Hari ini ziyad merasa kalau ini ada yang tidak beres dengan dirinya, oleh karena itu ia terus mengalami Lucid dream sehingga tidak bisa bedakan mana yang mimpi mana yang kenyataan/reality.
"Waduh ini gimana ya?!" -ucap ziyad
Pada hari itu ziyad malah tak tahu harus ngapain dengan ini dan dia merasa kalau ini adalah hal terburuk bagi kita karena bisa jadi ini adalah sesuatu yang bukan milik ziyad
Tapi pada saat itu suara Nabi Muhamad Saw terdengar, hatinya langsung bergetar dan langsung merasa merinding ketika mendengar itu
"Siapa kau?!" -ucap ziyad dengan teriak
Kali ini Muhamad hanya tersenyum dan ziyad hanya menoleh ke arah ke kiri dan terkejut ya kali dia gak tau kalau ini berada di mana
"Ini adalah Muhamad........Nabi mu......." -ucap nabi Muhamad Saw
Kali ini seharian ziyad terkejut dengan percakapan itu ia langsung berlari dan memeluknya entah mengapa ia tidak tahu dari tadi
Ziyad memutuskan untuk bertahan karena memang ada sesuatu yang harus dilakukan
Disitulah dia harus pertahanan
Ziyad tiba tiba teleport ke Perang di mana Quraisy dan orang orang mukmin
Ziyad terkejut bukan main. Sekejap ia berada di hadapan Rasulullah ﷺ, lalu tiba-tiba tubuhnya terasa ringan, seolah ditarik oleh kekuatan yang tidak terlihat. Cahaya di sekelilingnya berubah, suara gemuruh terdengar dari kejauhan, dan saat ia membuka mata…
Ia berdiri di tengah medan perang.
Di sekelilingnya, pasukan Muslim dan Quraisy saling berhadapan dengan senjata terhunus. Debu berterbangan, suara pedang beradu menggema di udara, dan teriakan takbir terdengar di antara para pejuang Muslim.
Ziyad menelan ludah. Tangannya gemetar saat ia melihat seorang pria bertubuh tegap berdiri di dekatnya, memegang pedang dengan tatapan penuh keberanian. Itu Khalid bin Walid! Tapi tunggu… Khalid dulu pernah berperang di pihak Quraisy sebelum masuk Islam, kan?
"Ini... ini perang Uhud?" gumam Ziyad, suaranya hampir tidak terdengar.
Tiba-tiba, seseorang menepuk bahunya. Ziyad menoleh dan melihat seorang prajurit Muslim menatapnya dengan serius.
"Saudaraku, jangan melamun! Bertahanlah, kaum Quraisy akan menyerang!"
Ziyad masih kebingungan, tetapi tidak punya waktu untuk berpikir lebih lama. Teriakan perang semakin keras, dan pasukan Quraisy mulai bergerak maju.
Mata Ziyad membelalak saat melihat barisan Quraisy yang berjumlah besar. Ia bahkan bisa mengenali beberapa wajah yang pernah ia baca di buku sejarah—Abu Sufyan, Ikrimah bin Abu Jahal, dan yang lainnya.
Ia ingin lari, ingin keluar dari sini, tapi kakinya terasa terpaku di tanah.
Di kejauhan, ia melihat Rasulullah ﷺ berdiri tegap di tengah pasukan Muslim, memberikan semangat kepada para sahabat. Hatinya bergetar. Inilah momen yang pernah ia baca, pertempuran besar yang menguji keimanan umat Islam.
Tapi kenapa ia ada di sini?
Ziyad menarik napas dalam, mencoba menenangkan diri. Jika ini nyata—atau setidaknya terasa nyata—maka ia harus bertahan.
Dan ia harus mencari tahu kenapa ia terus terjebak dalam mimpi-mimpi ini.
Tetapi kenapa ziyad malah tak mengerti apa yang ia ucapkan sebelumnya dan tidak tahu lagi harus apa bahkan ini sebelumnya
"Tunggu..........Bagaimana dengan semua ini?! Apakah ini mimpi atau bagaimana?!" -Jawab ziyad
Ziyad berpikir masih mending dengan tak tidur dari pada tidur malah terjebak di mimpi ini.