POV Reno
Aku pulang sekolah dengan perasaan campur aduk. Lita, kenapa dia menjauhiku? Pertanyaan itu terus berputar di kepalaku. Kejadian di taman waktu itu masih jelas teringat. Aku sudah menyatakan perasaan ku, tapi dia belum menjawab. Sikapnya yang tiba-tiba berubah membuatku bingung. Apa aku melakukan kesalahan? Sampai di rumah, aku disambut senyum hangat ayah dan ibu. Mereka selalu ada untukku, memberikan dukungan tanpa syarat. Aku bersyukur memiliki keluarga yang harmonis, meskipun kami tidak sekaya keluarga Lita.
Keluarga Lita... entah kenapa aku jadi memikirkannya lagi. Aku ingat, Lita pernah bercerita tentang keluarganya yang tidak harmonis. Ayah ibunya sibuk bekerja, dan mereka jarang berkomunikasi. Aku jadi merasa bersalah karena memikirkan masalahku sendiri, tanpa memikirkan beban yang mungkin Lita pikul. Mungkin saja, Lita menjauh karena ada masalah keluarga yang sedang dihadapinya. Aku tidak boleh egois, aku harus mendukungnya. Aku akan coba mendekat dengannya lagi, mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Aku ingin menjadi teman yang baik untuknya, tempat dia bisa berbagi suka dan duka.
Malam itu, aku tidak bisa tidur nyenyak. Pikiranku terus tertuju pada Lita. Aku berharap, dia baik-baik saja. Aku ingin melindunginya, membuatnya bahagia. Tapi, bagaimana caranya? Aku harus mencari tahu dulu apa yang sedang terjadi padanya.
Keesokan harinya, aku bertekad untuk mencari Lita dan berbicara dengannya. Aku tidak mau lagi melihatnya menjauh dariku. Aku ingin dia tahu, aku ada di sini untuknya, sebagai teman, sahabat, dan mungkin... lebih dari itu.