Pada hari itu
Ziyad akhirnya terbangun saat sujud dan kembali lagi shalat tarawih.
Selesai shalat tarawih
"Bro kenapa sih kamu tidur terus?!"
"Gak apa apa kok lagi capek aja"
"oh oke" -Kata temannya sambil mengangguk
Di Madinah ini suasana nya indah
Banyak anak kecil bermain petasan, pedagang pedagang yang kembali berdagang, banyak Juga yang melakukan aktivitas sana sini. Kecuali author.
Ziyad izin pergi ke masjid lagi untuk ikut pengajian serta Tahfidz pada saat di masjid eh tau taunya tidur.
Saat terbangun (Pas mimpi)
"Loh ini di mana?! Kok malah di masa lalu lagi sih?!" -Kata ziyad dengan melihat sekitarnya
Nabi Muhamad Saw pun langsung berbicara dengan lembut
"Hai umatku..........kau sedang berada di masjid sini" -ucap nabi Muhamad As.
Ziyad terkejut dengan perkataan itu ia tidak menyangka kalau ada nabi Muhamad Saw yang sedang berada di sampingnya
Bahwa ia berkata seperti itu akhirnya ia mengikuti Nabi Muhamad Saw dan disitulah di mana titik dia berada di mimpi itu.
"Wahai ya rosul, kita mau kemana?!" -Tanyanya ziyad
Lalu nabi Muhamad As Tersenyum menjawab
"Kita akan ke surga" -jawabnya nabi Muhamad As dengan tersenyum lembut.
Ziyad itu langsung tercengang Melihat nabi Muhamad As. Belum pernah diajak ke surga tapi kali ini diajak ke surga.
Ziyad akhirnya terbangun dan kaget melihat sekitar
"Heh?! Kamu kenapa?!"
Ziyad melihat orang itu yang ada di mimpi horor tadi ia melihat orang itu dengan baju serba hitam, rambut hitam, dan Juga kerudung hitam, dengan badan 159 cm, dan memakai masker.
"Lu kenapa jawab dah!!" -Kata orang itu
"Eh gak apa apa kok kak" -Kata ziyad dengan langsung tersenyum keringat.
Ziyad langsung bangun dan berdiri lari ke luar dan mengobrol dengan temannya
"Weh kamu kenapa?!"
"Hehe..........gak apa apa kok"
"Kenapa dah lu dari tadi jawab"
"Gak apa apa lagi buru buru aja yaudah kok"
"Okelah kalau begitu"
Ziyad pun langsung melamun dan tidak ngobrol sama sekali akhirnya ia tertidur dan Juga mata pun sudah tidak melek lagi
Terbangun dan mimpi lagi
"Tunggu?! Apa apaan lagi ini?!" -ucap si ziyad
Nabi Muhamad langsung menoleh ke belakang dan tersenyum berkata
"umatku..........sinilah ikutlah aku..." -ucap nabi Muhamad Saw.
Bahkan ziyad tidak menyangka bahwa ini sebenarnya mimpi atau tidak akhirnya ia mengikuti nabi Muhamad dan mengikuti perintahnya
Ziyad mengikuti langkah Nabi Muhammad ﷺ, meskipun hatinya masih dipenuhi kebingungan. Ia tak tahu harus berbuat apa selain menurut. Setiap langkah yang diambil terasa begitu ringan, seolah ia melayang.
Di sekelilingnya, suasana berubah. Udara menjadi sejuk, dan langit lebih terang dari biasanya. Cahaya keemasan menyelimuti tempat yang kini ia pijak. Harum kesturi menyeruak, memenuhi setiap rongga napasnya.
"Nabi... apakah ini benar-benar surga?" tanya Ziyad dengan suara gemetar.
Nabi ﷺ hanya tersenyum. "Lihatlah sendiri, wahai umatku."
Ziyad menoleh ke sekeliling. Ia melihat sungai yang airnya sebening kristal mengalir dengan tenang. Pepohonan rimbun dengan buah-buahan yang tampak begitu segar dan lezat. Di kejauhan, ia melihat istana-istana megah berkilauan seperti cahaya bintang.
Jantungnya berdebar. Ia tidak pernah melihat sesuatu seindah ini.
Namun, tiba-tiba semuanya berubah. Langit yang terang mulai meredup. Udara sejuk berganti menjadi panas yang menyengat. Ziyad merasakan tanah di bawahnya mulai bergetar.
Ia menoleh ke belakang—Nabi ﷺ masih berdiri di tempatnya, menatapnya dengan penuh kasih sayang.
"Umatku," suara Nabi ﷺ terdengar lebih dalam. "Surga itu nyata, tapi begitu pula neraka. Kebaikan dan keburukan selalu ada dalam perjalanan hidupmu. Jangan sampai kau tersesat."
Ziyad mengerjap, tubuhnya mulai gemetar. Ia melihat api berkobar di kejauhan, terdengar suara rintihan yang memilukan.
"Kenapa kau menunjukkan ini padaku, wahai Nabi?" tanyanya, suaranya bergetar.
Nabi ﷺ menatapnya dalam-dalam. "Karena kau masih ragu dengan jalanmu. Karena kau masih belum yakin dengan apa yang kau cari."
Ziyad terdiam. Hatinya dipenuhi kegelisahan.
Sekejap kemudian, semuanya menghilang.
Ziyad terbangun dengan napas tersengal. Keringat dingin membasahi tubuhnya. Ia masih berada di masjid, tempat ia tertidur tadi.
Ia melihat sekeliling—orang-orang masih sibuk dengan ibadah mereka. Tak ada surga, tak ada neraka, tak ada Nabi Muhammad ﷺ di sampingnya.
Namun, hatinya tidak bisa tenang.
Apa yang barusan ia alami?
Mimpi? Atau sebuah peringatan?
Ziyad menundukkan kepala, tangannya terkepal.
Ia harus mencari jawabannya.