan Quraisy yang berperang dan itu makin lama semakin menjalankan ibadah ziyad

 

Permasalahannya adalah Quraisy menantang dakwah Islam dengan menyembah berhala dan seperti yang kita ucapkan adalah

 

Kaum Quraisy menentang dakwah Islam dengan berbagai cara, di antaranya:

 

Propaganda

Kaum Quraisy menyebarkan berita bohong tentang Nabi Muhammad, seperti bahwa ia adalah dukun, tukang sihir, atau orang gila.

 

Pemboikotan

Kaum Quraisy memboikot segala jual-beli, pernikahan, dan hubungan sosial dengan Bani Hasyim.

 

Ancaman pembunuhan

Kaum Quraisy membujuk Abu Thalib, paman Nabi Muhammad, untuk menyerahkan Nabi Muhammad kepada mereka agar dibunuh.

 

Tawaran harta, wanita, dan jabatan

Kaum Quraisy menawarkan harta, jabatan, dan pangkat raja kepada Nabi Muhammad.

 

Penghujatan dan caci maki

Kaum Quraisy melakukan penghujatan dan caci maki terhadap Nabi Muhammad.

 

Kaum Quraisy tidak senang dengan perkembangan Islam karena dianggap mengganggu mereka yang menyembah berhala. Mereka percaya bahwa menyembah berhala akan mendekatkan diri kepada Tuhan mereka.

 

Meskipun mengalami berbagai kesulitan, Nabi Muhammad SAW tetap bertekad untuk melanjutkan dakwahnya. Akhirnya, sedikit demi sedikit orang-orang mulai mau menerima Islam.

 

Begitulah ceritanya

 

Perang Badar: Kemenangan Pertama Islam

 

Langit gurun membentang luas, menyaksikan dua pasukan yang berhadapan di sebuah lembah tandus bernama Badar. Hari itu, 17 Ramadan tahun ke-2 Hijriah, menjadi saksi pertempuran besar pertama antara kaum Muslimin dan kaum Quraisy Makkah.

 

Rasulullah ﷺ berdiri di atas bukit kecil, memandang pasukan Muslim yang berjumlah hanya 313 orang, dengan persenjataan seadanya—hanya memiliki dua ekor kuda dan sekitar 70 unta. Di sisi lain, pasukan Quraisy datang dengan 1.000 prajurit, lengkap dengan baju besi, ratusan kuda, dan perlengkapan perang yang jauh lebih unggul.

 

Malam Sebelum Perang

 

Malam sebelum pertempuran, Rasulullah ﷺ berdiri dalam doa yang panjang. Dengan penuh kepasrahan, beliau mengangkat tangannya dan berdoa:

 

"Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan kecil ini, maka tidak akan ada lagi yang menyembah-Mu di muka bumi ini."

 

Tangis beliau mengiringi doa yang terus dipanjatkan hingga menjelang subuh. Sahabat Abu Bakar r.a. datang dan menenangkan beliau, “Wahai Rasulullah, cukuplah, sesungguhnya Allah pasti akan menolong kita.”

 

Dan benar, Allah menjanjikan kemenangan.

 

Jalannya Pertempuran

 

Ketika matahari mulai terik, dua pasukan bergerak maju. Sebelum pertempuran besar dimulai, duel satu lawan satu terjadi. Dari pasukan Muslim, maju tiga orang sahabat mulia:

 

1. Hamzah bin Abdul Muthalib (singa Allah)

 

2. Ali bin Abi Thalib

 

3. Ubaidah bin Harits

 

Mereka menghadapi tiga pendekar Quraisy: Utbah, Syaibah, dan Walid bin Utbah. Dalam duel sengit itu, Hamzah dan Ali berhasil mengalahkan lawan mereka, sementara Ubaidah terluka parah namun berhasil menang sebelum akhirnya gugur sebagai syahid.

 

Setelah duel usai, pasukan Quraisy mulai menyerang dengan penuh amarah. Namun, Rasulullah ﷺ memerintahkan pasukan Muslim untuk tetap bertahan di posisinya. Begitu musuh mendekat, pasukan Muslim mulai menyerang dengan panah, menewaskan banyak prajurit Quraisy.

 

Saat pertempuran semakin memanas, Rasulullah ﷺ mengambil segenggam pasir dan melemparkannya ke arah pasukan Quraisy sambil berseru:

 

"Wajah-wajah itu telah dikalahkan!"

