Beberapa bulan pun sudah terlewati. Lita telah melewati jadwal les yang super padat dari papanya. Dan sekarang tepat Hari Kelulusan SMA lontera Lita akan mendapatkan hasil dari jerih payahnya
"Hadirin sekalian, tibalah saat yang paling dinanti, yaitu pengumuman lulusan terbaik tahun ini. Siapakah gerangan yang berhasil meraih predikat membanggakan ini? Mari kita sambut dengan tepuk tangan meriah, Lita Bora Winfield, putri dari bapak Robert Winfield!" Ucap MC
Lita naik ke atas panggung dengan senyum berbinar, namun matanya terlihat berkaca-kaca
"Lita, selamat atas pencapaian luar biasa ini. Kami semua bangga padamu. " Ucap MC dengan memberikan penghargaan kepada lita
" Terima kasih banyak. Saya merasa sangat terhormat dan terharu atas penghargaan ini."
"Lita, kami ingin mendengar sedikit pidato dari kamu. Apa yang ingin kamu sampaikan kepada teman-teman, guru-guru, dan orang tua yang hadir di sini?"ucap mc
Lita Menarik napas dalam, mencoba menenangkan dirinya.
"Yang terhormat Bapak/Ibu Kepala Sekolah, Bapak/Ibu guru yang saya cintai, teman-teman seperjuangan, serta orang tua yang saya hormati.
Hari ini adalah hari yang membahagiakan, sekaligus mengharukan bagi kita semua. Kita telah menyelesaikan perjalanan panjang di sekolah ini, menuntut ilmu, meraih mimpi, dan menjalin persahabatan yang tak ternilai harganya.
Saya tidak akan berdiri di sini tanpa dukungan dan bimbingan dari guru-guru yang sabar dan penuh kasih sayang. Terima kasih atas ilmu yang telah kalian berikan, terima kasih atas motivasi yang tak pernah lelah kalian tanamkan. Kepada teman-teman seperjuangan, mari kita jadikan hari ini sebagai awal dari petualangan baru. Raih mimpi kita setinggi langit, jangan pernah menyerah, dan jangan lupa untuk selalu berbuat baik kepada sesama.
Kepada orang tua yang selalu ada di samping kita, terima kasih atas cinta dan dukungan yang tak pernah berhenti. Kalian adalah pahlawan tanpa tanda jasa bagi kami.
Saya berharap, kita semua dapat menjadi orang yang sukses dan berguna bagi bangsa dan negara. Mari kita ukir sejarah kita masing-masing, dengan semangat dan dedikasi yang tinggi.
Terima kasih." Ucap lita dengan kebanggaan dan sedikit bergetar.
"Pidato yang sangat menyentuh, Lita. Sekali lagi, selamat atas prestasi yang telah kamu raih. Semoga sukses selalu menyertai langkahmu." Ucap MC
Setelah acara selesai, Lita mencari Reno di antara kerumunan siswa. Ia melihat Reno berdiri bersama teman-temannya, Dimas dan Andika.
"Ren, selamat ya. Kamu keterima di universitas impian kamu," sapa Lita dengan senyum manis.
"Makasih, ya sayang. Kamu juga hebat, jadi lulusan terbaik. Papa kamu pasti bangga banget," balas Reno.
"Iya, Ren. Tapi aku..." Lita menggantung kalimatnya, ragu untuk melanjutkan.
"Tapi apa, ta?" tanya Reno penasaran.
"Aku mau jujur sama kamu, Ren. Aku akan melanjutkan kuliah di Amerika," kata Lita akhirnya.
Reno terkejut mendengar perkataan Lita. "Ke Amerika? Kapan kamu putusin ini?" tanya Reno dengan nada kecewa.
"Udah lama, Ren. Papa yang atur semuanya. Aku nggak punya pilihan," jawab Lita.
Reno terdiam, mencerna kata-kata Lita. Ia merasa sangat kecewa karena Lita tidak memberitahunya dari awal.
"Kenapa kamu nggak bilang dari dulu, Lit?" tanya Reno dengan suara lirih.
"Aku takut kamu kecewa, Ren. Aku nggak mau kita berantem di hari bahagia ini," jawab Lita sambil menahan air mata.
"Tapi dengan kamu pergi ke Amerika, kita pasti akan LDR. Kamu yakin bisa ngejalanin ini?" tanya Reno.
"Aku nggak tahu, Ren." jawab Lita.
Tiba-tiba, seorang pria paruh baya menghampiri mereka.
"Lita, ayo kita pulang "
Ajak Robert dengan nada tegas dan berwibawa.
"Ini papa aku, Ren," kata Lita memperkenalkan ayahnya.
"Saya Reno, pacar Lita om" kata Reno sambil menjabat tangan ayah Lita.
"Saya sudah tahu kamu, Reno. " balas papa Lita.
Lita melihat Reno dan ayahnya berinteraksi. Ia merasa sedikit iri karena Reno bisa dekat dengan ayahnya.
Beberapa Saat Kemudian
Lita melihat Reno berbicara dengan seorang wanita dan dua anak kecil. Ia menghampiri mereka dan ternyata itu adalah keluarga Reno.
"Kenalin, ini ayah aku dan ibu aku" kata Reno memperkenalkan keluarganya.
Lita tersenyum ramah pada keluarga Reno. Ia merasa sedikit iri melihat keharmonisan keluarga Reno.
"Aku senang bisa ketemu sama keluarga kamu, Ren," kata Lita.
"Aku juga senang kamu bisa ketemu mereka, ta" balas Reno.