 

Tiba-tiba, keajaiban terjadi. Allah mengirimkan pasukan malaikat untuk membantu kaum Muslimin. Para sahabat melihat pasukan putih turun dari langit, menunggangi kuda, memegang pedang yang bersinar.

 

Pasukan Quraisy panik. Mereka melihat sesuatu yang tidak kasat mata bagi mereka—para malaikat memporak-porandakan barisan mereka.

 

Kemenangan Islam

 

Dalam waktu singkat, pasukan Quraisy mulai melarikan diri. 70 orang Quraisy terbunuh, termasuk para pemimpin mereka seperti Abu Jahal, Umayyah bin Khalaf, dan banyak tokoh besar lainnya. 70 orang lainnya tertawan.

 

Sementara itu, dari pihak Muslim, hanya 14 orang yang gugur sebagai syahid.

 

Perang Badar bukan sekadar kemenangan militer, tetapi bukti nyata pertolongan Allah bagi umat Islam. Kemenangan ini mengubah sejarah Islam selamanya, menjadikan kaum Muslimin sebagai kekuatan yang diperhitungkan.

 

Setelah perang usai, Rasulullah ﷺ dan para sahabat kembali ke Madinah dengan hati penuh syukur. Ramadan tahun itu menjadi Ramadan yang penuh keberkahan, kemenangan, dan tanda bahwa kebenaran telah tegak di muka bumi.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rencana Allah
354      262     1     
Inspirational
Sebaik baiknya Rencana kita, namun Lebih baik lagi rencana Allah,Allah maha mengetahui Apa yang terbaik untuk Hambanya
Lantunan Ayat Cinta Azra
7396      1396     3     
Romance
Lantunan Ayat Cinta Azra adalah kisah perjalanan hidup seorang hafidzah yang dilema dalam menentukan pilihan hatinya. Lamaran dari dua insan terbaik dari Allah membuatnya begitu bingung. Antara Azmi Seorang hafidz yang sukses dalam berbisnis dan Zakky sepupunya yang juga merupakan seorang hafidz pemilik pesantren yang terkenal. Siapakah diantara mereka yang akan Azra pilih? Azmi atau Zakky? Mung...
Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
1120      603     1     
Inspirational
Kisah seorang gadis bernama Arumi Paradista, menurutnya hujan itu musibah bukan anugerah. Why? Karena berawal dari hujan dia kehilangan orang yang dia sayang. Namun siapa sangka, jika berawal dari hujan dia akan menemukan pendamping hidup serta kebahagiaan dalam proses memperbaiki diri. Semua ini adalah skenario Allah yang sudah tertulis. Semua sudah diatur, kita hanya perlu mengikuti alur. ...
Melihat Tanpamu
142      115     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
F I R D A U S
737      489     0     
Fantasy
Rewrite
9187      2670     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Secangkir Kopi dan Seteguk Kepahitan
576      323     4     
Romance
Tugas, satu kata yang membuatku dekat dengan kopi. Mau tak mau aku harus bergadang semalaman demi menyelesaikan tugas yang bejibun itu. Demi hasil yang maksimal tak tanggung-tanggung Pak Suharjo memberikan ratusan soal dengan puluhan point yang membuatku keriting. Tapi tugas ini tak selamanya buatku bosan, karenanya aku bisa bertemu si dia di perpustakaan. Namanya Raihan, yang membuatku selalu...
TRAUMA
123      108     0     
Romance
"Menurut arti namaku, aku adalah seorang pemenang..akan ku dapatkan hatimu meskipun harus menunggu bertahun lamanya" -Bardy "Pergilah! Jangan buang waktumu pada tanaman Yang sudah layu" -Bellova
FAKE NERD AND BLIND ALPHA
2905      1085     4     
Fantasy
Seorang Alpha buta berjuang menjaga matenya dari garis taqdir yang berkali-kali menggores kebahagian mereka. Jika jarum runcing taqdir mengkhianati mereka, antara cinta ataukah kekuatan yang akan menang?
Bersua di Ayat 30 An-Nur
930      457     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang wanita muslimah yang penuh liku-liku tantangan hidup yang tidak tahu kapan berakhir. Beberapa kali keimanannya di uji ketaqwaannya berdiri diantara kedengkian. Angin panas yang memaksa membuka kain cadarnya. Bagaimana jika seorang muslimah seperti Hawna yang sangat menjaga kehormatanya bertemu dengan pria seperti David yang notabenenya nakal, pemabuk, pezina, dan jauh...